NovelToon NovelToon
Menikahi Tuan Muda Yang Kejam

Menikahi Tuan Muda Yang Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / CEO / Penyesalan Suami / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:40.4k
Nilai: 5
Nama Author: Bilqies

Arrkkhhh sakit! Tuan tolong lepaskan aku, aku mohon. Delisa Jenifer


Diam! Kau sekarang adalah istriku, dan aku berhak melakukan apapun terhadap dirimu. Bahkan sampai melenyapkan mu pun aku sanggup. Albert Halston Xanders


Delisa gadis cantik yang tiba-tiba di culik dan dipaksa menikah dengan seorang pria yang tidak dia kenal sama sekali.


Menjalani pernikahan dengan Tuan Muda yang kejam, membuat hari-hari Delisa seperti di neraka.


Mampukah Delisa bertahan dengan pernikahan ini?
Atau mampukah Delisa mengubah sosok Tuan Muda yang kejam menjadi pria yang baik?


Yang penasaran dengan ceritanya, langsung saja kepoin ceritanya disini yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amarah Albert

Setelah kepergian Delisa tiba-tiba saja ada seseorang yang duduk di sampingnya. Dan hal itu membuat Viona segera menoleh.

"Mak lampir." Viona terkejut akan kedatangan Laura yang secara tiba-tiba.

"Hai adik ipar," sapa Laura.

"Mak lampir, apa yang kau lakukan disini?" tanya Viona yang tidak suka akan kedatangan Laura.

Laura tersenyum menatap wajah Viona yang tampak bingung. "Ayolah adik ipar, aku disini hanya ingin menemui mu saja," jawab Laura santai.

"Tidak usah sok perhatian. Aku tidak butuh, aku sudah memiliki Kak Delisa yang akan selalu menemaniku. Dan satu lagi, jangan coba-coba mendekati Kak Albert lagi karena Kak Albert sudah memiliki istri," tegas Viona menatap tajam Laura.

"Hahahaha istri? Itu tidak mungkin, karena hanya aku yang akan menjadi istri satu-satunya Albert," sahut Laura dengan percaya diri.

"Heh' sebelum ngomong ngaca dulu dong," ucap Viona yang langsung beranjak dari tempatnya.

"Kau mau kemana adik ipar?" tanya Laura sambil menarik kasar lengan Viona.

"Auuuww ...," ringis Viona saat kuku jari Laura mencakar lengan Viona sampai mengeluarkan darah.

"Ops, maaf adik ipar ... aku tidak sengaja," ucap Laura sambil menutup bibirnya dengan salah satu tangan nya.

PLAK!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Laura.

"Dasar Mak lampir gila," umpat Viona menyorot tajam ke arah Laura.

"Kau ...," tunjuk Laura dengan mata menyala, kedua tangannya mengepal, dan dadanya bergemuruh hebat.

Laura yang merasa geram dengan sikap Viona kepadanya, sontak dia mengangkat tangannya ke atas hendak menampar Viona. Namun, tangannya tidak berhasil menyentuh pipi Viona karena tertahan oleh tangan Delisa.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Laura menatap tajam ke arah Delisa yang berada di hadapannya.

"Kak Delisa," Viona menoleh dan benar saja di sampingnya telah berdiri sosok wanita yang di sayangi oleh Viona.

"Jangan coba-coba kau melukai adik ku. Jika kau berani menyentuhnya lagi maka kau akan berhadapan denganku," ucap Delisa memperingati Laura, lalu mendorong tubuh Laura hingga terjatuh dan membuat lututnya berdarah.

"Awas saja kalian berdua, akan ku laporkan kejadian ini kepada Albert," kecam Laura.

"Silahkan, aku tidak takut. Lagian Kak Albert pasti akan membela ku secara aku adiknya. Dan kau hanya Mak lampir yang tiada guna, weeeeee." Viona menjulurkan lidahnya dengan tatapan mengejek ke arah Laura.

"Sudahlah Viona, lebih baik kita pulang saja," ajak Delisa.

"Baiklah kak."

Mereka berdua pergi meninggalkan Laura yang masih terduduk di bawah, sedangkan Laura masih tidak terima dengan perbuatan Delisa yang membuat lututnya terluka. Dengan cepat Laura mengambil ponselnya di dalam tas, tampak jemari tangannya bergerak dengan lincah di atas layar. Laura menelpon Albert agar segera ke taman untuk menjemputnya.

Beberapa menit kemudian, datanglah Albert berjalan menghampiri Laura. Dan Laura langsung memainkan aktingnya dengan sangat baik.

"Hiks ... hiks ... hiks ...," tangis Laura.

"Laura, ada apa? Kenapa kau menangis?" tanya Albert menatap wajah Laura yang penuh dengan air mata.

"Albert, aku sudah bilang kan kalau adikmu tidak menyukaiku. Dan dia kompak dengan pembantu mu itu agar melukaiku. Hiks ... hiks ... hiks ...," adu Laura sambil berderai air mata.

