NovelToon NovelToon
Obsession With The Maid

Obsession With The Maid

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa / Pembantu
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: xxkntng

Figo derlangga tidak pernah tertarik dengan wanita manapun, laki laki itu hanya tertarik dengan James, asisten laki laki pribadinya.

Keadaan seketika berubah drastis ketika Figo bertemu dengan maid baru dirumah miliknya .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Rahasia

Wanita itu membuka kain yang menutupi wajah Shearen.

"Mmmm," Shearen memberontak, mulutnya dibungkam sedangkan tangannya diikat di belakang, membuat Shearen tidak bisa bergerak.

"Mmmmm,"

"Apakah mulutmu bisa diam?" wanita itu menaikkan alisnya.

Sorot mata Shearen membulat, menatap dua wanita yang tengah berdiri di hadapannya itu.

"Sejak awal mau bekerja di dalam rumahku, aku sudah memiliki kecurigaan sendiri denganmu."

"Dan ternyata kecurigaan itu benar," Valerie melangkahkan kakinya mendekati Shearen, menarik rambut Shearen cukup kencang, membuat wanita itu menahan sakit di bagian kepalanya.

Valerie mengeluarkan pisau dari dalam saku belakang celananya, wanita itu menyodorkan pistol ke bagian kiri otak Shearen.

Shearen menggelengkan kepalanya, air mata wanita itu jatuh akibat takut dengan keadaan di sekitarnya.

"Aku tidak segan-segan membunuhmu sekarang juga. Tapi aku masih mau menunggu seseorang untuk datang kemari," ucap Valerie sembari menatap wajah Shearen cukup intens.

"Figo, aku menunggu laki-laki itu untuk datang kemari," ucap Valerie.

"Aku dan Valerie sudah menunggu selama 3 tahun, tapi, apakah kau yang akan mendapatkan hasilnya? Aku tidak akan membiarkannya," ucap Mona menyauti.

"Bagaimana wanita sepertimu, yang kumuh dan murahan seperti ini bisa membuat Axel dan Figo tertarik kepadamu?"

"Apa kau memiliki cara lain untuk menarik perhatian Figo?"

Shearen menggelengkan kepalanya.

"Katakan yang sejujurnya!!!"

"Apakah sebelum kau bekerja di rumahku, kau sudah ada niatan untuk mengambil suamiku?" Valerie menaikkan satu alisnya.

*******

"T-tuan?"

"Apa kau sudah menyelesaikan tugasmu dengan Meyza?" tanya John gugup.

"Sudah, kenapa? "

"Untuk apa kau datang ke rumahku? Apa ada jadwal meeting dadakan hari ini?"

"T-tidak, aku hanya ingin mengambil sesuatu yang tertinggal di rumah ini."

Figo menaikkan satu alisnya tidak percaya. "Apakah yang kau katakan benar?"

"Iya tuan, aku akan pergi," ucap John lalu menghindar dari Figo.

John memencet tombol di lift untuk pergi ke lantai 3, ruangan penyelidik.

John keluar dari lift, masuk ke dalam ruangan terkunci itu.

John melangkahkan kakinya memasuki ruangan, lalu mengambil duduk di hadapan layar komputer, melacak sesuatu di sekitaran jalan sana.

Sorot mata John menatap 2 orang yang baru saja menuruni mobil hitam, wajahnya tidak dikenali akibat mengenakan masker.

John memperbesar layarnya, memperbesar bagian plat nomor mobil yang berada di sana.

"LV72728,"

John merogoh saku celananya, mengambil handphone dari dalam sana.

"Tuan,"

"Aku menemukan di mana mobil itu berada."

"Aku akan memberitahukanmu lewat chat."

John memutus sambungan telefonnya dan segera memberitahu Axel keberadaan mobil itu.

John mematikan komputer di hadapannya, lalu segera keluar dari dalam ruangan sebelum Reiner melihat semuanya.

John melangkahkan kakinya menuruni tangga, menatap Figo yang tengah duduk di ruang tamu sembari memegang laptop di tangannya.

"Tuan, aku akan pergi, aku sudah menemukan barangku," ucap John.

"Pergilah."

"Tuan, aku akan pergi, nanti aku akan kembali lagi," ucap John lalu segera bergegas pergi ke lokasi tujuan.

****

"Tuan, aku sudah mencarinya di bagian belakang sana, tidak ada hasil apapun di sana, tidak ada ciri-ciri mobil yang sama seperti apa yang kau katakan tadi," ucap salah satu ajudan kepada Axel.

