NovelToon NovelToon
Tekad Gadis Manja

Tekad Gadis Manja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Mengubah Takdir / Keluarga
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: hasia

seorang gadis manja yang lahir di keluarga miskin dengan serba kekurangan, tak ubahnya menjadikan ia sebagai sosok wanita yang tangguh dalam menjalani kehidupan yang penuh rintangan dengan tekad yang kuat demi mengubah nasib keluarganya.
"kamu gadis manja yang tidak berguna di keluarga ini, sekolah tinggi di perantauan hanyalah membuat makin susah orang tua, di tambah kita ini serba kekurangan, biaya kuliah sangatlah mahal" hardik ayah gadis tersebut
"coba kamu lihat anak tetangga sebelah kita, kamu mau seperti mereka ? yang katanya pergi mau nuntut ilmu, eeh pulang malah bawa anak heh"😏
akankah gadis manja tersebut dapat mewujudkan impian nya dengan bermodalkan tekad saja dan uang yang hanya mencukupi biaya transportasinya ?
yuk, di simak kisahnya yang penuh konflik

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 21

Esok harinya Killa benar benar di buat seakan tak berdaya dengan dirinya sendiri, ia tidak di biarkan untuk beristirahat barang sejenak saja. Bagaimana tidak saat ini seluruh pekerjaan rumah harus di hendel olehnya tak punya alasan apapun itu walau latihan dari pagi hingga menjelang siang kemudian lanjut sore mulai dari pukul 3 hingga jam 5 itupun kalau cepat selesai. Tapi berhubung kegiatan mereka sudah semakin dekat maka latihan mereka terkadang malam baru selesai

sesampainya di rumah Killa tidak langsung istirahat tetapi langsung mengambil pekerjaan rumah di mana dia memasak lebih dulu untuk makan malam, kemudian lanjut mencuci baju kerja ayahnya di lanjutkan dengan bersih bersih rumah, walaupun rumah mereka sangat sederhana dan memiliki ukuran yang minimalis tapi pasti akan capek juga jika dari latihan fisik Berjam jam pulang rumah langsung di hadapkan dengan begitu banyaknya pekerjaan yang harus di selesaikan. Namun Killa dengan begitu senang hati menyelesaikan pekerjaan nya entah dia sudah terbiasa atau hanya pura pura untuk kuat menjalani demi ibunya.

Loh, kenapa hanya demi ibu ? Yah karena Killa sama sekali tidak memikirkan ayah tirinya itu, dia hanya memiliki jiwa keprikemanusiaan nya kala membantunya, itu saja tidak lebih

lanjut ke aktifitas Killa yang sedang melaksanakan tugas bersih bersihnya. Setelah semua beres Killa akhirnya bisa bernafas lega ternyata dia bisa mengejar waktu yang tinggal beberapa jam lagi jadwal latihannya di mulai dia bisa menyantap lebih dulu masakannya dan mengisi lambung nya yang sedari tadi meronta ronta, untungnya di saat selesai latihan tadi mereka di bagikan beberapa Snack oleh pelatih nya.

"Alhamdulillah akhirnya bisa terselesaikan semua tugas ini. Waktunya makan" dengan wajah yang ceria Killa mulai menyantap makanannya

Bruk

Pintu dapur di dobrak dengan keras mengakibatkan Killa hampir keselek karena kaget

"astaghfirullah Bu, ada apa ? Kenapa panik begitu mukanya" yah ternyata yang mendobrak pintu tadi adalah ibu Killa,

"nak, adik kamu tiba tiba demam tinggi dan nafasnya tidak teratur" ucap ibunya dengan nada penuh kekhawatiran

"kok bisa Bu " akhirnya Killa menyimpan makanan yang baru satu kali saja di santap olehnya di tinggal begitu saja di meja dapur tanpa di tutup kembali dan berlari melihat kondisi adiknya

"ya Allah panas sekali Bu" dengan tangan yang masih melekat pada kepala adiknya

"nak, kamu tolong panggilin dulu bidan yah, dan susulin ayah kamu di kebun" pintanya dengan pada sang anak, walau dia tahu anaknya belum istirahat dan makan. Tapi mau bagaimana lagi Amira juga bingung harus minta tolong pada siapa

"iya Bu" kini Killa berjalan menyusuri jalanan hingga sampai pada kediaman bidan untuk menyampaikan kondisi adiknya

"tunggu sebentar yah nak Killa, ibu siap siap dulu" tentunya dengan membawa peralatan dan obat yang bisa di gunakan dan di konsumsi oleh bayi

Kini terlihat mereka telah sampai, cepat karena bida menggunakan kendaraan nya untuk menempuh perjalanan ke rumah Killa tidak seperti Killa yang membutuhkan waktu sedikit lama karena dia menempuh perjalanan dengan berjalan kaki.

