Rini terpaksa harus menikah dengan seorang pria koma demi menyelamatkan anaknya yang di sekap oleh ibu tirinya, namun siapa sangka jika pria tersebut adalah seorang yang dulu menghamilinya. Bagaimana kisah Rini selanjutnya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salma
Halo semua, maaf ya aku lama update nya. Btw untuk bab 19 dan 20 sudah aku revisi ya Karena kemarin banyak typonya. Jadi kalian bisa baca ulang biar gak bingung. Terimakasih....
Rini menunggu cemas di depan ruang UGD. Wajahnya tampak tegang dan ia terus berjalan mondar-mandir membuat Reynold berkali-kali menyuruhnya untuk duduk.
"Sebaiknya Nona duduk saja," ucap Rey
"Tidak Rey, aku bisa duduk jika sudah ada kabar dari dokter," jawab Rini
"Ok," jawab Rey
Tidak lama dokter pun keluar dan menghampiri Rini.
"Bagaimana keadaan suamiku?" tanya Rini
"Sekarang dia kritis setelah kehilangan banyak darah. Dia membutuhkan donor darah agar kondisinya bisa membaik," jawab Dokter
"Apa golongan darahnya?" tanya Rini
"Golongan darahnya A+,"
"Darah ku juga A+, ambil saja darahku," jawab Rini
"Baik, mari silakan ikut aku ke ruangan khusus," jawab sang dokter
Rini pun mengikuti sang dokter menuju ruang transfusi darah.
Setelah melewati serangkaian pemeriksaan, akhirnya Rini pun mulai melakukan transfusi. Wanita itu terlihat begitu pucat hingga nyaris pingsan setelah melakukan transfusi darah.
"Sebaiknya anda tetap di sini Nona," ucap sang dokter
Ia kemudian memasang infus untuk mengembalikan kondisi Rini.
Karena lemah Rini pun terlelap setelah di meminum obat.
Sementara itu seorang wanita cantik tampak berjalan memasuki ruang perawatan Carlen.
"Selamat sore semua," tandas wanita itu membuat Carlen langsung menoleh kearahnya
"Salma??" Carlen tak percaya melihat sosok kekasihnya ada di hadapannya.
"Kamu sudah sadar??" tanya wanita itu dengan wajah khawatir
Carlen mengangguk.
"Sejak kapan kamu ada di sini?" tanya Carlen tak percaya melihat kekasihnya tiba-tiba ada dihadapan
"Sejak aku mendengar kabarmu di rawat di sini," jawab wanita itu
"Bagaimana bisa??" jawab Carlen dengan nada tak percaya
"Sebenarnya aku sudah tiba di Indonesia kemarin, aku sengaja belum menemui mu karena aku ingin memberikan surprise padamu. Tapi aku tidak menyangka jika siang ini aku mendapatkan kabar kamu di tusuk dan di rawat di sini, makanya aku langsung kemari untuk melihat mu," jawab Salma
Carlen pun hanya bereaksi datar. Pria itu terlihat mencari sesuatu.
Tidak lama seorang suster datang untuk mengecek kondisi Carlen pasca transfusi darah.
"Apa ada keluhan setelah melakukan transfusi darah?" tanya suster
Carlen menggelengkan kepalanya.
Tidak lama suster itu keluar dan Salma duduk di samping Carlen.
Tidak lama Reynold pun datang.
"Darimana saja kamu?" tanya Carlen
"Saya menemani Nona Rini di ruang transfusi darah," jawab Reynold
"Apa yang terjadi dengannya, kenapa dia ada di sana?" tanya Carlen lagi
"Nona tiba-tiba drop dan harus dirawat setelah melakukan transfusi darah??"
"Apa transfusi darah!" seru Carlen dengan wajah kaget
"Oh ya sayang, tadi aku yang mendonorkan darah ku untuk mu," ucap Salma kemudian menunjukkan perban di lengannya
Reynold seketika menoleh kearah wanita itu dengan tatapan tidak suka.
"Bagaimana bisa, Nona Salma berbohong kepada Tuan???" pikir Reynold
"Benarkah??" ucap Carlen terlihat begitu kaget
"Iya sayang, maaf aku harus melakukan ini karena aku sayang banget sama kamu dan aku tak mau kehilangan kamu. Makanya aku langsung meminta dokter untuk mengambil darahku saat tahu kamu sedang kritis karena kekurangan darah," jawab Salma
Reynold seketika menoleh sinis ke arah wanita itu.
