Happy Reading ....
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komen dan like ya
****
Sebagai anggota buangan klan Shen, Erlang Shen tidak diperbolehkan untuk menggunakan nama Shen di depan namanya. Oleh karena itu, dia membalik posisi namanya dan menjadikan Erlang sebagai marga. Banyak hal yang tak boleh dia lakukan, termasuk berkultivasi. namun, semua larangan itu tak dihiraukan olehnya. Dengan modal nekat, ia memulai kultivasinya. Ini adalah titik awal perjalanan sang legenda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Novel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21 Alam Es Kuno
Setelah memeriksa makam kedua orang tuanya, Erlang Shen kembali menghilang. Ia melesat menuju ke klan Xie. Ia ingin mencari tahu identitas sebenarnya dari Ibunya. Di tengah perjalanan, ia berpapasan dengan beberapa orang yang berasal dari sekte dewa agung.
"Maaf saudara, kalian ingin kemana?" tanya Erlang Shen.
"Kami ingin memasuki alam Es kuno" jelas murid sekte dewa agung yang berambut hijau.
"Kalau saudara berkenan, bergabunglah dengan kami," ucap murid lainnya.
"Baiklah." Erlang Shen menimpali.
Erlang Shen bergabung dengan murid sekte Dewa Agung. Ia dan kelima murid sekte Dewa Agung melesat menuju ke pegunungan Bintang. Untuk sampai di sana, mereka harus menempuh 3 hari perjalanan.
Beberapa hari kemudian, Erlang Shen dan murid-murid sekte dewa agung sampai di pegunungan bintang. Baru juga sampai, murid sekte lain langsung menghadang mereka.
"Sepertinya kalian berasal dari sekte lemah yang selalu bersembunyi itu," celetuk pemuda yang memakai jubah berlambang pedang menancap diatas batu.
"Apa maksudmu?" Tanya salah seorang murid sekte Dewa Agung yang tersulut emosi.
"Kalau memang sekte Dewa Agung kuat, kenapa harus bersembunyi? Itu menandakan jika sekte kalian sangat lemah. Meskipun memiliki catatan sejarah, tapi tetap saja sekte kalian lemah dan tak berguna," jelas murid sekte pedang.
"Di alam Es Kuno aku akan menguji kekuatan kalian." Murid sekte pedang dan juga sekte gunung kabut langsung pergi.
Swuuuussss
Cahaya tiba-tiba saja muncul di salah satu gunung yang ada di pegunungan bintang. Cahaya itu disertai dengan getaran hebat yang membuat semua orang ketakutan dan berlindung.
Swuuuussss
Sepasang pilar yang muncul dari dalam tanah. Pilar itu menyebabkan puncak gunung membeku seketika. Beberapa orang yang tak kuat langsung meninggalkan puncak gunung.
Wuuuussssss
Kedua pilar itu bereaksi. Lalu, ditengah-tengah pilar tersebut, muncul sebuah portal. Setelah portal terbuka, suhu dingin dan es yang membekukan puncak gunung langsung hilang.
Erlang Shen adalah orang pertama yang memasuki portal. Kemudian, murid-murid sekte dewa agung juga memasuki portal tersebut.
Di dalam portal, terjadi kekacauan ruang yang sangat hebat. Dalam sekejap, puluhan orang yang memasuki portal tersebut mati dengan tubuh yang hancur. Setelah beberapa lama di dalam portal tersebut, cahaya silau mulai terlihat. Cahaya silau itu membuat semua orang menutup mata, kecuali Erlang Shen.
Wuuuussssss
Erlang Shen muncul di tempat yang seluruhnya adalah es. Sejauh mata memandang, hanya ada salju, es dan juga pegunungan es. Belum lagi, suhu dingin di sana membuat siapapun akan berubah menjadi patung es.
"Pemilik tempat ini pastinya memiliki elemen es yang sangat kuat," gumam Erlang Shen.
Erlang Shen melesat meninggalkan tempat itu. Baru beberapa menit ia terbang, seekor naga es tiba-tiba saja muncul dan menghadangnya.
Wuuuussssss
Naga es itu menyemburkan es dari mulutnya. Erlang Shen menghindari serangan naga itu. Ia terkejut saat melihat udara disekitarnya dibekukan oleh naga es itu.
"Sekuat itu?" tanya Erlang Shen dalam hati.
Wuuuussssss
Puluhan jarum-jarum es melesat kearah Erlang Shen. Erlang Shen menghindari jarum-jarum es itu sembari mencari tahu kelemahan dari naga es tersebut.
"Es milik naga ini lebih kuat dari apiku. Esnya mungkin setara dengan api legendaris itu," gumam Erlang Shen.
