NovelToon NovelToon
Mata Batin Zivanya

Mata Batin Zivanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Hantu / Tumbal
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Cerita ini hanya fiktif belaka, namun cerita ini di rangkum dari pengalaman seseorang dan di sangkut pautkan dengan kejadian-kejadian Aneh yang terjadi di kalangan masyarakat pedesaan.

Zivanya yang biasa di panggil Ziva menganggap kelebihannya itu sebagai Kutukan namun perlahan dia pun berdamai dengan keadaan dan akhirnya menganggap kelebihannya itu sebagai Anugerah.
Karena Ziva lebih asyik berteman dengan sosok yang berwujud makhluk halus namun mempunyai hati di banding dengan sosok yang berwujud manusia namun tak punya hati.

Sebuah percintaan pun terjalin di cerita ini, berawal saat Ziva duduk di bangku SMK sampai pada Ziva lulus dan melanjutkan kuliah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17.

Acara Camping pekan itu tidak begitu baik, acara yang seharusnya berjalan dengan baik terpaksa harus di selesaikan sebelum waktunya tiba.

Semua murid pun sedang dalam perjalanan pulang, di setiap bus yang di kendara Siswa begitu hening tidak ada sorak-sorai seperti waktu keberangkatan.

Ziva mencoba beristirahat, namun saat matanya tertutup rapat ia merasa sesak terasa ada sesuatu yang menindihnya. Dengan sekuat tenaga ia membuka matanya, benar saja ada sosok wanita kecil dengan wujud setengah anak wanita dan setengah ular.

"Siapa kamu ? " tanya Ziva perlahan, beruntung semua murid sedang tertidur.

"Aku Shang Hiang puri. " Jawab makhluk itu di iringi suara desis San ular.

"Lalu untuk apa kau mengikuti ku ? "

"Aku ingin keluar dari perkampungan itu, tolong aku. "

"Bagaimana bisa ? Itu akan berdampak buruk bagi ku, atau bahkan teman-teman ku. " Ziva merasa khawatir.

Sosok itu terus melingkar di kaki Ziva.

"Tidak, aku bukan turunan dari bangsa mereka. Kami memang satu bangsa tapi bukan satu turunan. Mereka menawan ku 300 tahun yang lalu, jadi tolong aku. " Jelas sosok gadis kecil itu.

"Baiklah, tapi rubah lah wujud mu menjadi lebih baik jangan seperti ini. Aku sangat tidak nyaman. " Pinta Ziva merasa geli melihat kulit ular.

Sosok itu pun menganggukkan kepalanya, sosok itu sudah berwujud seperti manusia biasa namun tidak bisa terlihat oleh siapapun.

"Diam lah, jangan banyak mengajak ku bicara. Aku tidak mau di anggap gila. "

"Baiklah, biarkan aku diam di tangan kanan mu. " sosok itu berubah menjadi sebuah gelang cantik berbahan kayu yang sangat unik.

"Wow, bagus juga. " puji Ziva.

"Kamu baik-baik ya Puri, jangan berbuat hal yanga aneh-aneh pada siapapun. " ucap Ziva mengelus gelang itu.

Sosok itu tidak bisa begitu saja mengikuti Ziva, sosok itu meminta ijin terlebih dahulu meminta ijin pada sosok pendamping Ziva ( khodam) dan sosok pendamping Ziva pun mengijinkan saat tahu sosok siluman ular kecil itu memang korban sandera dan sosok nya pun beraura sensitif. Tapi jika sosok itu berada di tangan jahat sosok itupun akan ikut menjadi jahat.

Sosok Shang Hiang puri adalah anak dari pasangan yang menguasai gunung pakidulan, silsilah keluarga Puri memang tidak melibatkan diri dalam hal musyrik yang berhubungan dengan manusia serakah. Puri di culik saat dirinya masih bayi oleh sosok yang ingin menghancurkan keluarga Puri. Puri ingin sekali lepas, namun tidak dapat ada yang menolongnya. Sampai Ziva tiba di alam lain, dimana di alam itu Puri di tahan.

Tanpa sepengatahuan siluman jahat itu, Puri berubah diri menjadi ular kecil lalu masuk ke saku jaket yang di kenakan Ziva. Sampai Puri pun ikut terbawa ke alam manusia bersama Ziva.

Sesampainya di sekolah, mereka berdoa bersama-sama sambil menunggu jemputan Meraka datang. Mereka sangat bersyukur dengan adanya pertolongan sang maha kuasa melalui Ziva.

"Wihh, gelangnya bagus Zi. Beli dimana ? " tanya Kitty.

