Fang Lin seorang pemuda kultivator jenius yang dapat mencapai Immortal dalam 1000 tahun, Namun itu semua berkat buku Naga Emas Surgawi. Para kultivator yang mengetahui keberadaan buku Naga Emas Surgawi mencoba merebutnya dari Fang Lin. Hingga suatu saat Fang Lin dibuat terpojok oleh para kultivator kuat di lembah kematian, Karena terpaksa Fang Lin melompat ke jurang kematian tetapi dia berhasil selamat walaupun dalam keadaan sekarat.
Di jurang kematian Fang Lin menemukan Artefak Tuhan, Cawan Suci artefak yang dapat mengembalikan waktu, Hingga Fang Lin kembali ke masa lalu dan mendapatkan sebuah 'System'.
Sebuah System yang dapat membuat Fang Lin menjadi lebih kuat dalam waktu singkat tetapi akan ada banyak misteri yang menghampiri Fang Lin.
Gimana Kelanjutannya? Ikuti Terus Novel Ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XERA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Qiao Jun dan Qiao Wei
Fang Lin lalu melirik ke arah kakek tua dan anak kecil itu dan menyadari jika kakek tersebut sedang mewaspadainya dengan cara mengacungkan pedang ke dirinya.
Melihat itu membuat Fang Lin tersenyum kecut, Dia lalu berjalan pelan ke arah kakek itu sambil memasukkan pedangnya ke inventory.
"Salam senior... Saya adalah Fang Lin, Apakah anda baik-baik saja?" Ucap Fang Lin memperkenalkan diri sambil menangkupkan tangannya.
Kakek tua itu sedikit mengerutkan alisnya dan merasa kalo anak kecil di depannya tidak memiliki niat jahat sama sekali, "Ya, Aku baik-baik saja, Itu semua berkat bantuan anda junior Lin" Jawab Kakek tua dengan ramah lalu menyarungkan pedangnya kembali.
"Nama saya Qiao Jun dan ini cucu saya Qiao Wei" Timpal Qiao Jun memperkenalkan diri dan menunjukkan cucunya yang sedang pingsan.
Fang Lin yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya pelan dan bertanya, "Tujuan anda kemana senior? Mungkin arah tujuan kita sama?"
"Sebenarnya kami ingin pergi ke kerajaan Zhuo dan mengikuti turnamen muda yang diselenggarakan bulan depan" Ucap Qiao Jun memberi tahu.
Fang Lin yang mendengar itu hanya mengelus dagunya sambil menganggukan kepalanya, Qiao Jun yang melihat itu menjadi sedikit aneh akan tingkah laku Fang Lin namun dia hanya mendiamkannya. Saat ini Fang Lin sedang berpikir, Dia merasa tertarik dengan turnamen muda di kerajaan sebelah tetapi disisi lain pendaftaran sekte seribu pedang akan dimulai 2 bulan lagi. Setelah beberapa saat dia belum memutuskannya dan memilih untuk berpikir nanti.
"Sepertinya tujuan kita berbeda senior, Tetapi kemungkinan kita akan bertemu lagi di turnamen muda itu" Ucap Fang Lin sambil tersenyum.
Qiao Jun yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya sekali, "Baiklah, Sekali lagi terima kasih atas bantuannya junior" Ucap Qiao Jun sambil menangkupkan tangannya.
"Sama-sama senior, Saya pergi dulu" Balas Fang Lin ikut menangkupkan tangannya.
Fang Lin langsung berbalik lalu melesat pergi, Dia langsung masuk kedalam hutan untuk melanjutkan perburuan monster.
.....
Saat ini Fang Lin sudah cukup banyak membunuh monster, Akan tetapi dia masih belum menemukan monster yang kuat untuk dijadikan sebuah pemanasan.
Baru saja ingin melanjutkan perburuannya, Fang Lin dihadang oleh seekor Kalajengking Merah. Kalajengking Merah didepannya mempunyai tubuh sebesar anak gajah dan memiliki capit sekeras besi belum lagi ekornya yang mempunyai racun mematikan.
Fang Lin yang tau jenis hewan buas didepannya langsung tersenyum lebar, Akhirnya dia menemukan hewan buas yang cukup kuat.
Kalajengking Merah tersebut melesat ke arah Fang Lin dan mengarahkan capit ke arahnya, Ia yang melihat itu tak tinggal diam dan langsung menghindar lalu mengeluarkan pedangnya.
