Kemalangan adalah hal biasa Riki dapatkan. Namun, kali itu berbeda.
Hanya dalam satu hari, dunianya telah berubah.
Dia baru saja mengetahui jika dia dijebak dan dipermalukan oleh seseorang. Lalu saat dia pulang, dia harus menghadapi kenyataan bahwa adiknya, satu-satunya keluarga yang tersisa harus meninggal karena bunuh diri.
Saat dia tahu apa yang terjadi, dia melaporkan semuanya pada pihak berwenang tapi lagi-lagi dia hanya pecundang.
Hanya kematian saja yang tersisa baginya, lebih baik mati daripada hidup penuh dengan kesengsaraan.
[Apakah anda ingin membalaskan dendam anda?]
Hah? Apa itu?
[Bergabunglah dengan sistem yang akan membantu anda mendapatkan keadilan dan kekayaan]
Kekayaan apa?
[Apakah anda setuju?]
Tapi, bukankah Riki sudah meninggal?
Saat dia bangun, kehidupan baru telah menunggunya.
Saatnya pembalasan dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Penghinaan dibalas penghinaan
Hanni tersenyum saat akhirnya Riki bereaksi, dia mengangkat tangannya, lalu menyentuh pakaian Hanni yang semua kancingnya telah terbuka. Gadis itu pikir, Riki akan menanggalkan pakaiannya.
Namun yang terjadi selanjutnya Riki malah menutup kembali kancing kemejanya.
“Kamu berlebihan, aku tidak akan tergoda padamu dengan ini. Sebenarnya, aku tidak akan menerima cinta siapapun dalam waktu dekat. Jadi, lebih baik kamu pulang sekarang.” ucap Riki, dengan suaranya yang terasa dingin.
Tidak mungkin Riki tidak menginginkan dia. Hanni adalah gadis yang imut dan seksi, dia bisa mendapatkan siapapun yang dia sukai. Tidak ada lelaki yang bisa menolak pesonanya.
Terlihat polos dan seksi.
Hanni tidak pernah gagal menggoda siapapun. Baik lelaki yang dia sukai atau tidak. Baik itu lelaki kaya seperti Anton, atau lelaki miskin seperti Riki yang sudah mati itu.
Dengan tingkah imut dan polosnya, dia bisa menjerat lelaki manapun. Dia bisa menginjak-injak semua lelaki yang dia inginkan.
Tapi saat akhirnya Hanni menemukan seorang lelaki yang menarik perhatiannya, yang jauh lebih tampan dan keren dari Anton, Hanni mulai kesulitan.
Riki yang satu ini seakan menarik ulur hatinya. Kadang dia terlihat mudah, tapi kadang terlihat sulit.
Hanni menghentikan tangan Riki yang hendak mengancingkan kancing terakhir kemejanya, lalu berbisik, “Riki, kamu hanya malu, kan?“
Riki masih memaksa untuk mengancingkan kancing kemeja terakhir itu, lalu memperbaiki pakaian Hanni tanpa menjawab ucapan gadis itu.
”Riki…“
Kini Hanni mulai berani meraba dada bidang Riki, lalu turun menuju perutnya, terus turun dan— Riki menangkap tangan mungil dan lembut itu.
”Hentikan, aku udah bilang berhenti, kan?“
Riki mendorong Hanni hingga jatuh terduduk di sofa.
Suara Riki terdengar sangat dingin, lebih dingin dari sebelumnya. Membuat Hanni mulai terluka hatinya.
”Kamu tidak menyukai aku?“ Tanya Hanni degan suara bergetar.
Riki memejamkan matanya, berusaha keras untuk menahan dirinya.
Dia telah banyak menahan diri untuk membalas dendamnya akhir-akhir ini. Riki hanya melakukan hal-hal kecil saja.
Tapi tentu saja itu tidak bisa membuatnya puas.
Riki ingin membalas orang-orang ini dengan kejam.
Tapi satu-satunya cara adalah dengan membuat mereka mempercayai Riki, menyayangi Riki, lalu Riki akan mengkhianati mereka. Menjatuhkan mereka dari tebing yang sangat tinggi.
Karena, mereka telah melakukan semua itu pada Riki.
Hanni dan Anton.
Keduanya membuat Riki percaya pada mereka, tapi lalu dijatuhkan hingga hancur berkeping-keping.
Dan Riki tidak bisa tergoda sama sekali dengan tingkah nakal Hanni. Hal itu hanya membuat Riki teringat pada Rena.
Riki tidak diam selama ini, dia terus mencari informasi secara diam-diam.
Dan informasi yang baru saja Riki ketahui tentang Rena adalah… Andre mengejar Rena. Sama seperti Gidion mengejar Liz sekarang.
Alasan Anton dan teman-temannya menargetkan Riki adalah karena mereka ingin memberi Andre kesempatan untuk mendekati Rena.
Teman baik Rena, Ellaina, mengatakan jika Rena mendapatkan vidio ancaman dari Andre. Memperlihatkan saat Riki dibully, Andre mengatakan pada Rena, jika Rena ingin pembullyan itu berhenti, maka Rena harus menjadi pacar Andre.
Dan hal mengerikan itu pun terjadi.
Rena hanyalah gadis yang lembut hatinya, dia menyayangi kakaknya dan tidak ingin kakaknya terluka.
Riki bisa saja melakukan hal yang sama dengan menodai Hanni, membuat Anton hancur sekarang juga.
Tapi Riki ternyata memang lemah.
Sialan.
Kenapa Riki harus tercipta dengan hati yang baik dan lembut? Bahkan setelah apa yang orang-orang itu lakukan.
Ah, sialan.
