NovelToon NovelToon
Takdir Di Balik Dosa

Takdir Di Balik Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Anak Yatim Piatu / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Ziel, seorang CEO muda yang tegas dan dingin, memutuskan pertunangannya setelah menemukan bukti perselingkuhan Nika. Namun, Nika menolak menerima kenyataan dan dengan cara licik, ia menjerat Ziel dalam perangkapnya. Ziel berhasil melarikan diri, tetapi dalam perjalanan, efek obat yang diberikan Nika mulai bekerja, membuatnya kehilangan fokus dan menabrak pohon.

Di tengah malam yang kelam, Mandara, seorang gadis sederhana, menemukan Ziel dalam kondisi setengah sadar. Namun, momen yang seharusnya menjadi pertolongan berubah menjadi tragedi yang mengubah hidup Dara selamanya. Beberapa bulan kemudian, mereka bertemu kembali di kota, tetapi Ziel tidak mengenalinya.

Terikat oleh rahasia masa lalu, Dara yang kini mengandung anak Ziel terjebak dalam dilema. Haruskah ia menuntut tanggung jawab, atau tetap menyembunyikan kebenaran dari pria yang tak lagi mengingatnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Tanda Tanya

Pak Burhan duduk di kursinya, membaca satu per satu dokumen pekerjaan yang telah diselesaikan Dara sebelum waktunya. Ia memerhatikan setiap detail dengan saksama, mencari kemungkinan kesalahan atau kekurangan. Namun, setelah beberapa lama, ia tak menemukan kesalahan fatal. Hanya beberapa kalimat yang terasa kurang ringkas atau sebaliknya terlalu ringkas, tetapi masih dalam batas wajar.

Pak Burhan menghela napas panjang, meletakkan dokumen terakhir ke atas tumpukan dengan hati-hati. "Anak itu memang punya potensi," gumamnya, suaranya hampir tenggelam oleh kesunyian ruangan.

Ia bersandar di kursi, pikirannya melayang. "Dara baru bekerja satu bulan, tapi sudah menunjukkan performa seperti ini. Dengan pengalaman pertama di dunia kerja, dia bisa dibilang cepat beradaptasi."

Pak Burhan hanya bisa berharap, semoga Dara bisa bertahan bekerja di bawah Ziel yang dikenal sebagai atasan perfeksionis. Lebih dari itu, ia berharap Dara tak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan membuktikan diri.

"Semoga kamu bisa membuat perubahan, Dara," katanya pelan, sebelum kembali memusatkan perhatian pada tumpukan pekerjaan yang masih menanti untuk ditinjau.

***

Juan berdiri di depan meja kerjanya, menatap memo yang baru saja ia terima dari Ziel. Pesan singkat itu jelas: "Atur meja untuk asisten baru di dalam ruangan saya, letakkan di sebelah meja saya."

Ia mengernyit, mencoba mencerna instruksi yang terdengar sederhana, tetapi terasa sangat janggal. Selama bertahun-tahun menjadi sekretaris Ziel, belum pernah ia mendengar Ziel meminta asistennya bekerja di dalam ruangannya. Apalagi di sebelah mejanya. Biasanya, asisten Ziel bekerja di luar ruangan, berkomunikasi seperlunya melalui telepon atau pesan, bahkan akhir-akhir ini sama seperti dirinya, kalaupun masuk ke ruangan Ziel, hanya untuk menyerahkan dokumen dari kejauhan.

Juan menyesap kopinya, menghela napas panjang sambil melirik pintu ruangan Ziel yang tertutup. “Apa yang sebenarnya terjadi, ya? Tuan Ziel ini… belakangan jadi sulit dipahami. Biasanya, dekat-dekat saja sudah bikin dia nggak nyaman, sekarang malah begini,” gumamnya, menggelengkan kepala.

