NovelToon NovelToon
Lahirnya Sang Kaisar Api

Lahirnya Sang Kaisar Api

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Perperangan
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Menceritakan kisah perjalanan mc kita bernama shim wol untuk menjadi orang terkuat di murim dan mendapatkan julukan kaisar api

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kerugian atau keuntungan?

Setelah Pertarungan dengan Poison Demon

Tepat setelah Shim Wol berhasil memenggal kepala Poison Demon, tubuhnya langsung terjatuh ke tanah dengan keras.

“Bruggg!”

Shim Wol tersungkur, kehabisan tenaga dan qi yang tersisa di tubuhnya. Napasnya melemah, dan akhirnya ia kehilangan kesadaran.

Beberapa saat kemudian, sekelompok prajurit dari aliansi Murim tiba di lokasi pertempuran. Mereka menemukan Shim Wol dan Dang Do Jin yang sudah tak sadarkan diri, serta mayat Poison Demon tanpa kepala yang tergeletak di tanah. Salah satu prajurit langsung memberikan perintah.

“Cepat bawa mereka berdua! Kita harus segera memberikan pengobatan sebelum terlambat!”

Seorang prajurit lain yang berasal dari divisi intelijen mulai menulis laporan tentang apa yang terjadi di lokasi pertempuran. Ia bergumam lirih,

“Anak ini… dia benar-benar mengalahkan Poison Demon. Aku tidak percaya.”

Empat Hari Kemudian

Shim Wol membuka matanya perlahan. Pandangannya buram, dan ia melihat sebuah ruangan besar dengan aroma obat-obatan memenuhi udara. Ia mendesah pelan.

“Dimana aku? Kenapa aku tertidur di sini?” katanya dengan nada kebingungan.

Tak lama, pintu kamar terbuka, dan seorang pria paruh baya yang mengenakan jubah tabib masuk ke dalam. Ia tersenyum lega melihat Shim Wol telah sadar.

“Syukurlah, kamu sudah sadar. Jangan bergerak terlalu banyak. Minumlah ini untuk membantu pemulihanmu,” ucapnya sambil memberikan semangkuk ramuan herbal.

Shim Wol mengerutkan dahi dan bertanya,

“Di mana ini? Dan siapa kamu?”

Tabib itu menjawab sambil membukakan jendela kamar, membiarkan cahaya mentari pagi masuk.

“Ini adalah ruangan pengobatan di Kuil Shaolin, dan aku adalah Master Wei, tabib di sini.”

Hembusan angin sejuk menerpa wajah Shim Wol, sementara suara kicauan burung terdengar di kejauhan. Master Wei membantu Shim Wol bangkit perlahan. Namun, saat ia mencoba duduk, rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya.

“Awww… Ahh! Kenapa seluruh tubuhku sakit sekali?” rintih Shim Wol, sambil memegangi perutnya.

“Itu wajar saja,” jawab Master Wei. “Tujuh tulang rusukmu patah, dan tubuhmu mengalami luka dalam yang cukup parah. Untungnya, qi internal dan meridianmu selamat. Jika tidak, kondisimu akan jauh lebih buruk.”

Setelah mendengar itu, Shim Wol menerima mangkuk obat dari Master Wei dan meminumnya dengan enggan. Ia segera meringis.

“Pahit sekali…” keluhnya, lalu meletakkan mangkuk itu ke meja.

“Berapa lama aku tidak sadarkan diri?” tanyanya lagi.

“Empat hari penuh,” jawab Master Wei singkat. “Kamu butuh waktu dua hingga tiga bulan untuk pulih sepenuhnya. Namun, jika kamu meminum Pil Emas Surgawi dari kuil kami, proses pemulihanmu mungkin hanya memakan waktu satu bulan.”

“Benarkah? Terima kasih, Master Wei.”

Master Wei tersenyum. “Aku akan meminta izin dari Biksu Agung. Jika dia mengizinkan, aku akan segera membawakan pil itu untukmu.”

Di Tempat Lain

Sementara itu, di ruang pertemuan rahasia pemimpin Aliansi Murim, sebuah diskusi berat berlangsung antara pemimpin aliansi dan Jegal Rawon, penasihatnya.

“Hasilnya sungguh tak terduga,” ucap pemimpin aliansi dengan nada sedih. “Kita kehilangan patriark klan Dang. Itu adalah pukulan besar bagi kita.”

Jegal Rawon mengangguk pelan. “Namun di sisi lain, Shim Wol berhasil mengalahkan Poison Demon. Ini adalah kemenangan yang luar biasa, meskipun dengan pengorbanan besar.”

Mereka terdiam sejenak, merenungkan laporan yang baru mereka terima.

Di Klan Dang

Lima hari setelah pertempuran, sebuah utusan dari Aliansi Murim tiba di kastil milik klan Dang. Utusan itu membawa gulungan berisi laporan tentang pertarungan antara Dang Do Jin, Shim Wol, dan Poison Demon. Gulungan itu diberikan kepada Dang Tejin, anak tertua dari patriark klan Dang.

Setelah membaca laporan tersebut, Dang Tejin terduduk lemas di lantai. Air matanya mengalir deras, menggambarkan kesedihan yang tak terkira. Isak tangisnya memenuhi ruangan yang sebelumnya hening.

“Ayah… Ayahku telah tiada…”

Tetua klan Dang segera memasuki ruangan setelah mendengar tangisan itu. Dengan cepat, ia membaca gulungan yang tergeletak di lantai. Ekspresinya berubah muram, namun ia menahan kesedihannya dan memeluk Dang Tejin yang masih menangis.

“Patriark kita telah pergi… Tapi dia pergi sebagai pahlawan,” ucap tetua itu dengan suara bergetar.

Klan Dang segera mengadakan upacara penghormatan terakhir untuk Dang Do Jin. Meski tubuhnya tidak dapat dibawa kembali karena jarak yang terlalu jauh, semangat dan pengorbanannya tetap dihormati. Kabar duka ini menjadi pukulan besar bagi seluruh klan, meninggalkan mereka dalam kesedihan yang mendalam.

1
Iqbal Bait
ceritanya udah bagus terus kan bg
oh iya tolong bantu karya ku ya bg
terima kasih
Iqbal Bait: oke di tunggu saran dan kekurangan karya ku ya
Dante-kun: Makasih udah mampir bang. Nanti saya mampir bang
total 2 replies
Ignacia belen Gamboa rojas
Kok belum ada update sih thor? Nanti malam aku mau baca pas tidur, pasti bikin tidur nyenyak banget.
awita_llu
Seneng banget nemu cerita sebaik ini, terus berkarya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!