NovelToon NovelToon
Berlapang Dada

Berlapang Dada

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: ibu ditca

Menjalin asmara bertahun-tahun tak menjanjikan sebuah hubungan akan berakhir di pelaminan.

Begitulah yang di alami oleh gadis bernama Ajeng. Dia menjalin kasih bertahun-tahun lamanya namun akhirnya di tinggal menikah oleh kekasihnya.

Namun takdir pun terus bergulir hingga akhirnya seorang Ajeng menikahi seorang duda atas pilihannya sendiri. Hingga akhirnya banyak rahasia yang tidak ia ketahui tentang suaminya?

Bagaimanakah Ajeng melanjutkan kisahnya??

Mari kita ikuti kisah Ajeng ya teman2 🙏🙏🙏
Selamat datang di tulisan receh Mak othor 🙏. Mohon jangan di bully, soale Mak othor juga masih terus belajar 😩
Kalo ngga suka ,skip aja jangan kasih rate buruk ya please 🙏🙏🙏🙏
Haturnuhun 🙏🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

06

Ranu berniat menemui Ajeng, sayang...mantan pujaan hatinya sudah kembali ke ibu kota semalam.

Akhirnya ia gagal menemui gadis cantik dan setia itu. Bagaimana tak setia?

Sejak mereka masih pakai seragam putih biru lho sudah menjalin kasih. Apalagi saat Ranu yang masih kuliah, Ajeng sudah bekerja.

Ajeng sering memberinya pulsa agar Ranu bisa mengerjakan tugasnya.

Ajeng hanya mengambil D1 saja tanpa ingin melanjutkan kuliahnya. Padahal orang tuanya mampu secara finansial.

Ajeng yang suka tantangan ,mencoba melamar pekerjaaan di sebuah resto cepat saji yang ada di kota kabupaten. Setelah di terima, ia justru di mutasi ke ibu kota hingga saat ini.

"Wis lah, Nu! Ajeng lama-lama juga bakal lupa kok sama kamu. Jangan terlalu di anggap beban, pikirkan Novita yang akan jadi istri kamu Nu!", kata Hudi, bapak Ranu.

"Seharusnya memang ngga perlu terjadi seperti ini pak, Ranu merasa jadi laki-laki pengecut dan gila harta."

Pak Hudi meletakkan kedua tangannya di atas lutut. Ia sedang duduk di salah satu sofa di rumah itu.

"Mungkin ini terkesan pernikahan karena balas budi, Nu! Tapi bagaimana pun juga Novita lah yang sudah membantu kamu menjadi seperti sekarang ini. Punya masa depan yang jelas!"

Ranu tak mau menyahut ucapan bapaknya lagi. Rasanya lelah meyakinkan bapaknya jika sebenarnya Ranu sama sekali tak ada perasaan pada Novita.

Pernikahannya semata-mata karena orang tuanya dan orang tua Novita yang ingin di anggap 'wah'.

Ranu meninggalkan bapaknya yang sudah tak bicara lagi setelah mengatakan tentang 'balas budi' padanya.

"Bocah keras kepala!", gumam pak Hudi.

"Pak, sebenarnya ibu berharap Ajeng yang jadi menantu ibu. Ibu sudah terlanjur sayang sama Ajeng."

"Bu! Sudah lah, ngga ada lagi yang perlu di sesali!", kata Hudi dengan suara yang cukup tinggi.

Bu Suryati pun memilih diam dan tak mau lagi melanjutkan obrolan membingungkan tersebut.

💐💐💐💐💐💐💐

"Insyaallah besok juga udah biasa lagi neng buat jalan, mah!", kata Mak kang urut pada Ajeng.

"Alhamdulillah kalo gitu mak. Soalnya saya besok sore mulai kerja."

"Kerja di mana neng?"

"Di resto cepat saji itu Mak."

"Owh...gitu."

Usai Mak kang urut pulang, Ajeng pun beristirahat di kasurnya. Kamar kostnya yang tak seberapa besar itu sekarang menjadi tempat ternyaman baginya.

Sambil menatap langit-langit kamarnya, Ajeng berpikiran jauh.

Melupakan perasaannya pada Ranu adalah sesuatu yang harus ia lakukan! Sesulit apa pun, Ajeng pasti bisa melupakannya.

