NovelToon NovelToon
Cinta Senja Untuk Awan

Cinta Senja Untuk Awan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Mengubah Takdir
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Suryandari

Mencertakan tentang gadis miskin dari desa Senja Rinjani yang menjadi asisten rumah tangga. stelah beberapa tahun bekerja,anak sang majikan Awan Abimana jatuh hati padanya. Cinta mereka sangat manis,meski senja dari kalangan bawah orangtua Awan sangat menyayangi Senja. Apalgi ibu Awan sudah sangat menyayangi Senja sejak awal senja datang kerumahnya sebagai asisten dirumahnya. Nyonya Arumi ibu Awan sangat menginginkan anak perempuan,namun sayang kecelakaan saat Awan masih kecil merenghut rahimnya. itu juga yang menyebabkan awan tidak memiliki saudara. Namun cinta manis mereka tak berlangsung lama setelah Senja melahirkan anak pertamanya Awan bertemu kembali dengan wanita dimasa lalunya. Wanita yang telah menenmani awan sejak lama. Namun mereka harus berpisah saat Awan memutuskan study nya kelyar negri. Wanita bernama Hana itu memilih laki-laki lain yang lebih mapan dan sukses dari Awan. Namun setelah pertemuannya kembali dengan Hana saat Hana menjadi seorang janda hati Awan terus goyah,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Suryandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

XII CEMBURU

Kini Awan sedang berkutat dengan tumpukan kertas-kertas yang ada didepan mejanya. Terlihat sesekali dia membenahi kaca matanya yang merosot kehidung. Mata elangnya terfokus pada layar monitor komputer yang menyala. Rahang tegasnya semakin mempertontonkan wajah tampannya.

Tiba-tiba terdengar suara ketokan pintu,Awan pun menoleh dari arah sumber suara.

tok..tok..tok?"suara pintu.

"Masuk!" kata Awan tegas masih fokus pada layar komputernya.

Ternyata itu adalah asisten Awan,terlihat laki-laki muda berusia dua puluh lima tahunan masuk dalam ruangan Awan.

Ditangannya terlihat membawa sebuah tablet berisi jadwal Awan. Dia juga membawa sebuah kartu undangan yang ditujukan untuk Awan.

Fokus Awan pun sejenak pindah atensi pada sang asisten.

"Selamat siang Tuan?" ucap sang asisten.

"Hem..selamat siang Robet?" pada sang asisten yang ternyata namanya Robet itu.

"Maaf Tuan baru saja pihak PT.Angkasa menghubungi meminta meeting hari ini untuk dimajukan?" Kata Robet dengan sikap formalnya.

"Tidak masalah,atur saja?" ucap Awan dengan nada dinginnya.

"Baiklah Tuan,nanti jam makan siang kita akan ke resto victory meeting disana saya akan menyiapkan semua yang dibutuhkan. Dan ada satu lagi tuan,nanti malam pukul delapan Anda mendapat undangan makan malam dari Tuan Narendra malam ini,hari ulang tahun putri Tuan Narendra?" ucap Robet lagi memberitahu Awan.

"Apa ada alasan kenapa saya harus datang ke acara tersebut,atau ada alasan khusus beliau mengundang saya?" tanya awan dengan tatapan serius.

"Benar Tuan,Tuan Narendra ingin membicarakan kelanjutan proyek yang ada di Sumatra malam ini juga. Karena besok beliau akan pergi China,dari informasi yang saya dapat beliau tidak bisa menunda keberangkatannya ke China karena ada alasan tertentu yang tidak bisa diberitahukan?" ucap Robet lagi pada Awan.

"Baiklah,nanti malam saya usahakan untuk datang?" ucap Awan?" ucap Awan .

"Baiklah Tuan saya akan infokan pada Tuan Adnan mengonfirmasi kedatangan Anda, saya pamit kembali keruangan?" pamit Robet.

"Hem..?" jawab Awan sekenanya.

Beginilah Awan dikantor seakan begitu dingin,bos tegas dan seakan tak tersentuh. Sampai semua karyawan disana sangat segan pada Awan.

Awan pun merogoh ponsel yang ada disaku celananya. Dia berniat menghungi Senja. Ya nanti malam Awan berniat mengajak Senja ke pesta ulang tahun anak tuan Narendra itu.

"tut..tut..tut?" suara dering ponsel tersambung ke ponsel Senja.

"Assalamualaikum mas?" Terdengar suara Senja dari kejauhan menjawab panggilan Awan.

"Wa'alaikumsalam...?" jawab awan.

"Ada apa mas Awan telepon aku,kangen ya?goda Senja"

"Enak saja kangen,kamu nanti meeting selesai jam berapa?" tanya Awan sambil tersenyum kecil,sebenarnya dia suka digoda gadis itu. Dia senang sekarang gadis itu sudah berani menggodanya.

"Nanti sekitar jam enam mas kenapa sih?"tanya senja penasaran.

"Ya sudah,nanti kamu dandan yang cantik ikut saya ke undangan teman bisnis. Tidak usah pulang deh,kamu siap-siap saja dari butik nanti langsung ku jemput. Tempatnya lumayan jauh dari mansion takutnya nanti kita bisa telat kalau harus pulang dulu. Jangan lupa sediakan juga aku setelan kemeja dan jas dengan warna senada dengan gaunmu!"ucap awan terdengar dengan nada datarnya seperti biasa dari sana.

