NovelToon NovelToon
Mafia Insap Jatuh Cinta

Mafia Insap Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Sugar daddy
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Chococino

Satria Barra Kukuh atau lebih dikenal dengan Barra adalah seorang mantan mafia kejam pada masanya. Sejak kecil dia hidup dengan bergelimang harta namun haus akan kasih sayang orangtuanya sehingga membuat Barra mencari jati diri di dunia baru yang sangat bebas. Barra adalah pria yang tidak tersentuh wanita dan tidak pernah merasakan jatuh cinta sejak muda. Namun ketika usia nya telah matang dan dewasa dia bertemu dengan seorang gadis kecil yang tengil dan bar bar.

Alina, gadis kecil berusia dua belas tahun lebih muda dari Barra yang mampu membuatnya jatuh cinta layaknya seorang abege yang baru saja masuk masa puber.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chococino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan ustadz

Alina menatap tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Ia berdiri mematung menyaksikan semua interaksi antara Barra dengan anak anak penghuni panti asuhan yang merupakan bagian kecil dari pondok pesantren besar itu.

Berkali kali Alina saling pandang dengan sahabatnya itu dan tak lama keduanya menggedikkan bahunya seakan butuh penjelasan dari seorang Barra

"Haloo om Barra... Kangen..." ucap seorang gadis kecil dengan rambut dikepang dua berpita pink bergambar kelinci

"Halo Sabrina? Gimana sekolahnya?" tanya Barra sambil mengacak gemas rambut gadis kecil itu

"Baik om. Itu mereka siapa Om? Pacar om Barra bukan?" cecar gadis kecil itu dengan tatapan tajam menatap Barra

Barra terkekeh sambil menjawil pipi gembul gadis itu. Lalu pandangan nya beralih pada Alina dan Anisa yang duduk tak jauh darinya.

"Ehhh.. Bukan. Mereka bukan pacar Om Barra." jawab Barra dengan tegas membuat kedua gadis itu memalingkan wajah

"Terus kalo bukan pacar Om Barra kenapa dibawa kesini?" cicitnya lagi sambil mengusap usap dagu Barra yang mulai di tumbuhi bulu bulu halus

"Itu namanya Kak Alina, calon istrinya om Barra. Dan sebelahnya itu namanya kak Anisa." ucap Barra dengan suara tenang namun tegas membuat Alina yang tengah menyeruput teh nya segera menyemburkan nya lagi

Brhfrrrhhhhh uhukkk uhukkkk

Alina terbatuk batuk dan sontak Anisa langsung terkekeh.

"Ce ileh... Yang calon istri kaget sampe tersedak dia! Ha ha ha,," ujar Anisa dan memberikan segelas air mineral pada sahabatnya itu. Barra hanya mengulum senyum melihat wajah Alina yang sudah memerah tampak seperti kepiting rebus

"Kenapa Lin? Keselek gelas kamu?" tanya Barra dengan tidak tahunya

"Enak aja!?" sungut Alina sambil mengusap bibirnya dengan tisu yang tersedia di atas meja

"Jadi itu calon mamah aku?" tanya gadis kecil yang duduk di pangkuan Barra sambil menatap sengit ke arah Alina membuat Alina mengerucutkan bibirnya

"Iya, itu calon mamah kamu nanti. Tapi sekarang calon mamah masih sekolah dulu sayang.. Kalo sudah lulus nanti baru bisa jadi mamah kamu." ucap Barra panjang lebar

"Haloo calon mamah. Aku Sabrina." ucap gadis kecil itu dan menjabat tangan Alina dengan kencang sebagai tanda 'permusuhan' diantara mereka

"Sabrina masuk dulu ya, main main sama temen temen. oke anak cantik?" ucap Barra sambil menurunkan Sabrina dari pangkuannya. Gadis kecil itu pun menurut, ia berlalu dengan membawa sepotong kue yang diberikan oleh Anisa

"Dia siapa Om? Kayaknya istimewa sendiri dimata om barra?" tanya Anisa yang memang lebih peka daripada Alina

"Sabrina? Dia adalah putri temanku. Dan ibunya sudah meninggal."jawab Barra dengan wajah menunduk

"innalilahi..." ucap kedua gadis itu bersama an

"Ayahnya kemana?" tanya Alina merasa kasihan dengan gadis kecil berkepang dua itu

"Ayahnya tidak tahu keberadaannya. Saya juga tidak tahu siapa ayahnya." jawab Barra sambil menghembuskan nafasnya berat

"Jadi dia yang dimaksud Om Barra itu anak Om? Saya pikir Om Barra beneran sudah punya anak." cicit Alea dan entah mengapa ia merasa lega setelah mendengar nya

"Mereka semua yang ada di panti ini adalah anak anak saya." jawab Barra sambil menyesap kopinya

"Assalamualaikum...Mas Barra..." sapa seorang pria paruh baya dengan sorban putih melingkar di kepalanya

Barra bangkit berdiri dan memeluk sebentar Pria berwajah damai itu.

