Kemala Agnesia harus merelakan cita-cita dan masa muda nya karena sudah terlanjur mengandung benih dari seorang pebisnis keturunan Darwis yang bernama Davin Alvarendra Darwis.tak ada yang tak kenal dengan pemilik perusahaan raksasa itu.masa kelam orang tua nya kembali terjadi kepada putra sulung dari Alvarendra Darwis.akan kah hidup Mala sama beruntung nya dengan ibu sambung dari Davin.atau kah harus menyerah dengan sekelumit masalah yang terbentang luas di depan mata nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bakso Mercon
Mala sebenarnya masih ingin tidur satu kamar dengan adik ipar nya,namun sayang nya Sasa sedang ikut ke sebuah acara bersama kedua mertua nya,Mala tak berani menyelonong masuk ke dalam kamar Sasa karena masih menghargai adik ipar nya sebagai pemilik kamar.mau tidur ke kamar tamu yang biasa di gunakan juga tidak bisa, pintu kamar itu tiba-tiba saja sudah terkunci dan Mala tidak tahu siapa yang sudah sengaja mengunci pintu.
Tanpa sepengetahuan Mala,Maisya lah yang berada di balik pintu terkunci itu,Maisya sengaja mengunci pintu kamar tamu agar Mala bertahan di dalam kamar nya sendiri.
" Tidur lah,ini sudah malam.ibu hamil tidak boleh tidur larut malam." kadang pria ini baik tapi Mala selalu curiga dengan kebaikan nya itu.
"Oke." balas Mala ,ada benar nya juga omongan pria ini,dia saja kadang sampai lupa kalau sedang hamil.akibat kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari suami nya membuat Mala linglung.
Mala mengganti pakaian rumahan dengan baju tidur yang sangat nyaman untuk wanita hamil.Mala berdiri di samping tempat tidur dengan wajah bingung nya.mau bertanya takut pria itu mengamuk dan menyerang batin nya,tapi Mala tak mungkin berdiri lebih lama lagi.
" Aku tidur di mana?" tanya Mala pada akhirnya memaksa mulut nya untuk berbicara.
" Ckk...Emang nya ada berapa tempat tidur di sini,Aku tidak akan pernah menyentuh Kamu." nah kan...Baru aja tadi menjelma menjadi sosok pria yang baik hati,tapi sekarang sudah berubah menjadi gorila lagi.
Mala menghela nafas panjang,lalu merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur.
Sudah hampir tengah malam,Davin pun sudah terlelap di balik selimut tebal nya.Mala menggeser perlahan selimut milik nya lalu beranjak dari tempat tidur .
Mala sudah tidak mengantuk lagi,pikiran nya gelisah tentang bakso mercon.tumben sekali dia menginginkan makanan tersebut.Mala sadar kalau sekarang dia sedang mengidam.miris nya tak ada sosok suami yang bisa memenuhi keinginan nya itu.
" Sabar ya sayang, Mama cari bantuan dulu." kata nya sambil mengelus perut nya.
Mala mondar-mandir di dalam kamar dengan langkah yang sangat hati-hati.otak nya sedang bekerja keras mencari siapa kah penolong nya malam ini.tidak mungkin Sasa atau pun Ray,dia tidak seberani itu mengusik tidur adik ipar nya.
Minta sama Davin sangat tidak mungkin,yang ada telinga nya akan panas mendengar caci maki dan sumpah serapah dari pria itu.
Saliva Mala kian tercekat di tenggorokan kala mengingat bakso mercon yang di taburi banyak bawang goreng.
" Enakkk banget...Dua mangkok kayak nya cukup." gumam Mala lagi.
Begini lah akibat nya kalau menikah karena sebuah insiden, suami nya tak pernah perduli kepada dia.Mala kembali merasa iri kepada ibu hamil di luar sana yang beruntung mendapat kan suami yang baik , perhatian serta lembut.
Mala keluar dari kamar dengan menggenggam dompet di tangan nya,Mala menuruni setiap anak tangga dengan tekad yang bulat.
" Mang Udin...Boleh Mala minta tolong tidak?" tanya Mala kepada pria itu.
Kebetulan mang Udin beserta pekerja lain nya masih nongkrong di pos penjagaan yang ada di dekat gerbang masuk.Mala hanya mengenal dekat sosok mang Udin maka nya pria itu lah yang menjadi pilihan nya.
" Boleh sekali Mbak Mala,apa yang harus Mang Udin tolong untuk Mbak Mala?" tanya Mang Udin mematikan puntung rokok nya karena tidak mau wanita ini tercemar asap rokok.begitu juga dengan yang lain nya.
" Mm...Mang Udin atau yang lain nya tau tidak di mana ada penjual bakso mercon?" kata Mala sambil tersenyum ramah.sebuah senyuman yang begitu manis seperti pemilik nya tapi sayang nya tidak terlihat oleh Davin.
Mang Udin langsung menoleh ke arah yang lain nya,Mang Udin jarang keluar rumah jadi tidak tahu kalau soal yang beginian.
