Andre Christopher Sitorus pemuda yang sedang berusaha mencari lowongan pekerjaan diluar sana, apalagi dia hanya tamatan sma yang bisa dibilang sedikit pekerjaan yang menerima tamatan sma. Dia dari pagi sampai menjelang sore belum mendapatkan satu pun pekerjaan, sampai dimana dia mulai frustasi ada kejadian yang mengejutkan menghampirinya
*100% cerita fisik
*Don't plagiarize my story
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SUPARMAN SUPARMAN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
~SF•16~
•Posisi Amir•
Keluarga Amir lagi berkumpul untuk mengadakan rutinitas sarapan pagi mereka, sampai mereka dihampiri seorang maid yang bilang kalo orang tua Amir sudah ada di depan.
"Permisi tuan maaf menganggu, tapi tuan besar sudah datang dan ada di depan sekarang,"ucap maid
"Terima kasih, sekarang kamu boleh kerjakan tugas kamu kembali,"sahut Amir,"dan kalian cepat selesaikan makannya ya, grandpa&grandma sudah datang nanti kita ke depan datangi grandpa&grandma."lanjut Amir menyuruh keluarganya mempercepat makan
"Tak perlu, biar grandpa yang datangi kalian. Kalian lanjut saja makannya tidak perlu terburu-buru,"ucap grandpa yang mendatangi meja makan bersama istrinya yang membawa oleh-oleh
"GRANDPA,"ucap anak Amir senang dan langsung menghampiri grandpa&grandma mereka yang langsung disambut pelukan oleh sang grandpa
"Oh cucu-cucu kesayangan grandpa,"ucap sang grandpa yang memeluk cucunya
"Kami rindu grandpa,"ucap mereka kompak
"Ohoh grandpa juga,"balas grandpa
"Loh grandpa aja grandma enggak sayang?"tanya sang grandma
"Tentu saja kami juga sayang grandma,"jawab mereka kompak
"KAMI SAYANG DAN RINDU GRANDMA,"ucap mereka kompak sambil memeluk sang nenek
"Grandma pun sayang kalian,"balas grandma,"ni oleh-oleh untuk kalian."lanjut sang grandma sambil mengasihkan oleh-oleh untuk kedua cucunya
"HORE."gembira anak-anak dapat oleh-oleh
"Dad mari bergabung bareng kami,"ajak Amir,"dan kalian anak-anak mari duduk kembali, makanan kalian belum abis. Abiskan dulu ini sayang nasinya,"lanjut Amir menyuruh anak-anaknya
"IYA PA,"ucap mereka serentak
"Ah bagus, daddy pun udah lapar ya walaupun udah makan di pesawat. Tapi itu masih kurang bagi daddy apalagi waktu perjalanan dari london ke medan itu perlu waktu 15 jam,"ucap grandpa sambil mengajak istrinya untuk duduk makan bersama
"Bi tolong ambilkan makanan untuk kedua orangtua saya,"perintah Amir ke kepala maid
"Baik tuan,"patuh sang kepala maid
Bibi kepala maid mengambilkan makanan untuk kedua orangtua majikannya, setelah selesai bibi masuk ke dapur meninggalkan satu keluarga itu yang masih menikmati sarapan pagi mereka.
~10 menit kemudian~
Keluarga Anderson sudah menyelesaikan sarapan mereka yang sebenarnya Amir dan anak istrinya sudah selesai dari tadi tapi mereka masih stay disitu menunggu kedua orang tua Amir selesai makan, dan sekarang mereka semua benar-benar sudah selesai dan bahkan kedua anak Amir sudah langsung naik ke kamar mereka meninggalkan para orang dewasa.
"Hendra ada yang ingin daddy bicarakan dengan kamu, termasuk juga kamu Scarlett,"ucap daddy Amir sambil mengusap mulutnya menggunakan napkin
"Apa itu dad, kelihatannya sangat penting?"tanya Amir yang penasaran dengan yang ingin dibicarakan oleh sang daddy
"Daddy mau kalian ikut kami untuk menghadiri acara dinner dengan keluarga besar yang dari italy besok malam,"ucap daddy Amir
"Apa, kenapa dad."Amir sungguh kaget dengan perkataan sang daddy yang mengejutkan
"Karena kita di undang oleh kakekmu, sebenarnya daddy yang di undang untuk menghadiri acara dinner tapi kan daddy juga ingin kamu ikut serta karna kamu juga bagian dari keluarga besar CAMORRA Hen,"jelas sang daddy sambil menatap sang anak
"Tapikan mereka membenci keluarga kita kenapa dia mengundang kau dad?"tanya Amir," dan lagi pun dia bukan kakekku karena dia tidak pernah menganggapku cucunya, dan dia tidak pernah menganggapku bagian dari CAMORRA FAMILY dad."lanjut Amir kesal dengan keputusan sang daddy
"Soal kenapa dia mengundangku aku pun tak tahu, dan daddy ngerti dengan perasaan kamu Hen tapi bukannya kita harus saling memaafkan mungkin saja dia sudah berubah dan akhirnya menerima kita balik,"jawab daddy Amir sedangkan istri dan menantunya hanya diam menyimak pembicaraan mereka
"Baiklah, tapi aku menerima bukan berarti aku sudah memaafkan dia ya dad tapi aku menerima karena teringat grandma disana. Karena aku juga ingin ketemu dengannya,"tutur Amir tegas
"Ah terserahmu,"pasrah sang daddy yang penting anaknya jadi ikut
~Sore hari~
•Posisi Andrew•
"Dadah kakak,"ucap para anak-anak panti asuhan
"Dadah adek-adek, nanti kakak akan kemari jenguk kalian dan yang lain."balas Andrew ke anak-anak
"Andre jaga diri kamu disana ya nak, jangan bandel dan nyusahin orang lain. Dan jauhi diri kamu dari marabahaya ya,"ujar sang ibuk memberi nasehat ke anak paling bandelnya
"Benar kata ibuk kamu Dre jangan buat masalah disana dan jaga diri disana,"celetuk pastor membenarkan ucapan Diana
"Iya ibuk, bapak. Andre tau kok dan Andre pastikan tidak terlalu nyusahin orang orang disana,"balas Andrew mengerti
"Dah Andre pamit ya buk, pak. Shalom"Pamit Andrew,"dan yang lainnya Andre pamit ya."lanjut Andrew
"Iya, hati-hati Andre. Shalom"sahut penghuni panti kompak
Setelah berpamitan Andrew pun langsung ke dalam mobil Gr*b pesanannya, dan selama diperjalanan dia hanya duduk sambil ngelihatin pemandangan kota di jendela sampai akhirnya pemandangan itu berganti dari yang tadinya pemandangan kota sampai jadi pemandangan hutan, Dan pas itu dia tersentak tersadar dari lamunannya.