Ia teringat kejadian pagi tadi. Ziel terlihat begitu tenang saat meminta Juan mendekat untuk menyerahkan dokumen, reaksi yang normal bagi kebanyakan orang, tetapi luar biasa aneh bagi Ziel akhir-akhir ini. Apalagi dengan asisten baru itu, Dara, Ziel bahkan memintanya langsung duduk di depannya. Biasanya, Ziel menghindari interaksi jarak dekat seperti itu.

“Hmm… jangan-jangan ini karena Dara? Tapi kenapa? Apa dia punya efek ajaib atau semacamnya?” pikir Juan, bingung.

Juan akhirnya mengangkat telepon untuk memanggil tim logistik, memastikan meja kerja yang sesuai akan segera diantar ke ruangan Ziel. Namun, rasa penasaran itu tak bisa ia abaikan. Ia harus mencari tahu apa yang membuat Ziel, bosnya yang terkenal dingin dan perfeksionis, tiba-tiba berubah seperti ini.

Tak butuh waktu lama, meja kerja Dara sudah berada di ruangan Ziel. Dara duduk di kursi barunya dengan penuh semangat. Tangannya sibuk mengetik laporan yang Ziel minta, sementara mulutnya terus bergerak mengunyah keripik kentang. Bunyi renyah itu berirama dengan suara ketikan keyboard, seperti orkestra kecil yang mengisi ruangan Ziel.

Ziel, yang biasanya bisa fokus penuh pada pekerjaannya, mendapati dirinya sesekali melirik Dara. Wanita muda itu makan dengan begitu santai, seolah tidak sedang berada di ruangan bos besar. Anehnya, Ziel merasa nafsu makannya, yang beberapa hari ini hilang, mulai sedikit bangkit karena melihat Dara mengemil.

‘Aneh,’ pikir Ziel. ‘Apa dia punya aura khusus untuk meningkatkan nafsu makan?’

Ketika jam makan siang tiba, Ziel akhirnya mendapat ide. Ia meletakkan pena di tangannya, lalu berkata dengan nada serius, “Dara, pesan makanan untuk kita berdua. Kita makan siang di sini.”

Dara yang sedang mengunyah mendadak tersedak kecil. “Hah? Makan siang bareng, Bos?” tanyanya dengan ekspresi terkejut. Tapi saat ia melihat Ziel mengangguk, wajahnya langsung berubah cerah. “Bos yang traktir, ya?” tanyanya dengan nada penuh harap.

Ziel hanya mengangguk sekali lagi, tak mengerti kenapa Dara terlihat seperti baru menang lotre. “Iya, saya traktir.”

“Wah, rejeki nomplok! Rezeki anak soleh! Terima kasih, Bos!” serunya sambil menutup laptop dengan cepat. Ia langsung berdiri, wajahnya dipenuhi antusiasme. “Bos mau makan apa? Ayam geprek? Soto? Baso? Steak? Sushi?”

Ziel terdiam sejenak. Jujur saja, ia tidak tahu ingin makan apa. Nafsu makannya memang baru saja sedikit kembali, tapi tak cukup untuk membuatnya memilih. “Terserah kamu,” jawabnya singkat.

Dara menatap Ziel dengan mata menyipit, seperti mendeteksi sesuatu. “Bos benar-benar nggak punya preferensi apa pun?”

Ziel hanya mengangguk.

Dara mengangguk penuh percaya diri. “Oke, kalau gitu saya pesankan ayam geprek level lima. Kalau lidah Bos meledak, jangan salahkan saya, ya!” ujarnya sambil terkekeh.

Ziel hanya menatap Dara dengan tatapan datar, tetapi bibirnya sedikit bergerak, hampir seperti ingin tersenyum. “Asal kamu makan dengan rapi, saya tidak keberatan.”

“Tenang aja, Pak Bos! Saya jamin ini akan jadi makan siang paling seru!” Dara langsung mengambil ponselnya untuk memesan makanan. Ziel hanya menggeleng pelan sambil kembali ke pekerjaannya, tetapi diam-diam merasa penasaran seperti apa suasana makan siang mereka nanti.