"Ok...Nanti ada upahnya nggak kalau aku temani mas?" ucap sanja sambil tertawa ringan menggoda Awan yang selalu datar.

"Uang terus diotakmu,memangnya uangmu kurang?" ucap Awan malas.

"Ya kali sama mas Awan dikasih tambahan kan lumayan...bercanda mas tp kalau beneran nggak apa-apa?ucap Senja nyengir.

Mendengar celotehan random Senja dari tadi awan senyuman terus tersungging dibibirnya. Warna hidupnya yang sempat hilang kembali setelah ada Senja diharinya. Tapi terkadang benteng ego Awan masih terlalu tinggi untuk mengakui perasaannya untuk Senja.

"Gampang itu bisa diatur selama kamu menjadi gadis manis yang penurut?" kata Awan tak mau kalah dari Senja.

"Ok siap?" tantang senja.

"Ya sudah aku mau lanjut kerja lagi,sampai bertemu nanti?"ucap Awan menyudahi percakapan mereka.

Sejenak dia menggelengkan kepalanya,mengingat Senja. Diawal perkenalan mereka Senja adalah gadis yang kalem dan manis. Namun setelah mengenalnya gadis itu cukup bar-bar bahkan kadang ceroboh.

Sedangkan Senja di butik sedang berkutat pada semua design-design gaun yang ada didepan mejanya. Gadis itu terlihat sangat serius.

"tok..tok..tok?" terdengar suara ketukan pintu ruangan Senja pun menoleh arah pintu ruangannya.

"Masuk!" seru Senja dari dalam ruangannya.

Terlihat Adnan disana dengan senyum manisnya.

"Aku ganggu nggak?" tanya Adnan pada Senja.

"Masuklah kak,jangan menggodaku?" jawab senja sambil tersenyum.

Saat ini Adnan dan Senja memang dekat,tapi Senja hanya menganggapnya seperti saudara saja.

Mengingat Adnan sangat baik padanya,bahkan sekarang mereka juga sudah mengu.bah panggilan mereka.

Namun berbeda dengn Adnan dia,dia diam-diam menyimpan perasaan lebih pada Senja. Namun Adnan sendiri tidak akan memaksakan perasaannya,cukup dia mencintainya dalam diam. Menjaga Senja dari kejauhan,jika nanti Senja juga mencintainya berarti itu kebaikan yang Allah kasih untuknya. Namun untuk saat ini Adnan membiarkannya seperti ini dahulu.

Sungguh dia takut Senja akan jauh darinya, hanya dengan melihat senyum senja setiap hari itu sudah membuatnya bahagia.

"kamu sudah makan siang belum?" tanya Adnan perhatian.

"Belum sempat kak,tadi aku bawa bekal sarapan dari rumah udah ku makan sih?" tutur senja pada Adnan.

"Ya sudah ayo kita ke resto viktory karena rencananya kita meeting disana. Kita tunggu mereka disana sambil makan siang dahulu sebelum meeting gimana?" tanya Adnan pada Senja.

"Boleh tuh kak,sebenernya senja sudah laper banget tapi berhubung tadi nyelesain ini dulu aku tahan lapernya?" ucap Senja sumringah.

"Ok,ayo?" ucap Adnan.

Lalu mereka pun menuju parkiran butik, mobil civic turbo warna putih milik Adnan terparkir disana.

Lalu mereka masuk kedalam mobil tersebut,Adnan membukakan pintu untuk Senja.

"Terimakasih kak?" ucap senja sambil tersenyum.

"Hem...?" Adnan membalasnya hanya dengan deheman dan senyum kecil.

Mereka pun lalu pergi meninggalkan butik membelah jalanan yang sedikit lengang. Dua puluh menit kemudin mereka telah sampai di resto victory.

Adnan kembali membukakan pintu untuk Senja,namun saat mereka keluar dari mobil terlihat juga Awan dengan Asistennya disana juga.

Awan menatap Adnan penuh permusuhan, Saat ini hatinya sedang terbakar cemburu. Dimata Awan mereka sangat mesra. Rasanya melihat itu sangat tidak nyaman. Entah kenapa hatinya berdenyut sakit.

Sedangkan Adnan membalas tatapan Awan dengan sikap acuh tak peduli.

Melihat Awan disana Senja langsung menghampirinya.

"Mas kamu disini juga?" Tanya Senja dengan muka polosnya.

"Hem...?" hanya itu yang diucapkan Awan lalu pergi meninggalkan Senja yang masih mematung disana.

Senja sangat heran dengan sifat Awan yang berubah-ubah. Padahal satu jam lalu mereka masih melakukan panggilan telepon dan masih baik-baik saja.

"Ada apa dengannya...dasar bunglon?" gerutu senja melihat sikap Adnan.

"Manusia sedikit-sedikit kok berubah-ubah?" jengkel senja pada Awan.

Melihat itu Adnan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya,lalu langsung menghampiri Senja mengajaknya masuk dalam resto.

1
Dwi endah Susanti
keren di???
Diana Larasati: terimakasih kakak🥰tunggu update selanjutnya..
total 1 replies
Webcomics fan #2
Tertinggal sama ceritanya, cepat update author!
Ermintrude
Masa sih, update aja nggak susah 😒
Diana Larasati: iya nih kak...masih baru dan amatiran/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!