NovelToon NovelToon
Pendekar Naga Api

Pendekar Naga Api

Status: sedang berlangsung
Genre:Ahli Bela Diri Kuno / Ilmu Kanuragan
Popularitas:351
Nilai: 5
Nama Author: Bryan Wijaya

Sebuah masa di mana kekuatan dan ilmu Kanuragan menjadi tolak ukur , di mana lahir seorang anak yang tidak mempunyai bakat sama sekali , bahkan ia tidak bisa mempelajari ilmu Kanuragan seumur hidup nya .
Namun takdir berkata lain saat tanpa sengaja ia menemukan sebuah kitab kuno , hingga kejadian tragis yang menimpa keluarga nya hingga pertemuan nya dengan guru nya , yang membantu nya menguak kalau ia adalah penerus dari sang naga api

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bryan Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketua perampok tewas

 " hehehehe, mau minta bantuan ya ? Jangan harap kau bisa lolos hari ini " kata bima

" Bedebah,,,kau kira aku takut padamu "

" Muka mu memang tidak menunjuk kan ketakutan mu , tapi lihat lah kaki mu gemetar seperti orang yang kebelet pipis " seloroh bima .

 Pemimpin perampok itu langsung mencabut pedang nya " matilah kau "

 " enak aja suruh aku mati , kau lah yang harus nya mati hari ini " kata bima sambil menghindari tebasan pedang yang mengarah ke leher nya

 Bima tidak ingin berlama lama menghabisi pemimpin perampok bertubuh besar ini ,ia takut para anggota perampok kembali , tentu nya akan menjadi sulit bagi nya ,dengan kecepatan nya bima mampu membuat pemimpin perampok itu terdesak meski bima menyerang dengan tangan kosong.

 Dalam satu serangan berikut nya bima berhasil mendarat kan tendangan nya tepat mengenai kantong menyan perampok itu, pemimpin perampok itu langsung guling guling di tanah , ia merasa kan sakit yang luar biasa pada dua biji salak nya ,

 " Bagaimana rasa nya jika sudah dekat dengan kematian ?" tanya bima sambil jongkok di samping lelaki yang masih mengeluh kesakitan.

 Pemimpin perampok itu tidak bisa menjawab ia hanya terus mengerang kesakitan sambil memegangi pangkal paha nya .

 " Senjata mu sekarang sudah tidak berfungsi lagi , jadi percuma juga kau hidup sekarang" kata bima

Bima memegang kepala pimpinan perampok itu dengan tangan kanan nya ,lalu ia memutar kepala nya hingga terdengar suara leher yang patah .

 perampok itu pun tewas seketika dengan mata yang terbuka lebar , sambil tetap tangan nya berada di pangkal paha nya .setelah di lihat nya aman ia langsung masuk kedalam markas perampok dan langsung menuju rumah lelaki yang baru saja ia bunuh.

 Bima langsung masuk kedalam rumah itu dan mencari barang berharga yang bisa ia bawa , setelah beberapa saat mencari ia menemukan dua peti yang berisikan koin perak dan emas yang tersimpan di bawah tempat tidur , tanpa berpikir lama lama lagi bima langsung membawa nya keluar walupun ia merasa cukup berat .

  Sesampai nya di luar rumah ,bima kembali celingukan , hingga pandangan nya berhenti pada sebuah kandang kuda yang tidak jauh dari tempat nya berdiri.

 Bima langsung berlari ,ia mengambil seekor kuda ,ia mengikat dua peti itu di atas punggung kuda itu ,setelah memastikan ikatan peti pada punggung kuda bima berhenti sejenak sebelum ia berbicara pada Geni .

 " Aku mau membakar rumah rumah itu ,Agar tempat ini tidak bisa di jadikan markas lagi , bagaimana menurut mu Geni " kata bima .

 " hehehe,tampak nya kau sudah bisa mengambil keputusan sendiri bima " jawab Geni senang .

 " Baik lah aku minta bantuan mu "

 Bima langsung membawa kuda nya sedikit menjauh ,setelah ia mengikat kuda nya pada sebuah tonggak gapura ,Bima lalu mencabut pedang nya dan berlari cepat mencapai rumah paling ujung .

 Berkali kali bima menyabet kan pedang nya pada rumah rumah di perkampungan perampok itu ,membakar setiap rumah dengan kobaran api yang keluar dari pedang naga Geni milik nya .

 Kebakaran hebat pun terjadi , gelap nya malam berubah jadi terang yang membara . Bima saat ini sudah berada di samping kuda nya , ia langsung keluar dari markas kumbang hitam .