Albert hanya diam mematung melihat Laura yang menangis sesenggukan. Namun, sialnya dia tidak merasa kasihan atau hal lainnya berbeda saat Albert melihat Delisa yang terluka karena pecahan gelas.

"Lihatlah lukaku ini, pembantumu itu mendorongku, dan adikmu menampar pipiku ini sayang," tunjuk Laura dengan manja.

"Hiks ... hiks ... aku tidak terima di perlakukan seperti ini." Laura kembali menangis kala mengingat perlakuan dua wanita yang telah melukainya.

"Sudah, diam lah. Nanti mereka akan dapat hukuman dariku," ucap Albert sambil memeluk erat tubuh Laura.

"Benarkah itu?" tanya Laura tidak percaya.

"Iya, kau tenang saja. Aku akan menghukum mereka berdua," ucap Albert sungguh-sungguh.

"Makasih sayang." Laura tersenyum devil menatap Albert.

"Hmmm."

🌷Mansion Albert🌷

Saat ini tampak dua wanita yang tengah duduk di taman belakang, sedang bercengkerama tentang masa kecil mereka masing-masing, wanita itu adalah Delisa dan Viona. Keduanya sibuk bercerita sampai mereka tertawa terbahak-bahak karena mendengar cerita masing-masing tentang masa kecil mereka. Tapi, tiba-tiba tawa mereka terhenti kala mendengar suara bariton yang memanggil mereka.

"Viona, Delisa ... apa yang kalian lakukan?" teriak Albert dengan suara lantangnya.

"Kak Albert," lirih Viona.

Albert berjalan menghampiri mereka dengan raut wajah yang sangat sulit di tebak.

"Kak Delisa, sepertinya kita akan mendapat hukuman," bisik Viona.

"Kau ...." PLAK! Albert menampar keras pipi Delisa.

"Jangan berani menyentuh sesenti pun kulit Laura," ucap Albert dengan tatapan elangnya, memperingati Delisa agar tidak menyentuh gadis kecilnya.

"Kak Albert ... apa yang kakak lakukan?" teriak Viona, dia terkejut melihat Albert yang menampar Delisa tepat di hadapannya. Sungguh Viona tidak menyangka bahwa sang kakak bisa bersikap kejam seperti itu.

"Dan kau Viona, segera masuk ke dalam kamarmu," seru Albert menyorot tajam ke arah Viona.

"Tapi kak ...."

"Viona, kakak bilang sekarang masuk ke dalam kamarmu," bentak Albert dengan suara petirnya.

"Masuklah Viona," lirih Delisa, melihat ke arah Viona.

Viona yang mendengar ucapan Delisa, langsung menurut, melangkah pergi meninggalkan Delisa dan Albert. Namun, sebelum pergi Viona mendekati Albert dan berucap.

"Kak, tolong jangan sakiti Kak Delisa. Aku mohon ...," pinta Viona, kemudian berlari menuju kamarnya.

Kini hanya tinggal Albert dan Delisa saja yang berada di taman belakang. Delisa memberanikan diri menatap wajah Albert, wajah yang begitu ingin memangsanya dengan ganas.

"Tuan, aku bisa menjelaskan semuanya," ucap Delisa.

"Tidak ada yang perlu kau jelaskan," bentak Albert dengan sorot mata iblis menatap wajah Delisa. Tangan kekarnya menarik lengan Delisa secara paksa.

"Tuan, tolong lepaskan aku," pinta Delisa yang terus meronta berusaha lepas dari cengkeraman tangan besar Albert.

"Heh' jangan harap."

"Tuan, tolong lepaskan tanganku," ucap Delisa kembali. Namun, Albert tetap tidak melepaskan nya.

BRUK!

Tubuh Delisa jatuh ke lantai kala Albert menghempaskannya dengan begitu kasar.

"Kenapa kau melukai Laura, ha?" bentak Albert.

"Maaf Tuan, aku hanya ingin ...."

"Diam! Aku akan melukaimu, sama seperti kau melukai tubuh Laura," ucap Albert tersenyum devil.

"Tuan, tolong jangan lakukan itu. Kau akan menyesal."

"Hahahaha ... menyesal? Justru kau lah yang akan menyesal karena telah melukai Laura."

"Tuan, ku mohon jangan," ucap Delisa saat Albert memegang cutter di tangan besarnya. Niatnya hanya ingin menakuti Delisa.

"Memohon lah dengan baik, sampai aku kasihan padamu." Albert menyeringai menatap wajah Delisa yang sangat ketakutan.

"Tuan, tolong jangan lakukan itu. Kau akan menyesal saat tahu siapa aku sebenarnya." Delisa terus memperingati Albert yang akan melukainya.

"Dari dulu aku sudah tahu, kalau kau anak dari seorang pembunuh," sahut Albert.

Delisa ketakutan melihat Albert yang semakin mendekat. Lalu Delisa menutup mata.

'Mungkin ini saat nya aku harus memanggilnya Aston.' Delisa

"Stop, jangan lakukan itu A- As ...." ucapan Delisa terputus kala mendengar seseorang membuka pintu.

