Ayumi adalah gadis yatim piatu blasteran Jepang-Indonesia. Ayumi memiliki dua kakak laki-laki yang tidak beruntung dalam membangun mahligai rumah tangga. Kakaknya yang pertama bernama Tommy harus menjadi duda keren kehilangan istrinya yang seorang pramugari bernama Dena karena kecelakaan pesawat. Dari pernikahan mereka berdua, dikarunai anak perempuan bernama Hana. Sedangkan kakaknya yang nomor dua bernama Kenzi bercerai dengan istrinya karena kepergok selingkuh dengan rekan kerjanya.
Ayumi yang sejak usia 15 tahun tinggal bersama kedua kakaknya setelah orang tuanya meninggal karena covid berusaha mencarikan jodoh untuk kedua kakaknya. Agar dirinya bisa hidup bebas tanpa harus mengurus rumah tangga dan keponakannya yang masih berumur 4 tahun.
Disini lah cerita dimulai. Suka duka Ayumi mencarikan jodoh untuk kedua kakaknya mengalami banyak sekali rintangan. Bagaimana kisahnya yuk silahkan diikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewica Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Kenzi Bertemu Dengan Kevin
"Serius mas? " tanya Rania terkejut dengan ucapan Kenzi.
Sebelum Kenzi menjawab, datang pegawai cafe mengantarkan pesanan makanan mereka berdua, setelah menaruh piring berisi makanan diatas meja. Pegawai cafe pergi meninggalkan meja mereka berdua.
"Serius Nia. Aku udah memikirkan semalaman. " jawab Kenzi tersenyum.
"Semalam, tak sampai 24 jam, bertemu baru tiga kali dan langsung mengajak menikah. " gumam Rania dalam hati.
"Gimana? Kamu bersediakah jadi istriku? " tanya Kenzi.
Rania yang masih agak ngelag hanya menatap kedua bola mata Kenzi mencari sesuatu. Sesuatu yang membuat dirinya ragu menolak lamaran Kenzi tak nampak. Yang ada hati Rania merasa nyaman dengan tatapan teduh Kenzi.
"Ini mimpi gak sih?" ujar Rania dalam hati sambil mencubit tangannya dan sakit.
Berarti ini nyata, aku dilamar seorang laki-laki yang latar belakang dirinya, Rania hanya tau sedikit.
"Kamu ragu Nia? Apa yang kamu ingin ketahui dari aku supaya kamu yakin menerima lamaran ku? " tanya Kenzi sambil menikmati makan siangnya yang dia pesan.
"Disaat seperti ini dia masih bisa menikmati makan siangnya. Aku menelan saja susah, bingung mau jawab apa. " bathin Rania bergejolak.
Rania berusaha menenangkan hatinya, dia inhale exhale dan ingin bertanya kepada Kenzi banyak hal.
"Mas, kenapa bercerai dengan mantan istri? " tanya Rania.
"Mantan istri mas selingkuh dihari anniversary kami yang kedua." jawab Kenzi.
"Bagaimana dengan keluarga mas? Rania bahkan belum kenal keluarga mas.
"Orang tuaku sudah meninggal dua-duanya terjangkit covid. Waktu itu adik perempuan ku, masih SMP. Dan akhirnya aku serta abangku memutuskan untuk kembali tinggal dirumah orang tua kami." cerita Kenzi.
"Ya Allah kasihan adiknya mas. " ujar Rania prihatin.
"Waktu itu, aku setelah bercerai tinggal di apartemen. Dan abangku juga seorang duda juga masih tinggal dirumahnya sendiri. kami bingung ketika Ayumi tidak ingin pindah dari rumah. Ya akhirnya kami memutuskan kembali berkumpul dirumah mendiang orang tuaku. " tukas Kenzi.
"Maaf mas, saya gak bermaksud untuk membuka kenangan lama. Aku ingin tahu latar belakang mas untuk meyakinkan diriku bahwa mas serius dengan ku. " pungkas Rania.
"Aku gak ada masalah harus menceritakan latar belakangku. Memang kamu harus tahu Nia, sekarang aku bertanya kepadamu, apa kamu punya cerita masa lalu yang belum terselesaikan? " tanya Kenzi.
Rania menggelengkan kepalanya. "Gak ada mas, hanya dulu aku sempat bertunangan dengan kekasihku. Tapi lima bulan sebelum acara pernikahan kami diselenggarakan, aku tak sengaja memergokinya berselingkuh dengan anaknya bu RW di sebuah mall. Dan ternyata dia juga sudah hamil diluar nikah." cerita Rania dengan nada getir mengingat masa lalunya bersama Ricky.
"Maafkan aku Nia." tukas Kenzi.
"Tak perlu mas, mas memang harus tahu. " jawab Rania tersenyum.
"Jadi Nia sekarang tidak menjalin hubungan dengan siapapun ya? " tanya Kenzi.
"Tidak mas, Nia masih betah sendiri menunggu Arjuna datang melamar Nia hehe..." kelakar Rania berusaha bercanda.
Padahal bercerita tentang mantan tunangannya membuat Rania susah payah menahan air matanya jatuh. Tapi Rania gak mau menangisi Ricky brengsek itu.
