Dia seorang wanita yang begitu dihormati dalam jalanan bebas harga diri. Dia bisa menjadi wanita yang begitu unik dengan tertawa gila nya. Ia juga Menjalankan tugas dengan berat.
Ini kisah dari Chandrea. Wanita licik dari tempat yang jauh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khara-Chikara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 28
Tak lama kemudian, ia melihat sebuah mobil mogok berhenti di jalan tak jauh dari tempatnya. Seorang pria keluar dari mobil itu dengan wajah kesal.
"Sialan... kenapa harus sekarang?!" keluh pria itu sambil membuka kap mesin mobilnya.
Alexa terdiam sejenak, lalu berdiri dan mendekat.
"Kau mengalami mogok?" tanyanya dengan aura dingin, sambil menyilangkan tangan bak wanita arogan.
"Wanita?" Pria itu terkejut menoleh padanya. "Apa dia sedang merayuku? Tapi kalau dia pelacur, kenapa penampilannya tidak berantakan? Kau mau melakukannya di mobil, huh?" pikir pria itu sambil menatapnya curiga.
"Tentu... tidak," jawab Alexa singkat, membuat pria itu kebingungan. Alexa kemudian membungkuk untuk melihat kondisi mesin mobil.
"Apa yang kau lakukan?" tanya pria itu.
"Aku seorang mekanik. Bagian pengisian air di sini bermasalah. Aku bisa menyelesaikannya," jawab Alexa. Ia mengambil sebuah tang dari saku celana belakangnya, lalu mulai memperbaiki mesin.
"Wanita ini bisa memperbaikinya?" Pria itu menatap dari jauh. Tanpa sengaja, ia melihat pinggang belakang Alexa.
"Oh, sangat seksi rupanya. Kulitnya putih, bahkan terlihat pucat... tapi tak masalah, yang penting dia seksi. Mungkin aku bisa menggasaknya." pikir pria itu penuh nafsu. Ia mencoba menyentuh Alexa dari belakang, tetapi tiba-tiba Alexa berdiri tegak, membuatnya terkejut.
Ternyata Alexa sudah selesai. Ia menutup kap mesin dengan keras, lalu menoleh ke pria itu.
"Nyalakan mobilnya," perintahnya.
Pria itu, meski masih bingung, masuk ke mobil dan menyalakannya. Mesin mobil menyala sempurna.
"Haha, kau benar-benar hebat," puji pria itu, sambil memberikan selembar uang pas. Alexa hanya menatap dingin, namun saat ia hendak mengambil uang itu, pria tersebut menariknya kembali.
"Mainlah sebentar denganku. Aku akan memberikan lebih untukmu," katanya dengan nada meremehkan.
Alexa mengerutkan alis, lalu tersenyum kecil. Melihat senyum itu, pria itu merasa Alexa setuju. Ia pun tersenyum. "Aku tahu, mereka memang mudah diajak bernegosiasi..." pikirnya.
Namun, Alexa mendekat dan berbisik, "Aku bukan pelacur." Setelah itu, ia berjalan pergi.
Pria itu terdiam mendengar bisikan Alexa. Ia semakin terkejut ketika mendapati uang di tangannya hilang diambil Alexa.
"Cih, dasar wanita itu!" gerutunya.
"Ini sama sekali tidak cukup," gumam Alexa sambil menghitung uang tadi. Ia menyimpan uangnya dan mampir ke sebuah pemberhentian mobil yang memiliki fasilitas bar di sana.
Ia melihat sebuah mobil hitam yang tampak mewah, dan sedikit tertarik.
"Mobil yang bagus sekali," pikirnya, lalu mendekat.
Tak lama kemudian, seorang pria berambut buzz cut pirang, dengan tampilan mengerikan seperti gangster, muncul. Matanya biru dan kulitnya putih seperti orang Rusia asli.
"Sepertinya bukan orang sini. Apa dia dari luar?" Alexa mengamati pria itu. Saat pria tersebut membuka pintu mobilnya, ia melihat Alexa yang mendekat.
"Keberatan kalau aku mengecek kondisi mobilmu?" tanya Alexa dengan nada tenang.
Pria itu terdiam, tampak bingung mengapa Alexa muncul tiba-tiba.
"Mobilku?" tanyanya, sambil menatap tubuh Alexa dengan seringai kecil.
"Ya, sepertinya ada masalah di sini," jawab Alexa sambil menyentuh kap mesin mobilnya.
". . . Kau bisa mengeceknya," pria itu akhirnya mengizinkan. Alexa langsung membuka kap mesin, membuat pria itu terkejut karena Alexa bisa mengangkatnya dengan mudah.
