Zahra gadis manis 21 th pintar ramah periang, tiba tiba di hadapkan dengan masalah hidup yang tidak pernah sedikitpun ada dalam bayangan hidupnya, kehilangan kedua orang tuanya, kehilangan kakak kandung beserta kakak iparnya dalam waktu bersamaan dalam sebuah kecelakaan dan harus memikul beban menyekolahlan ke dua adik kembarnya dan satu orang keponakan berusia 3th.
Bagaimana kisah hidup zahra??, yukkk... kepoin yukk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Adrian dengan santai memacu mobilnya di jalanan yang mulai padat denga kendaraan bermotor, karena waktunya orang orang pulang ke rumah setelah seharian beraktifitas di luar rumah.
Dengan waktu tidak sampai 30 menit, Adrian sudah sampai di depan ruko Zahra, dia bisa melihat adengan haru biru, adik dan kakak di sana yang lagi berpelukan, sang adik menangis memeluk sang kakak.
"Itu Zahra sama adiknya" tunjuk Adrian ke arah ruko Zahra.
"Iya sudah tau" jawab Lucas dengan datar, dia juga melihat adengan haru biru itu, hati Lucas berdesir melihat wanita cantik yang sok tegar itu, tapi Lucas tau gadis itu banyak menyimpan luka di hatinya.
Matang Adrian dan Lucas tak lepas memandang ke arah ke dua wanita yang sedang berpelukan itu, dan tidak lama terdengar derai gelak tawa dari arah ruko tersebut.
"Loh... itu kan Emely" cetus Adrian, saat melihat adik kandung Lucas berada di sana.
"Mana...?" tanya Lucas yang tidak melihat keberadaan sang adik.
"Itu yang lagi ngobrol sama bocah kecil itu" tunjuk Adrian ke arah Emely.
"Lah... adek gue kenal sama zahra noh, lihat dia sampai salaman gitu sama Zahra, noh lihat Zahra sampai meluk Emely" tukas Lucas.
"Waaahh... jalur pedekate sama informasi makin dekat nih" kekeh Adrian.
"Waahh... benar juga loe, nanti gue bisa tanya tanya sama Emely" semangat Lucas dengan binaran bahagia di matanya.
"Mau nyamper ngak" tawar Adrian, melihat ke arah Lucas.
"Ngak usah, kapan kapan aja, hari ini cukup sampai di sini, nanti kita cari informasi dulu sama Emely" tutur Lucas matanya tidak lepas memandang ke arah Zahra, yang mulai memasuki rukonya.
"Yukkk jalan, kita tunggu Emely di rumah" ajak Lucas.
"Makan dulu lah, laper gue nih?!" keluh Adrian.
"Ya udah yuk... gue juga laper, gara gara kolongwewe tadi kita ngak sempat makan di rumah!" kesal Lucas.
"Dih... sekate kate ngatain anak orang kolongwewe" sungut Adrian.
"Lah... trus apa dong? bidadari!" oceh Lucas.
"Dih... ke bagusan bidadari, bagusnya tuh, mbak kunti" kekeh Adrian.
"Lah... apa bedanya sama gue tadi" kekeh Lucas.
Akhirnya mereka tertawa bersama, dan menuju restoran untuk mengisi perut kosong mereka.
Beberapa waktu berlalu, kini Adrian dan Lucas sudah sampai di rumah, mereka sedang menunggu Emely turun dari kamarnya.
"Dek...?!" panggil Lucas saat melihat Emely turun.
"Apa bang...?!" jawab Emely dan lansung duduk di samping sang abang.
"Kamu kenal sama cewek ini?" tanya Lucas memperlihatkan vidio viral zahra tadi siang.
"kenal lah bang, kenal banget lagi!" yakin Emely.
"Kok bisa?" tanya Lucas penasaran.
"Itu namanya kak Zahra, dia kakaknya teman aku di kampus bang, aku kenal dia sejak aku sama adiknya Filona saat jadi MABA di kampusku, dia anaknya baik, dia teman pertama aku di kampus sebelum teman teman aku yang lainnya, trus kita suka bikin tugas bareng di rumah Filona, di sana lah aku kenal kak Zahra" tutur Emely.
"Kak Zahra itu, orangnya cantik, baik, ramah, masakannya enak, waktu aku kenal kak Zahra dia juga mahasiswa, tapi sayang dia harus menghidupi Filona, Filio dan keponakannya yang sekang memanggil bunda sama dia, Kak Zahra itu tulang punggung buat adik adik dan keponakannya, orang tua dan orang tua Kenzo sudah meninggal beberapa tahun lalu, karena sebuah kecelakaan, kak Zahra banting tulang untuk kebutuhan dia adik dan keponakannya, bayangin kak Zahra itu sanggup membiayai kuliah ke dokteran Filio dan kuliah Filona dan membesarkan Kenzo secara bersamaan, bla... bla... bla..." Emely dengan semangat menceritakan kehidupan keluarga Zahra, sampai dia menawarkan bantuan di tolak mentah mentah oleh Zahra, dia pun tak mengizinkan adik adiknya ikut kerja paruh waktu, sampai Zahra yang suka di serang ibu ibu, karena tidak mau anaknya pacaran dengan Zahra, karena menurut mereka keluarga Zahra adalah beban dan mengatai Zahra gadis gadis ngak benar, punya anak di luar nikah, dan beberapa kali usaha zahra di hancurin oleh orang orang ngak bertanggung jawab, dan Emely sering melihat Zahra bergadang menulis novel di sebuah aplikasi saat dia nginap di rumah Zahra, membuat orang orang yang mendengar cerita Emely turun merasakan penderitaan Zahra, dia juga sering melihat Zahra diam diam menangis sambil memeluk foto ibu bapaknya, mencurahkan isi hatinya ke foto orang tuanya itu membuat Emely ikut menangis mendengar curahan hati Zahra.
"Ya Allah... kasihan bangat anak itu" sendu Mommy Naina.
"Iya Mom, karena itu aku dan teman teman diam diam ikutan mempromosikan dagangan kak Zahra, karena klau kami bantu uang sudah di pastikan Kak Zahra akan menolak nya, cuma kami kan pintar Mom, kami pura pura ingin masak di sana, kami beli deh kebutuhan dapur kak Zahra, jadi di ngak bisa ngelakan, soalnya klau kebutuhan dapur kan ngak tahan lama, dia kan orangnya sayang duit dan irit, bukan bearti pelit, sayang gitu barang barangnya jadi mubazir, mau ngak mau dia kan mengolah apa yang kita beli, begitu aja kita setiap ngerjain tugas di sana, pasti gantian beli persedian dapur, nanti kak Zahra nya akan mengomel kayak mak mak, tapi kami ngak perduli" oceh Emely.
Yang lain ikutan mengangguk anggukan kepala.
Bersambung...