NovelToon NovelToon
My Sweet Lecturer

My Sweet Lecturer

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:17.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Alfiana

"Menikahlah dengan saya, Alara." Ucap Alderio seraya menggenggam tangan Alara.

Alara Sinta Pramudito, seorang mahasiswa tingkat akhir yang memiliki wajah cantik dan sangat manis harus rela melepas kegadisannya akibat kejadian satu malam yang tidak disengaja.

Kejadian yang enggan untuk diingatnya itu justru tidak direstui takdir, ia kembali dipertemukan dengan sang pria sebagai dosen pembimbingnya.

Alderio Gautam Haiyan, pria tampan dengan sejuta pesona yang berprofesi sebagai seorang dosen di universitas bergengsi di kotanya.

Tak menyangka akan bertemu kembali dengan wanita yang menjadi pasangannya malam itu apalagi sebagai mahasiswanya.

Sifat Alara yang tidak menye-menye dan spontan berhasil membuat sosok Alderio jatuh dalam pesonanya.


Lantas bagaimana kisah keduanya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kasih sayang orang tua

Alara menyambut kedua orang tuanya dengan penuh kebahagiaan, ia memeluk keduanya bergantian guna menyalurkan kerinduan yang dirasakannya.

"Kangen banget sama Mama!!!!" ucap Alara pelan dengan masih memeluk Mama Dania.

"Oh jadi sama Papa 'nggak?" Sindir Papa Wahyu melirik putrinya yang masih betah memeluk istrinya.

Alara terkekeh, ia bergantian memeluk sang Papa tak kalah erat. "Alara juga kangen Papa, kangen kerusuhan Papa di dapur kalo Mama lagi masak." Timpal Alara membuat kedua orang tuanya itu terkekeh.

"Dasar anak gadis, bisa sekali ya meledek Papa nya." Gerutu Papa Wahyu namun urung membuatnya tertawa.

"Kamu sendiri, Reina mana?" tanya Mama Dania seraya melangkah masuk ke dalam rumahnya.

"Udah pulang dari pagi, Ma. Aku pikir kalian akan pulang pagi atau siang, ternyata kalian malah pulang sore." Jawab Alara menjelaskan.

"Ya sudah, Papa dan Mama istirahat dulu ya. Nanti makan malam Mama masakin makanan kesukaan kamu." Ucap Mama Dania.

"Memang makanan kesukaan Alara apa, batu dan kayu?" tanya Papa Wahyu bergurau.

"PAPA!!!" pekik Alara membuat sang Papa langsung lari ke kamarnya.

Mama Dania terkekeh melihat tingkah suami dan anaknya, sejak dulu memang ayah dan anak itu sering sekali bersenda gurau dan saling mengejek, namun itu justru menjadi pemanis dari keluarga mereka.

"Kamu juga istirahat sana. Mama ke kamar 'ya." Pamit Mama Dania pergi meninggalkan putrinya.

Sepeninggal kedua orang tuanya ke kamar, Alara juga akhirnya memutuskan untuk pergi ke kamarnya dan beristirahat. Hari ini cukup melelahkan baginya, ditambah lagi dengan kondisinya yang mual muntah serta pusing.

"Lagian kenapa sih gue mual-mual terus, kaya ibu hamil aja." Gumam Alara seraya menaiki satu persatu anak tangga.

Langkah Alara terhenti saat sadar akan ucapannya, ia terdiam dengan mata melotot dan mulut yang terbuka. Wanita hamil? Apakah dia?

Alara menundukkan kepalanya menatap ke perut, ia reflek memegangi perutnya. "N-nggak, nggak mungkin aku hamil. Kami hanya melakukannya sekali." Gumam Alara berusaha menyemangati dirinya.

Alara menutup mulutnya, ia segera berlari saat mual lagi-lagi menyerangnya. Ia masuk ke dalam kamar dan pergi ke kamar mandi untuk memuntahkan cairan bening seperti biasanya.

Uwekkk …

Alara mencuci mulutnya, ia juga mencuci muka dan menyekanya dengan tisu. Ia tatap pantulan dirinya di cermin. Perlahan air mata Alara mulai turun, ia merasa takut jika dirinya benar-benar hamil anak dosennya sendiri, apa yang akan ia katakan kepada kedua orang tuanya nanti.

Alara menutup mulutnya sendiri guna menahan suara tangisnya, meski kamarnya kedap suara, namun tetap saja ia enggan mendengar suara tangisannya sendiri.

"Hiks … Ma, Pa. Maafin aku, aku gagal menjadi anak yang baik." Lirih Alara terduduk di closet.

Alara mengusap perutnya, ia bangkit dari duduknya lalu keluar dari kamar mandi. Alara berbaring di ranjang miliknya untuk mengistirahatkan dirinya yang sudah lelah dengan segala hal.