"ibu langsung saja kedalam yah, masih di ruangan yang sama adik dan ibu saya ada di dalam, saya mau nyusulin dulu bapak di kebun" Killa mengarahkan bidan ke dalam rumahnya

"oh ya sudah nak"

"assalamualaikum Amira"

"wa'alaikumsalam dan"

"emang anak kamu kenapa tiba tiba demam begini"

"aku juga nggak tahu dan, setelah menyusu tadi kami tidur siang. setelahnya sejam kemudian dia menangis kencang dan sudah demam seperti ini setelah saya periksa" jelasnya

"mm bgitu yah, kalau begitu biarkan saya memeriksanya sebentar" kemudian menyulurkan tangannya untuk memeriksa denyut nadi bayi tersebut dan mengambilkan produk yang digunakan sebagai kompres penurun demam

"pakaikan saja ini yah jika alatnya sudah panas segera ganti lagi yang baru. Semoga besok demam nya sudah turun" jelasnya bidan tersebut pada Amira

"anak saya kenapa dan?" tanya prisman yang baru saja tiba setelah mendapat kabar dari Killa yang menyusulnya dari tempatnya dia bekerja

"anak bapak hanya mengalami demam biasa, karena imunnya sedang menurun jadi daya tahan tubuhnya juga ikut menurun yang menyebabkan dia sakit begini"jelasnya kembali pada prisman

"jadi untuk mempertahankan atau meningkatkan imun nya gimana caranya Bu bidan"kali ini Killa yang angkat bicara

"cukup berikan asupan yang banyak mengandung protein dan zat besi pada sang ibu, agar ASI-nya lancar dan juga ibunya kalau bisa jangan di buat stres yah pak."

"kalau bisa ibunya tolong di jaga kontrol emosinya, jangan sampai dia mengalami baby blus yang berakhir dengan di campakkannya sang bayi, karena sang ibu malas mengurusnya" jelasnya lagi pada kedua orang itu tentu Killa dan prisman. Tentu nya percakapan mereka tidak di dengar oleh Amira karena takut makin memperparah keadaan jika Amira ikut mendengarkan nya jadi mereka memilih berbicara di ruang tamu yang ukurannya tidak terlalu luas itu

"baik bu, terima kasih atas sarannya" ucap Killa, priman yang ikut mendengarkan hanya mengangguk sebagai tanda bahwa dia mengerti dengan penjelasan sang bidan

...****************...

Sore harinya Killa sampai di camp pelatihan mereka di sana terlihat sudah ada beberapa anggota yang hadir

"wah tumben Killa telat dari kita, nggak biasanya"ucap Mila teman satu tim nya

"ingin merasakan juga yang namanya telat itu seperti apa sih" di balas dengan candaan dari Killa

"wah jangan kill, nanti kamu kebablasan akhirnya ikut sesat kayak mereka tu" saran anggota laki laki yang tidak ingin Killa meniru gaya teman nya yang amburadul itu

"heh siapa yang Lo maksud hah" mula yang merasa tersindir membalas ucapan temannya itu

"ya siapa lagi"ucap Yanto santai

Puk

Sebuah sepatu yang melayang mendarat dengan sangat cantik di pundak yanto seakan yang melemparnya sudah memperhitungkan dengan matang sebelum melemparnya

"duh, awas Lo ya. Berani Lo Ama gue" tantang Yanto pada Mila

"ya beranilah, ngapain gue takut sama Lo"tantang balik Mila

Dan akhirnya terjadi lah perdebatan di antar mereka yang di akhiri dengan drama kejar kejaran di lapangan dan jadi bahan tontonan teman teman nya yang lain

Killa melihat itu selalu merasa bersyukur karena dengan tingkah tingkah random mereka itu membuat Killa sedikit merasa rileks di saat merasa sangat jenuh dengan keadaan hidupnya yang dia rasakan saat ini

Bruumm bruumm bruummm

Di tengah aksi kejar kejaran mereka terlihat sebuah motor sport warna hitam yang di kendarai oleh seorang yang tak di kenal karena wajahnya tertutupi oleh helm full face dan di belakang mereka tahu betul siapa wanita itu, dia adalah teman anggota mereka yang suka bagi bagi cemilan di saat latihan belum mulai, sperti saat ini dia turun dengan pakaian olahraganya dengan tentengan kantong kresek di tangannya yang sudah bisa di pastikan itu cemilan untuk di bagikan kepada mereka.

"ya sudah Mulya latihan dulu bareng teman teman ya yah. Terima kasih sudah antar Mulya. sebentar kalau pulang nanti aku telpon ayah" ucap nya kemudian mengalami ayahnya

Yah itu adalah ayah Mulya yang merupakan salah satu orang terpandang juga di daerah mereka

"iya jangan lupa hubungi dan ingat jangan pernah mau untuk di bonceng sama laki-laki lain selagi ayah bisa menjemputmu. Oke" kemudian mengusap pucuk kepala anaknya penuh dengan kehangatan siapa saja yang melihat pemandangan seperti itu pasti akan merasakan kehangatan dan keharmonisan yang terbangun dari keluarga mereka.

1
RinSantorski
Liat karakter kaya gini bener-bener bikin aku dapat inspirasi!
A'mei: folback yah,🤗
total 1 replies
Cumi 19
Karya thor selalu membuatku terhanyut dalam ceritanya.
A'mei: KK nya follow yah nnti aku folback🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!