Aku ngga habis pikir mas, bagaimana mungkin secepat itu kamu berpaling dari ku!

Tes!

Setitik air meluncur dengan cepat. Tapi Ajeng segera menghapusnya.

Dddrrttt....ponselnya bergetar. Ajeng melihat siapa yang menghubunginya.

"Ega?", gumam Ajeng. Ia pun mengangkat panggilan sahabatnya tersebut.

[Hallo ...]

[Jeng, Lo balik kapan? Pak Yos udah nanyain noh!]

Pak Yos adalah manager Ajeng di tempat ia bekerja. Jabatan yang cukup menarik bukan? Dia sudah lama mengejar-ngejar cintanya Ajeng.

Padahal Pak Yos tahu, Ajeng sudah punya kekasih. Tapi kalau sekarang pak Yos tahu dirinya jomblo, bisa-bisa makin getol deketin Ajeng.

[Nanyain suruh ngapain? Besok sore kan gue baru mulai kerja lagi]

[Kaya ngga tahu aja Lo Jeng]

[Ishhhh....Lo gabut ya pake nelpon gue segala]

[Heheh....iya, kangen gue sama oleh-oleh yang suka Lo bawa dari kampung]

[Sorry Ga, kali ini gue ngga bawa apa-apa!]

Suara Ajeng terdengar lirih.

[Yah ...payah Lo Jeng]

Terdengar isakan kecil dari bibir Ajeng.

[Jeng, Lo kenapa? Lo nangis?]

Ega berbisik dan menjauh dari teman-temannya yang satu shift agar mereka tak mendengar obrolannya dengan sang sahabat.

[Gue....gue bubaran sama Mas Ranu, dia...dia mau nikah sama cewek lain. Sakit hati gue, Ga! Sakit!]

[Astagfirullah! Kok bisa? Lo sekarang di mana?]

[Di kostan]

[Gue ke situ! Wait!!]

Klik! Panggilan itu pun terputus. Ega membereskan pekerjaannya setelah itu ia bersiap untuk pulang.

"Gimana Ga? Kapan Ajeng balik?", tanya Pak Yos yang entah datang dari mana.

"Katanya Ajeng balik kerja besok sih, pak!", jawab Ega.

Duh, jangan sampai pak Yos tahu kalo Ajeng jomblo! Bisa-bisa makin mepet aja nih perjaka tua!! Batin Ega.

"Oh....ya sudah! Kamu mau pulang?", tanya pak Yos.

"Iya pak, permisi! Saya duluan!", pamit Ega. Setelah terbebas dari pak Yos, Ega bernafas lega.

Setelahnya, Ega langsung meluncur ke kost Ajeng. Sebagai anak rantau, Ega pun kost. Jadi tidak ada yang menunggunya di rumah selain keluarga di rumah yang ada di kampung halamannya.

💐💐💐💐💐💐💐

"Terus kondisinya gimana?", tanya salah seorang rekan Bhumi.

"Ya belum tahu bang, nanti paling selesai dari sini baru mampir dulu ke kost nya buat pastiin."

"Heum, modus ngga??", tanya yang lain.

"Cantik ngga tuh cewek?"

Bhumi hanya menanggapi mereka dengan gelengan pelan. Rekan Bhumi terkekeh kecil karena sikap cuek Bhumi.

Sebagai satpam bank, Bhumi memang ramah pada para nasabah atau pengunjung bank. Tapi dia cukup dingin pada wanita sejak mendiang istrinya tidak ada.

Jam lima sore, Bhumi tiba di rumah. Khalis sudah mandi terlihat dari wajahnya yang penuh dengan bedak. Walau begitu, tetap saja terlihat menggemaskan.

"Kok di sini sendirian sayang?", tanya Bhumi. Ia tetap bertanya walau pun Khalis tak menjawabnya.

Ternyata sang nenek sedang melayani pembeli di warung mereka.

"Kita masuk yuk!", ajak Bhumi pada anak gadisnya. Setelah itu, ia menyerahkan kue yang ia beli di jalan sebelum pulang kerja.

"Khalis mam ini ya, ayah mau mandi dulu! Oke? Jangan rewel!", kata Bhumi mendudukkan Khalis di depan tv. Seolah mengerti ,Khalis menganggukkan kepalanya.