Malam harinya, seperti yang Mama Dania katakan bahwa ia akan memasak makanan kesukaan putri kesayangannya. Udang saus asam manis dan juga sop kimlo jamur kuping.

"Sayang, ayo dong dimakan. Kamu kan suka banget sama makanan ini," tutur Mama Dania.

Alara yang sedang melamun tentu tidak menyadari ucapan sang Mama, ia masih diam sambil memainkan sendok dan garpu.

Papa Wahyu dan Mama Dania tentu merasa aneh melihat putrinya yang diam, tidak seperti biasanya Alara diam, biasanya gadis itu justru paling antusias jika makan malam.

"Alara." Panggil Papa Wahyu memegang bahu putrinya.

Alara tersadar, ia menatap sang Papa lalu beralih kepada sang Mama. "Ya ampun, maaf Ma, Pa. Aku melamun." Ucap Alara mengerjapkan matanya berkali-kali.

"Kenapa sih, ada masalah?" tanya Mama Dania seraya menyendok nasi ke piring putrinya.

"Sedikit, Ma. Masalah skripsi." Jawab Alara berbohong, pasalnya bukan hanya itu masalah yang dihadapi.

"Jangan terlalu memforsir diri, Alara. Memang lulus itu harapan kami, tapi jika kamu merasa kurang mampu apalagi sampai mengganggu kesehatan, maka jangan terlalu terburu-buru." Tutur Papa Wahyu yang begitu menyayangi putrinya.

Alara terdiam menatap kedua orang tuanya, ia merasa semakin berdosa melihat bagaimana Mama dan Papa nya begitu menyayanginya.

"Hiks … Ma, Pa. Makasih ya udah sayang sama aku." Lirih Alara sambil terisak.

Mama Dania terkejut melihat putrinya menangis, begitu pula dengan Papa Wahyu, keduanya mendekati Alara lalu memeluknya.

"Ssssstttt … kenapa kamu nangis, Sayang. Ada masalah, ceritakan lah pada kami." Pinta Mama Dania dengan lembut.

"Iya, Alara. Ada apa, katakan saja, Nak." Tambah Papa Wahyu mengusap rambut panjang putrinya.

Alara rasanya ingin sekali  bercerita, namun hatinya tidak setangguh itu, ia tidak akan sanggup melihat bagaimana reaksi kedua orang tuanya nanti jika mengetahui kebenaran dirinya yang telah kotor.

Alara menyeka air matanya, ia menggeleng lalu tersenyum. "Aku nggak ada masalah apa-apa, Ma. Cuma aku terharu punya orang tua yang sangat menyayangiku dengan begitu besar." Jelas Alara.

Mama Dania dan Papa Wahyu lega mendengar penjelasan putrinya, mereka sudah sangat khawatir ada masalah besar yang menimpa putri mereka. 

"Tentu saja kami sayang kamu, Nak. Kamu anak kami, kebanggaan kami yang kelak akan menjadi tempat kami pulang." Timpal Mama Dania dengan hangat.

Rasa bersalah kian bertambah saat mendengar ucapan sang Mama, ia kembali memeluk Mama Dania dengan erat dan berusaha menahan air mata yang sudah hendak keluar lagi.

NEXT BAB TEGANG WE, HATI-HATI 😂😂

To be continued

1
Mami Radifa
Pasti malu nya d ambang batas ya 🤭jodoh mu adalah Pak Bimo Rhe santai
Mami Radifa
Untung bacanya udah tamat kalo masih up wowww bikin susah tidur nie gara"penasaran
Mami Radifa
Ayo gas pollll.... PAK Bima 💪💪💪💪💪
Mami Radifa
😁😁😁😜😜🤭Mama Ara terlalu polos dan bner"apa ada nya banget langsung sat set gitu ya mau nya🥰🥰🥰😁😁
Mami Radifa
So swett Pk Bim... /Tongue//Tongue//Tongue//Drool//Drool//Drool//Drool/
Mami Radifa
Kayak nya mau romantis kayak pasangan AA dechhh🥰🥰🥰
Mami Radifa
Maju terus Thor ttng Bimo dan Rhena ✌️✌️✌️😁😁🥰🥰🥰
elis farisna
Luar biasa
Mae Wiguna
baru mulai baca smoga ada kejutan nya
Дишка
что?
Дишка
wtf
Marianti Setiawan
suami idaman banget
Zaidatun Rohmah
Luar biasa
Zaidatun Rohmah
Lumayan
Zaidatun Rohmah
alur ceritanya bagus banget
saya sangat suka
Qilla
sendalmu mana al? tolong geplokin ke bima dong
May Afifah
Luar biasa
May Afifah
Lumayan
Kak Eja🌜
menarik...

mampir juga yuk ke novel aku
MENIKAHI WANITA MALAMKU
Tatun Tania
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!