Azzam pergi ke sebuah desa pelosok untuk mengecek tempat yang mau di buat sebuah sekolah tanpa di duga dijalan dia diberhentikan beberapa preman yang memalaknya semuanya diambil bahkan Azzam sampai di tendang ke jurang hingga dia tidak sadarkan diri.
bagaimana nasib Azzam selanjutnya ikutin ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21
Hari ini Azzam dan Romi kembali ke jakarta Azzam sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Zahra istri rahasia nya.
Selama ini Azzam bekerja lembur terus agar cepat hasilnya dia pulang lebih awal.
Selama perjalanan bibir Azzam tak berhenti tersenyum dia membayangkan sampai di rumah dia akan jujur seterusnya dia tidak akan bersembunyi-sembunyi kalau ingin bertemu Zahra.
Azzam tidak mengabari siapa-siapa kalau dia pulang lebih awal.
Sedangkan di rumahnya Nadia berlaku sesukanya karena Shanum tidak di rumah.
Nadia menyuruh Zahra melakukan pekerjaan rumah tanpa ada waktu istirahat semua kerjaan di limpahkan pada Zahra.
Mbok Siti tadinya mau membantu Zahra tapi tidak di bolehkan Nadia.
Saat Shanum pulang Nadia pura-pura baik dan mengancam Zahra agar tidak bilang pada Shanum.
"Sabar ya Ra"Kata mbok Siti mencoba menguatkan Zahra.
"Iya mbok".
"aku akan lapor tuan dan nyonya".
"Jangan mbok"Cegah Zahra"Aku nggak apa-apa kok".
"Ya udah sana kamu istirahat dulu kalau nanti kamu di cariin nyonya mbok akan bilang kamu kurang sehat".
"Tapi mbok".
"Udah nggak apa-apa".
Zahra akhirnya pergi ke kamarnya sampai di kamar dia menumpahkan air matanya.
"Aku kangen sama ayah aku ingin ketemu"Gumam Zahra.
Pukul delapan malam Azzam sampai di rumahnya dia mengetuk pintu saat di buka dia berdoa agar Zahra yang membukanya tapi tidak tahunya orang yang ingin dia temui dari dulu yaitu Nadia.
Wajah yang tadinya bahagia mendadak berubah jadi sebal apalagi tanpa berkata Nadia langsung memeluknya.
Disaat itu juga tanpa disangka Zahra melihatnya hati Zahra terasa sakit.
"Ngapain kamu disini?"Tanya Azzam sinis sambil melepas pelukan Nadia.
Azzam berjalan ke arah di mana keluarganya berada dia langsung di sambut dengan pelukan dari Shanum dan syila.
"Aku ke kamar dulu mom"Pamit Azzam tanpa mempedulikan Nadia.
"Tapi sayang ada Nadia disini"Kata Shanum.
"Biarkan saja aku nggak mengundangnya"Kata Azzam sambil berlalu ke arah kamarnya.
"Aku kalau jadi kamu pasti langsung menghilang"Ejek Azzura.
"Azzura!".
"Aku pulang mom males ada ondel-ondel disini,ayo sayang kita pulang"Pamit Azzura sambil mengajak syila.
"Maafkan Azzura dan Azzam ya sayang"Punya Shanum sambil mengelus pundak Nadia.
"Nggak apa-apa kok Tante aku tahu Azzam butuh waktu"Kata Nadia dengan nada sedih.
Nadia pamit pulang sedangkan di kamar Azzam mencoba menelpon Zahra tapi lagi-lagi tidak diangkat.
Azzam akhirnya pergi mandi karena badannya terasa lengket seharian dalam perjalanan.
Azzam bangun tidur pukul delapan pagi dia turun dari kamarnya berharap bertemu dengan Zahra tapi lagi-lagi malah Nadia yang disana.
"Kamu nggak punya kerjaan ya pagi-pagi sudah ada disini"Protes Azzam sambil meneguk air putih.
"Aku cuma mau bawakan kamu sarapan zam"Kata Nadia dengan nada di lembutkan.
"Keluargaku nggak kekurangan makanan"Jawab Azzam sinis.
"Sabar Nadia kamu pasti bisa luluhkan hati Azzam"Gumam Nadia saat Azzam sudah tidak ada.
Azzam sudah ada di taman depan ia melihat Zahra ada disana bersama syila tanpa kata dia langsung menyusulnya.
"Om Azzam"Sapa syila.
"Hallo cantik-cantik nya aku"Jawab Azzam sengaja mengulang agar Zahra mendengarnya.
"Om Azzam bawain oleh-oleh apa untuk syila?"Tanya syila yang sudah pindah duduk di pangkuan Azzam.
"Banyak banget tapi masih di kamar om kamu bisa mengambilnya tapi bersama Tante cantik yang ada di sebelah syila"Jawab Azzam sambil melirik Zahra yang sedang mengalihkan pandangannya ke sembarang arah.
Zahra terlihat enggan menghadap ke Azzam.
"Kenapa nggak angkat telpon ku Ra kamu tahu aku kangen sama kamu Ra"Kata Azzam.
Zahra hanya diam dia sudah memutuskan untuk tidak terbawa perasaan atas ucapan Azzam.
Saat Azzam mau memegang tangan Zahra Nadia datang mencoba mengambil hati syila.
"Ngapain sih dia datang ganggu saja"Kata Azzam dalam hatinya.
"Maaf mas,Mbk aku kebelakang dulu"Pamit Zahra.
Tak lama setelah Zahra pamit Azzam juga ikut pergi dia menggendong syila untuk pergi ke kamarnya.
Sedangkan disana Nadia begitu geram dan mengepalkan tangan karena perlakuan Azzam.
"Awas kamu gadis udik aku akan buat kamu di usir dari sini"Ancam Nadia dalam hatinya.
Nadia memilih pulang karena kalau disana dia akan tambah emosi karena di abaikan oleh Azzam.
lanjut ceritanya...
kalo boleh kasih masukan, nanti peran zahra di buat jadi perampuan yg tangguh ya thor/Pray//Smile/... jangan yg diam aja kalo di hujat apalagi di rendahkan....
samangat terus berkarya thor/Good/