NovelToon NovelToon
Jangan Salahkan Aku Jika Ku Berubah

Jangan Salahkan Aku Jika Ku Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Balas Dendam
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dilla Mustari

seorang gadis remaja yang lemah lembut, di pertemukan dengan seorang pria yang sangat kejam dan sangat kasar.
siapa sangka gadis ini bisa mengubah segalanya.
dan kenapa bisa...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla Mustari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Butik

"Kita singgah makan dulu atau langsung ke tempat itu.

"Dari kamu saja, emang nya kita mau kemana.? " Nanti kamu tahu sendiri dan kita singgah makan dulu." Dela hanya mengangguk saja.

Setelah usai makan mereka berdua melanjutkan perjalanan menuju ke sebuah butik yang terkenal di kota itu. Dela belum tahu, kalau dia di ajak ke butik tersebut. Setelah sampai di parkiran butik baru Dela mengetahuinya. "Jadi, kamu mengajak ku ke sini."

"Iya, dan ayo kita turun. " mereka pun berdua turun dari mobil dan masuk ke butik tersebut. Dela dan Alvin melihat-lihat mana yang cocok untuk mereka berdua. Dela melihat gaun yang menurut Dela itu sangat bagus untuk dirinya. "Nona memilih gaun ini cocok sekali dengan anda. Mari nona saya bantu." Dela mengikuti karyawan butik tersebut. Setelah memakai gaun itu Dela menghampiri Alvin.

"Bagaimana menurut mu, apakah gaun ini cocok untukku." Alvin melihat Dela dari ujung atas sampai ujung bawah. "Kamu terlihat sangat cantik dan cocok sekali dengan dirimu memakai gaun itu."Alvin sangat terkesima melihat Dela memakai gaun itu." Dela yang di puji kini pipinya sudah memerah. "baiklah aku mau yang gaun itu saja. " kata Dela. Alvin juga sudah memilih jas, Alvin memilih jas yang sesuai dengan warna gaun Dela tadi.

*****

"Aku mau ajak kamu ke suatu tempat lagi." Dela menengok Alvin. "Ke Mana lagi.? "ada pokoknya deh pasti kamu suka." Dela hanya mengangguk saja. Lalu Alvin melajukan mobilnya lagi ke suatu tempat. Setelah tiba Alvin langsung menuju salah satu toko perhiasan yang terkenal juga.

"Pilih aja perhiasan yang kamu suka.!!

"Yang beneran." Alvin hanya menganggukkan kepalanya saja sambil tersenyum. Sedangkan Dela memilih perhiasan tersebut. "Kalau cincin bagus ngga ya." Dela bertanya sama Alvin. Sedangkan orang yang di tanya hanya mengangguk saja.

"Nona mau cari cincin nikah ya. Kalau nona mau, ada bagian di sana yang bagus." pelayan toko itu menunjukkan ke arah yang di sebelahnya. "Mari nona saya antar." Dela mengikuti pelayan tersebut. Dan pelayan itu memperlihatkan satu set perhiasan dan cincin yang dia maksud tadi. Setelah menemukan perhiasan yang cocok, Dela dan Alvin pun pulang.

Alvin bertanya kepada Dela."Kita mau kemana lagi."

"Pulang aja deh, udah capek juga keliling."

"Oke kita pulang saja." Sambil mengemudikan mobilnya itu.

Kini mereka berdua sudah di rumah Dela, Dela langsung turun dari mobil lalu masuk ke rumahnya saja. Begitu Dela masuk ke rumahnya, Alvin pun pulang.

*******

Tok..tok..tok

Pintu kamar Dela di ketuk oleh seseorang, Dela yang ada di kamar langsung membuka pintu kamarnya itu. " Ada apa Tika, kok mukamu kayak begtu amat." Tika langsung masuk ke kamar Dela dan duduk di tempat tidur. Dela menutup pintu kamarnya dan menemui Tika. Tika langsung saja menceritakan tentang Dita dan ibunya itu. "Jadi ibunya Dita sakit di dalam penjara. Dan dia juga tidak mau makan biar pun di kasih makanan."

Tika hanya mengangguk saja, "oh iya Tika hubungi Bram besok saya akan ke markas. Dan kalau dia tidak mau makan biarkan saja, aku sudah tidak peduli lagi dengan nya."

"Baiklah, aku akan pergi dulu, selamat istirahat nona Dela." Tika berjalan keluar secepat kilat karena tidak mau di lempar bantal oleh Dela, tapi dengan cepat Dela melempar batal langsung kena kepala Tika.