"John sudah melacak mobil itu, John sudah menemukan di mana mobil itu berada sekarang," ucap Axel lalu segera bergegas memasuki mobil miliknya.

10 menit.

Axel membuka kaca mobilnya, menatap situasi di sekitar jalanan, sorot matanya menatap gudang di sekitaran hutan-hutan itu.

"Tuan, apakah mobil itu yang kau maksud?" tanya Verza kepada Axel.

"Aku akan masuk sendiri, kalian tunggu di luar."

"Tuan, bagaimana jika terjadi sesuatu denganmu, izinkan kami masuk ke dalam untuk menemanimu."

"Apakah kalian tidak mendengar perintahku yang tadi?" Axel menaikkan satu alisnya sinis.

"I-iya tuan, aku mengerti," Zero membuka pintu mobil Axel.

Axel melangkahkan kakinya mendekati gudang. Laki-laki itu menendang pintu gudang menggunakan kakinya, hingga menimbulkan suara yang cukup kencang.

Sorot mata Axel menatap 3 orang yang tengah berdiri di sana sembari menatapnya balik.

"Jadi kalian?" Axel menatap sinis dua orang perempuan di depannya itu.

"Jika kau berani maju selangkah, nyawa wanita ini akan mati di tanganku, apa kau mau?" wanita itu menyodorkan pisau tajam di bagian perut Shearen.

"Aku akan membunuhmu dengan cara yang lebih kejam jika kau menyakiti Shearen," Axel melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah.

Valerie tertawa. "Apa kau pikir aku akan takut?" tanyanya sembari terkekeh.

"Kubilang berhenti, apa kau tidak mendengarnya!!!" Bentak Mona.

Mona menodongkan pistol ke arah Axel. Sebenarnya sasaran pertamanya adalah Figo, kenapa bisa Axel yang datang. Bagaimana laki-laki itu mengetahui keberadaannya, sial.

"Katakan, apa yang kalian mau? Uang? Rumah? Harta? Atau apa?"

"Perusahaan."

Dorrr.

Axel mengeluarkan pistol dari dalam saku celananya dan langsung menembak wanita tua di depannya itu.

Kaki Valerie bergetar hebat ketika melihat Mona yang baru saja ditembak mati oleh Axel di hadapannya itu.

"S-sudah kubilang, jangan berani melangkahkan kakimu lagi!!!"

"A-atau...."

"Atau apa? Apa kau ingin mati seperti dia?" Axel menatap mayat Mona yang tergeletak di tanah.

Axel semakin mendekatkan langkahnya.

JLEP.

Valerie menusukkan pisau yang ia bawa tepat di perut Shearen, membuat wanita itu memekik hebat.

Axel membulatkan matanya, sorot matanya kini beralih menatap sinis Valerie yang berdiri di depannya dengan tubuh gemetar.

Axel mencengkeram kuat tangannya, menatap Valerie dengan tatapan permusuhan.

Axel mengeluarkan pistol dari balik celananya, laki-laki itu menekan pelatuk pistolnya.

Dor.

Belum sempat Valerie keluar dari gedung, Axel sudah menembak punggung Valerie menggunakan pistol.

"Tuan," John yang baru saja datang itu pun seketika langsung masuk ketika mendengar suara tembakan yang cukup keras dari dalam.

"Urus kedua wanita itu," ucap Axel kepada John.

Axel berjalan menghampiri Valerie, Axel melepaskan penutup wajah yang menutupi wajah wanita itu, sekaligus tali yang mengikat tangan sekaligus kaki Shearen.

Axel menggendong tubuh wanita yang sudah penuh dengan darah itu ke dalam mobil pribadi miliknya untuk segera dibawa pergi ke rumah sakit.

1
Rosa Faeyrezi
sejauh ini masih keren thor cusss lanjuttt semangat berkarya
Rosa Faeyrezi
si valerie itu istri figo apa kakak nya thor di awal episode kok statusnya istri si figo
Rosa Faeyrezi
awal yg bagus
putrie_07
bgus ceritanya emm🤔🤔🤔 agak gmn gtu😆 agak lain cerita yg satu ini.. 🤫
putrie_07
ihhh dasar gila😬😬😩
Camora Alexander
duh thor lnjut dong
Nunu
awal mula yg seru
Beerus 🎉
Wow, luar biasa!
Mack Werz
Datang ke platform ini cuma buat satu cerita, tapi ternyata ketemu harta karun!
Max >w<
Jalan cerita hebat.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!