NovelToon NovelToon
Rencana Tuhan Untuk Si Pemilik Luka

Rencana Tuhan Untuk Si Pemilik Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Konflik etika / Keluarga / Persahabatan / Angst
Popularitas:492
Nilai: 5
Nama Author: ATPM_Writer

Agnes menjalani kehidupan yang amat menyiksa batinnya sejak kelas tiga SD. Hal itu terus berlanjut. Lingkungannya selalu membuat Agnes babak belur baik secara Fisik maupun Psikis. Namun dia tetap kuat. Dia punya Tuhan di sisinya. Tapi seolah belum cukup, hidupnya terus ditimpa badai.

"Bagaimana bisa..? Kenapa Kau masih dapat tersenyum setelah semua hal yang mengacaukan Fisik dan Psikis Mu ?" Michael Leclair

"Apa yang telah Dia kehendaki, akan terjadi. Ku telan pahit-pahit fakta ini saat Dia mengambil seseorang yang menjadi kekuatanku. Juga, Aku tetap percaya bahwa Tuhan punya rencana yang lebih baik untukku, Michael." Agnes Roosevelt

Rencana Tuhan seperti apa yang malah membuat Nya terbaring di rumah sakit ? Agnes Roosevelt, ending seperti apa yang ditetapkan Tuhan untuk Mu ?

Penasaran ? Silakan langsung di baca~ Only di Noveltoon dengan judul "Rencana Tuhan Untuk Si Pemilik Luka"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ATPM_Writer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Mata nya kian membola saat dua garis itu kembali muncul saat dia cek dengan Tespek yang baru.

“Aku... Hamil ?”

Dua detik kemudian, otaknya selesai mengakumulasi semuanya. Membuat Laras berdiri kemudian tertawa dengan girang.

Sungguh Dia tidak bisa menutupi siraman kebahagiaan karena fakta ini. Tubuh yang awal nya terasa lemah, kini dapat meloncat kegirangan. Penuh rasa girang bak anak kecil yang di berikan kado sesuai ekspektasi saat merayakan ulang tahun.

Alasannya sangat jelas. Karena 1.000% dapat dipastikan bahwa anak yang ada di dalam perut ini merupakan anak hasil hubungan intimnya bersama Charles. Karena sejak Agnes memperkenalkan Charles sampai detik ini, Laras membuka lubang bagian bawah hanya untuk Charles.

“Sebentar. Aku harus pergi ke dokter.” Ujarnya tiba-tiba terpikir dan langsung memakai Jaket dan melaju dengan mobil.

Laras sudah tiba di rumah sakit yang memakan waktu perjalanan dua jam penuh. Dia turun dan langung menuju dokter langganan, atau bisa di bilang Sahabat yang menolongnya selama ini.

“Hai, Caca. Apa kabar ?” Sapa Laras melenggang masuk ke dalam ruangan setelah diantar oleh suster yang ditemui di luar.

“Laras ? Kau tidak mengirim pesan dulu ?”

“Kau yang tidak membacanya.” Jawab Laras dan duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Caca.

Caca memperbaiki kaca mata dan menghela nafas panjang.

“Haiss, Kau hamil lagi ? Laras, Ku katakan padamu. Sebaiknya Kau rawat baik-baik janin itu, jika tidak Kau tidak memiliki peluang untuk mengandung di masa mendatang.” Cetus Caca langsung pada point pentingnya.

Perkataan ini bukan tidak beralasan. Karena Dia sendirilah yang sudah membatu Laras untuk menggugurkan kandungan sebanyak dua kali.

“Tenang saja. Kali ini Aku datang untuk memeriksa kandungan Ku. Tolong lakukan pemeriksaan dan katakan pada Ku apa yang harus dan tidak harus di lakukan saat hamil. Aku akan melahirkan anak ini.”

Caca langsung menyimpan kembali dokumen-dokumen tentang status pasien yang sejak tadi membuatnya tidak mengalihkan atensi sedikitpun.

Dia turut merasa girang dan langsung membawa Laras ke tempat pemeriksaan. Setelah berkutat dengan alat-alat medis dan mencatat status kehamilan Laras, kini mereka berdua kembali duduk di tempat semula. Caca nampak sangat serius dengan lembaran laporan di tangannya.

“Hei, apa selama ini mengambil kesimpulan ? Aku sudah menemani Mu untuk diam selama sepuluh menit.”

“Kau pikir jadi dokter itu gampang ? Tenanglah sedikit. Aku masih dalam proses menyimpulkan.” Lontar Caca dengan nada cetusnya.

Dia pikir Caca juga sangat menyukai jika Laras berada lama di hadapannya ?

