Berkali-kali Dania memberikan pemahaman pada suaminya Alex agar hidup mandiri dan tinggal berpisah dari sang mertua,namun Alex tak pernah menghiraukannya. Sang suami enggan untuk meninggalkan kedua orang tuanya yang selalu memanjakannya dalam hal keuangan. Meskipun Alex telah bekerja,namun sang ibu masih sering memberinya uang apabila Alex membutuhkan. Hal inilah yang membuat Alex enggan tinggal berjauhan dari sang ibu tanpa memperdulikan nasib Dania yang mendapat perlakuan tak adil dari ibunya.
Hingga pada akhirnya Dania berontak karena sudah benar-benar merasa muak dengan semua hal tak adil yang diterimanya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Sania dan Bela
"Kita akan tinggal bersama nenek ya Mah ?" Bela kecil begitu senang saat tahu bahwa ia dan sang ibu akan pindah ke rumah papa nya,yang menurut cerita sang ibu sangat besar dan mewah.
"Iya sayang,Bela suka kan ?" Tanya Sania dengan lembut pada putrinya itu.
"Suka banget Mah,apalagi rumah nenek katanya besar dan mewah ya ?"
" Iya sayang,rumah nenek sama papah juga rumah Bela. Kan Bela cucu nenek dan anak papah." Sania sengaja mengatakan itu agar sang anak merasa bahwa rumah yang mereka tempati nantinya adalah milik mereka juga. Dengan begitu,Bela dan keluarga Alex akan sulit dipisahkan. Perlahan-lahan maka semua keinginannya akan terwujud untuk menjadi seseorang yang sangat berharga. Iya yakin dengan adanya Bela,dirinya akan memiliki kedudukan yang lebih dari Dania di hadapan sang mertua dan suaminya Alex karena dirinya telah melahirkan keturunan bagi keluarga Dwindara. Otomatis Dania sang istri sah akan tersingkirkan dengan mudah.
"Itu papah Mah." Suara sang putri membuyarkan khayalan Sania. Alex terlihat menghampiri anak dan istrinya dengan senyum bahagia.
"Wah,putri papah udah cantik." Puji Alex pada putri semata wayangnya,yang langsung menyambutnya dengan penuh kebahagiaan.
"Semuanya udah siap ?" Tanya Alex dan langsung menggendong putrinya sambil memperhatikan beberapa barang yang telah dipacking oleh Sania.
"Sudah Mas." Jawab Sania dengan yakin.
"Yuk berangkat,biarkan mereka yang mengangkat barang-barang tersebut." Ucap Alex sambil menunjuk pada salah satu kendaraan khusus pengangkut barang pindahan,yang baru saja tiba.
"Pak,ke alamat ku ya ?" Titah Alex pada sopir yang akan mengangkut barang-barang. Sepertinya Alex sudah sangat mengenal penyedia jasa angkut tersebut. Sehingga tak lagi memberikan alamat rumahnya.
Tanpa menunggu jasa pengangkut barang menyelesaikan tugas mereka,Alex dan keluarga kecilnya tersebut berangkat terlebih dahulu.
★\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*★
Kedatangan Sania dan Bela langsung disambut oleh Bu Linda dengan sangat senang. Wanita itu sengaja mengambil cuti bersama anaknya demi menyambut cucu dan menantunya.
"Halo sayang....cucu nenek makin cantik aja." Sambut Bu Linda pada Bela cucunya. Sania tersenyum melihat sang mertua begitu antusias menyambut kedatangan mereka. Ia pun mencium tangan sang mertua dengan khidmat.
"Ayok masuk Nak,silahkan itu kamar kalian ya. Tunjuk Bu Linda pada salah satu kamar di dalam rumah.
"Iya Mah terima kasih." Ucap Sania dan bergegas menuju salah satu kamar yang ditunjuk oleh mertuanya. Alex pun membawa barang-barang yang berada di mobil,dan masuk kedalam kamar mengikuti langkah istri sirinya tersebut.
"Nenek,rumahnya besar banget ya. Aku suka pokonya." Ucap Bela dengan riang sambil melihat ke sana ke mari mengagumi desain rumah yang kini ia pijak.
"Iya sayang. Ini rumah mu juga. Kamu akan tinggal seterusnya di sini." Sambil berkata,Bu Linda mengelus pucuk kepala sang cucu penuh sayang.