Tombak langit muncul di hadapan Erlang Shen. Erlang Shen menggunakan tombak tersebut untuk memblokir serangan dari naga es tersebut. Naga es itu terus menerus menyerang. Sesekali, naga itu mengkombinasikan serangan es dengan serangan fisik.
Boooommmmm
Ekor naga es itu menghantam es. Hantaman ekor naga tersebut menyebabkan es terbelah. Erlang Shen yang melihat ada kesempatan langsung menyerang naga es tersebut. Ia menargetkan tanduk perak milik naga es itu.
Boooommmmm
Naga es itu mundur beberapa meter. Tanpa membuang-buang waktu, Ia langsung menciptakan naga api yang sangat besar. Naga api itu melesat kearah naga es yang sangat besar tersebut.
Boooommmmm
Ledakan terdengar. Naga api yang dibuat oleh Erlang Shen dihancurkan dengan mudah oleh naga es tersebut.
Kraaaaaakkk
Suara patahan terdengar. Salah satu tanduk naga es itu berhasil dipatahkan oleh Erlang Shen. Naga es itu meraung keras. melihat hal itu, Erlang Shen mematahkan tanduk naga es yang satunya lagi.
Boooommmmm
Naga es itu tergeletak di atas tanah. Perlahan-lahan, naga itu berubah menjadi kristal es yang sangat besar. Erlang Shen mengambil kristal es itu kemudian melesat dengan cepat.
Erlang Shen terus melesat. Sudah beberapa hari ia melesat, namun ia tak kunjung menemukan tempat lain selain hamparan es yang sangat luas. Bahkan, ia juga tak menemukan orang lain selain dirinya.
"Kenapa hanya aku sendiri di tempat ini?" tanya Erlang Shen.
Erlang Shen mendarat diatas es. Ia memeriksa es yang ia pijak, namun ia tidak menemukan keanehan. Hal itu membuatnya semakin bingung. Terlebih lagi, ia kembali ke tempatnya semula.
"Kakak, bukankah ini tempat pertarunganmu dengan naga es?" tanya Lao Hu.
"Itulah yang membuatku bingung," jawab Erlang Shen.
"Apakah kakak bisa menggunakan elemen lain selain api?" tanya Lao Hu.
Erlang Shen mencoba mengeluarkan elemen lain yang ia miliki. Dari 8 elemen, hanya elemen es dan api yang bisa ia gunakan.
Erlang Shen mengeluarkan kristal naga es dari cincin ruangnya. Erlang Shen kemudian menghancurkan kristal itu. Tak berselang lama, pusaran ruang muncul di langit. Pusaran ruang itu langsung menghisap Erlang Shen. Kali ini, Erlang Shen muncul di hutan yang sudah membeku.
"Jika di tempat sebelumnya naga es, mungkin saja di sini ada harimau es," ucap Shen Long.
"Tidak ada harimau es, Kak," timpal Lao Hu.
"Hanya menebak saja," ujar Erlang Shen.
Erlang Shen melesat dengan cepat menembus badai yang lebat. Erlang Shen melapisi tubuhnya dengan api agar tubuhnya tidak membeku.
Wuuuussssss
Badai salju semakin lebat. Elemen api milik Erlang Shen tidak dapat bertahan dari badai. Ia terpaksa melesat tanpa perlindungan apapun.
"Tempat ini menyegel setengah dari kekuatan orang yang masuk," ucap Erlang Shen.
"Memang benar, tapi salju ini membuatku kedinginan," timpal Lao Hu.
Erlang Shen berhenti di bawah pohon dan memetik jamur es. Setelah itu, ia kembali melesat. Di tengah jalan, Erlang Shen kembali mengambil bola kristal es yang tersembunyi di celah bebatuan.
"Kak, untuk apa benda-benda itu?" tanya Lao Hu.
"Bentuk dan strukturnya sama dengan kristal es sebelumnya. Jadi, aku mengambilnya untuk berjaga-jaga dari segala kemungkinan," jelas Erlang Shen.
Roaaaarrrrggg
Raungan seekor hewan terdengar. Raungan itu menyebabkan badai salju semakin lebat. Ditengah-tengah badai, siluet harimau muncul dan melompat keatas Erlang Shen dengan cakar yang siap menyerang.
Boooommmmm
Harimau es itu terpental beberapa meter. Harimau bermata biru itu meraung keras. Tak berselang lama, siluet harimau es langsung menyerang Erlang Shen.
Swuuuussss
Boooommmmm
Erlang Shen menghancurkan siluet harimau es itu menggunakan tombak langitnya. Sebelum Erlang Shen mengeluarkan jurus apapun, harimau itu kembali menyerang.