Kenapa kau menjadi orang baik, Riki?
Gadis dihadapan mu ini ikut andil dalam membuat hidup Rena dan dirimu sendiri hancur.
”Justru karena aku menyayangimu, Hanni. Aku tidak ingin menodaimu, kamu adalah gadis yang berharga. Pergilah sekarang, aku tidak ingin melakukan dosa ini denganmu.“ ucap Riki, dengan suara yang lembut. Suara yang membuat hati Hanni kembali meleleh dan menghangat.
Hanni pun memeluk leher Riki, lalu mengecup pipinya.
”Sudah ku duga, aku sangat menyukaimu, Riki!“
Riki hanya tersenyum kecil, melihat tingkat kepercayaan Hanni sekarang mencapai 87% dengan cepat.
Hanni telah menjadi pengikut Riki, dan dia benar-benar jatuh dalam pesonanya.
”Sekarang kamu pulang sebelum malam, aku tidak mau kamu terluka.“
Hanni mengangguk senang, ”aku akan pulang naik taxi, jangan khawatir.“
Riki hanya mengantar Hanni hingga di tepi jalan yang berada di depan gedung apartemen.
Setelah Hanni pergi, sebuah mobil yang sangat Riki kenal akhirnya datang.
Mobil itu terus masuk ke parkiran depan gedung apartemen.
Riki mengikuti mobil itu hingga pintu mobil terbuka, Anton dan Andre turun dari mobil itu.
”Selamat datang sepupuku, apa yang kalian lakukan disini?“ tanya Riki.
”Tidak disini, ayo kita bicara di apartemen mu.“ ucap Anton, terdengar jelas jika dia sedang menahan diri untuk tidak mengamuk disana.
Riki mengangguk, ”baik, ayo ikut aku.“
Kedua sepupu Ricky itu berjalan di belakang Riki dengan tenang. Tapi di dalam hati mereka mendumel. Bagaimana bisa Riki mendapatkan apartemen di dalam gedung apartemen yang sangat terkenal?
Diamond residence adalah apartemen yang mewah, dengan fasilitas terbaik dan tempat yang strategis.
Harganya tentu sangat mahal.
Sudah jelas Edwin memberikan apartemen terbaik untuk putranya, dan itu membuat Anton dan Andre menjadi iri.
”Duduklah, kalian mau minum apa? Atau, kalian juga mau makan sesuatu?“ tanya Riki dengan ramah.
Namun, keramahan itu tidak dibalas sebagaimana mestinya.
Anton membalasnya dengan pukulan keras di rahang Riki. Membuat sudut bibir Riki terluka dan mengeluarkan sedikit darah.
Riki mengusap darah itu, lalu terkekeh pelan.
”Tiba-tiba aja aku dipukul? Wow… ketua kelasku sangat brutal.“
”Jangan banyak bacot—“
Andre ikutan memukul Riki, namun Riki segera menangkap pukulan itu. Anton yang melihat itu kembali melayangkan tinjunya, dan Riki masih dapat menangkapnya dengan tangan kiri.
Dengan cepat Riki menarik kedua tangan sepupunya, lalu memelintirnya hingga mereka mengaduh kesakitan, baru kemudian Riki melepaskan mereka.
”Kau… sejak kapan ka-kau menjadi sekuat ini?“ tanya Andre.
Riki menyeringai, lalu berjongkok di depan Andre dan Anton yang kini mengaduh kesakitan sambil rebahan di lantai—lebih tepatnya, mereka jatuh saat Riki melepaskan tangan mereka.
”Kau pikir aku menang darimu kemarin karena kebetulan? Hahaha, tentu saja tidak. Bagaimana rasanya kalah dari sepupu mu yang selalu kau hina-hina ini? Kamu beruntung karena aku menahan diri kemarin, Andre—“ lalu Riki menoleh pada Anton, yang sedang terkejut atas apa yang baru saja dia alami.
Tidak mungkin.
Ricky sepupunya yang dulunya seperti babi ini, tiba-tiba menjadi kuat dan bisa membalas dia.
Bugh!
Riki memukul rahang Anton, sama seperti apa yang dia lakukan sebelumnya pada Riki.
”Pukulan dibalas pukulan, pengkhianatan dibalas pengkhianatan, penghinaan pun harus dibalas penghinaan. Anton… kau kemari karena tidak terima jika pacarmu mendekatiku, kan? Dia memiliki tubuh yang indah, apa yang kira-kira terjadi pada kami berdua disini sebelumnya?“
Anton segera bangkit lalu hendak memukul Riki kembali, tapi Riki lebih cepat meninjunya, hingga dia kembali tersungkur ke lantai.
”Aku belum selesai bicara, sialan! Tenang saja, aku itu nggak brengsek kayak kalian berdua. Aku juga nggak akan hamilin anak gadis orang, lalu membuatnya bunuh diri, kemudian saat kakak gadis itu melaporkan pada polisi, kalian bunuh dia juga. UPS! Apa yang barusan aku bicarakan?“
Anton dan Andre membelalakkan matanya, tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.
”Rick, ka-kau tahu darimana?“ tanya Anton, terdengar sedikit nada ketakutan di dalamnya suaranya. Membuat Riki puas.
”Kenapa? Apa aku salah bicara? Kira-kira, ibu kalian sudah tahu, atau belum, ya? Bukankah dia datang hari ini? Haruskah aku menemui dia dan mengatakan padanya—“
”JANGAN!!“
Riki mengangkat sebelah alisnya, saat Andre tiba-tiba saja berlutut di hadapannya.
”Ku… ku mohon, jangan katakan pada mama.“ ucap Andre dengan suara bergetar.