"mengapa kamu selalu menghindari saya?" Tanya seorang pria tampan dengan tatapan tajam. Seorang gadis cantik terus saja memundurkan langkahnya ketika pria tersebut terus berjalan kearahnya
"Kamu takut kepada saya? Ayara Pricilla Zoya?" Ucap pria tersebut dengan senyum smirknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweet Raa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
"Makan di cafe depan yu Ra" ajak Mika
"Iyaa ayo, Ara bosen makanan kantin. Kita makan spaghetti carbonara enak tuh" ucap Ara dengan begitu antusias. Akhirnya istirahat kali ini mereka memutuskan untuk makan diluar sekolah, karena selama istirahat gerbang akan dibuka dan ditutup kembali saat bel masuk, tetapi masih dalam aturan sekolah, keluar dengan keterangan yang jelas dan menggunakan kartu yang disediakan sekolah, dan nantinya akan dikumpulkan kembali untuk mengecek bahwa murid yang keluar, masuk kembali atau tidak
"Kalian mau kemana?" Tanya Kenzo saat mereka berpapasan di parkiran
"Kamu kok bisa ada dimana mana sih Ken, muak banget liatnya" ucap Mika ketus
"Santai dong neng, kita kan satu sekolah, yang pasti always ketemu, dan itu bikin Aa Ken seneng" jawab Ken dengan dramanya. Sedangkan Mika sudah bergidik ngeri dan memilih bersembunyi dibalik tubuh Ara yang kecil
"Mau ke cafe depan, bosen makan makanan kantin" jawab Ara
"Etsss gak perlu. Zio lagi beli pizza sama ayam goreng, ayo makan di ruang Pramuka"
"Itu kan buat kalian bukan kita"
"Kita sengaja beli banyak buat makan bareng kalian berdua. Udah ah ayo" Kenzo menarik tangan Ara dan Mika untuk mengajaknya menuju ruang Pramuka
"Banyak orang gak disana?" Tanya Ara
"Engga, soalnya kan gak ada kumpulan, kalo kumpulan baru. Gue ketuanya, nih kuncinya di gue"
"Yaudah bagus kalo gitu, males banget berinteraksi sama anak Pramuka, pada songong dan so keras banget"
"Lo masih benci aja sama anak Pramuka?" Tanya Kenzo
"Bukan benci, cuman emang kurang suka. Inget gak sih Ra, pas demo eskul itu, bisa bisanya kita dimarahin gara gara ngehalangin jalan, padahal kita udah dipinggir. Mana pada centil banget"
"Haha iyaa bener banget tuh, Ara juga kesel pas kejadian itu"
"Haha itu namanya mereka caper" jawab Kenzo
"Nah iya caper bener banget lagi"
"Wah Ken keren banget lo bisa dapet 2 bini sekaligus" ucap seorang pria yang duduk didepan ruang Pramuka
"Loh, baru sadar lo kalau gue keren? Liat nih princess sekolah bisa gue gandeng tangannya" jawab Kenzo dengan bangganya. Mika dan Ara yang baru sadar segera menghentakkan tangan Kenzo
"Cepet masuk ah" Mika mendorong tubuh Kenzo untuk segera masuk
"Duluan ya Kak" Ucap Ara sopan kepada pria itu dan segera menutup rapat ruang Pramuka
"Ken gila" celetuk Mika
"Enak aja, Lo yang gila tu"
"Udah jangan mulai deh, Zio mana sih, laper nih"
Cklek
Pintu terbuka menampilkan Zio yang membawa 2 plastik besar. Kenzo yang melihat itu segera membantu dan kembali menutup pintu
"Buset banyak amat, kita makan berempat loh, masa iya sebanyak ini. Satu sekolah juga cukup ini mah" ucap Mika
"Ya gapapa lah, kali kali kita pesta kan seru" Kenzo menaruh satu plastik berisi pizza dan minuman diatas meja
"Perayaan apa nih?" Tanya Ara
"Perayaan apa ya...."
