Hidup di jalan sebenarnya bukanlah pilihannya , tapi nyatanya kekayaan tak membuatnya cukup nyaman . Dan inilah sebuah kisah tentang seorang pria bernama Bramatyo Yudo Sadewo , pria muda dengan segala ambisinya ! Yang tanpa dia tahu jika suatu saat seorang wanita biasa bisa membuatnya bertekuk lutut ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
" Ayo di makan sayang , jangan sungkan sungkan !! "
Gista hanya bisa tersenyum hambar , walau perutnya memang sedang sangat lapar tapi ia merasa tidak enak dengan apa yang baru saja terjadi . Sosialita yang tadi menolongnya adalah istri dari pemilik restoran besar ini .
Gista diam diam browsing di internet untuk mengetahui siapa sebenarnya wanita di depannya , ternyata keluarga Wijaya adalah pemilik sebuah jaringan restoran besar yang ada di seluruh lndonesia . Jadi restoran tempatnya makan ini hanya salah satu bagian kecil dari aset keluarga kaya raya itu .
Pria yang tadi sempat menghina mereka tidak dipecat tapi selama enam bulan di hukum untuk menjadi pelayan yang bertugas melayani pembeli . Lena Wijaya memberinya kesempatan menjadi pelayan , jika pria itu bisa menjadi pelayan yang baik selama enam bulan maka posisinya akan dikembalikan seperti semula . Tapi jika ada satu saja keluhan pengunjung karena pelayanannya yang buruk maka pria itu tidak di ijinkan kembali bekerja di restoran milik Wijaya , di manapun itu !
" Jangan merasa tidak enak karena kejadian ini . Dia pantas dihukum karena tidak bisa menghargai manusia lain . Kami bukan hanya menjual makanan , tapi juga kenyamanan pelanggan adalah prioritas utama kami . Bisnis kami akan hancur jika masih ada manusia seperti dia di dalamnya "
" Saya paham Nyonya ... "
" Apa kau sedang mencari kerja !? "
Lena Wijaya menunjuk sebuah map yang tergeletak di sisi meja , walau baru bertemu pertama kali dengan wanita muda di depannya tapi dia merasa sudah merasa dekat .
" Saya memang sedang mencari kerja "
" Suamimu mana sayang ?? "
Bukan tanpa alasan Lena bertanya seperti itu karena jika di lihat dari segi umur wanita secantik Gista pasti sudah menikah . Dan ia bisa melihat ada bekas cincin di jari manis tangan kiri milik Gista , dia yakin sebelumnya di jari itu lama melingkar sebuah cincin .
" Baru dua hari yang lalu dia menalak tiga saya , perceraian kami sedang diproses pengacara .... "
" Ya Tuhan , maaf .... maaf aku tidak bermaksud... "
" Tidak apa apa , cepat atau lambat saya memang harus bisa menghadapi ini . Sekarang saya harus berjuang untuk hidup saya sendiri. "
" Anak ?? "
" Allah belum berkenan memberikan anugerah itu setelah lima tahun pernikahan kami, " jawab Gista dengan suara bergetar tiba tiba saja dia ingat kembali momen ketika Gibran menjatuhkan talaknya . Rasa sakit itu masih terasa sampai sekarang .
Tanpa sadar Lena berdiri dan mendekat ke arah Gista , dipeluknya wanita cantik itu seperti ia sedang memeluk putrinya sendiri . Tangis Gista pecah , entah kenapa tapi ia merasa di pelukan Lena ia bisa menumpahkan semua rasa yang selama ini ia tahan sendiri di hatinya .
Untung saja mereka sekarang ada di private room hingga isakan Gista tidak menjadi pusat perhatian pengunjung lainnya .
" Menangislah sepuasnya, tapi setelah ini jadilah wanita yang kuat , wanita yang tegar karena aku yakin di luar sana banyak orang orang baik yang akan mendukungmu . Dan untuk pekerjaan datanglah di alamat yang tertera di kartu nama ini , juga ada nomor telpon milikku di situ . Jika suatu saat kau datang ke kantor maka telpon aku saja langsung "
" Baik Nyonya .... terimakasih, "
*
Dan disebuah kamar hotel terdengar teriakan teriakan dua manusia yang sedang berbagi peluh . Sang pria memacu tubuh wanitanya dari arah belakang dan dua duanya terlihat sangat menikmati kegiatan panas mereka .
" Faster baby .... "
" Kau memang hebat sayang ... arrgghhhhh!!! "
Tak lama akhirnya dua tubuh itu tumbang dengan saling berpelukan , sang pria tampak meremas lembut dua bukit dengan ukuran lumayan besar itu .
" Kau selalu bisa memuaskan aku Ra !!!Sayangnya aku harus berbagi dengan tua bangka itu . Jika bukan soal uang aku tidak akan memberikan dirimu padanya . Bagaimana kau sudah minta aset tanah di kota B itu !? "
" Semua aset ternyata sudah dirubah menjadi atas nama anak sialan itu Mas ! Dari rumah , saham perusahaan dan aset berharga lain semua atas nama Bram . Mungkin Sofi yang memintanya untuk berjaga jaga agar aku tidak memoroti suaminya ! Jika aku memintanya otomatis anak sialan itu harus pulang untuk tanda tangan . Dan aku pastikan dia tidak akan mau tanda tangan , dia membenciku " sahut Rachel dengan masih mengatur nafasnya .
Hampir setiap malam kekasih gelapnya yang bernama Deki selalu meminta jatah ranjangnya . Dan Rachel memang butuh itu karena sejak kepergian Bram setahun yang lalu Hardian sangat jarang sekali menyentuhnya . Bahkan empat bulan terakhir ini Hardian sama sekali tidak menyentuhnya . Untung saja pria konglomerat itu masih menafkahinya dengan sangat layak , setiap bulan Hardian selalu mengirimkan uang dengan jumlah yang lumayan besar kepadanya .
" Kau sudah tes kehamilan !? Kemarin kau bilang sudah satu minggu telat mendapatkan periodemu "
" Sudah .... "
" Hasilnya !??? "
" Positif , Mas Deki tidak marah kan ??! "
Pria bernama Deki itu malah tertawa lepas , satu tangannya mengelus lembut kulit perut wanitanya yang masih polos sempurna .
" Dia akan menjadi kartu As kita , mulai besok kau harus merayu pria tua itu untuk bercinta denganmu , sesering mungkin !.Anak itu akan menyandang nama Sadewo .... dia akan membuat kita kaya raya "
" Tapi Bram ?? "
" Serahkan padaku , tak lama lagi akan aku buat dia menghilang dari muka bumi ini " jawab pria bernama Deki itu yakin .