Niat ingin mencari ibunya yang sudah pergi meninggalkannya sejak kecil, justru membuat Yona harus terjebak ke dalam kehidupan seorang mafia yang sangat misterius. Yang akhirnya membuat keduanya jatuh cinta. Namun hubungan mereka penuh liku dan berpengaruh besar pada proses pencarian ibu Yona.
Akankah cinta mereka berdua tetap bertahan setelah ibu Yona ditemukan? Atau harus berakhir demi Yona bisa berkumpul lagi dengan Sang Ibu?
Simak terus kelanjutan kisahnya.. jangan lupa follow akun ig author @dee_k9191
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee_K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Kakek Sialan
Finn tidak menjawab. pria itu terus menghindar dari kejaran mobil di belakangnya, yang ia sendiri tidak tahu siapa sebenarnya orang yang melakukan itu. atau jangan-jangan orang yang pernah menghubunginya dan mengancam akan mengganggu Yona waktu itu.
“Kak, aku takut!” Yona masih ketakutan. Tangannya menggenggam lengan Finn yang sedang fokus dengan kemudinya.
Finn yang sejak tadi fokus mengemudi, tiba-tiba merasakan genggaman tangan Yona pada lengannya, seketika itu amarahnya meredup. Meskipun demikian, Finn tetap waspada.
“Tenang, Yona! Semua akan baik-baik saja,” ucap Finn. Ia menoleh sebentar ke arah Yona.
Finn terus memacu kendaraannya. Hingga akhirnya Finn menghentikan mobilnya di sebuah tanah lapang. Ia akan menghadapi orang yang menyerangnya itu. semua masalah harus ia selesaikan.
Ckittt
Mobil yang mengejar Finn mengerem dengan tajam tepat di depan mobil Finn, layaknya film action yang sudah berhasil menangkap musuh.
“Kamu tetap di sini, Yon. Biar aku yang menghadapinya,” ujar Finn sambil melepas sabuk pengamannya.
“Kak, jangan! Bagaimana kalau di dalam mobil itu lebih dari satu orang. Kita pergi saja dari sini!” cegah Yona yang semakin ketakutan.
Ini adalah pengalaman pertama bagi Yona berada di posisi seperti ini. dia sangat takut. Dia tidak ingin nyawanya akan melayang karena kejadian ini.
“Tetap tenang! Semuanya akan baik-baik saja,” lagi lagi Finn menenangkan.
Finn membuka pintu mobil, lalu keluar. Kemudian disusul beberapa orang yang keluar dari mobil di depannya itu. seperti dugaan Yona. Lalu bagaimana Finn menghadapinya.
Finn langsung menantang seorang pria dari penumpang mobil yang mengejarnya itu. dia sama sekali tidak mengenal orang itu. kalaupun saingan bisnisnya, ia pasti bisa mengenalinya.
“Kamu mau ikut kami atau memilih babak belur?” ucap pria itu.
“Aku tidak ada urusan dengan kalian. maju saja kalau berani!”
Pria itu langsung menyerang Finn. Finn dengan gesit menghindar, kemudian menyerang balik oria itu. tak lama kemudian dua orang lainnya menyusul ikut menyerang Finn.perkelahian pun semakin memanas. Finn yang tenaganya sangat kuat bisa melawan tiga orang berbadan kekar itu. tapi tetap saja tenaga tiga orang itu sama-sama kuatnya.
Bugh
Bugh
Bugh
Serangan demi serangan terjadi begitu imbang. Finn yang mulai hampir kehilangan tenaganya, tubuhnya hampir tumbang saat ada yang menyerangnya dari belakang. Di saat itu juga Yona nekat keluar mobil untuk melindungi Finn.
“Jangan pukul Kak Finn!!” teriak Yona sambil memeluk Finn.
Ketiga orang itu menghentikan aksinya. Terkejut saat tiba-tiba ada seorang gadis cantik keluar dari mobil dan memeluk targetnya. Mereka saling lirik dan memberi kode pertanyaan tentang siapa gadis yang bersama Finn.
“Rupanya dia tidak mau pulang karena tidak mau meninggalkan kekasihnya,” ujar salah seorang pria.
Finn menatap tajam pada pria itu. kini ia tahu, siapa ketiga pria yang hampir membuat celaka itu. Ia tidak menyangka kalau orang itu berani bertindak sejauh ini.
“Katakan pada kakek tua sialaan itu! aku tidak akan pernah pulang. Jika kalian masih berani menggangguku, aku tidak segan-segan menghancurkan perusahaan kakek tua itu,” ucap Finn penuh amarah.
“Ayo, Yona! Kita pergi sekarang,” ajak Finn menggandeng Yona.
“Ah baiklah. Pasti kakek kamu juga akan senang dengan kabar ini. pasti kakek kamu akan membantumu melamar gadis itu. dia cantik dan cocok dengan kamu yang garang, Finn!” ujar satu pria lainnya.
Finn tidak peduli. ia membawa Yona masuk ke dalam mobil, kemudian melajukannya meninggalkan kawasan itu. sedangkan Yona yang masih ketakutan, saat mendengar ucapan pria tadi yang mengira kalau dirinya adalah kekasih Finn, kenapa tiba-tiba wajahnya memerah. Yona menggelengkan kepalanya pelan.