"Waalaikumsalam Kyai. Maaf Barra baru sempat datang kemari. Ada beberapa kesibukan belakangan ini." jawab Barra sambil melepaskan pelukan nya

"Eheheh tidak apa apa mas Barra. Ayo silahkan duduk kembali. Ini siapa mas?" tanya pria yang dipanggil Pak Kyai oleh Barra itu

"Oh iya kenalin ini Alina dan temannya Anisa. Alina ini tetangga sebelah rumah saya pak Kyai." ujar Barra mengenalkan keduanya

"Ohh jadi ini toh gadis itu," ucap Pak Kyai sambil manggut manggut dan mengusap janggut panjangnya yang telah memutih

Anisa dan Alina hanya diam dan saling pandang kembali. Banyak penjelasan yang saat ini ia butuhkan dari Barra.

"Maaf.. Gadis itu, maksudnya gimana yah Pak Kyai? Saya tidak mengerti?" tanya Alina yang sudah tinggi level penasaran nya

"Ha ha ha tidak apa apa Nak Alina. Saya hanya punya filling saja kalo dalam waktu dekat akan ada seorang tamu agung dan dia adalah seorang wanita. Rupanya Mas Barra yang membawa nak Alina kemari." ucap Pak Kyai sambil tersenyum ramah

"ohhh..." jawab Alina namun dalam hati gadis itu sama sekali tidak puas dengan jawaban yang di berikan

Mereka berempat berbincang bincang banyak hal. Sehingga sedikit banyak Alina mulai mengerti siapa Barra di pondok pesantren ini.

"Mau berkeliling?" tawar Pak Kyai pada kedua tamu baru nya.

"Mau pak kyai... Mau." jawab Anisa antusias namun Alina hanya diam tak menjawab

"Mas Sapto....Mas Sapto... Kemari sebentar."panggil Pak Kyai pada seorang pria yang tengah melintas sambil membawa tumpukan buku di tangannya

"Enggih pak Kyai." jawab pemuda berusia sekitar dua puluh tiga tahun itu

"Bisa tolong temani tamu saya berkeliling pondok pesantren untuk berjalan jalan?" pinta Pak Kyai dan tentu saja pemuda itu tak berani menolak.

"Mari kak. Ikut saya. Saya antar jalan jalan." jawab pemuda bernama Sapto itu dan diangguki oleh Alina dan Anisa

Sebenarnya Alina dan Anisa sendiri merasa risih dan tidak nyaman sebab hanya mereka berdua yang tidak mengenakan hijab. Sedangkan semua penghuni panti maupun Pondok mengenakan hijab di kepalanya.

"Mas Sapto, saya mau tanya tanya boleh?" tanya Alina memberanikan diri ketika mereka tengah melihat lihat kebun cabai dan sayuran di area belakang Panti

"Oh iya kak silahkan. Kak siapa namanya?" tanya Sapto sopan. Pemuda itu menundukkan pandangan nya dan tidak berani menatap lawan bicaranya itu

"Saya Alina dan ini teman saya Anisa.

Mas, Om Barra itu sebenarnya siapa? Sepertinya dekat sekali sama Pak Kyai" tanya Alina yang sangat penasaran

"Oh .. Pak Barra? Pak Barra adalah orang yang membangun dan mendanai Pondok Pesantren ini kak. Awalnya ini hanyalah sebuah Panti Asuhan kecil yang nyaris digusur kak. Tapi semuanya berubah berkat Pak Barra." ujar Sapto menjelaskan panjang lebar

Alina tampak tercengang mendengar penjelasan itu seakan tak percaya. Sebab desas desusnya yang pernah ia dengar, tetangga yang membangun rumah mewah di sebelah rumah nya belum lama ini adalah seorang mafia.

"Ooo... jadi dia bukan Mafia?" tanya Alina spontan dan Sapto pun menggeleng

"Juga bukan ustadz??" tanya Anisa lagi membuat Sapto mengernyit terheran heran

"Kaka berdua ini belum kenal toh sama pak Barra?"

"Yaa kenal sih cuma sebatas kenal nama saja mas. Oh yaudah lanjut yuk jalan jalannya. Disini sejuk banget, suasananya asri." ucap Alina tak ingin berlama lama jauh dari pria yang telah memporak porandakan hatinya itu.

"Mas Sapto disini kerja?" tanya Anisa

"Iya kak Nisa. Saya bagian pengawas Pondok." jawab Sapto sambil membawa kedua gadis itu menuju ke asrama para santri

"Oh. Kirain ustadz." celetuk Alina

"Saya bukan ustadz kak."

*****

1
Siti Khoyimah
😂😂😂😂😂🤭🤭
Siti Khoyimah
lnjut ,
itumah nglunjak pk olh" mita mobil
reza indrayana
😍😍😍
Siti Khoyimah
😂😂😂
Tembus Langit: hati hati salah pegang kak /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Abi Uung
lanjutkan
Abi Uung
sangat bagus ceritanya,tidak membosankan
Tembus Langit: terima kasih kak, sudah mampir novel perdana saya 🤗b

semoga harimu menyenangkan 😊😊
total 1 replies
Abi Uung
bagus ceritanya
Tembus Langit
bagus
Sol Ronconi
Alur yang mengalir lancar dan tak pernah membosankan.
Tembus Langit: terima kasih kak. Baca terus kelanjutan kisahnya ya kak... ^,^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!