" Di dekat lapangan bola ujung ruko ada kok Mbak,mau kami belikan atau Mbak Mala juga mau ikut langsung ke sana?" kali ini Pak Tio yang memberi petunjuk karena pernah ikut serta bersama Sasa.
Ya sampai sekarang Pak Tio masih bekerja untuk keluarga Al,kali ini pria paruh baya itu bertugas mengantar jemput Sasa yang tidak di perbolehkan untuk membawa mobil sendiri.sedikit banyak nya Pak Tio sudah tahu tentang rumah tangga Mala dan Davin .karena iba kepada Mala maka nya Pak Tio berinisiatif mengantarkan menantu kesayangan majikan nya ini.Pak Tio juga pernah menghadapi mengidam istri nya waktu hamil jadi dia tahu kalau Mala pasti sangat menginginkan makanan itu.
" Saya tunggu di dalam saja ya Pak,tolong belikan untuk kita semua nya, nanti jangan lupa untuk saya dua porsi bakso mercon dengan banyak bawang goreng nya." Mala menyerahkan sepuluh lembar uang ratusan kepada Pak Tio.untung saja tadi dia sudah meminta Sasa untuk memberi nya uang cash lalu dia ganti dengan cara mentransfer. Kalau tidak pasti Mala akan kelabakan sendiri di buat nya.
" Siap Mbak,angin malam memang tidak baik untuk ibu hamil.apa Mas Davin juga mau bakso nya?" tanya Pak Tio sebelum pergi dari sana.
" Tidak perlu Pak, untuk kita-kita saja." Pak Tio mengangguk mengerti.
Malam ini pria paruh baya itu sengaja pergi mencari bakso dengan menggunakan sepeda motor,ribet kalau harus membawa mobil karena jalanan nya juga sempit.selain itu dengan memakai motor maka lebih mudah mencapai tempat tujuan.
Di saat Mala sedang menikmati bakso mercon nya,salah satu asisten rumah tangga tiba-tiba keluar dari kamar dengan membawa serta gelas kosong di tangan.
" Mbak mau nggak bakso mercon?" tawar Mala ternyata tidak sanggup menghabiskan bakso sebanyak ini.
" Memang nya boleh?" tanya asisten ragu.
" Boleh Mbak,sini duduk temani Aku,enak banget loh Mbak bakso nya." Mala sama persis seperti Sasa.walaupun masih muda tetapi mereka tidak pernah merasa risih berdekatan dengan asisten rumah tangga.apalagi Mala sudah terbiasa hidup sederhana dan di rumah orang tua nya tak pernah ada asisten rumah tangga.semua di lakukan oleh bunda nya seorang diri dengan di bantu oleh Mala.
" Mbak Mala lagi ngidam ya?" obrolan mereka semakin mencair.Mala juga menceritakan kepada wanita itu mengenai orang yang sudah membantu nya mendapatkan bakso mercon ini.
Wanita paruh baya ini lantas memeluk tubuh Mala membuat Mala menitikkan air mata nya.
" Mbak Mala yang sabar ya,Bibi yakin suatu hari nanti pasti kebahagiaan itu akan datang kepada Mbak Mala." kata nya mengusap punggung Mala yang bergetar karena meratapi nasib hidup .
" Seperti nya sabar ku sudah melewati limit nya Bi,udah ayok kita habis kan bakso nya biar bisa balik ke kamar lagi." kata Mala sengaja mengalihkan pembicaraan karena tidak mau di anggap istri durhaka yang suka menjelek- jelekkan suami nya.Asisten rumah tangga tampak lahap memakan bakso milik nya.maklum saja dia jarang jajan seperti ini karena semua uang gaji nya sudah di kirim ke kampung halaman nya sebagai biaya sekolah ketiga anak nya.
" Nanti jangan langsung tidur dulu ya Mbak,duduk dulu agak setengah jam baru boleh tidur." kata asisten rumah tangga mengingat kan Mala.
" Siap Mbak." Mala tersenyum manis mengangkat satu jempol di depan wajah teman mukbang nya ini.
Setelah meneguk habis isi gelas nya,Mala bergegas naik ke kamar sebelum Davin menyadari apa yang sudah dia lakukan barusan.ribet kalau sudah berurusan dengan pria itu,jika bisa menghindar maka lebih baik menghindar demi kewarasan diri sendiri dan calon anak nya.
Bersambung
bagus mala harus berani melawan Davin jgn lemah d perlaku kan kasar oleh davin.lw perlu tinggal pergi pulang ke rumah org tua mu aja Davin, biar tau rasa tu davin.dan buat Davin menyesal telah menghina dan menyakiti mu setiap hari.
dan jgn lupa author buat Davin yg ngerasain mual muntah dan pusing kepala setiap hari,biar tau gimana susahnya mala mengandung anaknya,jgn tau marah2 aja dan ngatain Mala jorok dll....mau enaknya aja dia,sakitnya ngk mau .enak betul udh habis nanam benihnya lalu ngk mau repotnya jga.