NovelToon NovelToon
Satu Cinta Dua Hati

Satu Cinta Dua Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Kembar / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

Semuanya telah benar-benar berubah ketika mantan kekasih suami tiba-tiba kembali. Dan Elmira Revalina berpikir jika berita kehamilannya akan dapat memperbaiki hubungannya dengan suaminya— Kevin Evando Delwyn

Namun, sebelum Elmira dapat memberitahukan kabar baik itu, mantan kekasih suami— Daisy Liana muncul kembali dan mengubah kehidupan rumah tangga Elmira. Rasanya seperti memulai sebuah hubungan dari awal lagi.



Dan karena itu, Kevin tiba-tiba menjauh dan hubungan mereka memiliki jarak. Perhatian Kevin saat ini tertuju pada wanita yang selalu dicintainya.


Elmira harus dihadapkan pada kenyataan bahwa Kevin tidak akan pernah mencintainya. Dia adalah orang ketiga dalam pernikahannya sendiri dan dia merasa lelah.

Mengandalkan satu-satunya hal yang bisa membebaskannya, Elmira meminta Kevin untuk menceraikannya, tetapi anehnya pria itu menolak karena tidak ingin membiarkan Elmira pergi, sedangkan pria itu sendiri membuat kisah yang berbeda.



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Batas Waktu

    Hari-hari datang dan pergi dengan cepat....

    Akhirnya.... batas waktu dari kompetisi telah tiba dan semua orang  menantikan untuk melihat desain baru dari kedua wanita itu.

    Pada minggu lalu, persaingan antara desainer terkenal dan putri dari dua desainer terkenal menjadi perbincangan hangat di berita hiburan dan bisnis, sehingga semua orang ingin tahu hasilnya.

    Pagi hari ini, ketika Davina tiba di kantor, ia berpapasan dengan Daisy Liana. Davina memutar bola matanya malas. 'Sungguh hari yang sial karena aku harus bertemu dengan wanita yang menyebalkan ini ketika aku mulai bekerja.'

   Sementara itu, Daisy Liana tidak melewatkan kesempatan untuk memprovokasi Davina. Dia menghentikan kursi rodanya di depan Davina. "Noa Ardonio, aku akan memberi kesempatan untuk menyerah dari pertandingan sebelum kita bertemu di ruang konferensi. Akan kalau kamu mempermalukan dirimu sendiri dengan meniru desainku dan menunjukkan nya pada semua orang sekali lagi." Katanya dengan nada mengejek.

    "Kenapa kamu begitu cemas dengan urusanku, Nona Daisy? Jangan khawatir, aku sangat yakin dengan hasil kerjaku." Jawab Davina dan mulai berjalan pergi.

    "Kenapa kamu tidak menghilangkan saja dan meninggalkan Kevin?! Dia milikku!." Teriak Daisy.

    Davina menghentikan langkahnya sebentar dan menoleh kearah Daisy. "Aku tidak tertarik dengan sampah seseorang."

    "K-kamu...." Daisy mengepalkan tangannya ketika melihat Davina pergi. Dia melayangkan tatapan tajamnya penuh kebencian. 'Tunggu saja, Davina. Setelah hari ini, Kevin tidak akan pernah mau bertemu denganmu lagi." Batinnya.

    

    Pada saat yang sama, Davina berjalan menuju ruang kerjanya dan menemukan Olafia— asistennya. Dia memegang buket mawar merah.

    Davina mengangkat sebelah alisnya keatas. "Apa kamu membelikan bunga?."

    Olafia tersenyum lebar. "Tidak, Nona. Bunga-bunga ini titipin dari Tuan Aksa. Bahkan ada kartu ucapan di dalamnya."

    Davina tersenyum. Ia sudah lama tidak bertemu dengan Aksa karena ia ingin berkonsentrasi pada desainnya. Davina meraih bunga itu dan membuka kartu ucapan tersebut untuk membacanya.

    [Semoga hari ini kamu mendapatkan yang terbaik].

    Senyum lebar tersungging di bibir Davina, ia menoleh kearah Olafia. "Bawa vas bunga dan taruh bunga-bunga ini."

   "Sama seperti Tuan Aksa, saya juga mendoakan semoga yang terbaik buat anda. Saya tahu anda akan menang melawan wanita licik itu." Kata Olafia.

    Davina menganggukkan kepalanya. "Apakah semuanya sudah siap?."

    "Ya, Nona. Saya sudah menyiapkan semuanya." Jawab Olafia.

    Davina menyeringai lebar. "Kalau begitu, kita siap."

    Tak lama kemudian, tibalah waktunya untuk berkumpul di ruang konferensi agar Davina dan Daisy dapat mempresentasikan rancangan mereka. Kevin telah memanggil tiga kritikus perhiasan untuk bertindak sebagai juri kompetisi agar berlangsung secara adil.

    Daisy segera memulai. Ia mendorong kursi rodanya ke depan dan banyak orang yang mengalihkan pandangan mereka kearahnya.

    "Saya menghabiskan malam tanpa tidur untuk mengerjakan desain ini. Silakan kalian beri nilai." Kata Daisy.