BRUK! Ferdi berhasil membuka pintu, lalu berjalan menghampiri Delisa, memeluk tubuh Delisa. "Maafkan aku Delisa yang datang terlambat."

"Ferdi," lirih Delisa.

"Ferdi, apa yang kau lakukan?" bentak Albert dengan mata menyala. Entah kenapa hati Albert seakan tidak terima saat Ferdi memeluk Delisa.

"Justru aku bertanya padamu Kak, apa yang kau lakukan pada Delisa?" tanya Ferdi penasaran.

"Diam kau Ferdi. Aku menghukumnya karena dia berani melukai Laura," terang Albert.

"Stop Kak Albert. Jangan seperti ini lagi, aku semakin hari semakin tidak mengenalimu kak. Kenapa kau begitu tega dengan Delisa?" teriak Ferdi meluapkan segala amarahnya.

"Karena aku benci padanya," sahut Albert.

"Baiklah, kalau begitu aku akan membawa Delisa pergi dari mansion ini. Pergi menjauh dari pria kejam seperti dirimu," ucap Ferdi berapi-api.

.

.

.

🌷Bersambung🌷

1
👣
akhir yg bahagia 🥰
👣
nah Lo, kalian cari masalah sih 😂
Kaizy celine
Yeaayy akhirnyaa happy ending bneran yaa ... bisa2 nya devan melamar viona🤭

Ditunggu karya karya barujya thorr🥰😘
ora
Terimakasih kasih untuk cerita Delisa dan Albert, Kakak.

Cerita yang diawali dengan emosi setiap tahu kelakuan Albert, tapi pada akhirnya ditutup dengan sesuatu yang indah dan manis🥰❤️❤️❤️

Maaf kalau aku ada salah kata dalam berkomentar😁🙏🙏🙏
Bilqies: sama-sama kakak 🥰
makasih juga atas support dan dukungannya selama ini udah kawal cerita Delisa dan Albert dari awal hingga akhir 🥰🥰🙏
gpp kak aku malah senang kakak komen jadi tahu unek-unek Readers di setiap bab nya, jangan bosan ya kak dengan cerita recehku 🙏🙏

oh iya, karya baruku udah rilis ya kak dan bisa langsung kesana, othor tunggu disana ya ❤️❤️❤️🤗🤗😘😘
total 1 replies
ora
Selamat menunaikan ibadah puasa🙏🥰
ora: Alhamdulillah lancar ...
Amiiinnn 🤲🤲🤲
Bilqies: gimana kak lancar kah puasa pertamanya ....

othor harap lancar ya dan semoga di beri kemudahan atas setiap langkah kita, sehat selalu kak dan lancar terus rizkinya, Amin 🤲🤲🥰🥰🙏
total 2 replies
Aulia's
semangat karya barunya thor
Bilqies: terimakasih kakak 🥰🥰

jangan lupa mampir ya, othor tunggu disana 🤗😘
total 1 replies
ora
Sudah end ...
ora
Sudah ku duga mereka ada apa-apanya🤭🥰
ora: 🥰🥰🥰❤️❤️
Bilqies: 😍😍😍😍😍😍
total 2 replies
ora
🤭🤭🤭
ora
Gebukin sesukamu lah Al🤣🤣🤣
ora
Lah, ku kira. Aku sudah terharu Al. Tetap di pukul /Sweat//Facepalm/
Bilqies: gak bakal di kasih lolos tuh kak sih Ferdi 🤣🤣🤣
total 1 replies
ora
Aaaa, kok ikut terharu. Al nggak ngamuk kan🥹🥹🥹😁
ora
🥲🥲🥲Ya, sudahlah Del ...
ora
Tahu diri juga Albert. Ngalah sama anaknya🤭🥰🥰🥰
mbok Darmi
akhirnya happy ending terima kasih kak author ditunggu cerita baru selanjutnya
Bilqies: sama-sama kak 🥰🥰
makasih juga udah support dari awal cerita Delisa dan Albert hingga selesai 🥰🙏

karya baru udah rilis ya kak, bisa langsung kesana 🥰

othor tunggu disana kak 🤗😘
total 1 replies
Rara Kayla
lanjut karya barunya😁
Bilqies: othor tunggu disana ya kak 🥰🙏
total 1 replies
Rara Kayla
sini Fer, tak jodohin sm anak tetanggaq😁
Bilqies: wah boleh banget tuh kak 🤣🤣
total 1 replies
Aini~
Terimakasihku tak terhingga untukmu wahai othor Bilqies...
semoga setelah ini muncul karya2 lain yang lebih luar biasa...
semangat terus menulisnya...
semangat terus belajarnya...
♥️♥️♥️
Bilqies: Amin Allahumma Amin 🤲🤲
makasih banyak doanya kakak ❤️❤️🥰🥰

makasih juga udah mengikuti cerita Delisa dan Albert sampai selesai 🥰🙏
total 1 replies
Aini~
kasihan si Ferdi jadi jomblo akut 🤣🤣🤣 malang sekali nasib mu Fer... sabar yaaa 🤭🤭
Aini~
🤣🤣🤣 masih di tambahin lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!