Juan baru saja bangkit dari kursinya di depan komputer, bersiap pergi makan siang. Langkahnya terhenti ketika seorang pegawai katering muncul di depan pintu ruangan Ziel, membawa tas besar penuh makanan.

Juan mengerutkan dahi. "Makanan untuk siapa?" pikirnya.

Pegawai katering itu mengetuk pintu, dan suara Ziel yang biasanya dingin terdengar dari balik pintu, mengizinkan masuk. Juan hanya bisa berdiri di tempat, memandangi dengan heran saat Dara yang membuka pintu dan menerima makanan itu dengan senyum lebar.

"Terima kasih, Kak!" ujar Dara ceria, membuat pegawai katering itu tersenyum malu-malu sebelum berlalu.

Juan mengerjapkan mata, menatap Dara yang tampak begitu senang membawa bungkusan makanan itu ke dalam. Matanya tak percaya. Sepanjang ia bekerja dengan Ziel, bosnya yang kaku itu tidak pernah memesan makanan. Tidak pernah. Ziel bahkan sering melewatkan jam makan siang, apalagi makan di ruangannya sendiri. Tapi sekarang, ini?

Juan menghela napas pelan, lalu berjalan menuju pintu keluar. Langkahnya terasa berat, pikirannya penuh dengan tanda tanya. Sepanjang jalan menuju kantin, ia terus memutar ulang adegan tadi di kepalanya, mencoba mencari jawaban.

"Kenapa Tuan Ziel tiba-tiba memesan makanan? Dan... kenapa Dara yang kelihatan begitu bahagia? Apa mereka akan makan siang bersama? Apa ini sesuatu yang biasa? Atau aku yang terlalu memikirkan hal ini?" gumamnya, semakin bingung sendiri.

Saat akhirnya sampai di kantin, Juan menyandarkan diri di kursi dan menyendok makanannya tanpa banyak bicara. Namun, rasa penasaran itu tak mau hilang. Dia hanya bisa bertanya-tanya dalam hati, apa sebenarnya yang terjadi di ruangan Ziel hari ini?

***

Di ruangan Ziel yang sejuk dan rapi, meja sofa sudah penuh dengan makanan yang dipesan Dara. Ziel mengerutkan dahi saat melihat porsi makanan yang terhidang di hadapannya. Ini jelas bukan porsi untuk dua orang. Tepatnya, ini lebih mirip porsi untuk tiga orang... atau mungkin lebih.

Ada ayam geprek, nasi melimpah, beberapa jenis dessert, kue kecil-kecil berwarna-warni, dan tiga gelas jus berbeda warna. Ziel menatap Dara dengan tatapan penuh tanya.

“Kenapa kamu pesan sebanyak ini?” tanyanya dengan nada datar, tapi matanya menyorot heran.

Dara, yang sedang mengatur piring, tertawa kecil sambil sedikit menggaruk kepala. “Ehehe... Soalnya kerja saya cepat, Pak Bos. Jadi bensinnya juga boros.”

Ziel hanya bisa menghela napas panjang. Tanpa banyak komentar, ia berjalan ke sofa dan duduk. Dara dengan santai tapi tetap sopan mempersilahkan Ziel makan.

“Silakan, Pak Bos. Biar nggak cuma biskuit yang masuk ke perut Bapak,” ucapnya dengan senyum lebar.

Ziel mengabaikan komentar itu dan mulai menyentuh makanannya. Ia mengambil sendok, tapi hanya sedikit minat. Sementara itu, Dara sudah mulai melahap ayam gepreknya dengan semangat. Yang membuat Ziel terdiam adalah fakta bahwa wanita itu makan tanpa menggunakan sendok. Tangannya sibuk mencubit ayam dan nasi dengan gerakan lincah.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Syavira Vira
lanjut
Dwi Winarni Wina
pak boss dara itu lagi bingung gmn klo ketahuan hamidun pasti akan dipecat gmn mau kasih makan adiknya dan calon debay tidak bekerja nanti...

