pendaki yang sudah pensiun (gantung carrier) harus kembali dikarenakan adik kandung dari seangkatan komunitasnya tersesat di gunung ketika melakukan pendakian.
Dia harus kembali ikut pencarian demi sesuatu yang satu orang pun tidak tahu, di dalam pencarian dia menemukan arti dari sebuah kehidupan dan cinta yang selama ini dia cari.
Pencarian dihentikan karena sudah melewati ambang batas yang ditentukan. Tetapi demi orang yang dia sayangi balon dan beberapa temannya melanggar peraturan yang sudah ditentukan, karena adik sahabatnya belum juga ketemu, sedangkan rekan-rekan sudah ditemukan.
Pertukaran terjadi antara yang dicari dengan yang mencari. Akhirnya pencarian di tambah waktu nya dengan pergantian foto di papan pencarian. “Foto balon di letak di papan pencarian” sampai ambang batas yang ditentukan untuk pencarian balon juga belum ditemukan, dia kekal hidup di alam lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hambali balon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21 : Tragedi
Sebelum bang bolang bergerak menuju titik awal, bang bolang mengontak bang misbah
“Bang Misbah team dua kontak”
“masuk Lang, ada apa?”
“mau sedikit tanya, team yang dari desa PNCR ada informasi gak bang?”
“ada mereka juga sudah kontak hasil nihil Lang”
“oke bang”
“bagaimana keadaan team dua amankan?”
“kondisi amana bang, team masih segar bugar, apa lagi ada kalem”
“itu anak memang buat team semangat terus”
“team satu bagaimana keadaan nya?”
“Soram masuk bang, team satu aman tidak ada kendala bang”
“oke team satu dan team dua jika ada informasi kabari segera”
“siap bang” jawab bang soram dan bang bolang
kontak ht disudahi dengan hasil yang nihil.
“teman-teman ayo kita gerak menuju titik awal, semoga waktu kita turun asa tanda-tanda dari korban” ucap bang soram
“siap bang,” ucap balon
team satu bergerak dari pilar dua menuju pilar satu dan kembali ke titik awal, sedangkan team dua sudah bergerak menuju titik awal di area camp puncak.
Teriakan demi teriakan memanggil nama korban sambil menuju titik awal yang sudah di tentukan, hampir tiga puluh menit berlalu team dua sudah sampai di titik area champ, mereka menunggu team satu yang masih di perjalanan,
“Bang Soram, Bolang kontak,”
“kami sudah di posisi” ucap bolang dari ht
“masuk Lang, kami lagi di jalan, lebih kurang sekitar lima belas menit lagi kami sampai”
“siap di copy bang, kami tunggu”
“oke Lang” ucap bang soram
lebih kurang lima belas menit team satu sampai di lokasi titik area cham,
“itu team satu bang” ucap kalem
“iya Lem, kita beri waktu mereka untuk istirahat”
baru saja sampai, bang soram langsung memanggil bang bolang
“kalian istirahat sebentar, abang ada urusan sebentar sama bolang” ucap bang soram
“Lang, ikut abang sebentar, ada yang mau abang bicarakan sama kamu?”
sepertinya bang bolang sudah tahu apa yang diinginkan bang soram
“iya bang” jawab bang balong
bang soram dan bang bolang menjauh dari team agar pembicaraan mereka tidak terdengar oleh team, kecurigaan kalem membuat kalem bertanya kepada balon
“Lon, mulai ada yang tidak beres ini?” dengan nada yang pelan
“husss, jangan buat team curiga Lem, sudah itu urusan bang bolang dan bang soram”
“iya-iya Lon”
sedangkan ban soram dan bang bolang menjauhkan diri mereka untuk membahas apa yang mereka lihat tadi
“Lang, bang tadi lihat bunga itu du pucuk pedu Lang?”
mundur selangkah dan terpaku di tempat “apa bang?”
