Aku benar benar menjadi gadis gila karena mencintai laki laki sampai termehek mehek meski dia doyan nenteng cewek, dia adalah arnav tetangga sebelah rumahku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s.tari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21
"Hallo sayang, ada apa ?"
"Hallo ayah akhirnya ayah telepon juga, ini ayah yang jualan tutup"
"Benarkah ? Ya sudahlah nak kalian pulang saja lagian mama katanya sudah tidak selera lagi karena kelamaan"
"Hah ?"
"Iya tidak apa apa nak kalian pulang saja ya"
Ayah menutup teleponnya tanpa mengatakan apa alasan mama sudah tidak selera lagi.
"Apa orang ngidam begitu ya ?berubah ubah seleranya ?" Ucapku bigung.
"Mungkin, atau kamu mau coba hon ?" Kata arnav dengan senyum nakal nya.
"Gila, sudah ah ayo pulang" jawabku
"Beli kebab yok hon"
"Ayok yang di depan suzuya ya"
"Oke bos"
Kami membeli kebab 4 varian mana tau nanti sampai rumah mama dan ayah selera juga.
"Ar uang jajanmu seminggu berapa sih ? Perasaan banyak terus ?" Tanyaku penasaran dengan uang sakunya arnav. Karena dia sering bayari jajan anak anak di sekolah, sering mentraktir ku makan juga.
"Lumayan lah hon, lagian nenek selalu memberiku uang jajan bulanan. Maklumlah kalau di India kan cucu laki laki itu kesayangan" jawabnya senyum.
"Iya berapa ?" Tanyaku masih penasaran
"Berapa ya ? Tidak tentu, kadang nenek transfer lima juta kadang tujuh juta jadi tidak tentu berapa. Kalau ayah kadang seminggu transfer dua juta kadang tiga juta, kadang mama juga masih suka transfer tapi tidak sering. Yah cukuplah untuk jajanin kamu hon" jawabnya lagi.
"Wow uang jajanmu gaji sebulan ya ?"
"Pletakkkk. Gaji siapa sih hon jangan Ngadi ngadi lah" jawabku menjitak kepalaku.
"Gaji buruh lohh"
"Udahlah ayo turun jangan mengitung gaji orang hon nanti kamu pusing"
Aku manyun mengikutinya dari belakang.
Pantaslah dia dia sering jajanin anak anak di sekolah uang jajannya banyak sekali rupanya.
"Ayah, kami beli kebab ini, mana tau mama mau ?"
"Tidak nak, kalian makan saja ayah tadi sudah makan lagian mama juga sudah tidur, ayah juga sudah mengantuk jangan lupa nanti kunci pintu ya"
"Iya ayah"
"Jadi kita makan dua dua ya hon"
"Oke siapa takut"
"Tidak takut gemuk kamu hon ?" Tanya arnav dengan mulut penuh.
"Tidak, biasanya seberapa banyak pun aku makan tidak akan membuat berat badanku naik"
"Baguslah jadi aku bisa mengajakmu kulineran tiap malam" jawabnya.
Tidak banyak yang kami lakukan hanya makan kebab sambil nonton tv lalu dia pulang sekitar jam sepuluh malam. Kadang aku bertanya juga sih orang tuanya itu pulang jam berapa karena aku sangat jarang melihatnya meski kami tetangga sudah lama namun aku jarang melihat orang tuanya.
"Aku pulang ya hon"
"Okeh"
"Cuma gitu doang hon ?"
"Lalu, biasanya juga begitu kan kalau mau pulang ya tinggal pulang"
"Bedalah hon, kamu lupa kita sudah jadian beberapa jam yang lalu ?"
"Tidak lupa kok" jawabku santai
"Lalu kamu tidak mau memelukku sebelum pulang Hon ?"
"Kampret sana pulang, Kalau bicara asal lagi kita putus"
Arnav malah ngakak
"Udah ah sakit perutku hon terlalu lama tertawa, ya sudah aku pulang ya jangan lupa kunci pintu"
"Hhhmm"
"Yehhh merajuk" ucapnya lagi mencoel hidungku lalu pergi.
Setelah kupastikan pintu terkunci dengan baik baru aku masuk kamar untuk istirahat.
"Ayah,mama, Lia mau bicara sebentar" ucapku saat kami sarapan bersama pagi hari.
