Airin terus mencari keberadaan ibunya, yang sudah meninggalkan nya seorang diri di rumah selama sepuluh tahun, akan kah perjalanan Airin mencari keberadaan ibu nya berhasil atau justru gagal membuat Airin harus ikhlas hidup sebatang kara tanpa ada sosok orang tua didalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Baskoro tidak menyangka kalo Lisa dan Lilis saudara tirinya Airin, pantas saja wajah ketiga nya hampir mirip membuat Baskoro semakin yakin dugaan kemarin benar.
"Terus sekarang apa kamu mau ketemu sama Bu Suratmi, katanya kamu rindu sama Bu Suratmi mau ketemu lagi walaupun sudah tega sama kamu, sebenarnya kasihan loh Lisa dan Lilis harus kehilangan pekerjaan karena salah faham kamu dan ibu kalian?" tanya Baskoro sekaligus mengingatkan keinginannya Airin selama ini, Baskoro juga memikirkan nasip dan perasaan Lilis dan Lisa yang dipecat begitu saja.
"Saya tahu saya salah pecat mereka, tapi kamu bayangin saja Bas disaat kita benci sama Ibu kita dan di kantor ada saudara tiri yang hidup enak tinggal sama Ibu dari kecil sampai dewasa apa kamu bisa terima dengan mudah kehadiran mereka tanpa rasa iri, kesal, sedih, dan bingung bagaimana harus bersikap. Jadi saya pikir jalan terbaik iya mereka keluar dari perusahaan walaupun saya dianggap tidak profesional dan tega sama mereka." ucap Airin mengerti bagaimana susahnya mendapatkan pekerjaan, karena dulu Airin pernah merasakannya susahnya mencari pekerjaan.
"Bener juga sih, tapi proyek sama pak Ozy masih berjalan kan dan kamu mau ketemu sama pak Ozy maaf kalo saya kepo?" tanya Baskoro penasaran tapi merasa bersalah karena ikut campur.
"Jelas tidak akan mau ketemu dia, dia laki-laki dewasa yang egois dan tega memisahkan anak dan orang tua demi keinginannya rasa takut membuat dia tidak peduli akan nasip saya selama tinggal sendirian sebelum ketemu pasangan suami istri yang sempurna dalam hidup saya!" tegas Airin tidak sudi ketemu sama Ozy, biar lah dianggap tidak profesional tapi rasa kecewa dan sakit hati Airin rasakan karena ulah Ozy dimasa lalu tega membiarkan Suratmi meninggalkan Airin sendirian dirumah.
Airin tidak ingin marah apa lagi nangis didepan orang yang sudah membuat hidupnya hancur dan merasakan kerasnya hidup sendirian, Airin menyesal terima proyek yang diminta Ozy andaikan dari awal tahu siapa Ozy tentunya Airin menolak terima permintaan Ozy untuk bangun taman bacaan untuk anak jalanan.
Baskoro mengerti keinginan Airin, keputusan yang sulit antara profesional dan egois karena urusan pribadi tapi Baskoro setuju keinginan Airin dari pada Airin tidak nyaman bekerja setiap ketemu sama Lilis dan Lisa begitu juga dengan Ozy yang pasti ketemu setiap melihat perkembangan pembangunan gedung.
**
Ozy cari cara supaya kedua anaknya yang baru kehilangan pekerjaan bisa bekerja lagi, karena tidak tega melihat kedua anaknya nganggur karena kesalahan Ozy.
"Dea dengar keputusan Ayah, Ayah akan menetapkan Lilis dan Lisa di kantor pusat, karena kantor cabang ide dari umi jadi kamu berhak jalankan kantor cabang tanpa ganggu pekerjaan yang ada di kantor pusat dan tidak boleh bikin masalah apapun yang menggangu pekerjaan kedua adik kamu mengerti ini keputusan Ayah tidak bisa dibantah!" tegas Ozy akhirnya bisa juga memberikan perusahaan untuk kedua anaknya.
"Tidak bisa, perusahaan pusat berkembang juga karena bantuan Umi dengan ide dan perjuangan Umi ikut bekerja membuat perusahaan Ayah berkembang, Dea tidak sudi perusahaan hasil perjuangan Umi dikelola sama anak perempuan kampung itu enak saja dia." ucap Dea dengan sombong dan tunjuk Suratmi dengan kesal.
"Jangan kurang ajar sama orang tua iya Dea, kalo bukan karena Ayah tidak mau bercerai sama Bunda kita sudah pergi dari sini tidak sudi punya saudara angkuh seperti kamu gila harta cih!" bentak Lisa tidak terima, Dea nunjuk Suratmi sambil berdiri.
"Kita bisa berjuang sendiri tanpa bantuan Ayah, Ayah memang Ayah kandung kami tapi Ayah manusia tega yang memisahkan Ka Airin sama Bunda demi kepentingan Dea takut Dea tidak disayang dan dipedulikan sama Bunda, Ayah lihat sendiri anak kesayangan Ayah saja tidak menghargai Bunda sama sekali jadi percuma Bunda ada disini karena tidak merasakan kebahagiaan dan dihargai sama anak kesayangan Ayah, andaikan kita tahu kondisi seperti ini kita tidak mau ada di dunia ini melihat Ibu dan Kakak kita terpisah karena keegoisan Ayah!" tegas Lilis kecewa dengan situasi seperti ini, sudah Dea tidak terima kehadirannya sebagai saudara dan sekarang harus terima kenyataan ibu nya harus kehilangan anak kandungnya demi Ozy yang egois.