“aku juga lihat bunga itu di perdu puncak timur bang” ucap bang bolang
dengan tangan di kepala “astaga ada apa ini ya Lang,”
suasana sedikit hening, karena mereka berdua terdiam “ya sudah Lang, kita jalan saja dengan perlahan-lahan, abang sebagai leader kalem jadi navigator, biar balon di tengah lalu kau jadi sweeper”
“oke bang”
bang soram dan bang bolang kembali ke rombongan team yang sedang beristirahat,
“gimana, team sudah siap melanjutkan pencarian?” ucap bang soram
“siap bang” ucap seluruh team dengan semangat
“oke, kali ini kita sebelum melakukan perjalanan, kita susun formasi”
“siap bang” ucap kalem
‘gak biasanya pakai formasi’ ucap kalem di dalam hati
“oke formasinya, kalem jadi navigator, bang jadi leader balon di tengah dan bolang jadi sweeper,”
“siap bang” ucap balon dan kalem
‘ada apa ini formasi ini dipakai, jarang-jarang formasi ini dipakai bang soram’ ucap ticong dalam hati
dengan menghela nafas pendek berulang-ulang ‘ada yang gak beres ini’ ucap kelam dalam hati, kegelisahan itu tampak dalam raut wajah kalem
dengan mengangkat sebelh alis ‘mulai gak beres ini’ cermai berbicara dalam hati
dengan menggelengkan kepala beberapa kali ‘aku harus fokus, ini sudah tidak main-main’ ucap balon dalam hati.
“Ayo kita mulai jalan” ucap bang soram
kalem di depan sebagai navigator, bang soram di posisi kedua selanjutnya team berada di belakang bang soram sesuai posisi yang ditentukan oleh bang soram, seperti biasa team meneriakkan nama bogel dan rini
“Bogel, Rini” ucap tema pencarian sahut menyahut
harapan sudah menipis, kalau pun bertemu memang itu takdir dari tuhan, karena sewaktu mereka naik beberapa hari sampai di puncak mereka sama sekali tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban, waktu tengah hari team pencari sudah sampai di hutan lumut yang sudah disambut oleh team logistik, team logistik sudah menyiapkan makan siang mereka untuk mengisi tenaga para team pencari.
Dengan nafas yang terpingkal-pingkal “hmmm, akhirnya sampai disini, untung tidak ada kendala selama perjalanan” ucap kalem dengan nafas yang memburu
“semua istirahat, setelah istirahat kita lanjutkan pencarian kembali” ucap bang soram
semua team duduk di masing-masing tempat sambil mengambil makananan yang sudah disiapkan oleh team logistik, saat itu balon dan kalem duduk berdekatan
“Lon, nanti kau yang jadi navigasi ya, aku gak sanggup?” ucap kalem
“kita gak tau ini formasi masih jadi satu atau dibagi dua team, kita lihat sehabis makan ini saja lah Lem” jawab balon
dengan membuang nafas panjang “hmmm, iya juga ya. Tapi kalau filing aku sih tetap jadi satu team, karena aku lihat pencarian ini mulai sedikit beresiko” ucap kalem dengan nada rendah
“usss, sudah lah kita fokus saja. Jangan berpikir yang tidak-tidak”
“boleh nimbrung Lon” sahut ticong sambil duduk di sebelah balon
“boleh Cong”
ticong dan cermai ikut nimbrung dengan balon dan kalem, tidak berselang lama mereka berbincang-bincang, balon melihat pria yang permisi lewat saat di puncak
alis terangkat tinggi dan tubuh menegang “Lem, kau lihat pria yang semalam permisi beberapa kali di puncak” ucap balon sambil berbisik di telinga kalem
“dimana Lon?” ucap kalem yang bingung
“disitu Lem,” ucap balon sambil melirik mata dan menggerakkan kepalanya
“ah, mana ada Lon, halu kau ini, jangan buat aku takut Lon?”