“Haahh..”

Helaan nafas panjang pun terdengar. Nampak Caca sudah menemukan kesimpulan.

“Laras, dengarkan Aku baik-baik. Kau harus menjaga makanan yang Kau konsumsi. Juga, Emosi Mu tolong di perhatikan. Kamu tidak boleh tertelan amarah. Berhati-hatilah saat beraktifitas, karena satu kali saja tubuhmu terbentur dengan keras, Kau akan langsung keguguran karena dinding rahim Mu sangat tipis. Kau juga masih ingat kan ? Janin ke tiga yang gugur hanya karena Kamu tidak menjaga pola makan, tidak menjaga amarah, apalagi Kamu sibuk untuk terus melakukan hubungan intim. Laras, Aku tidak perlu mengingatkan betapa sakitnya tubuh Mu saat keguguran berlangsung bukan ?”

“....” Laras terdiam saat ingatan melempar dirinya ke masa lalu dan mengingat betapa sakit dan menderita tubuh nya saat keguguran. Tangan Laras gemetaran. Tak kuat dengan kilasan-kilasan memori itu.

“Melihat reaksi ini, Aku tau betul bahwa Kamu sangat mengerti apa yang Ku ucapkan. Sekarang pulanglah. Sudah kutuliskan resep obat-obatan dan vitamin yang perlu Kamu minum untuk membantu masa kehamilan. Juga akan kukirimkan menu-menu makanan yang harus dimakan. Kalau Kau serius hubungi Aku, akan kukirimkan teman yang akan menjaga Mu semasa kehamilan agar anak Mu bisa lahir.”

“Ah.. Baik..”

“Hei, apa yang Kau pikirkan sampai terbata-bata ?”

“Tidak. Bukan apa-apa. Aku pamit, terimakasih Caca.”

“Ya, hati-hati dalam perjalanan pulang.”

Setelah Laras pergi, Caca mengambil kaca matanya dan dia seka untuk memperjelas penglihatan.

“Haiih, entah anak itu bisa lahir atau tidak, semua kehendak Tuhan. Tapi Laras, saat Kau memiliki tujuan dengan memanfaatkan keberadaan anak itu, Kau sudah gagal menjadi seorang Ibu. Tidak, tunggu dulu. Dia memang tidak akan pantas. Dia sudah melenyapkan dua janin. Dan lebih menyedihkan dan lebih buruk dari sampah adalah Aku, karena membantu wanita itu untuk menghilangankan janin yang tidak bersalah.”

Menyesal tidak ada gunanya, sehingga Caca memilih untuk kembali pada pekerjaan. Banyak hal yang harus Dia lakukan.

Sementara itu, Laras sudah tiba di Apartemen nya dan terduduk penuh pikiran di atas tempat tidur.

“Tidak... Tidak apa-apa. Satu anak sudah cukup, Aku tidak pernah menginginkan banyak anak dalam hidupku. Haah, benar. Aku hanya perlu merawat kandungan ini dengan baik.” Ucapnya pada diri sendiri.

Saat Laras mengambil handphone untuk berselancar di sosial media, Dia terpikirkan perkataan Caca.

...“Juga amarah Mu, tolong kontrol agar tidak tertelan olehnya. Hal itu akan mempengaruhi kondisi janin.”...

“Sebentar, Aku tidak akan diliputi oleh amarah jika membereskan akar permasalahan nya. Ini semua berpusat pada Agnes. Benar, Aku akan membuat Charles menjadi milik Ku. Dengan demikian, Aku tidak akan pernah lagi penuh kekesalan dan juga emosi saat mengingat wajah wanita itu.” Cetusnya dengan sungguh-sungguh.

...*** ...

Laraswati Odinma. Pertemuan pertamanya dengan Agnes saat memasuki semester awal di dunia perkuliahan. Awalnya Dia tidak begitu peduli dengan wanita-wanita di kampus. Lantaran Dia juga di karuniai paras yang cantik.

Tapi kenyataan tetaplah kenyataan. Secantik apapun paras yang Laras miliki, Dia tetap harus mengakui bahwa Paras milik Agnes merupakan paras yang berbeda level dengan nya.

Tidak hanya paras, proporsi badan, dan juga balutan busana dengan warna tanpa satupun corak membuat kehadiran Agnes sungguh berbeda. Sikap nya tenang, Dia ramah pada siapa saja. Walau Dia hanya memakai Celana dan Kemeja panjang untuk menutup tubuh, kharisma dominan nya sebagai wanita nampak dengan sangat jelas.

