Novel ini tidak bermaksud menyudutkan pihak mana pun, harap bijak dalam membaca🙏🏻🙏🏻
Di nikahi secara paksa, Linda harus menelan pil pahit ketika usia pernikahan nya yang baru berjalan selama empat puluh hari harus kandas di permulaan jalan.
Wanita yang memiliki bobot delapan puluh kilo ini, setiap hari nya harus rela menerima hinaan dan cacian akan status janda dari teman-teman satu kantor nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06.Undangan
Waktu terus berjalan, Linda sudah biasa di hina dan di cemooh oleh orang lain. Tidak ada yang mau berteman dengan nya di kantor ini namun Linda tidak peduli karena tujuan datang ke kantor untuk bekerja.
Meja resepsionis mendadak heboh ketika sekretaris Davin tiba-tiba membagikan undangan untuk semua karyawan termasuk Linda. Linda cukup penasaran dengan isi undangan tersebut yang ternyata pesta pertunangan Davin dengan perempuan yang pernah dia lihat beberapa waktu yang lalu.
"Linda, apa kau akan datang?" tanya salah seorang karyawan.
"Aku di undang, tentu saja aku akan datang!" jawab Linda dengan tegas.
"Nanti nangis!" celoteh karyawan lain nya.
"Aku menyarankan mu untuk tidak datang, kasihan hati mu."
"Baru juga jadi janda sebulan, udah mau di tinggal nikah aja."
"Mana calon bu bos kita cantik banget lagi."
"Apa kau tidak malu jika datang?"
Lagi-lagi Linda hanya diam, tidak berniat untuk membalas semua omongan tersebut. Linda kembali ke ruangan nya, gadis ini menatap undangan yang ada di depan nya.
Linda membuang nafas kasar, melanjutkan pekerjaan nya meski teman seruangan di belakang nya terus mengumpat tentang diri nya.
Pertunangan Davin dan kekasih nya akan di laksanakan akhir minggu ini dan semua karyawan wajib datang. Robby tidak bisa menahan kehendak anak nya, karena Davin bersikekeh jika papah nya tidak berhak mengatur dengan siapa dia akan menikah.
Sepulang kerja, Linda pergi ke butik untuk melihat gaun yang akan di kenakan nya di acara pertunangan mantan suami nya. Meski pun menyakitkan, Linda tidak ingin menunjukan jika diri nya tersakiti.
Cukup susah bagi Linda menemukan gaun yang cocok, namun berkat bantuan dari karyawan butik gadis ini bisa menemukan yang cocok.
Linda langsung pulang, meletakan paper bag di sembarang tempat. Gadis ini merebahkan diri di atas tempat tidur sambil memandang langit kamar nya. Ingatan nya kembali pada masa-masa sekolah bersama Davin bahkan mereka satu kelas dulu nya. Meski pun satu kelas, Davin dan Linda tidak begitu akrab. Linda sudah biasa di bully dari zaman dia sekolah dulu.
Hari ke hari telah berlalu, sore ini Linda berdandan alakadar nya karena gadis ini memang tidak terlalu pandai merias diri. Linda hanya mengenakan gaun selutut dengan sepatu kets karena gadis ini tidak bisa menggunakan high heels.
Rambutnya di biarkan tergerai, Linda memandang diri nya yang di rasa pantas dengan penampilan nya sekarang. Menggunakan taxi, Linda pergi ke hotel tempat di mana acara pertunangan itu di laksanakan. Sebenarnya keluarga Linda memiliki mobil pribadi namun sudah di jual karena Linda tidak bisa mengemudi apa lagi bobot tubuh nya tidak mendukung.
Setelah menunjukan undangan, Linda langsung masuk ke dalam ruangan acara. Gadis ini terkagum-kagum melihat dekorasi indah ini. Semua orang berpakaian bagus dan membawa pasangan. Linda mencoba berbaur dengan karyawan kantor namun mereka memilih menghindar.
"Lihat diri mu, penampilan mu bukan nya ingin menghadiri pesta tapi untuk mencari makanan!" ejek seorang karyawan yang selalu mencemooh Linda.
Linda tidak peduli, gadis ini lebih memilih duduk seorang diri. Hilang satu datang satu, ternyata Vina menghampiri mantan kakak ipar nya.
"Wah, ku pikir kau tidak akan datang. Bagus lah, kau harus melihat hari bahagia kakak ku!" ujar Vina dengan tawa mengejek nya.
"Aku di undang, jadi aku datang. Apa salahnya?" tanya Linda geram.
"Sebenarnya kakak tidak berniat untuk mengundang mu, tapi aku dan mamah yang sudah merencanakan ini." kata Vina kemudian gadis itu berlalu.
Terserah apa kata orang, Linda tidak peduli lagian diri nya dan Davin sudah tidak memiliki hubungan apa-apa selain bos dan karyawan. Tidak ada yang mau satu meja dengan Linda, namun gadis ini tidak ingin berkecil hati.
apapun pasti jadi bagus
Gak nyangka sosok lain dari seorang tuan muda Alan