"Baru saja mogok, dan ada beberapa bagian kecil yang rusak," kata Alexa. Ia mengambil peralatannya dari saku dan mulai memperbaiki mesin.
Sementara itu, pria tersebut bersandar di mobil lain, menatap Alexa dengan santai. Namun, sesekali pandangannya tertuju ke tubuh Alexa yang menarik.
"Apa kau benar-benar seorang mekanik?" tanyanya.
Alexa terdiam sejenak, lalu menjawab, "Kau sedang melihatnya."
"Di mana tempatmu?" tanyanya lagi.
"Aku tak memiliki tempat. Aku hanya mencari mobil di sekitar sini dan menawarkan jasaku," jawab Alexa.
"Bukankah itu ilegal?" kata pria itu.
Alexa terdiam sejenak, lalu berdiri tegak. Ia melepas kemejanya, memperlihatkan tubuhnya yang lebih seksi dengan kaus putih ketat. Setelah itu, ia melanjutkan membungkuk untuk memperbaiki mesin.
"Aku tahu itu ilegal. Tapi bagaimanapun juga, aku tak punya pilihan lain. Kenapa? Kau ingin melaporkanku?" tanyanya.
"Tidak, hanya penasaran kenapa wanita seperti kamu memilih pekerjaan ini," balas pria itu.
Sekali lagi, Alexa terdiam, lalu menjawab sambil melirikan mata ke pria itu. "Pria ini, dia memakai pakaian yang rapi, jas setelan hitam, semuanya hitam dan dia termasuk orang yang terlihat memiliki banyak uang, apakah aku harus mempertimbangkan harganya nanti? Tapi aku belum mengetahui dia dari mana dan kenapa terus bertanya...." Ia terus terdiam lalu menjawab. "Tak ada alasan khusus. Ini adalah kehidupanku. Aku memilih pekerjaan sesuai kemampuanku. Setiap pilihan ada risikonya, tapi ini yang terbaik dibandingkan pilihan lain."
"Jadi, kau menikmati pekerjaan ini?" tanya pria itu lagi.
Alexa berdiri tegak dan menutup kap mesin, lalu melirik pria itu sambil berkata, "Tidak juga."
Perkataan itu membuat suasana terdiam. Lalu, Alexa meminta pria itu untuk, "Nyalakan mesinnya."
Mendengar itu, dia masuk dan menyalakan mobilnya. "...Rasanya terdengar lebih enak dari sebelumnya..." Dia kembali keluar dan mendekati Alexa yang sedang membersihkan tubuhnya dari oli hitam dengan kain yang ia bawa.
"Kau memang seorang mekanik..." Pria itu menatapnya sambil mengambil uang dari sakunya, lalu memberikannya kepada Alexa. Namun, Alexa terkejut karena uang itu berbentuk gulungan yang berisi lembaran-lembaran uang dalam jumlah banyak. Di tengah kebingungannya, pria tadi sudah masuk kembali ke dalam mobil.
"He, tunggu!" Alexa mengetuk kaca mobilnya. Pria itu menurunkan kacanya.
"Ini terlalu banyak," kata Alexa.
"Anggap saja itu sebagai pemeriksaan satu bulan untuk mobilku. Aku akan datang lagi," jawabnya, lalu menginjak pedal gas.
"He- tunggu—" Alexa terkejut, tapi mobil itu sudah pergi. Dia terdiam sambil memandangi gulungan uang itu. "Sebentar... awalnya kupikir dia pria yang sangat pelit. Tapi sepertinya tidak. Aku suka orang seperti itu. Terlihat bagus... dan mobilnya... aku sangat menyukainya..." Alexa menyimpan uang itu, lalu berjalan masuk ke sebuah bar di sana.
Dia duduk di meja bar pada malam yang gelap. Bahkan, ia masih memikirkan uang tadi sambil menatap jendela luar. Namun, seseorang datang.
"Yo, Alexa..." Seorang pria tampan mendekat dan langsung duduk di hadapannya. Dia adalah penjaga bar malam itu, yang melayani orang-orang yang mampir untuk minum. Dia meluangkan waktu mendekat ke Alexa sambil menyerahkan segelas alkohol.
"Bagaimana pekerjaanmu?"
Alexa terdiam sejenak, lalu menjawab dengan wajah datar. "Tidak buruk. Aku bertemu seseorang yang mudah memberikan uangnya. Dia memberiku gulungan uang dengan banyak lembaran."
