NovelToon NovelToon
Jangan Salahkan Aku Jika Ku Berubah

Jangan Salahkan Aku Jika Ku Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Balas Dendam
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dilla Mustari

seorang gadis remaja yang lemah lembut, di pertemukan dengan seorang pria yang sangat kejam dan sangat kasar.
siapa sangka gadis ini bisa mengubah segalanya.
dan kenapa bisa...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla Mustari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 Alvin memohon pada dela

"Aku mohon Dela berikan aku kesempatan sekali ini saja, aku ingin perbaikannya dari awal. Dan kita mulai menata hidup baru Dela." Dela hanya menarik napas dalam-dalam. "Tuan Alvin yang terhormat, aku mohon berdirilah aku tidak enak. Kalau terus berjongkok di depan ku seperti ini."

"Dela sudah ku katakan aku tidak akan berdiri sebelum kamu memberiku kesempatan untuk memperbaiki semuanya. "Tapi tapi tidak ada yang perlu di perbaiki.

"Dela aku mohon." "Baiklah dan berikan aku kesempatan juga untuk memikirkan semuanya ini."

"Baiklah aku akan memberikan mu kesempatan." Dela mengangguk dan menyuruh Alvin untuk berdiri dari jongkoknya itu.

Setelah Alvin berdiri dari jongkoknya. "Ini sudah malam, dan aku ingin istirahat. "Baiklah kamu istirahat lah dan aku juga akan pulang." Alvin pamit pulang ke Dela, dan Dela sendiri hanya mengangguk saja. Setelah Alvin tidak terlihat lagi Dela berjalan menuju kamarnya. Setelah tiba di kamarnya, Dela langsung saja menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur.

*****

Alvin hanya senyum-senyum saja sambil mengemudi mobilnya di kesunyian malam. Bunyi ponsel Alvin berdering dan Alvin langsung saja mengangkat telepon nya itu. "Bos kami belum menemukan pelaku yang menembak papa bos." Alvin menarik napas dalam-dalam. "Cari sampai ketemu dan aku kamu harus menemukan orang itu. "Baik bos." Alvin langsung saja menutup teleponnya itu.

Kini Alvin sudah tiba di rumah, Alvin langsung saja masuk ke ruang kerjanya. Lalu duduk di kursinya sambil menyandarkan tubuhnya di kursi tersebut. "Sudah dua hari kenapa belum di temukan orang itu, dan siapa kira-kira. Dan orang itu hanya menggunakan topeng." batin Alvin.

Alvin keluar dari ruangan itu lalu menuju ke kamarnya, Alvin membersihkan diri terlebih dahulu. Lalu Alvin tidur. Tidak butuh waktu lama akhirnya Alvin tertidur juga.

"Siapa yang menelepon ganggu aja orang baru tidur juga." Alvin meraih ponselnya lalu mengangkat nya. "Hello, ada menelepon ku bisa tidak untuk tidak mengganggu ku dulu. "Bos ini sudah pagi loh bos, ini sudah jam tujuh dan saya hanya mengingatkan kalau jam sembilan bos ada janji sama Klien."

"Kamu menelepon ku hanya itu, aku bosnya atau kamu sih kenapa kamu atur-atur saya. "Bukan begitu bos cuma." Andre belum melanjutkan perkataannya sudah di matikan oleh Alvin. "Kebiasaan nih bos, belum selesai ngomong malah di matikan. Mendingan aku ngopi dulu sebelum bos datang ke kantor."

"Kebiasaan ini anak, menganggu saja kerjaan baru juga jam tujuh." Alvin menguap dan sambil meletakkan ponselnya di meja. Dan melanjutkan tidurnya.

*****

Pintu kamar Dela sudah di ketuk berulangkali, namun di dalam kamar belum ada tanda-tanda untuk membuka pintu. Setelah pintu kamar di ketuk berapa kali barulah Dela membuka pintunya. "Ayah, Dela masih mengantuk." Dela berjalan masuk sambil menguap. "Ayo sarapan bersama ayah di bawah. Dan bersihkan dulu diri mu baru turun. Ayah tunggu di bawah ya nak. "Tapi Yah aku masih mau tidur." Dela belum melanjutkan perkataannya. Ayah sudah meninggal Dela sendiri.

Beberapa menit kemudian Dela menuju ruang makan dan langsung saja duduk. Sambil menyapa orang yang duduk. Dela tidak tahu kalau Alvin ikut sarapan juga di rumahnya. Alvin hanya senyum-senyum melihat tingkah Dela. "Dela pelan-pelan dong nak. "Maaf Ayah Dela buru-buru soalnya jadi aku makanya cepat."

