LARA

Yumi masih tidak percaya dengan kenyataan yang ia dapatkan ,hidupnya seakan tidak bergairah dan langit seakan runtuh menimpa dirinya , semakin lama ia berpikir semakin sakit dibadan sedangkan Karyadi seolah merasa tidak bersalah dengan perbuatannya ia berusaha meyakinkan Yumi untuk tidak berpisah karena ada anak-anaknya yang masih butuh dirinya .

Mona keluar dari kamar dan mengintip dibalik pintu ruang tamu , ia terkejut ternyata perempuan yang datang itu adalah istri pertama Karyadi ,ia ingin keluar namun merasa perutnya kembali kencang memutuskan untuk kembali ke dalam kamar .

Dengan berat hati Yumi meminta cerai daripada dimadu namun Karyadi enggan menanggapi ucapan Yumi kemudian ia akan memeluk istrinya namun Yumi dengan cepat menjauh ."Jangan menyentuhku mulai sekarang hubungan kita sudah berakhir jangan pernah menghubungiku kalau kamu masih ingat dengan anak-anak itu tanggung jawabmu ,aku tidak sudi hidup bersama pengkhianat sepertimu ," ucapan Yumi menusuk hati Karyadi ,ia merasa menjadi lelaki tidak berguna .

"Aku tidak akan menceraikanmu sampai kapanpun karena aku masih mencintaimu Yumi ," ucap Karyadi ketika Yumi pergi dari hadapannya ,Yumi tidak bergeming dia terus berjalan ke arah jalan raya sambil menahan airmata yang sedari tadi sudah mengembun dibawah kelopak matanya .

Karyadi masuk ke dalam rumah dengan perasaan hancur namun ia teringat ada janin dirahim Mona dan sekarang dia sudah beristri sah menurut agama dan negara . Mona bangkit dari tempat tidur dan duduk ditepi melihat Karyadi masuk ke dalam kamar .

"Maafkan aku ya mas ,gara-gara aku rumah tangga mas berantakan ," ucap Mona sedih .Karyadi menatap Mona dan memeluknya ."Kamu tidak perlu minta maaf ini semua sudah menjadi takdir kita yang harus kita jalani ,maafkan mas ya telah membuat kamu dan calon anak kita sakit ,"ucap Karyadi dengan pikiran menerawang .

Yumi pulang kerumah dengan hati hancur seseorang melihatnya menangis merasa kasihan ia menawarkan bantuan ."Mbak mau kemana mari saya antar ,"ucap orang tersebut dengan tersenyum . Yumi merasa tidak kenal ia terus saja jalan sampai ada angkutan umum berhenti tepat didepannya membuat orang tadi merasa kesal karena dicuekin .

Yumi sampai dirumah dan ternyata Lara baru saja pulang sekolah sedangkan Sony sedang membereskan mainannya ."Ibu darimana ?" tanya Lara melihat ibunya dengan pakaian rapih . "Ibu dari rumah teman ,kalian sudah makan apa belum ?"jawab Yumi kemudian bertanya kepada kedua anaknya . "Belum bu ," jawab Lara .

Mereka makan siang bersama setelah selesai Yumi memberekan meja makan sedangkan Sony pergi main bersama temannya ,Lara membantu ibunya menyapu lantai . Sore itu Yumi kembali bekerja karena majikannya menelepon untuk membantu membersihkan rumah .

Lara mendapatkan pesan dengan nomor tak dikenal yang isinya sebuah ancaman namun ia tak peduli karena merasa tidak punya musuh dengan mengabaikannya .

Malam hari Lara belajar dikamar ia merasa aneh pada ibunya kemudian keluar kamar dan mencari ibunya , Sony yang sedang membuat PR diruang keluarga sendirian menatap Lara merasa aneh ."Kakak kenapa seperti mau maling saja ," ucap Sony . "Ibu mana , Son ?" tanya Lara . "Ibu baru saja keluar katanya mau ke warung ," jawab Sony jujur .

Tidak lama Yumi pulang membawa belanjaan ."Kok tumben malam-malam belanjanya ,"ucap Lara ."Buat persediaan karena dikulkas hampir habis ," jawab Yumi kemudian memasukkan belanjaan ke dalam kulkas .