"Nia besok sabtu aku ajak bertemu abang dan adikku. Bersedia kah dirimu? " tanya Kenzi.
"Tentu mas." jawab Rania.
"Aku akan menjemput mu. Sekalian aku berkenalan dengan keluargamu. " tukas Kenzi.
Rania tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Tapi mas, Nia gak bisa mengiyakan langsung lamaran mas. Nia gak ingin gegabah, lebih tepatnya gak ingin sakit hati untuk kedua kalinya. " ujar Rania.
"Kamu butuh waktu untuk berpikir? " tanya Kenzi.
"Iya mas, tolong kasih waktu Nia paling gak sebulan." jawabnya.
"Terlalu lama Nia. " sahut Kenzi.
"Oke, tiga minggu. " jawab Rania.
Kenzi berdehem dan menggelengkan kepalanya.
"Dua minggu? " tawar Rania lagi.
Kenzi tetap tak bergeming dan memberi isyarat bahwa dia masih keberatan.
"Satu minggu. Jadi aku tunggu jawaban mu minggu besok. Kalo begitu aku akan datang kerumahmu minggu saja. " tukas Kenzi.
"Baiklah mas. " jawab Rania tersenyum.
"Kamu punya sodara Nia?" tanya Kenzi.
"Aku anak tunggal mas. Ayahku meninggal ketika aku masih kecil. Dan hingga saat ini bundaku belum menikah lagi. Menyibukkan diri mengurus anak perusahaan milik pamanku. " jawab Rania
"Oh maaf Nia. " tukas Kenzi.
"No problemo mas. " jawab Rania tertawa.
"Jadi pamanku pengusaha? " tanya Kenzi.
"Iya beliau pemilik..." belum sampai Rania melanjutkan ceritanya datang sepupunya yang tidak dia harapkan muncul dihadapannya.
CARLA
"Nia, ada sesuatu? " tanya Kenzi yang otomatis mengikuti arah mata Nia dan menoleh kebelakang.
"Nia, kamu ngapain ke sini? " sapa Carla dengan nada sinis.
"Ehm pastinya sedang makan siang bukan sedang ngepel lantai kan? " jawab Rania tak kalah sinisnya.
Carla mengibaskan tangannya dan melihat ke arah Kenzi.
Cakep...!
"Hai, nama saya Carla. Sodara sepupu Nia. " tukasnya sambil mengulurkan tangannya dengan punggung tangan diarahkan ke wajah Kenzi.
Sikap Carla membuat Rania muak.
"Kenapa harus ketemu dia sih. " gumam Rania kesal.
"Hi." jawab Kenzi singkat dan acuh tak acuh dengan Carla.
Carla yang merasa dicuekin gak kehabisan akal, dia dengan sengaja menyuruh Rania bergeser agar dia bisa duduk berhadapan dengan Kenzi.
"Bukannya kamu sudah ditunggu teman kamu disana." kesal Rania yang enggan bergeser walaupun pundaknya didorong dengan kasar oleh Carla.
"Aku boleh kan bergabung sebentar, pingin kenal juga sama mas yang tampan ini. Gak keberatan kan mas? " tanya Carla dengan nada genit.
"Saya keberatan sekali. Maaf, saya ada pembicaraan penting dengan Nia." jawab Kenzi tersenyum sinis dan membuat Rania terpesona dengan ketegasan Kenzi.
"Tapi...! Ah masnya bisa aja bercanda." sahut Carla yang memang otaknya bebal.
"Tidak, saya serius." timpal Kenzi tegas.
"Carla, temanmu sudah menunggu kamu untuk pesan makanan. " tukas Rania sambil menunjuk kearah meja dimana kedua teman Carla yang pakaiannya sebelas dua belas dengan Carla kekurangan bahan menunggunya dengan kesal.
Raut wajah Carla berubah seperti kepiting rebus, tak menyangka bahwa dirinya ditolak oleh Kenzi untuk bergabung dengan mereka berdua hanya bisa menghentakkan kakinya dan pergi meninggalkan meja Kenzi dan Rania.
"Ish memangnya yang cakep dia aja. Banyak cowok yang lebih cakep tergila-gila denganku." gerutu Carla sambil berjalan menuju meja dimana kedua temannya sudah menunggunya.
"Serius itu sepupumu? " tanya Kenzi sembari tertawa melihat Carla yang sikapnya konyol dimatanya.
"Iya...Anak dari kakaknya bundaku." jawab Rania lirih.
"Bisa lain dengan kamu ya? " tukas Kenzi.
"Dia sama sodara kandungnya aja lain. Adiknya Carla lebih baik daripada dia. Dan sekarang kuliah di Australia dengan beasiswa. " ujar Rania.
Kenzi tersenyum mendengar perkataan Rania. Lalu ponselnya berdering. Kenzi melihat layar ponselnya ternyata Ayumi yang menelponnya.
"Bentar, adikku menelpon ku. " ujar Kenzi.
"Iya mas. " jawab Rania.
"Halo, iya Ayu ada apa? " tanya Kenzi ketika dia menerima telpon Ayumi.