"Pak berhenti disini saja,"suruh Andrew ke pak supir
"Ah baik,"balas supir gr*b mengerti
"terima kasih pak, dan ini uangnya ambil saja kembali annya pak,"ucap Andrew sambil mengasihkan uang ke bapak supir gr*b
"Ah terimakasih nak, tapi ini terlalu banyak setidaknya ambillah kembaliannya,"balas pak supir
"Tidak itu untuk bapak saja,"paksa Andrew tidak ingin bapak supir kasih dia kembalian
"Baiklah terimakasih banyak nak, semoga kamu dikasih rejeki sama tuhan, dikasih pasangan yang baik dan setia, dikasih petunjuk sama tuhan, dan dikasih kemudahan atas hidup kamu,"ucap sang bapak ke Andrew
"Iya pak amin, hiks saya jadi terharu mendengar ucapan bapak,"ucap Andrew terharu
"Iya nak, bapak pergi dulu ya."sang bapak supir pun pergi meninggalkan Andrew sendirian di dasar hutan.
"Sekarang lari menuju mansion tuan Amir,"gumam Andrew,"SEMANGAT,"teriak Andrew
Dia berlari menyusuri hutan menuju mansion Amir setelah ada 2 jam dia berlari akhirnya dia sampai di depan mansion, dia terengah-engah karena berlari sudah 20 km karena itu sudah melampaui batas larinya selama di kediaman Amir.
"Aah aah aah,"suara Andrew yang ngos-ngosan
"Oh Andrew kamu udah pulang dari kunjungan di panti?"tanya Amir yang baru keluar dari mansion dan melihat Andrew yang sepertinya sudah pulang
"Kamu kenapa Dre?"lanjut Amir ketika melihat Andrew yang terlihat ngos-ngosan
"Ah ah ah...., ah tuan iya saya sudah pulang dan saya ini tadi abis lari dari depan hutan jadi saya agak sesak napas."balas Andrew setelah merasa napasnya normal kembali
"Oooh.. Tapi itu gak bagus loh, kenapa gak suruh abang ojeknya berhenti di depan mansion Dre?"tanya Amir kasihan
"Karena saya enggak ingin dia tau kalo ada kediaman anda disini, mana tau dia merupakan salah satu anggota musuh bisnis anda."jawab Andrew berjalan menuju tempat Amir dan keluarganya berdiri
"Ah kamu terlalu berlebihan Dre,"ucap Amir yang mengerti maksud Andrew tapi menurutnya itu terlalu berlebihan
"Tidak kok tuan,"sahut Andrew
Sedari tadi daddy Amir yang berdiri di sisi kanan Amir hanya asik melihatin Andrew dari bawah ke atas seperti mengenali anak di depannya. Dan sang istri memperhatikan tingkah suaminya akhirnya dia menyenggol tangan sang suami untuk meminta penjelasan, suami sadar dan akhirnya mereka berbicara melalui tatapan.
"Siapa nama kamu nak?"tanya daddy Amir
"Oh nama saya Andrew tuan,"jawab Andrew sopan dan akhrinya menyalim tangan daddy dan mommy Amir yang berada disamping Amir
"Andrew?"bingung daddy Amir
"Iya tuan, nama lengkap saya ANDREW CHRISTOPHER SITORUS,"jelas Andrew
"Ooooh,"balas daddy Amir
"Berarti kamu anggota baru ya?, karena soalnya saya baru melihat kamu disini?"tanya daddy
"Iy.."ucapan Andrew dipotong
"Iya dad, dia baru seminggu aku rekrut karena pas pertama kali bertemu dia sepertinya memilki kemampuan,"cetus Amir
"Hm daddy mengerti, tapi daddy ingin tau dimana Andrew tinggal dan apa pekerjaan orang tuanya?"tanya daddy Amir
"eeh saya yatim piatu tuan, dan saya tinggal di panti asuhan samping gereja,"jawab Andrew
"Oh gitu,"ucap daddy Amir yang mengerti yang akhirnya tersadar dan langsung menatap Ryan memberi kepastian dan Ryan hanya menganggukkan kepala membenarkan apa yang dipikirkan tuan besarnya
'Akhirnya aku ketemu juga denganmu nak, aku janji akan menjaga dirimu dengan baik seperti pesan terakhir kedua orang tuamu,'batin daddy Amir