Seyra Adlina, wanita muda 23 tahun dengan paras cantik, menjalani kehidupan ganda yang menarik. Di siang hari dia bekerja sebagai pelayan di sebuah kafe kecil dan di malam hari bertransformasi menjadi pelayan di sebuah club malam. Hubungannya dengan sang pacar harus berakhir karena pengkhianatan yang ia saksikan sendiri. Perasaan patah hati dan marah, membuatnya melakukan tindakan tidak masuk akal dalam keadaan mabuk
Takdir kemudian mempertemukannya dengan seorang CEO yang mengetahui identitas dan latar belakangnya yang selama ini disembunyikan. Situasi tak terduga memaksa mereka untuk menikah kontrak dengan tujuan masing-masing.
Mampukah benih-benih asmara tumbuh diantara mereka setelah melewati berbagai tantangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maisaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa yang Datang?
Beberapa saat kemudian, Seyra akhirnya selesai mengemas semua baju-bajunya untuk di bawa ke apartemen Virsha. Setelah turun ke lantai bawah, ia melihat Joya duduk di kursi sendirian.
"Jo, sendirian aja? Agung mana?" tanya Seyra, menghampiri Joya sambil menenteng koper berwarna merah muda
"Tadi katanya dia mau nunggu di mobil aja" jawab Joya, langsung berdiri
Seyra melepas koper yang sedang ia pegang, menjulurkan kedua tangannya kepada Joya. Joya langsung menyambut tangan Seyra dan memeluknya.
"Jaga diri baik-baik di sana ya... Jangan lupa kabari gue kalau ada apa-apa.. Salam buat nyokap lo juga" jelas Seyra, mengeratkan pelukannya dengan Joya
"Aman Sey, thank you ya" ucap Joya, menepuk pelan dan lembut punggung Seyra
"Lo juga harus bisa jadi istri yang baik ya" lanjutnya lagi, dengan nada mengejek
Mendengar hal itu, Seyra membulatkan matanya dan melepas pelan pelukan mereka.
"Ih apasi Jo... Itu kan cuma pernikahan kontrak, gak selamanya" jelas Seyra, tidak setuju dengan perkataan Joya kalau dia harus menjadi istri yang baik dan patuh ke suaminya, Virsha
"Ih tetep aja dong Sey... Kalian udah ada ikatan, mengucapkan sumpah pernikahan di didepan pastor
Seyra menyeringai, kembali teringat dengan sumpah pernikahan yang dia ucapkan saat pernikahan berlangsung.
"Iya deh iya" ucap Seyra, terkekeh karena mengingat perkataannya dalam batin saat mengucapkan sumpah pernikahan
Joya mengerutkan keningnya, heran dengan Seyra yang tadinya kesal tiba-tiba tertawa dan mengiyakan pesannya agar ia menjadi istri yang baik buat Virsha.
Seyra pun mengangkat kopernya dan langsung menentengnya ke luar kafe, diikuti Joya dari belakang.
"Gung" panggil Seyra dari luar mobil, mengetuk kaca pengemudi yang didalamnya ada Agung
Di dalam mobil, Agung tengah asik-asiknya mendengar musik dengan earphone dan memejamkan matanya. Membuat ia tidak bisa mendengar Seyra yang sedang memanggilnya dari luar.
"Gung, Gung" panggil Seyra, dengan nada teriak dan kini beberapa kali mengetuk kaca mobil
Setelah beberapa kali dipanggil, akhirnya Agung sadar dan langsung melepas earphone yang menempel di telinganya.
"Sorry Sey, gue keasikan denger musik" jelasnya, keluar dari mobil dan membantu Seyra memasukkan kopernya ke dalam bagasi
"Bener-bener ya lo Gung, hari ini bikin gue kesel mulu.. Gak Virsha, gak lo, kalian sama aja" ketus Seyra, dan langsung membuka pintu mobil dan masuk, duduk di kursi belakang
"Yaelah.. Marah sama suaminya kok marah ke gue juga" gumam Agung setelah selesai menaruh koper Seyra
Joya melihat wajah Agung yang sedikit kesal dengan sikap Seyra padanya. Dia mendekat ke arah Agung yang baru saja selesai menutup pintu bagasi. Mendekatkan wajahnya ke telinga Agung.
"Harus sabar-sabar sama dia ya" ucap Joya dengan nada meledek sahabatnya itu
Agung hanya bisa terkekeh pelan mendengar bisikan dari Joya.