"Bang, kak Vina datang lagi kerumah." tukas Ayumi dan terdengar suara anak kecil laki-laki yang terdengar oleh Kenzi.
"Mau apa Ayu? " tanya Kenzi.
"Abang bisa pulang kerumah? " tanya Ayumi sambil melirik kearah Kevin.
Kenzi melihat kearah Rania dan jika Ayumi menyuruhnya pulang berarti ada yang Kenzi harus ketahui.
"Aku pulang Ayu. " jawab Kenzi.
Kenzi mengakhiri sambungan telponnya dengan Ayumi. Dan menghampiri Rania yang sudah selesai makan siang.
"Rania, maaf aku harus pulang ke rumah." ujar Kenzi.
"Ada sesuatu mas? " tanya Rania.
"Ada hal penting yang harus aku selesaikan. " tukas Kenzi.
"Baik mas, aku juga mau kembali ke sekolah. " sahut Rania.
"Oke, nanti malam kita sambung lagi pembicaraan kita. " ujar Kenzi.
Rania tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Mereka berdua bersama-sama meninggalkan meja tanpa berpamitan kepada Carla yang sudah pasang senyum terindahnya dan diabaikan oleh Kenzi.
"Anjrit dicuekin...! " umpat Carla kesal
Rania hanya tersenyum smirk melihat wajah Carla yang berubah kesal merasa diabaikan oleh Kenzi.
Dimeja kasir, Kenzi membayar semua pesanan makanan dan minuman mereka berdua. Sedangkan Rania memesan gojek untuk kembali ke sekolah. Lalu bersama-sama keluar dari cafe blue Sky.
"Maaf ya Nia, aku gak bisa antar kamu kembali ke sekolah." ujar Kenzi ketika mereka sudah berada diluar cafe.
"Gak pa pa mas. Rania ngerti kok, selesaikan urusan keluarga mas dulu. " pungkas Rania tersenyum.
Tak berapa lama, gojek pesanan Rania datang. Dan Rania pun pamit kepada Kenzi.
"Hati-hati ya pak nyetirnya. " tukas Kenzi kepada driver ojol.
Rania jadi makin terkesan dengan keperdulian Kenzi kepada dirinya.
"Iya mas. Istrinya saya antar ketujuan dengan selamat. " ujar driver ojol bernama Slamet.
Kenzi dan Rania tersenyum mendengar perkataan si driver ojol.
"Alhamdulillah...perkataan adalah doa..." gumam Rania dalam hati.
Kenzi bahkan membantu Rania mengenakan helm dan memastikan talinya sudah terpasang dengan benar.
"Aku berangkat ya. " ucap Rania lalu menaiki motor gojek.
"Oke, kasih kabar kalo sudah sampai sekolah. " tukas Kenzi tersenyum.
Rania menganggukkan kepalanya dan driver ojol bersiap untuk melaju ke sekolah Rania mengajar.
"Sudah mbak? " tanya pak driver ojol.
"Sudah pak. " jawab Rania.
"Permisi mas. " tukas pak driver ojol.
"Iya pak. " jawab Kenzi.
Setelah gojek pergi meninggalkan cafe, Kenzi segera masuk kedalam mobilnya dan menghidupkan mesin mobilnya lalu melajukan mobilnya menuju rumahnya.
"Halo ndien, gak ada jadwal meeting kan habis makan siang? " tanya Kenzi menelpon Andien dalam perjalanan pulang.
"Gak ada pak. " jawab Andien.
"Oke kamu handle urusan kantor. Saya harus pulang dulu. Ada urusan keluarga tadi Ayumi menelpon. " tukas Kenzi.
"Baik pak. " jawab Andien singkat.
Kenzi lalu memutus hubungan telponnya dengan asisten rumah tangganya.
Tak berapa lama, dia sampai di rumahnya. Terlihat mobil abangnya juga ada disana. Tommy yang ada janjian makan siang dengan Mila pun terpaksa mengajak Mila kerumah juga bersama Hana dan Viola.
Kenzi memarkir mobilnya dicarport dan masuk kedalam rumah. Terlihat Vina duduk disofa ruang tamu dengan Tommy. Sedangkan Mila dan Ayumi duduk di ruang keluarga. Hana, Viola dan Kevin bermain bersama dikamar Hana.
"Kenzi... " ucap Vina sambil beranjak dari duduknya.
"Apa maumu Vina. " tanya Kenzi dengan tatapan mata yang kesal.
"Aku..." belum sempat Vina menjawab pertanyaan Kenzi datang Kevin yang berlari keluar dari kamar Hana.
"Mama, lihat ini aku dikasih kue sama kak Hana. " seru Kevin lalu pandangannya beralih melihat kearah Kenzi.
Begitu juga Kenzi mengalihkan perhatiannya kearah Kevin. Dan terkejut melihat bocah laki-laki dihadapannya yang begitu mirip dengan dirinya.
"Apa ini maksudnya? " tukas Kenzi bingung.
"Kenzi ini anakmu. " jawab Vina sambil memeluk Kevin.
"Apa?!