"Dela." Dela melihat ke sampingnya untuk melihat siapa yang memanggil namanya itu. "Sejak kapan kamu ada di situ..? "Hmmm... sejak tadi." Dela mengerjakan matanya. "Apa aku mimpi kali ya." Dela mencubit tangannya lalu Dela berteriak sakit. "Kamu tidak mimpi Dela ini beneran aku."

Dela berdiri dari duduknya, "Ayah Dela berangkat kantor dulu." sambil berjalan ke arah ayahnya lalu menyalami tangan ayahnya. Setelah Dela pamit, Alvin juga pamit kepada ayah Dela. Alvin sendiri mengejar Dela keluar. Sambil memanggil nama Dela, Dela berhenti lalu. " Ada apa, aku lagi buru-buru. "Boleh aku mengantar mu.? "Tidak usah dan aku bisa pergi sendiri." Dela melangkah kakinya menuju mobil yang terparkir. Dan meninggalkan Alvin sendirian di teras rumah. Alvin hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu, Lalu Alvin juga meninggalkan rumah Dela.

Di dalam mobil Alvin. "Hari ini memang belum bisa, tapi akan ku usahakan semampuku Dela." Sambil tersenyum lalu terdengar suara telepon berdering. Alvin segera mengambil ponselnya itu. "Hello bos, bos di mana sekarang ini klien sudah menunggu dari tadi."

"Urus semuanya dulu, saya sudah mndi jalan menuju ke situ. "baik bos." Alvin memutuskan panggilan telepon nya itu, tidak lama kemudian suara ponselnya berdering lagi. "Siapa lagi sih, menganggu ketenangan ku." Alvin melihat siapa yang menelepon. "Mama, iya Mah ada apa dan Papa baik-baik saja kan..? "Iya papa baik-baik saja, sebentar sudah di perbolehkan pulang."

"Oh iya mah, sebentar saya ke rumah sakit."

Alvin mematikan telepon nya. Lalu melajukan mobilnya menuju kantornya. Kini Alvin sudah di kantor dan langsung menuju ruangan meeting untuk menemui kliennya itu. Alvin minta maaf karena keterlibatannya, dan langsung memulai membahas kerja samanya dengan klien itu.

******

Setelah bertemu dengan klien dan menyuruh Andre lagi untuk menghandle pekerjaannya Alvin hari ini. Dan setelah itu Alvin buru-buru untuk ke rumah sakit lagi Untuk menjemput Papa nya. Tidak butuh waktu lama Alvin sudah di rumah sakit dan segera masuk ke ruangan ayahnya. "Maaf Pah Mah... sudah menunggu Alvin lama sekali. " Tidak apa-apa nak, Papa tahu kalau kamu sibuk." Alvin hanya tersenyum saja, "Biar Alvin yang dorong kursi rodanya papa Mah.."

Mama nya Alvin hanya mengangguk saja dan megambil tasnya dan barangnya. Lalu berjalan keluar dari ruangan itu. Alvin terus mendorong kursi roda papanya sampai ke mobil. Alvin membantu papanya masuk ke dalam mobil dan setelah itu, di susul oleh mamanya Alvin. Alvin menyalakan mesin mobilnya dan meninggalkan rumah sakit menuju ke rumahnya.

Setelah beberapa menit mengemudi akhirnya mereka bertiga sudah tiba di rumah. Alvin keluar mobil terlihat dahulu, dan membukakan pintu untuk papanya, lalu membantu nya keluar dari mobil. Alvin membantu papanya masuk ke rumah sampai ke kamarnya. "Papa dan Mama istirahat, pasti kalian kecapean." Mereka berdua saling bertatapan melihat tingkah Alvin seperti itu. "Apa ada yang salah dengan anak ini, biasanya anak ini lebih banyak diamnya dan dingin, apa dia kesambet kali ya."

"Mah Mama kok melamun sih.? "Tidak apa-apa dan mungkin mama kecapean aja jadi mama mau istirahat dulu. "Ya sudah kalau begitu istirahatlah, Alvin mau keluar dulu." Papa dan mamanya hanya mengangguk dan tersenyum sedikit. Alvin keluar dari kamar orang tuanya dan langsung meninggal rumah untuk menuju ke markasnya.

1
Ledy Gumay
Lumayan
Nurardillah: terimakasih
total 1 replies
Faadhilah Fauziyyah
Thor, kapan update selanjutnya?
Nurardillah: sabar yah KK.dan update setiap hari kok/Pray/
total 1 replies
Levi Ackerman
Bikin nggak tidur!
Nurardillah: hehehe 👍☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!