Bhumi pun pergi mandi. Tapi baru selesai pakai baju, terdengar tangisan Khalis. Bhumi pun buru-buru menghampiri sang putri.

"Ada apa sayang?"

Khalis masih menangis. Kue yang tadi ia berikan sudah tidak ada di depan Khalis.

"Kuenya mana?", tanya Bhumi. Tapi Khalis hanya menangis. Tak lama kemudian ,Bhumi melihat bayangan sekelebat di dekat gorden.

"Dafi!!!", teriak Bhumi. Dafi, anak kakaknya pun terkejut karena pamannya tahu jika dirinya lah yang membuat Khalis menangis.

"Apa sih Bhumi! Teriakin anak gue!", sosok kakaknya muncul dari arah samping. Kak Resti, kakak satu-satunya Bhumi.

"Kebiasaan banget ya suka nyerobot makanan Khalis!"

Resti menatap anaknya yang memegang kue milik Khalis. Lalu kembali menoleh pada Bhumi.

"Salah Lo sendiri, ngapain beli buat Khalis doang. Udah tahu di rumah ini ada Dafi juga!", sahut Resti ketus.

Bhumi menganga tak percaya!

Dafi yang merasa di bela mamanya merasa menang dan terus mengunyah makanan milik Khalis.

💐💐💐💐💐💐💐

terimakasih 🙏

1
sutiasih kasih
ga ranu ... g mertuanya kelakuannya g banget....
ngapain km cmburu sm bhumi.... inget nhoooo bjomu di rumah...

ini jga pak ansori si biang licik... klo kere g usah sok paling2... bandamu klo di sanding dgn banda pak amri ya g ada apa"nya....
indy
kayaknya gantian Ranu yang insecure
muthia
semangat dan sehat selalu bucan🙏
🌷💚SITI.R💚🌷
nah giti pa.a.ri jangan kalsh sm si amshor yg biar dia sadar diri..ayo bhumi gaspool lah
sutiasih kasih
smoga ohthor up hri ini...
Nifatul Masruro Hikari Masaru
kasian ajengnya
indy
gak usah insecure mas bumi, ortu ajeng sudah memberi restu
🌷💚SITI.R💚🌷
udh pede aja bhumi ngapain lihat ranu yg ga tau malu itu
hidagede1
di tunggu up nya thor
RN
lanjut...jngn lama2 up y Thor 🙏🙏
sutiasih kasih: terus"in aja bu tini... mmbutakn mata dgn knyataan yg ada ....
sdh tau cucu ksayanganmu itu preman.... tpi sll sja anda bela dan bnarkn sifat buruknya....
jgn salahkn bhumi klo semakin mnjauh dan tak ingin lgi berurusan dgn keluarganya.... yg semakin ngawur... dan tak tau diri....
total 1 replies
muthia
semoga cepat sembuh bucan🙏
Eka Pengestu
aku sih berharap keluarga bumi gk peduli gitu...jan sampe mereka tau kalau ajeng sebenernya orang mampu. bisa abis di manfaatin. dan semoga usaha yg akan ajeng dan bumi bangun bisa sukses.biar mingkem aj tu kluarga tosiknya bumi..
sutiasih kasih
smoga othor.... upnya ugal"an😘😘
sutiasih kasih
bismillah mnunggu hri baik untuk ijab qobul...
tak apa... tak ada keluargamu yg mensuportmu bumi....
yakinlah... dgn mnjadikn ajeng istri... km bisa mndaptkn dan merasakn arti dan kasih sayang keluarga.... yg slm ini tak prnah km dptkn dri keluargamu...
dan brjanjilah untuk mnjadi garda trdepan untuk knyamanan istri dan ankmu.... jgn smpe keluargamu yg toxic dan benalu itu sll merusuh...
🌷💚SITI.R💚🌷
smg niatan baik bhumi di permudah dan lancar dlm tdk ada kendala smp hr H peenikahany
🌷💚SITI.R💚🌷
syafahullah buat bpk..dan trs semangat dlm merawaty ya bun
indy
semangat kakak semoga cepat sembuh
sutiasih kasih
nungguin upnya thorrr😁😁
hidagede1
di tunggu up nya thor 😁🙏
muthia
sama bucan lg sibuk Peking bsk InsyaAllah kembali lg ke tanah rantau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!