“Kamu baik-baik saja, Yona?” tanya Finn memastikan.
“Masih sedikit takut, Kak. Siapa mereka tadi? kenapa mereka berkata seperti itu? harusnya Kak Finn memberitahu kalau aku bukan kekasih Kak Finn. Bagaimana kalau kekasih Kak Finn yang sebenarnya marah setelah mengetahui hal ini?” cerocos Yona yang sangat konyol sekali menurut Finn.
Finn menahan tawa mendengar ucapan Yona. Setelah aksi ketegangan yang baru saja terjadi, ia mendapat hiburan tersendiri dari Yona.
“Mereka adalah orang suruhan kakekku yang selalu memintaku pulang. biarkan saja mereka mengira kita adalah sepasang kekasih. Dengan begitu kakek sialann itu tidak akan menggangguku lagi,” jawab Finn.
“Tapi bagaimana dengan kekasih Kak Finn kalau tahu hal ini? kenapa Kak Finn mengatai kakek sendiri seperti itu?” kepo sekali Yona.
“Hidupku selama ini hanya aku isi dengan kerja, kerja dan kerja. Aku tidak punya waktu untuk memikirkan pasangan,” jawab Finn menoleh sebentar pada Yona. Jadi Yona pun akhirnya paham kalau Finn tidak punya kekasih.
“Kakekku sudah lama memintaku pulang agar meneruskan perusahaan keluarga. Aku tipe orang yang tidak suka dipaksa dan diatur. Aku sudah nyaman dengan pekerjaanku ini. tapi kakek sialann itu selalu memaksaku pulang, dan melakukan hal-hal seperti tadi,” jawab Finn.
Yona hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. “Kedua orang tua Kak Finn?” pertanyaan itu meluncur begitu saja dari bibir Yona.
“Nah, kita sudah sampai. Nanti aku ceritakan tentang orang tuaku. Kamu butuh minum untuk menghilangan ketakutanmu tadi,” jawab Finn.
Yona tidak sadar kalau sudah sampai café. Pandangannya pun langsung tertuju ke luar. Café itu sangat asing dan belum pernah ia datangi. Tempatnya tersembunyi, namun menyuguhkan keindahan alam yang begitu menakjubkan. Sungguh Yona sangat senang.
“Ayo turun!” ajak Finn setelah memarkirkan mobilnya.
Yona bergegas turun, mengikuti Finn yang masuk ke dalam café tersebut. benar, café itu tidak banyak pengunjung yang datang. namun, anehnya suasana di dalam tampak hening. Meskipun beberapa pengunjung sedang menikmati makanannya. Yona tidak mendengar suara orang bicara.
“Kita di tempat duduk sana saja!” ujar Finn menunjuk sebuah tempat yang paling sudut, namun langsung disuguhi pemandangan yang semakin menakjubkan.
“Di sini kok sepi banget ya, Kak?” tanya Yona setelah duduk. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri.
“Memang konsep cafenya silent begini. Biar pengunjung yang datang bisa mendapatkan ketenangan maksimal,” jawab Finn.
Tak berselang lama pelayan datang dan mencatat pesanan mereka. Finn memesan minuman untuk dirinya dan juga Yona. Juga makanan ringan.
Dan, tanpa menunggu lama, pesanan mereka datang. Yona langsung minum segelas jus jambu karena tenggorokannya sangat kering sejak tadi. tidak peduli jika sebelumnya ia sedang terkena radang tenggorokan.
“Orang tuaku sudah tiada sejak aku masih kecil,” ucap Finn tiba-tiba. Tanpa ditanya Yona.
Yona menatap Finn setelah meminum jusnya. Dari tatapan Finn, Yona bisa melihat kalau sebenarnya pria itu sangat rapuh. Finn seperti sedang menyembunyikan kesedihannya.
“Aku yang sudah lama ditinggal ibu, dan sampai saat ini belum tahu keberadaannya, sepertinya masih lebih sakit yang Kak Finn rasakan daripada aku,” ucap Yona.
Finn tidak menjawab. dia mengambil rokoknya, lalu menyalakannya.
“Tidak masalah kan aku merokok?” tanya Finn meminta persetujuan kalau ia ingin merokok.
“Tidak masalah, Kak.”
Finn tampak menarik nafasnya dalam. “Papaku meninggal lebih dulu, karena ulah saingan bisnisnya. Hal itu adalah pukulan berat untuk mamaku. Hingga akhirnya mama depresi, dan memilih mengakhiri hidupnya,”
Yona terkejut mendengar cerita Finn. Jika ia berada di posisi lelaki itu, ia tidak akan kuat.
“Ini sudah kejadian lama, Yona! Aku sudah tidak sedih lagi. mungkin memang seperti itu takdir kematian orang tuaku,” ucap Finn saat melihat Yona ikut sedih. Namun dalam hati Finn, sampai saat ini ia belum bisa menerima kematian orang tuanya.
.
.
.
*Happy Reading!!
next kak💪 semangat