Rini sengaja bersikap manja di depan Reynold membuat ia memilih meninggalkan mereka berdua.
Salma begitu senang melihat Reynold keluar. Wanita itu jadi lebih leluasa untuk bermanja-manja dengan Carlen.
Satu jam kemudian Rini mulai membuka matanya. Ia begitu terkejut saat menatap jam di ponselnya..
"Kenapa aku sampai tertidur di sini, aku harus kembali ke rumah sakit," Rini segera menyingkap selimutnya dan turun dari ranjangnya.
Saat Ia berdiri, Rini merasakan kepalanya begitu pusing hingga ia segera duduk kembali.
"Kenapa aku jadi lemah seperti ini??" Ia pun menatap beberapa obat yang tergeletak di atas meja.
Ia kemudian mengeluarkan obat-obatan itu dari bungkusnya dan segera meminumnya.
"Baru kali ini seorang dokter harus minum obat, semua ini demi pasienku. Aku harus kuat!" ucap Rini
Setelah merasa enakan ia pun segera bangun dan bergegas meninggalkan ruang perawatannya.
Hari itu Rini harus melakukan operasi terhadap dua orang pasien hingga ia tidak pulang dan menginap di rumah sakit karena kelelahan.
Keesokan harinya Gala dan Caca menjenguk Carlen bersama dengan Widya.
Gala dan Widya begitu terkejut saat melihat Salma bersama dengan Carlen.
"Gala, apa benar dia Gala putraku?" ucap Salma dengan wajah tak percaya
"Iya dia Gala, putra kita," jawab Carlen
Wanita itu ouyn berjalan mendekati Gala dan hendak memeluknya. Namun Gala langsung menolaknya membuat Salma merasa sedih.
"Kenapa sayang, kenapa mamah tidak boleh memeluk mu, apa kamu tidak suka mamah pulang?" tanya Salma
"Aku gak suka sama mamah, mamah jahat, mamah gak sayang sama Gala!" seru Gala mendorong Salma hingga wanita itu sempoyongan
Salma pun menangis saat mendapatkan perlakuan kasar putranya.
"Maafkan mamah sayang, aku tahu aku salah karena sudah meninggalkan kamu selama ini. Tapi sayang, kamu harus tahu kalau mamah melakukan semua ini demi kamu," ucap Salma
"Aka gak mau sama mamah!" seru Gala kemudian menangis
Tentu hal itu membuat Carlen kesal dan memarahi Gala.
Melihat kejadian itu Widya merasa kesal dan memarahi Carlen karen sudah bersikap kasar kepada Gala.
Carlen pun melarang Widy untuk membela Gala.
"Sebaiknya mulai sekarang ibu jangan suka membelanya, makanya ia sekarang bersikap kasar dan kurang ajar seperti ini. Ini semua karena ibu. Ibu terlalu memanjakannya!" seru Carlen
Melihat Carlen yang memarahi Gala dan berusaha memukulnya membuat Widya kesal dan memilih untuk meninggalkan ia bersama dengan kekasihnya Salma.
Baru saja mereka hendak pergi tiba-tiba Rini muncul di tempat itu.
"Mamah!" seru Gala s kemudian berlari memeluknya
"Kenapa sayang?" tanya Rini saat melihat Gala menangisi tersedu-sedu di pelukannya
"Papah jahat mah, dia lebih percaya sama mamah jahat daripada aku," sahut Gala sambil terisak
Caca kemudian menghampiri Gala dan menghiburnya.
"Sabar ya kaka, sekarang sudah ada mamah di sini, aku yakin dia akan melindungi kita dari wanita jahat itu!" seru Caca menunjuk kearah Salma
"Sayang dia siapa, kenapa Gala memanggilnya mamah?" tanya Salma
"Dia istriku, lebih tepatnya istri kontrak," Jawab Carlen
Salma seketika terlihat tak suka melihat Rini.
"Jadi di istri baru Carlen, baiklah mari kita lihat siapa yang lebih ia sayang, apakah aku atau wanita itu?" gumam Salma
"Oh jadi dia istrimu?" jawab Salma dengan tatapan tak suka
"Siapa dia?" tanya Rini kepada Gala
"Dia itu wanita jahat yang mengaku-ngaku sebagai mamah ku, padahal ia tak pernah sayang padaku," jawab Gala
"Oo, jadi dia kekasih Carlen, kalau begitu sebaiknya kita segera pergi dari sini. Kita tidak boleh mengganggu sepasang kekasih yang baru saja bertemu,_" ucap Rini