"Tenang Jo, gue kebal kok" ucap Agung, memperlihatkan ototnya ke Joya
Mereka kembali tertawa bersama disana, membuat Seyra penasaran dan membuka kaca mobil untuk melihat apa yang sedang terjadi di belakang.
"Kalian ngetawain apa? Ngetawain gue ya" tanya Seyra, menyelipkan kepalanya dari jendela mobil dan mengintip mereka
"Dih, kepedean baget lo Sey" jawab Agung, dengan nada yang ngeledek juga
"Sebenarnya gue ngetawain Agung yang lagi kesel sama lo Sey" jawab Joya, menghampiri Seyra
"Hah, Gung.. Lo bisa kesel sama gue?" tanya Seyra, saat Agung baru saja masuk mobil dan duduk di kursi depan
Virsha tidak menjawab pertanyaan Seyra, langsung memasang sabuk pengamannya.
"Yaudah Sey, hati-hati ya" ujar Joya dari luar mobil
Seyra tersenyum kepada sahabatnya itu, ia tahu ini hanya perpisahan untuk sementara bukan perpisahan untuk selamanya. Dia akan bertemu lagi dengan Joya, tapi nanti, saat semua urusannya telah selesai.
"Iya Jo, inget ya, jaga diri baik-baik disana, kabarin gue kalo ada apa-apa" jelas Seyra
Joya hanya mengangguk dan tersenyum.
"Kalau begitu, kami pergi dulu Jo" ujar Agung
"Iya Gung, kalian hati-hati ya"
Setelah berpamitan, Agung langsung melajukan mobilnya, pergi meninggalkan Kafe Joy. Dalam perjalanan, Seyra terlihat murung sambil melihat kotak kue yang diberikan Joya, berada di samping dia duduk.
Agung menyadari hal itu, karena Seyra pasti sedih berada jauh dari satu-satunya sahabat yang dia miliki, ya walaupun cuma ditinggal sebentar.
Kini, mereka sudah sampai di parkiran gedung apartemen. Agung langsung turun dan mengambil koper milik seyra di dalam bagasi. Agung mengajak Seyra untuk ke apartemen Virsha yang ada di lantai 10.
"Ayo Sey" titah Agung, membukakan pintu mobil untuk Seyra
Seyra mengekor di belakang Agung sambil membawa kotak kue tadi. Sebenarnya dulu ia pernah ke apartemen Virsha, tapi ia lupa dengan jalan menuju apartemen milik Virsha. Karena dulu, ia diajak ke sana dalam keadaan pingsan.
Setelah menaiki lift untuk mencapai lantai 10, akhirnya kini mereka sudah sampai di depan apartemen Virsha.
Agung membukakan pintu apartemen dengan memasukkan kode sandinya.
"Lo tahu kode sandinya?" tanya Seyra
"Tahu dong" jawab Agung dengan nada menyombongkan diri
"Tapi nanti kalo emang lo mau ganti, gapapa" lanjutnya lagi, setelah pintu terbuka dan menenteng koper itu masuk ke dalam
"Iya, nanti gue bakalan ganti kodenya biar lo gak bisa masuk" tegas Seyra
"Sama Virsha juga" sambungnya, langsung mendahului langkah Agung, menuju ke sofa
"Lah gila, sama suami sendiri padahal" gumam Agung, namun tetap terkekeh pelan
Seyra merebahkan dirinya di sofa, belum sempat membuka kue yang diberikan Joya. Rencananya ia akan makan nanti malam, lumayan buat ngemis sambil nonton televisi.
"Yaudah Sey, gue balik ke kantor dulu" ucap Agung, setelah menaruh koper Seyra ke dalam kamar
"Iya Gung, thank you ya" ucap Seyra, dengan nada setengah sadar karena merasa sedikit lelah dan ingin beristirahat
...***...
Tok tok tok (suara pintu ruang kerja Virsha)
"Masuk!" seru Virsha, pandangannya masih fokus ke layar laptop di meja kerjanya
Suara langkah kaki terdengar memasuki ruangan Virsha. Berjalan menuju ke arah Virsha yang sedang fokus dengan pekerjaannya. Karena penasaran dengan siapa orang yang datang, Virsha melihat ke arah orang itu.
"Kamu?" sontak Virsha, terkejut melihat kehadiran orang tersebut