Bima menuntun kuda itu berjalan menembus hutan ,menuju tempat awal dimana ia mengintai tadi .

  " Hei ,kenapa kuda nya kau tuntun saja ?" tanya Geni heran

  " Hehehehe,aku lupa kalau aku gak bisa naik kuda " ucap bima terkekeh.

" Astaga ,,,dasar pendekar edan ! kenapa aku mesti ikut pendekar edan kayak kamu ?" ucap Geni .

" Sekarang kamu terlihat seperti orang bodoh , punya kuda tapi tidak di naiki " ucap Geni lagi

 Bima tertawa dalam hati nya , sambil terus mengawasi sekeliling nya bima terus berjalan hingga sampai di jalan utama di luar hutan angker.

 Sementara itu para perampok yang terbagi menjadi tiga kelompok untuk mencari bima ,di buat terkejut oleh cahaya terang membara yang asal nya dari markas mereka . Tanpa aba Aba lagi mereka semua langsung berlari kembali ke markas mereka

Saat sampai di depan markas para anggota perampok kumbang hitam langsung lemas melihat markas kebanggaan mereka sudah terbakar hebat .

Salah seorang perampok terlihat berjalan mendekati sesosok tubuh yang terlentang di depan gapura pintu masuk , sesaat kemudian perampok itu berteriak dengan keras " Ketua sudah meninggal,,,ketua Jawir sudah meninggal !"

Mendengar teriakkan itu semua Anggota perampok langsung datang menghampiri jasad pemimpin mereka yang sudah membujur tak bernyawa.

Antara sedih dan senang tergambar di wajah mereka masing masing ,sedih karena tempat tinggal mereka terbakar habis ,senang karena ketua mereka yang kejam sudah meninggal .

Balik lagi ke bima , ia masih menuntun kuda nya hingga ia sampai di perempatan ,dia lalu belok kiri dengan harapan menemukan dusun terdekat ,bima sudah sangat lelah ia ingin mencari penginapan untuk beristirahat.

" Ada yang masih banyak lagi yang harus kau pelajari lagi bima , nanti aku akan mengajari mu agar dampak jurus pedang naga Geni lebih hebat lagi "

" Namun sebelum nya kau harus melakukan perjanjian darah dengan ku " ucap Geni

" Perjanjian darah lagi? Kan aku sudah bilang aku tidak mau jadi tuan mu " sahut bima .

" Tujuan nya bukan agar kau menjadi tuan ku , tapi agar kau bisa memaksimalkan kekuatan ku ,tanpa perjanjian darah selama nya aku hanya akan jadi pusaka rendahan di tangan mu " jelas Geni.

" oh ,,jadi harus Begitu " ucap bima .

" Memang harus seperti itu, apa kau ingat apa yang di katakan tuan Taka tentang kau harus mengumpulkan tiga pusaka lain ? Tidak mudah ,jika kemampuan mu masih seperti sekarang ini ,tenaga dalam naga api juga tidak bisa selalu kau gunakan ,kau hanya bisa menggunakan nya di saat saat genting saja , karena jurus jurus di dalam kitab itu membutuhkan tenaga dalam yang sangat besar dan menguras tenaga " jelas. Geni .

" Kenapa kakek tidak bilang pada ku kemarin kemarin" kata bima .

" Karena kakek mu tidak mengerti bima , aku yang sudah lama mengikuti pendekar naga api ,jadi aku tahu betul betapa berat nya menjadi penerus pendekar naga api " jawab Geni .

Bima berhenti ,ia bersandar pada sebuah pohon besar setelah ia mengikat kuda nya ,ia berniat untuk beristirahat sampai pagi tiba .

" Baik lah Geni , aku akan melakukan perjanjian darah .jadi apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanya bima .

" Tetes kan darah mu pada bilah pedang naga Geni ,dan tunggu sampai ia bereaksi " jawab Geni.

Bima mengeryit kan kening nya "Bagaimana cara ku mengeluarkan darah nya "

" Kamu Buka mulut kuda mu ,lalu masuk kan jarimu dan tepuk kepala kuda itu ,kuda itu pasti akan menggigit jari mu " jelas Geni kesal karena kebodohan bima .

" Buset ,,yang ada jari ku , langsung putus Geni !" ucap bima .

" Masa hal seperti itu aja kau sampai harus tanya sama aku , menyesal aku mengikuti pendekar gendeng , bodoh , kayak kamu bima " ucap Geni kesal .

" Hehehehe,,kayak gitu aja marah ,,kamu kayak emak emak lagi dapat Geni " seloroh bima

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!