Banyak Pria yang secara membabi buta mengejar Agnes terang-terangan. Namun tidak ada satu pun yang berhasil. Untuk sekedar mendapat nomor handphone nya secara langsung saja tidak. Sekalipun Mereka dapat dari teman wanita yang memiliki kontak Agnes, pesan Mereka tidak pernah di terbalas.

Sedangkan di sisi lain, Laras sudah terbiasa bermain-main dengan Pria di berbagai macam Klub yang Dia kunjungi. Hanya saja, Cuma sedikit Pria kampus yang bisa Dia kencani karena hampir sebagian mengejar-ngejar Agnes yang bersikap bak batu di hadapan para Pria. Padahal ada yang mendekati Laras, namun Dia merasa tidak cukup. Rasa iri pun tertoreh dengan nyata. Pria yang mendekati Agnes jauh lebih banyak, Lebih tampan dan memiliki finansial yang berada di atas rata-rata. Maka, Laras pun menginginkan posisi itu. Posisi di kejar dan di kelilingi oleh banyak Pria.

Alhasil, Laras mengubah trik. Dia mendekati Agnes. Dengan paksaan membuat Agnes menerima kehadirannya setiap detik. Setelah terlihat berteman dengan Agnes, banyak Pria mendekati Laras untuk menanyai apa saja yang harus Mereka lakukan agar dapat memiliki hubungan dengan Agnes.

Laras tidak masalah dirinya di dekati hanya untuk dimanfaatkan, asalkan Dia dikelilingi banyak Pria. Dia pun memberi masukan dan saran pada mereka-mereka yang bertanya.

Sayangnya setiap masukan yang Laras berikan tidak ada yang ampuh. Laras merasa sudah mengenal Agnes, namun tidak ada satu pun Pria yang mendapat nasehatnya yang berhasil meluluhkan pertahanan yang Agnes bangun.

Iri dan dengki kian mengakar di dalam tubuh Laras. Dengan berbagai macam hal Laras mulai menyamai apa yang Agnes miliki. Proporsi badan ? Dia sampai pergi ke klinik kecantikan untuk membuat gunung kembar di dadanya semakin berisi. Dia mengikuti olahraga yang bisa membuat proporsi tubuhnya mirip dengan Agnes.

Setelah berjuang sekeras itu, Laras pun memiliki proporsi badan yang sama dengan Agnes. Balutan busananya masih tetap feminim dan yang ketat dan pendek, karena Dia gerah memakai busana yang sama dengan Agnes.

Para pria yang kesal karena tidak ada secercah harapan untuk mendapatkan Agnes, kembali mendekati Laras yang memiliki kemiripan proporsi tubuh dengan Nya.

Beberapa kali pertemuan dan obrolan sudah membuat mereka berakhir diatas ranjang dan dilanjuti dengan adengan panas bersama. Laras sudah terbiasa dengan berbagai macam gaya dan juga sudah sangat lincah menggoyangkan pinggul, memakai gunung kembarnya untuk beberapa gaya, dan jangan lupakan tentang kelincahan lidahnya membuat siapapun yang telah mencicipi Laras akan selalu terbayang-bayang dan ingin terus mendapatkan pelayanan memuaskan dari Laras.

Kenyataan itu tersebar di kumpulan pria kampus. Dengan kesadaran penuh mereka meniduri Laras dan membuatnya seperti piala bergilir. Laras sadar akan hal ini, namun Dia merasa bangga. Dia merasa senang karena bisa meniduri pria-pria tampan dan Kakak semester yang mengincar Agnes dengan segala upaya. Dia bangga dengan kenyataan bahwa dirinya di kelilingi oleh banyak Pria. Dia merasa, Agnes tidak bisa menang dalam hal permainan ranjang jika di sandingkan dengannya.

“Kau memang memiliki paras cantik, namun apa yang akan terjadi jika permainan ranjang Mu tidak selincah diri Ku ? Kau hanya akan di buang seperti barang rusak.”

Pikiran itu Dia tanam baik-baik di dalam benak dan berhasil tumbuh dengan subur. Kesuburan ketololan ini berhasil menutupi logika.

Sejak awal, apa Agnes memang ingin bersaing dengannya ? Tentu tidak. Laras saja yang merasa terpacu dengan hal ini. Dia kalah bahkan sebelum memulai persaingan. Karena sejak awal, titik maksimalnya bahkan tidak menyentuh titik minimal milik Agnes. Entah apa yang membuatnya berpikir, bahwa berhasil meniduri banyak pria dan membuat Mereka tergila-gila padanya karena kelincahan di atas ranjang dapat di banggakan.

...*** ...

Jangan lupa like dan komen ya. Thank you Darling~♡

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!