"Bicara saja sayang tidak perlu izin segala" jawab mama, sementara ayah hanya menatapku sembari makan sarapan yang sudah disiapkan bibi.
"Kemarin ayah bilang ulang tahunku kali ini dirayakan ?" Ucap ku pelan menatap ayah, ayah hanya mengangguk
"Lalu ?" Sahut mama.
"Lia berubah fikiran ma, yah. Lia rasa tidak perlu dirayakan tapi Lia mau jalan jalan saja dengan teman teman Lia tapi ayah yang bayar akomodasinya."
Ayah dan mama saling berpandangan
"Tidak banyak kok ayah, ma, hanya Lia dan teman teman dekat saja sekitar sepuluh sampai dua belas orang ma"
"Memangnya kalian mau kemana ?" Tanya ayah.
"Lia ulang tahun kan saptu besok, nah Lia mau nginap di Samosir yah. Mau lihat waterfron yang di Pangururan itu kan belum pernah. Rencana Lia kalau ayah izinkan dari sini berangkat saptu pulang sekolah lalu minggu balik lagi" ucapku pelan karena Takut ayah marah.
Sesaat mama dan ayah terdiam namun mama menyahut
"Apa kalian yakin disana aman nak, kalian yang pergi kan anak anak semua. Lagian kalian mau naik apa ?"
"Kalau mama dan ayah izin nanti aku diskusikan dengan teman teman mah"
"Ya sudah kamu diskusikan dengan temanmu dulu nanti beritahu mama dan ayah" jawab mama.
"Oke mah" jawabku semangat.
"Ayo siap siap biar ayah antar"
"Tidak perlu ayah aku nebeng sama arnav saja" jawabku yang kebetulan arnav pun muncul.
"Tidak apa om Lia brangkat denganku saja"
"Owalah maaf ya nak arnav merepotkan terus, ini uang bensin anggap saja Lia bayar ongkosnya"
Kata ayah menyodorkan uang seratusan dua lembar.
"Ya ampun om, aku gak akan bangkrut hanya karena Lia nebeng" jawabnya ngakak .
"Ya sudah terimakasih banyak ya nak arnav"
"Sama sama om, kami jalan dulu"
Kamu Salim sama ayah dan mama lalu masuk mobil arnav,
Tidak tau saja om Chinese kalau aku senang jalan dengan anaknya. Bisik arnav membuat kami ngakak.
"Kok kamu akhir akhir ini bawa mobil terus ?"
"Biar kamu tidak kepanasan hon, masak pacarku panas panasan pulang sekolah sih" jawabnya mengelus kepala ku".
"Receh bangat sih" ledekku.
"Tapi kamu suka kan ?"
"Gak" elakku
Tapi arnav malah ngakak.
"Oh iya ar, akhir pekan ke Samosir yuk nginap" ajakku.
"Berdua ?"
"Gak lah, kita ajak teman teman juga biar seru"
"Apa om Chinese kasih izin ?"
"Sepertinya izin sih" jawabku ragu.
"Ya sudah nanti kita diskusikan dengan anak anak dulu baru kita yakinkan om Chinese sama sama ya"
Aku mengangguk senang.
Sampai di sekolah aku langsung masuk kelas, tapi arnav ke kantin dulu karena dia belum sarapan dari rumah.
"Ai tumben cepat"
Tanyaku pada aida yang sudah standby duduk di kelas.
"Ia an, aku mimpi buruk tadi malam jadinya bangun cepat" keluhnya.
"Mimpi buruk apaan ?"
"Mimpi buruk lah pokoknya sampai sampai aku tidak bisa tidur lagi, ini malah ngantuk." Jawabnya lesu.
"Akhir pekan ke Samosir yuk" ajakku
"Ngapain ?"
"Healing" godaku
"Sriuss ?"
"Iya dodol"
"Ikutan dong" sahut Yuli dari belakang.
"Boleh"
"Benaran ?"
"Iya yul"
"Asik" jeritnya loncat loncat.
"Bagaimana ai ?"
"Aku sih oke saja" jawab aida
"Yes, berarti tinggal anak anak yang lain nih yang belum ditanya ?"
"Ada acara apa sih ?" Tanya Yuli
"Tidak ada yul, hanya main main saja" jawabku
"Udah hust nanti lagi ceritanya pak Dedy sudah masuk tu" kata aida.
Dan benar saja saat aku berbalik sudah ada pak Dedy di meja guru.