Setelah menghindari capit kalajengking Merah, Fang Lin dengan segera melesat ke arah samping kalajengking tersebut dan menebas badan kalajengking itu, Goresan yang Fang Lin buat menghasilkan luka gores yang cukup besar dan tak lama kemudian keluar darah hijau dari tubuh kalajengking tersebut>
"Haiss... Terlalu lemah" Ejek Fang Lin dengan nada merendahkan.
Seakan mengerti dengan ejekan Fang Lin, Kalajengking itu langsung marah dan melesat dengan cepat, Kali ini kalajengking tersebut menggunakan 2 capit dan ekornya yang beracun.
Fang Lin yang menyadari pola serangan kalajengking itu menjadi brutal menjadi sedikit terdesak, Serangan demi serang di lesatkan ke arah Fang Lin tapi dia dengan mudah menangkis dan menghindarinya.
32 Menit Kemudian.
Sudah cukup lama bertarung, Fang Lin sudah tidak ingin bermain-main lagi karena staminanya sudah berkurang drastis.
Fang Lin lalu mengangkat satu tangannya ke atas, "1.000 Sword Spirit!" Ucap Fang Lin sambil menjatuhkan tangannya ke bawah.
~BOOM~
~BOOM~
~JLEB~
Tusukan demi tusukan terjadi dari pedang tersebut dan tidak butuh waktu lama tubuh dari kalajengking merah tersebut sudah habis terpotong, Dia dari awal sebenarnya bisa membunuh kalajengking tersebut menggunakan sword spirit, Teapi baginya itu akan sangat membosankan dan juga dia menganggap hewan buas tersebut sebagai samsak hidup untuk melakukan pemanasan.
[Ding! Membunuh Kalajengking Merah Tingkat Jendral Tahap Awal, Mendapatkan 40.000 Poin Sistem]
Fang Lin lalu mengambil inti dari kalajengking merah dan mengedarkan pandangannya ke sekitar, Ia saat ini sedang mencari pohon yang cukup besar untuk dijadikan tempat istirahat.
Tak butuh waktu lama, Fang Lin menemukan pohon besar dan segera duduk di bawah pohon tersebut dengan posisi bermeditasi.
.....
Baru beberapa menit dirinya beristirahat, Ia mendengar suara ledakan yang cukup kencang dari arah timur, Di sisi lain secara bersamaan Fang Lin merasakan kalau bawahannya Yang Jian kini dalam keadaan lemah.
Tanpa basa-basi, Fang Lin langsung berdiri dan segera melesat ke sumber suara ledakan tersebut.
Bersambung...
LIKE >> VOTE >> RATE >> COMMENT.
sunggu, dari awal bab menurut pendapat gua, itu sudah baguss, cuman sampai bab ini saja yang entah bagimana pemikiran author, jadi berantakan semua
jadi gak ada kesan apa apa lagi ke mc nya sekarng, jadi gua rasain itu kayak percuman impian mc untuk jadi terkuat sedangkan hal hal sepelah ginian malah berantakan
meskipun dari awal hadiah hadiah sistemnya udah berlebihan untuk sebuah cerita yang banyak babnya, cuman mungkin hal wajar, karna tergantung sistemnya mau di buatin seperti apa
cuman ini sistem loh, jadi gua rasain itu sistem sama mc betul betul sampah beneran
tapi lama.lama sampai di bab ini sungguh, saya sangat kecewa berat, bagaimana tidak? kekasihnya dibantai, orang tuanya dibantai pula, tapi dari ekspresi yang di tunjukan MC, sunggu sangat mengecewakan, MC seolah olah tidak peduli akan hal hal yang berkaitan dengan dia, bahkan tidak ada adegan mc marah besar, setelah diablo menceritakan apa yang terjadi, sunggu tidak ada rasa yang terkadung sedikitpun, saya jadi kecewa setelah membacanya
percuma ada sistem, tapi disaat saat seperti pembantai keluarga MC, bahkan sekelas sistem saja tidak bisa memberitahu atau tidak tahu?
sunggu sesuatu yang mencengangkan, seharussnya dengan mc dampungi oleh sistem, maka hal hal seperti itu adalah masalah sepeleh,
tapi apa?, adegan yang menurut ssaya haruss ada tapi tidak ada, ini memberi kesan bahwa, novel ini tidak layak untuk dibacakan, coba dipikirkan lagi, bahkan keluarga mc dibantai tapi mc hanya menarik napas saja? tidak ada adegan dramatis atau hal lainnya? sunggu sebuah secita yang mecengangkan, nyesel banget baca sampai sini
lebih baik gua laporin ajh kali ya