Semangat2 dara jgn punya pikiran mau menggugurkan kandunganmu itu
bayi itu tidak berdosa....

Seandainya suatu terbongkar dara hamidun sebaiknya jujur aja sm pak boss korban memperkosaan dara....

kasian jg jd dara hamil tidak tahu siapa pelakunya dan mau minta tanggungjawan sm siapa jg....

blm nanti omongan tmn2 Kantornya pd juling pasti dara hamil diluar nikah...

lanjut thor.....
Dwi Winarni Wina
Minta tanggungjawab sm pak bos aja itu yg sangat dingin dan datar itu....
Sabar dara anak itu titipan jaga dan rawat dia dan sayangi hrs menerima dgn ikhlas....

Pak bos seandainya tahu daralah perempuan yg dinodainya so pasti akan bertanggungjawab menikahinya...

Debay pgn dekat2 sm papanya dan papanya mengalami sindrom coudave....
phity
dara lgi bingung ziel...
Dwi Winarni Wina
Dara tidak fokus kerja ketakutan dirinya hamidun...
Dara testpack dulu membuktikan lg hamil gak....
Sabar ya dara hasil garis dua hrs terima dgn ikhlas dan pasti dara bingung mau minta tanggungjawab sm siapa pria yg menghamilinya wajahnya samar2 dan tidak jelas....
Heri Wibowo
beban Mandara ya gara-gara kamu Ziel.
Mrs.Riozelino Fernandez
noh orang nya serumah sama kamu Dara...tinggal jalan berapa langkah sampe deh...
Septya Tya
bingung jg ya jd dara mau curhat sama siapa mau cerita ke pak bos malah nnti di kira wanita gk bener apa lg di status data diri blm menikah tp kok hamil apa lg sblm tinggl bersama udh hamil,,, gmna gk frustasi lm2 si dara tp hny 1 yg bs nolong dara bukti anting yg ada di pak bos.
Anitha Ramto
Dara cerita yang sebenarnya sama Ziel...berani ga?kali Zie kasih solusi untuk nikahin kamu wkwkwkwkwk🤣
Mrs.Riozelino Fernandez
kk Othor Nana,cover nya ganti ya??
sama dengan cover novel sebelah??
sama2 update juga,kirain novelnya error gak tau nya liat judul beda...
maaf ya kk Thor🙏🏻
Mrs.Riozelino Fernandez: iya kk sama persis,
ikatan diatas kertas,karya kk othor Fajar Riyanti...kk Nana bisa cek...
🌠Naπa Kiarra🍁: Eh, sama kayak cover novel sebelah? Aku gtw, Kak.
Soalnya i yang ganti NT. Coba aku tanya dulu deh besok sama adminnya.
Btw kalau boleh tahu, novel yang judulnya apa yang sama covernya kayak ini, Kak? Bia aku nanti bilang sama adminnua.
total 2 replies
Hanima
👍👍
Sugiharti Rusli
lebih baik kamu coba cek sekarang kehamilan kamu sudah berapa Minggu ke dokter Dara,,,
abimasta
dara jujur aja sama ziel.siapa tau ziel.jadi ingat kejadian malam itu
Sri Hendrayani
jujur aja dara
Sry C'cipit Tea
dag... Dig..dug.... gmn ya selanjutnya.... smoga ziel peka n sadar...
Wiwi
makasih kak bs baca lg karya kakak yg sangat bagus ini ... trus berkarya yah Kak... sukses dan sehat....
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Syavira Vira
💪💪👍🏻👍🙏
Hanima
lanjut Kak
Sri Hendrayani
kok jdi lucu dara ini
phity
aduuuu...kasian dara kan klo bgini thor,...fan pasti ini bakal berpengruh pd hari nya gk konsen gk semangat dan gk ceria, dmna mo cari laki2 yg sdh menanam benih itu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!