    Setelah mengucapkan kata-kata itu, Daisy mulai mempresentasikan karyanya di Screen proyektor dengan bantuan salah satu rekannya. Begitu semua orang melihat hasil desain Daisy, beberapa orang terkesiap dan berseru kagum di seluruh ruangan.

    Anna adalah orang pertama yang memuji hasil karya Daisy. "Waw! Nona Daisy, desain barumu sangat bagus. Bagaimana bisa menciptakan dua desain yang menakjubkan dalam waktu yang singkat?"

    Terdengar, karyawan lainnya juga ikut memuji hasil karya Daisy.

    "Ya, ampun... andai aku punya bakat seperti mu, Nona Daisy."

    "Berbakat adalah kata yang meremehkan. Nona Daisy adalah seorang yang jenius."

    "Saya ingin anda menjadi mentor saya. Karena saya selalu ingin mencapai level seperti anda dalam karir desain saya."

    "Tanpa melihat desain lainnya, Anda sudah memenangkan kompetisi ini, Nona Daisy."

    Pada saat yang sama, ke-dua mata Davina terbelalak kaget ketika melihat karya desain Daisy. Dan semua orang melihat ekspresi Davina yang terkejut, mereka berpikir jika Davina sudah menyerah.

   

    Sementara itu, Daisy diam-diam menyeringai sebelum akhirnya menatap Davina dengan tatapan simpatik. "Nona Ardonio, apa kamu baik-baik saja?."

    Daisy tidak menunggu jawaban Davina karena ia kembali melanjutkan perkataannya. "Jangan khawatir kalau desainmu tidak bagus. Dengan banyak latihan, aku yakin kamu akan mencapai dilevel seperti aku." Daisy menghela napasnya. "Aku sangat mengerti dirimu. Baiklah, Nona Ardonio. Lagipula, kamu baru belajar desain selama beberapa tahun dan kurang mampu dalam bidang ini. Aku tidak berharap kamu bisa sebaik aku, karena aku sudah lama berkecimpung di bidang ini. Tapi, selama kamu berlatih dengan baik dan mengubah pola pikirmu tentang plagiarisme, kamu pasti akan mampu menciptakan karya sendiri di masa depan."

   

    "Apakah itu artinya Nona Davina meniru karya Nona Daisy lagi?." Tanya seorang karyawan.

    "Aku pikir begitu... dia terlihat sangat terkejut karena Nona Daisy yang pertama kali mempresentasikan karyanya. Aku yakin dia ingin melakukannya terlebih dahulu dan bersikap seolah-oleh dialah yang mendesain karyanya. Dia sangat beruntung karena Nona Daisy adalah orang yang baik."

    "Wah... memang benar! Nona Daisy sangat baik. Kamu sangat bermurah hati. Bahkan setelah karyamu di tiru, kamu masih mau membantu si pencuri ini." Kata Anna menambahkan api.

    "Tunggu... bukankah kalian semua sangat konyol sekarang? Nona Davina bahkan belum mempresentasikan karyanya!." Kata Olafia, ia tidak dapat menahan diri untuk tidak membela Davina.

    "Bukankah jelas dari reaksinya kalau dia mencuri karya Nona Daisy lagi? Dia bahkan tidak berani mengatakan apa pun sekarang. Wanita itu sungguh tidak tahu malu!." Kata Anna.

    "Ya, benar. Aku yakin dia akan di larang bergabung dari industri desain sekarang." Kata karyawan yang lain.

    "Seharusnya dia sudah dilarang! Kami tidak menginginkan siapa pun yang tidak bermoral dan mencuri karya orang lain tanpa rasa malu!."

    Anna kemudian menoleh kearah Daisy. "Nona Daisy, kami turut prihatin dengan apa yang kamu alami. Aku tahu bagaimana rasanya bekerja keras dan ada yang mencuri hasil kerja mu. Beberapa orang mencoba menjadi dirimu, tapi rencana mereka gagal. Kamu tetap yang terbaik!."

    "Ayolah.... aku mohon kalian jangan terlalu berlebihan ketika menyanjung ku... aku selalu berusaha sebaik mungkin dan aku berharap Nona Ardonio akan melakukan hal yang benar mulai sekarang." Kata Daisy, kemudian menoleh kearah Kevin. Ia menatap Kevin dan kembali buka suara. "Kevin, jangan laporkan Nona Ardonio. Dia hanya butuh waktu untuk mengasah kemampuan mendesainnya." Katanya dengan lembut, berusaha keras menunjukkan sisi baiknya di depan Kevin dan para karyawan.

    Karena Daisy ingin menjadi yang terbaik didepan semua orang termasuk Kevin.

    Didepan Kevin pula, Daisy ingin menghancurkan kepercayaan pria itu pada Davina. Ia ingin Kevin menjauh dari Davina dan memandang buruk wanita itu.

    Sementara itu, setelah mendengar kata-kata Daisy. Kevin langsung menoleh kearah Davina dan memperhatikan Davina yang hanya diam saja. Sejujurnya, Kevin merasa sedikit simpatik pada Davina.

    "Nona Davina, apa ada hal lain yang ingin kamu katakan?." Tanya Kevin.

    Davina menoleh dan kemudian ia tertawa terbahak-bahak.

  

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!