Ziva sempat lupa karna memang ia tidak mempunyai gelang tangan satu pun, namun sepersekian detik Ziva sadar jika ada sosok kecil yang menjadi gelang di tangannya.

"Oh ini, ini di kasih kakek ku. Sudah lah banyak ko gelang yang lebih bagus dari ini. " ujar Ziva tidak mau membahasnya.

"Ih tapi itu bagus banget Zi, unik. " puji Kitty.

Kitty dengan beraninya membuka gelang itu, dan memaksakan diri untuk memakainya. " Jangan Ki. " Teriak spontan Ziva.

Saat gelang itu berada di tangan Kitty, suhu tubuh Kitty seketika panas dan pembuluh darahnya terasa di peras. " Aaaaaa .... Tolong Zi tolong. "

Ziva menarik tangan Kitty dengan cepat gelang itu berpindah posisi ke tangan kanan Ziva kembali.

"Gelang apaan sih itu ? gak enak banget rasanya. " Kitty kapok memakai barang yang di pakai Ziva.

Puri tidak mau di sandingkan dengan manusia manapun terkecuali Ziva.

"Nanti aku ceritakan, jika aku melarang kamu jangan memaksa Ki. bahaya tau ! "

"Sorry ... Sorry ... Lagian siapapun akan merasa suka saat melihat gelang unik itu. " ucap Kitty.

"Itu bukan gelang biasa Ki, itu gelang jelmaan anak siluman ular. "

Kitty merasa terbakar dan menjauh dari Ziva.

"Ihh Zi itu bahaya loh Zi, lambat Laun pasti minta tumbal."

Ziva menjotos kecil lengan Kitty. " Emangnya aku Muja, anak saja. "

"Ya kali. "

"Gak lah, walau pun aku menderita tapi aku gak bakalan bersekutu dengan bangsa gituan. " pungkas Ziva.

Kitty pun merasa tenang mendengarnya.

Ziva di paksa oleh David untuk ikut bersamanya, Ziva memang tidak ada yang menjemput. Jadi mau tidak mau ia harus menuruti paksaan David untuk ikut pulang bersamanya.

"Kak aku tidak enak dengan mereka. " ujar Ziva.

"Tidak apa-apa, mereka tidak akan bersuara dan tidak akan mengatakan apapun jika tidak aku suruh. " Jelas David.

Gelang yang ada di tangan kakan Ziva seketika seperi memberi pertanda, bahwa Ziva sedang ada dalam lingkungan tidak baik.

"Ya aku tahu Puri, " batin Ziva.

David ingin sekali mampir ke rumah Ziva, namun ia pun harus segera sampai di rumahnya.

Malam pun tiba, Ziva tidur di pangkuan ibunya. Ia menceritakan kejadian mengerikan saat berkemah. " Ibu tidak berhenti mendoakan kamu Nak, ibu sudah mengira jika kamu pasti ada dalam bahaya. "

"Terimakasih Bu. "

"Bukan aku yang hebat, tapi dia ibu ku yang kuat. " Batin Ziva.

Saat Ziva memutuskan untuk beristirahat di dalam kamar, gelang yang ada di tangan kanan Ziva berubah menjadi sosok wanita cantik.

"Nah gitukan lebih baik, ayo istirahat. " ajak Ziva.

Puri terdiam, dan merasa tak nyaman.

"Rumah ku memang sederhana Puri, tapi aku nyaman. " Ujar Ziva.

"Aku hanya rindu Ibu ku, "

"Maaf Puri, aku belum bisa membantu mu. Aku belum mendapatkan petunjuk. "

"Tidak apa-apa Zi, aku cukup berterima kasih atas di ijinkan nya aku berada di sampingmu. "

"Asalkan kamu tidak berbuat aneh-aneh, dan mau melakukan hal positif aku tidak masalah. " Ziva begitu menyayangi sosok Puri yang malang itu.

Sementara David kini sedang di rundung kesedihan, kala ia mendapatkan kabar jika Asisten pribadi yang sudah ia anggap seperti ibunya harus pulang kampung dan tidak mau bekerja lagi.

Asisten rumah tangga rumah David yang bernama Bu Ipah keluar, lebih tepatnya di keluarkan karna selalu saja beribadah dan mengaji di rumah David. Membuat Ayah David tak suka.

"Bi, kenapa Bibi pulang tidak berbicara dulu pada ku ? Aku merasa tidak punya siapa-siapa di rumah ini jika tidak ada Bibi. " Gumam David.

"Apa Ziva sudah tidur ? " gumam David ingin melakukan sambungan vidio call, tapi ia mengurungkan niatnya karna ia rasa Ziva sudah beristirahat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!