"Sudah anak-anak mau sampai kapan kalian salah kan Ayah terus, semua sudah terjadi dan berlalu sayang, jika kalian mau ketemu Airin silahkan jika kalian mau deket sama Kaka kalian karena seingat Bunda Airin anak yang baik dan mudah akrab." ucap Suratmi berharap anak-anaknya bisa akur walaupun bukan saudara kandung.
"Dea tetep sama tidak akan anggap Airin sebagai saudara walaupun dia sukses sekarang, karena Airin anak perempuan kampung sampai kapan pun Dea tidak akan terima kehadiran Airin." lanjut Dea langsung pergi dari ruang keluarga.
Dea senang sekarang kondisi Suratmi semakin bersalah apa lagi rahasia dimasa lalunya akhirnya kebongkar juga, Dea ingat dan pernah dengar Ozy minta Suratmi untuk tinggalkan Airin kalo mau menikah sama Ozy.
**
Airin peluk orang tua angkatnya sambil nangis, Airin butuh pelukan Umi yang selalu memenangkan Airin setiap kali Airin sedih karena dibully maupun jatuh dari motor.
"Anak Umi kenapa pagi-pagi kesini nangis sayang, ada apa Airin anak Umi yang kuat dan cerdas?" tanya Orang tua angkatnya Airin.
"Perempuan itu datang Umi, dia orang tua karyawan Airin di kantor sekaligus istri laki-laki yang punya proyek di kantor Umi, Airin benci sama perempuan itu walaupun kangen tapi kekecewaan Airin bisa memusnahkan kerinduan Airin, apa lagi Airin iri melihat karyawan Airin bahagia tumbuh dewasa bersama perempuan tega itu!" lirih Airin sambil nangis dalam pelukan Umi nya.
"Perempuan jahat siapa Nak, Umi beneran tidak mengerti maksud Airin sayang, Baskoro apa kamu tahu maksud Airin?" tanya Umi nya Airin sambil melihat Baskoro, yang datang temani Airin kerumahnya.
"Karyawan baru di kantor ajak Airin sarapan bareng di cafe bareng keluarganya, ternyata keluarga yang ajak Airin sarapan bareng Bu Suratmi Ibu kandungnya Airin orang tuanya Lilis dan Lisa karyawan baru kemarin kerja di kantor, habis itu suaminya pak Ozy yang punya proyek pembangunan sama perusahaan kita Umi, oleh karena itu Airin sekarang sedih dan kecewa melihat kenyataan pahit kalo Lilis dan Lisa bisa bersama Bu Suratmi sampai dewasa, mereka terpaksa dipecat sama Airin Umi karena tidak mau ada keributan di kantor setiap Airin ingat masa lalu." penjelasan Baskoro terus terang, Baskoro setuju sama keputusan Airin supaya orang kantor tidak ada yang tahu sama urusan pribadinya Airin dan tidak menjadi bahan gosip di kantor.
"Subhanallah Nak, cara Allah mempertemukan kalian walaupun caranya membuat kamu kecewa, sedih, dan kesal. Tapi Allah tahu kesempatan tadi ketemu cara terbaik sayang, itu artinya Allah ingin keluarga baru ibu kamu bisa melihat kamu bisa hidup mandiri sampai sukses tanpa orang tua, tapi kamu harus tetep ketemu sama Bu Suratmi mau bagaimana pun dia ibu kandung kamu Nak walaupun tega tapi dia punya hak ketemu sama kamu lagi." saran Umi tidak ingin Airin selamanya jauh dari orang tuanya lagi, selama Suratmi masih sehat dan masih hidup masih ada kesempatan ketemu anaknya.
"Tidak sudi Umi, dia bukan orang tua Airin karena dia sudah tega tinggalin Airin sendirian dirumah membiarkan Airin berjuang sendirian menjalankan hidup Airin sampai akhirnya ketemu Umi dan Abi, dia terlihat bahagia bersama keluarga barunya jadi tidak penting bagi Airin ada ditengah-tengah mereka dari pada dianggap pengganggu kehadiran Airin lebih baik sekarang tanpa ada perempuan tega yang ada Umi dan Abi yang selalu sayang dan peduli sama Airin bahkan kalian mau bantu keinginan Airin punya perusahaan sendiri sampai sukses seperti sekarang." lanjut Airin terus terang, Airin tidak butuh kehadiran Suratmi karena kehadiran orang tua angkatnya jauh lebih penting bagi hidupnya Airin, mau ada disampingnya Airin dari kecil sampai dewasa tanpa membuat Airin sedih dan kecewa, orang tua angkatnya pun baik dalam lisan dan sikap membuat Airin nyaman didekat orang tua angkatnya.
Umi nya Airin sedih mendengar ucapan Airin yang mau memutuskan silaturahmi sama ibu kandungnya, tapi senang Airin masih mau bersama Umi walaupun sudah ada ibu kandungnya tapi tidak meninggalkan Umi begitu saja.
double y thor