"Apa?" Tanya Mika dan Ara secara bersamaan. Kenzo dan Zio saling pandang dan kembali menatap wajah 2 gadis dihadapannya yang penuh dengan pertanyaan "Kepo" jawab Kenzo dan Zio bersamaan sebelum akhirnya mereka berdua tergelak karena melihat wajah kesal Ara dan Mika
"Udah udah makan ah laper gue" Kenzo mulai membuka 3 kotak pizza dan 2 kotak ayam goreng
"Wahh enak banget nih"
"Selamat makan" ucap semuanya bersamaan
"Eh gimana kalau mulai sekarang kita sarapan dan makan siang bareng?" Usul Kenzo
"Hmm boleh juga tuh" jawab Zio setuju. Mika dan Ara saling berpandangan dan masih sama sama menikmati pizza yang ada ditangan mereka
"Gimana kalian?" Tanya Kenzo
"Kita setuju aja sih. Biar kita berdua siapin sarapan, kalian makan siang seperti sekarang ini, gimana setuju gak?" Ucap Ara
"Boleh tuh"
"Oke deal ya. Tiap pagi kita ke kelas kalian buat sarapan, dan tiap siang kalian kesini buat makan siang" ucap Kenzo memperjelas
"Deal" jawab Mika dan Ara kompak
****
"Ara ayo pulang"
"Raa" panggil Mika kedua kalinya ketika Ara masih terdiam dengan posisi yang sama seperti satu jam yang lalu, yaitu memegang ponsel dengan kepala yang menunduk hingga wajahnya tak terlihat karena terhalang oleh rambutnya. Mika menyingkirkan rambut Ara dan mencoba melihat wajah Ara
"Ck astaga ternyata tidur" Mika berdecak kesal dengan menggoyangkan tubuh Ara
"Ra bangun, orang lain dah pulang, mau sampai kapan disini?" Ucap Mika yang terus berusaha membangunkan Ara
"Hmmm apa sih Ka?" Ara mengangkat kepalanya dan membeberkan rambutnya yang sedikit berantakan
"Apa sih? Ara daritadi tidur? Terus Mika daritadi cerita gak didengerin sama sekali?"
"Hehe ya maaf namanya juga ketiduran, jangan marah marah nanti cepet tua jelek keriputan" Ara mencolek dagu Mika dan mengusap lembut kepala Mika
"Bisa bisanya ketiduran dalam posisi duduk, gini" Mika mengikuti gaya Ara sebelumnya "Gitu Ra, kamu tidur gitu, orang waras mana yang tidurnya duduk gitu, mana berjam jam lagih"
"Nyaut gak?" Tanya Ara polos
"Ya nyaut sih. Tapi kan tetep aja Ra, kamu nyaut cuman ham hem ham hem doang" kesal Mika
"Sabar tarik napas dalam-dalam" Ara mengangkat kedua tangannya didepan dada dan memperagakan cara menarik napas yang benar
"K-kapan dikeluarinnya?" Tanya Mika dengan masih menahan nafasnya
"Gausah dikeluarin Mik" celetuk Ara dengan tertawa terbahak-bahak "Mukanya merah" lanjut Ara dengan meneruskan tawanya
"Sialan" Mika memukul kepala Ara dan segera bangkit dari duduknya "udah ah ayo pulang" ajak Mika
"Duluan aja, Ara harus les dulu buat olimpiade matematika" jawab Ara dengan membenahi barang barangnya
"Cukup! Cukup tau Ra. Terus ngapain Mika nungguin daritadi? Arrrghh Ara" Mika mengacak rambutnya frustasi dan berjalan menuju pintu. Mika membalikkan tubuhnya "Fuck you Ra" ucap Mika dengan mengangkat jari tengahnya dan kembali berjalan keluar kelas
Ara hanya diam menatap kepergian Mika, sebelum akhirnya tertawa terbahak-bahak. Bagi Ara menjahili Mika adalah kesenangan tersendiri untuk menaikkan mood
"Jangan ketawa"
Ara melihat kearah jendela dimana ada Mika yang sedang menatap sinis kearahnya. "Awas ya Ra liat aja" Mika kembali mengacungkan jari tengahnya dan berlalu pergi
"Lah bocah itu, daritadi masih disitu" Ara segera keluar dan melihat tempat Mika berdiri tadi "Loh tadi gimana tu bocah bisa nongolin kepalanya, ini kan tinggi" Ara melihat kebawah dan menatap jendela yang memiliki jarak cukup jauh
"Araa" panggil seseorang dari arah belakang
"Eh iyaa Zi?"
"Lo lama banget sih, buruan kita latihan buat olimpiade, katanya hari ini guru lesnya dateng" ucap Zio
"Sorry Zi, tadi tuh si Mika ngajak berantem dulu"
"Pantesan lama. Lo tau gak? Katanya guru les ini tegas dan sedikit galak, dan dia gak suka nunggu, jadi kita harus on time kalau bisa in time lebih baik"