Keesokan harinya Dela dan Tika langsung saja ke markas. Di dalam perjalanan ponsel Dela berdering, Dela melihat siapa yang menelepon. "Kamu di mana, kata ayahmu kamu keluar dan kamu sama siapa..?"

"Iya aku ada urusan sebentar dan aku sama Tika. Sudah dulu ya, nanti aku kabarin lagi."

"Dela tunggu. "

Tut...tut...tut

Dela mematikan teleponnya secara sepihak, setelah mematikan teleponnya Dela menarik napas dalam-dalam. "Cepatlah Tika mengemudi mobil."

"Aku sudah cepat ini, cuma di depan ada macet."

Dela menyandarkan tubuhnya di di kursi dan Dela memejamkan matanya. Setelah beberapa menit mobil sudah berhenti di depan markasnya. Dela dan Tika langsung turun dari mobil dan masuk ke markas.

Dela dan Tika menuju ke ruang bawah tanah dan di susul oleh Bram dengan yang lainnya. Ketika sampai di bawah Dela dan yang lainnya melihat ke penjara tersebut. "Bram keluar kan ibunya Tika kemari dan bawa ke atas." Dela menyuruh Bram. "Baik nona. Ayo ikut aku." kata Bram dengan rekannya itu.

Bram dengan rekan yang lain mengangkat ibunya Dita dan membawanya ke atas. Begitu melihat ibunya di keluar kan, Dita berteriak-teriak. "Jangan bawa ibuku dan jangan apa-apa kan ibu, aku mohon."

Dela dan yang lainnya tidak peduli kan teriak-teriak Dita. Dela dengan yang lainnya meninggalkan ruangan itu dan naik ke atas. Ketika sudah sampai di atas Dela mengecek Tubuh ibunya Dita. Bram langsung saja bawa ke rumah sakit dan perintahkan yang lainnya untuk ikut dengan mu untuk berjaga-jaga di sana.

Bra dengan rekannya mengangguk saja, dan langsung membawa ibunya Dita ke rumah sakit. Sementara Dela dan Tika menyusul ke rumah sakit juga. Walaupun Dela di sangat sadis dalam menyiksa musuh, tapi dia juga selalu membantu orang yang membutuhkan, Dela juga sangat peduli sama orang yang sakit seperti ibunya dita. Dan itulah salah satu kelemahan Dela.

Kini Dela dan Tika sudah tiba di rumah sakit dan berkumpul dengan yang lainnya. Setelah Dela mengetahuinya penyakit ibunya Dita. Dela dan Tika meninggalkan rumah sakit. Dan sebelum Dela pulang, Dela menyuruh Bram dan rekan-rekannya untuk tetap berjaga di rumah sakit ini.

Di dalam perjalanan pulang ponsel Dela terus saja berdering. Dela menjawab panggilan tersebut, "Iya aku sudah jalan pulang." Kata Dela. "Iya, aku tunggu di rumah." kata si penelepon. Yang menelepon tak lain ialah Alvin.

Dela merasa dirinya di awasi dua puluh empat jam, mobil yang di kendarai Dela dan Tika sudah memasuki ke diaman pak William ayah Dela sendiri. Setelah mobil berhenti, Dela langsung saja turun dan menghampiri laki-laki yang menunggunya itu. "Kenapa kamu di sini dan kenapa tidak di dalam saja. Kata Dela. "Tidak apa-apa aku tunggu di sini, dan kamu dari mana saja." kata Alvin kepada Dela. Dela hanya menggaruk kepalanya. "aku aku ada urusan tadi jadi aku buru-buru. Ayo kita masuk dan aku sudah sangat lapar." Dela menarik tangannya Alvin masuk ke rumah.

"Kamu dari mana saja nak, dari tadi Alvin menunggu mu." kata ayah Dela. "Dela ada urusan tadi, maaf kalau Dela tidak memberitahukan ayah." Dela menghampiri ayahnya dan duduk di dekat ayahnya. "Tidak apa-apa nak." Sambil mengusap kepala Dela. "Kalau begitu Dela makan dulu." sambil memanggil Alvin.

"Ayo..?"

Alvin mengikuti Dela menuju ruang makan. Ayah Dela hanya geleng-geleng kepalanya saja dan senyum-senyum melihat tingkah Dela yang menarik tangan Alvin masuk.

1
Ledy Gumay
Lumayan
Nurardillah: terimakasih
total 1 replies
Faadhilah Fauziyyah
Thor, kapan update selanjutnya?
Nurardillah: sabar yah KK.dan update setiap hari kok/Pray/
total 1 replies
Levi Ackerman
Bikin nggak tidur!
Nurardillah: hehehe 👍☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!