"Aku menikahimu dulu karena permintaan ibu ,Arin.Mulai sekarang kau tak berhak mencampuri urusanku begitupun aku terhadapmu .Aku ceraikan kau ,tetapi jangan khawatir .Semua kebutuhan mu dan mama tetap aku yang menanggung ,dengan begitu kau tak akan kekurangan sesuatu apapun !"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atuusalimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#11
Bian Rahangga
***
Aku tak paham ,walau pada diriku sendiri. Wanita itu , keberadaan nya dulu sedikit pun tak pernah menarik hati .Tetapi ,kepergiannya ,entah kenapa akhir-akhir ini ku rindukan .Sekarang aku mengerti arti kehilangan ,setelah kehadiran nya ku sia-siakan.
Setengah jam aku duduk termenung sambil menatap sunset.Langit yang telah menunjukan sejuta pesona ,dengan semburat sinar merah karena sebentar lagi sinar yang membawa kehangatan itu akan tenggelam . Iseng ,aku memfoto diri dengan kaption seadanya.Ralat ,kata yang sering kali ku ucapkan kepadanya.Kemudian,satu huruf aku sematkan inisial dari nama dia.
Setengah mati aku merindukan nya .Tetapi ,dia seolah menghindari .Tak ku temukan batang hidungnya setelah kematian Mama mertua empat puluh hari .
Tiga bulan dua puluh dua hari ,aku masih ingat terakhir aku bertemu dengan dia tepatnya . Masih dalam keadaan hancur ,akibat di tinggal pergi orang yang di cintai nya .
Aku masih hendak menemuinya kala itu untuk sebuah penghiburan .Tetapi,dia sudah tak ku temukan keberadaan nya .Dia mau lari ,dia mau bersembunyi seperti yang pernah dia katakan .Tak pernah menampakan wajahnya di hadapanku lagi !
"Terimakasih .Aku akan memegang janji untuk tidak menampakan wajah ku di hadapan mu lagi !" Kata itu yang berhasil ku rekam dalam ingatan , dengan tangan kecilnya yang terkepal . Sedikit ada perasaan iba ,tetapi aku takut keberadaan nya malah merusak rumah tanggaku yang sekarang.
Meski begitu ,sebagai ganti karena dia telah di rugikan atas keputusan ku. Sampai sekarang ,aku masih mengirim uang dengan jumlah nominal yang ku rasa cukup untuk kebutuhan nya .Tapi , menurut informasi yang sekertaris ku katakan bahwa dia tak pernah menggunakan uang itu sepeser pun.
Dia mantan istriku .Arini nama lengkapnya.Nama yang sederhana sebagaimana juga orangnya .
(Flashback on)
Pertama kali aku melihatnya ,wanita itu mengenakan terusan bermotif bunga tulip dengan warna hijau botol .Sementara ,rambut nya yang bergelombang di biarkan tergerai .Tak ada riasan di wajahnya ,padahal hari itu adalah hari pernikahan kami .
"Ini suamimu ,Arin!" Kala itu ,mama mertua memperkenalkan aku yang sudah melakukan janji suci di hadapan Tuhan.
Kepala nya mendongak ,dengan kedua matanya yang membesar.Mulut kecil nya ,membentuk huruf O seolah tak percaya dengan yang ia lihat .
Geli saja melihat reaksi nya yang seperti itu .Tetapi ,aku mengerti .Bukan nya mau sombong ,kenyataan nya memang tak ada wanita yang tidak terpesona ketika melihat ku.
Terlalu sederhana dan udik .Wanita di hadapanku ini tak sama sekali masuk ke dalam daftar kriteria istri idaman .Gila saja ibu ,memutuskan keputusan besar ini dengan alasan tak masuk akal .Perjodohan ,cih ...Aku serasa berada di jaman siti Nurbaya karena tanpa bisa menolak aku menuruti kemauan ibu.
Memang nya ,tak ada wanita lain selain dia. Yang cantik ,modis ,pintar ,setidaknya menarik saat di lihat pertama kali . Ini ,gadis macam apaan yang saat ini kulihat ? Yang benar saja ,ibu menjodohkan ku dengan wanita yang sering aku temukan di pinggiran kota .Kucel ,tak terawat ,kusut ..
Ah ,mataku saja mungkin .Wajar sih jika di bandingkan dengan pemandangan yang sering aku temukan di lingkungan ku . Wanita-wanita cantik yang langsing ,tinggi ,putih,halus ,rapi , modis ,seksi dan ah sudahlah .
Heran saja sama ibu,tak malu apa memiliki menantu sepertinya.Padahal ,di luar sana berjuta wanita antri berharap untuk di nikahi oleh putranya ini. Mulai dari artis ,model ,putri konglomerat ,selebgram dan ini ... Aku yakin banyak orang yang bahkan tak peduli dengan keberadaan nya . Benar-benar sial!!
Sebenarnya aku sempat menolak ,tetapi keputusan ibu sedikit pun tak bisa ku patahkan. Melihat wajah ibu yang sudah sakit-sakitan juga membuat ku tak tega .Pada akhirnya, aku tak bisa berbuat apa-apa selain menerima pernikahan ini tetapi ku berikan syarat bahwa dunia tak boleh tau tentang ini .Hanya antara keluargaku dan keluarganya ,Sementara orang lain yang turut andil dalam pernikahan ini aku jejali uang yang yang nominalnya lumayan besar .Terbukti ampuh ,tak ada satu media pun yang menyorot tentang pernikahan ini sekarang .
"Berapa usiamu ?" Aku bertanya ketika tak ada lagi mama mertua di sini .Dikamar yang ukurannya tiga kali lipat dengan kamarku.
"Dua puluh dua "Gadis itu menunduk malu-malu , tangan nya mencengkram ujung tali bajunya begitu kuat,aku mual menyaksikan hal ini .
Aku tak suka padanya ,tetapi lelaki yang baik bukan kah selalu bertanggung jawab dengan apa yang di emban nya ?.
"Baik Arini ,eh Arin . Sebelum nya kita tak pernah kenal ,jadi mungkin kita perlu beradaptasi untuk saling mengenal terlebih dahulu .kamu gak keberatan kan?" Ku jelaskan secara tidak langsung padanya bahwa aku belum bisa menunaikan kewajiban ku sebagai suami .Gila saja ,punya hasrat juga tidak, apa lagi sampai tidur dengannya ,jijik aku !
Arin mengangguk ,tanda setuju . Aku kesal setengah mati melihat nya yang bertingkah seperti gadis desa.Ralat ,dia memang gadis desa.Sungguh jauh dengan wanita yang selalu aku kencani ,mereka sangat menarik juga percaya diri.
"Sekarang kau boleh mengemas barang-barang mu ,besok kita akan pindah ke rumah kita .!"
***
like ya ,komen ,vote .. Terimakasih!!
lah dr nama belakangnya aja itu perusahaan mantan suami