"Wah, benarkah? Itu keren. Sepertinya dia orang yang murah hati. Tapi, apakah kau benar-benar memperbaikinya dengan baik?" tanyanya sambil menatap Alexa.
"Yeah. Mobil itu awalnya terlihat bagus di luar, tapi ketika diperiksa bagian dalamnya, benar-benar buruk. Aku tak tahu dia mengemudikannya dengan kecepatan berapa. Yang jelas, dia pengemudi yang buruk..." jawab Alexa.
Tiba-tiba, seorang pria lain mendekat. "Wah, bro, aku nggak tahu bar ini punya cewek cantik!" Dia langsung duduk di samping Alexa dan merangkulnya.
Pria di depan Alexa menatap serius. "Man, jangan macam-macam dengannya. Dia bukan wanita di bar ini," ucapnya tegas.
"Haha... Apa masalahnya? Wanita di tempat seperti ini semuanya cuma pelacur kotor yang butuh uang, kan?" kata pria buruk itu sambil mendekatkan wajahnya ke Alexa.
Namun, Alexa langsung memegang tangannya dan berdiri. Dengan gerakan cepat, dia melakukan smackdown pada pria itu, membuatnya terjatuh. Wajah pria itu terlihat bingung karena Alexa begitu kuat. Semua orang di bar menatap ke arahnya, dan pria itu jelas dalam keadaan mabuk.
"Tak ada yang membatasi gender di tempat ini, termasuk di sini," ucap Alexa dengan wajah serius. Dia kemudian menatap pria penjaga bar yang tersenyum padanya.
"Wah, wah, Alexa... Apa kau mau bikin ribut di sini?" ucap pria itu, seolah sudah terbiasa dengan kekuatan Alexa.
Alexa melirik ke jendela bar. "Ini sudah mulai larut..." pikirnya.
"Aku akan pergi," katanya sambil berjalan menuju pintu. Ia tak lupa memberi tahu pria penjaga bar, yang hanya terdiam menatapnya pergi.
"He, bung, bangun..." Pria itu menatap si bajingan tadi. Pria penjaga bar, sebut saja namanya Shoga, adalah rekan dekat Alexa, karena Alexa sering datang ke barnya.
Alexa kemudian menatap ke ponselnya dan seketika pandangan matanya terkejut ketika ada kontak seseorang muncul bernama Jangmi, pesan itu tertulis: "Bagaimana Kabarmu?"
Alexa terdiam, dia hampir tersenyum kecil tapi tidak terlihat. "Masih ingat saja?" Sepertinya dia memang sudah lama tidak berkontak dengan Jangmi maupun Chandrea dan tentu saja Alexa tahu mereka berdua.
Namun, tak disangka, ketika Alexa hendak keluar dari bar, pria dengan rambut buzz cut—yang sebelumnya bertemu dengannya—tiba-tiba muncul di depan pintu.
Alexa terdiam melihatnya. Begitu pula pria itu.
"Kita bertemu lagi," ucapnya basa-basi. Mungkin dia sengaja ingin bertemu Alexa.
"Bagaimana kalau aku mengajakmu minum di dalam?" tawarnya.
Alexa terdiam sejenak. "Kenapa dia kemari? Apa dia ingin protes soal mobilnya? Apa ada masalah?" Ia bertanya-tanya dalam hati, tetapi akhirnya menurutinya.
--
Mereka berdua terlihat duduk di meja yang sama. Pria itu menatap Alexa yang sedang minum dengan santai. Lalu Alexa memutuskan untuk mengatakan sesuatu lebih dulu.
"Soal tadi... Kau benar-benar terlalu banyak memberiku uang," kata Alexa.
"Kenapa? Apa itu terlihat banyak di matamu? Kemampuanmu sangat baik dalam hal itu. Mobil yang kau perbaiki berjalan dengan baik, tapi sepertinya tidak akan bertahan lama lagi. Mobil itu seharusnya aku rongsokan," kata pria itu.
"Mungkin kau adalah pengemudi yang buruk," ujar Alexa sambil melirik. "Memang sepatutnya mobil itu dijual. Kau ini terlihat seperti orang yang punya banyak uang, seharusnya kau memilih untuk membeli yang baru," tambahnya.
"Kalau begitu, bagaimana jika kau lihat kondisi mobilku yang ada di luar?"
"Bukankah aku sudah mengeceknya tadi? Dan aku juga sudah memperbaikinya."
"Kenapa kau tidak ikut saja?" Pria itu berdiri lalu berjalan keluar. Meskipun agak bingung, Alexa ikut keluar.