Tanpa mereka sadari,sepasang mata melihat semua pemandangan ini. Dania pura-pura tetap berada di kamarnya karena ia merasa pasti ada sandiwara yang akan mereka tampilkan saat ini. Meskipun sebenarnya ia sangat penasaran dengan rencana yang disusun oleh ibu mertuanya,ia tetap saja berusaha menahan diri dan hanya ingin keluar di waktu yang tepat.
"Dek Tiara si mana Bu ?" Tanya Sania ketika keluar dari kamar .
"Loh,nggak istirahat dulu Nak ? Itu adik mu lagi ada praktek sama teman-temannya di luar kota."
"Oww.... pantes nggak kelihatan dari tadi. Nanti saja istirahatnya Bu. Masih pingin ngobrol dulu sama ibu." Sania pura-pura mencari perhatian pada ibu mertuanya,padahal sebenarnya ia ingin melihat melihat langsung istri sah dari suaminya. Namun sejak tadi dirinya tak kunjung melihat kakak madunya itu.
"Kamu memang istri yang baik Nak,mau menemani ibu. Nggak kayak yang satu itu." Ucap Bu Linda sengaja mengeraskan suaranya agar didengar oleh Dania.
Sania tersenyum dan mencoba mencari-cari bahan perbincangan agar tak terkesan kaku bersama sang mertua. Sedangkan putrinya Bela lebih memilih bermain bersama sang ayah di halaman depan sambil menunggu barang-barang mereka tiba.
Bu Linda larut dalam perbincangan yang seru bersama menantu barunya. Hingga perbincangan mereka harus terhenti ketika melihat Dania turun dari lantai atas dan melangkah menuju dapur.
Dania berjalan dengan santai tanpa sedikitpun merasa terusik melihat keakraban antara Sania dan sang mertua. Ia berniat membuat susu coklat untuk ia nikmati di sore hari tersebut.
Melihat Dania yang berjalan dengan anggunnya,Sania yang sedang berbicara dengan ibu mertuanya,perhatiannya langsung tersita pada sosok cantik nan sempurna tersebut. Bagaimana tidak,sedikitpun ia tak menyangka jika kakak madunya itu begitu cantik nyaris tanpa cacat sedikitpun. Tiba-tiba dirinya merasa minder. Ternyata apa yang diceritakan oleh suaminya selama ini sangat berbeda dengan apa yang ia lihat. Menurut cerita pria itu,istri sahnya tidaklah cantik dan sangat kampungan serta tidak mengerti fashion sedikitpun. Namun kenyataannya yang terlihat oleh Sania,Dania sangatlah modis. Wanita itu selain memiliki wajah yang cantik juga sangat anggun.
"Apa itu kak Dania Mah ?" Tanya Sania pura-pura sopan dengan tujuan ingin mencari muka dan memenangkan hati sang mertua.
"Iya Nak,itu Dania. Wanita malas dan pembangkang." ketus Bu Linda dengan mata menatap sinis pada menantunya itu.
Meskipun mendengar semua perkataan mertuanya,Dania pura-pura tak peduli dan kembali melangkahkan kakinya menuju kamar. Namun baru saja ingin menaiki tangga menuju kamar,Bu Linda segera berkata hingga langkah menantunya tertahan.
"Dania,kenalkan ini Sania,istri kedua Alex. Dan mulai hari ini ia akan tinggal bersama kita. Oh ya,satu lagi. Sania telah memberikan aku cucu yang sangat cantik. Saat ini cucuku sedang bermain bersama ayahnya di luar. Aku harap kamu tak cemburu pada Sania. Karena sebenarnya Sania adalah pacar pertama Alex sebelum mengenal kamu." Ucap Bu Linda memperkenalkan Sania. Dan dalam hati dirinya berharap ada rasa sakit hati yang nampak di ekspresi wajah sang menantu. Sedangkan Sania yang melihat kesempatan bagus baginya,segera menghampiri kakak madunya itu dan bersalaman.
"Halo mbak,aku Sania. Maafkan kedatangan ku ke sini jika membuat Mbak tak nyaman."Ujar Sania sambil mengulurkan tangannya dengan tujuan ingin memperkenalkan dirinya.
"Oh Sania. Nggak usah merasa bersalah seperti itu. Aku justru sangat senang jika kamu mau tinggal bersama kami. Dengan begitu,akan ada yang mengurus ibu serta semua keluarga di sini." Sambut Dania dengan senyum mengembang di wajahnya. Ia pun menerima uluran tangan adik madunya dengan santai.
Seketika wajah Bu Linda terlihat semakin masam saat mendapati Dania terlihat biasa-biasa saja,seolah-olah sudah lama mengetahui jika Alex telah memiliki istri selain dirinya.
Salam kenal 💜