“ada apa sih, kalian kok bisik-bisik” ucap ticong
“gak ada kok Cong” jawab balon
‘apa ini tanda dari mimpi aku semalam’ ucap balon dalam hati, seketika balon berdiri ingin mengejar pria itu
“mau kemana kau Lon” ucap kalem
“sudah kalian disini saja, ini urusan aku dengan penghuni sini” ucap balon dengan tegas, balon langsung bergerak menuju pria itu, dengan inisiatif kalem, kalem mengikuti balon
“mau kemana kau Lon?” tanya bang soram
“bentara bang ada urusan” jawab balon
bang soram mulai curiga dengan tindakkan balon yang mencurigakan, tidak lama kalem berbisik ke bang soram
“bang, balon melihat pria semalam yang permisi waktu kita briefing” ucap kalem
“apa?” dengan ekspresi terkejut
“Lem, Lang kau ikuti balon” perintah bang soram
“siap bang”
bang boleng dan kalem mengikuti balon dari belakang, sedangkan balon terus mengejar pria itu
dengan hati yang kesal ‘kurang ajar ini, kau mau menunjukkannya dimana?’ ucap balon dalam hati
tangan berkacak pinggang dengan gerakan tegas “kurang ajar kalian mempermainkan aku, keluar kalian semua” ucap balon dengan tegas
tidak lama bang boang dan kalem sampai “ ada apa Lon?” tanya bang bolang
“tadi aku mengikuti pria yang semalam permisi waktu kita briefing bang” jawab balon
“kau ada-ada saja Lon, jangan buat kacau team Lon” ucap bang bolang dengan tegas
“iya bang” ambil lihat kanan kiri, balon melihat satu tenda yang tidak asing
“bang itu ada tenda bang” ucap balon
dengan ekspresi berharap “mana Lon” ucap bang bolang
“itu bang” ucap balon sambil menunjuk ke arah hutan lumut yang sedikit lebat
dengan teliti bang bolang dan kalem melihat “iya bang” kata kalem
“iya itu kayak tenda ticong” ucap bang boleng
“ayo kita kesana” ucap bang bolang
mereka bertiga langsung bergegas menuju tenda yang mereka lihat, bolang sambil mengontak lewat ht “bang soram bolang melaporkan,”
“masuk lang”
“kami melihat tanda-tanda dari korban bang”
“apa itu lang?”
“Tenda ticong bang”
“positif”
“positif bang”
suasana yang mulai krodit, bolang membuka tenda
“astaga, ada wanita”
“iya ini rini bang” ucap kalem
bolang mengecek keadaan rini yang masih tidak sadar “masih hidup”
bolang masih mengontak bang soram “bang di dalam tenda ada rini bang, butuh bantuan bang”
“siap Lang, meluncur bantuan”
“Lang Kondisikan yang baik,” sahut bang misbah dari pos
“siap bang” jawab bang soram
team yang mendengar segera bergegas menuju lokasi
“Bogel ada Lang?” tanya bang soram
“gak ada bang” jawab bang bolang
ticong yang mendengar informasi dari ht langsung lemas
“sabar ya Cong” ucap bang soram
ticong hanya diam saja “Mei bawa ticong ke tempat yang aman” siap bang
cermai membawa ticong ke tempat yang aman untuk menenangkan diri dan tidak terlalu jauh dari team.
Bang Bolang dan kalem memberi pertolongan pertama dengan rini, “Rin, bangun Rin, bangun” ucap kalem
sementara balon masih di luar tenda
“Lem kita keluarkan Rini dari tenda Lem” perintah bang bolang
“iya bang” ucap kalem “Lon bantu Lon” ucap kalem
“oke-oke Lem” jawab balon
tidak berselang lama mereka mengeluarkan rini dari tenda, tiba-tiba angin kencang datang, suara jeritan dari ht terdengar
“Lang keadaan krodit, Lang?”
“ada apa Bang”
“beberapa orang dari team ada yang kerasukan, termasuk ticong, bang tangani dulu, balon suruh balik kemari kau tangani korban” perintah bang soram
“siap bang”
balon langsung lari menuju tempat beristirahat tadi, balon berpapasan dengan tiga orang team yang mau membantu,
“dimana Bang lokasinya”
“tidak jauh dari sini” ucap balon yang tergesa-gesa
“ada apa bang, kok tergesa-gesa”
“krodit” ucap balon sambil lari.
Sesampainya balon di lokasi, balon melihat bang soram dengan beberapa orang menangani team yang kerasukan, balon langsung mendekati ticong yang masih belum sadar,
dengan suara wanita yang sedikit berat “Balon, sudah saatnya hahaha”
“ternyata aku yang hadir dalam mimpiku semalam kan” ucap balon dengan nada tegas
“hahaha, kau tahu juga balon”
tidak mau banyak bicara balon langsung mengeluarkan bunga yang menjadi legenda gunung ini, semua orang yang melihatnya terkejut, sampai-sampai bang soram terkejut, dengan bunga itu seluruh yang kerasukan disadarkan oleh balon.
singkat cerita seluruh team sudah berada di kaki gunung, team yang kerasukan dan rini di larikan ke puskesmas desa setempat.