Tepat di hari pernikahan nya Viora di bunuh oleh calon suaminya sendiri. Cinta yang selama ini ia anggap tulus ternyata menjadi belati tajam yang kini merenggut nyawanya.
Di akhir hidupnya ia berharap di beri kesempatan hidup kembali untuk membalas semua penghianatan dan rasa sakit nya. saat membuka mata Viora tersenyum senang mengetahui bahwa dirinya masih hidup.
Namun seketika senyum nya sirna saat mengetahui bahwa jiwanya berpindah pada gadis lemah dan penakut yang hanya bisa menangis saat di gertak.
" Mulai saat ini, mata di balas mata dan darah di balas darah " gumam Viora dengan senyuman Devilnya.
Kehidupan Kynara sang pemilik tubuh asli membawa Viora pada Rayyandra yang merupakan Suami dari Kynara. Suami yang tak peduli sedikitpun meski Istrinya di jadikan pembantu di kediaman nya sendiri bahkan membawa wanita lain ikut tinggal di kediaman nya.
" Ini Rumahku, semuanya berjalan atas perintah dan izin dariku " ucap Rayyan dengan tatapan dingin nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azizah Az-zahra Mdr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
“ Sepertinya ada yang melempar kepalaku, ini sungguh sakit “ jawab Aldi yang masih mengelus-elus kepalanya yang sakit. Tatapan Aldi tertuju pada sebuah Apel di bawah kakinya, ia pun mengambil buah Apel itu lalu melihat sekeliling nya.
“ Apel ? dari mana datang nya Apel itu ? “ tanya Tio dan langsung menengadahkan kepalanya keatas melihat ke sebuah pohon.
“ Perasaan ini bukan Pohon Apel “ Lanjut Tio kembali.
“ Lalu dari mana datangnya Apel itu ? “ Tanya Dino sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
“ Yang jelas itu bukan dari Surga “ jawab Aldi menjawab ngasal.
“ Memang nya kau pernah ke Surga ? kalau di Surga ada buah Apel apakah di Neraka juga ada ? “ Tanya Dino yang penasaran.
“ Mengapa kau menanyakan Neraka padaku ? “ Aldi kesal saat Dino dengan polosnya mempercayai ucapan asal-asalan nya tadi.
“ Bukan kah kita sering menindas orang ? menindas orang adalah kejahatan, dan kata Bu Guru orang jahat tempatnya di Neraka. Aku hanya ingin tahu apa di Neraka juga ada buah Apel agar kita bisa memakan nya bersama nanti “ jawab Dino dengan polosnya menjelaskan pada kedua teman nya.
“ Dasar bodoh, kau sendiri saja yang ke Neraka “ Sarkas Tio kesal pada Dino.
Tak selang lama, saat mereka hendak memukuli Rayyan kembali tiba-tiba Tio dan Dino pun ikut menjerit karena terkena lemparan buah Apel di kepalanya. Sungguh itu sangat menyakitkan karena buah Apel itu tepat kena kepala mereka. Mereka pun berhenti dan tidak jadi memukuli Rayyan karena terus menerus terkena lemparan buah Apel dan mulai menjauh dari Rayyan.
Segerombolan anak lelaki itu berkata kasar dan mulai mencari sosok orang yang berani melemparinya dengan buah Apel. Tiba-tiba seorang anak perempuan yang berusia 10 tahun, memakai sebuah topeng berwarna Silver langsung meloncat dari atas pohon mendarat tepat di depan Rayyan dan mengagetkan Rayyan serta anak-anak yang lain nya.
“ Siapa kamu ? “ Tanya salah satu anak lelaki.
“ Aku adalah seorang penculik anak-anak nakal seperti kalian untuk di jual “ Jawab anak bertopeng itu.
“ Kamu berbohong, bukankah kamu juga seorang anak-anak ? dan bahkan terlihat lebih muda dari kami “Bantah Tio dengan tegas.
“ Apakah kalian pernah mendengar seorang penyihir yang menyamar jadi anak kecil hanya untuk menculik anak-anak ? “ Tanya anak bertopeng itu kembali.
“ Itu hanya ada di dongeng saja. Dan kau pikir kami percaya dengan ucapan mu itu, kami bukanlah anak kecil yang percaya tentang dongeng sebelum tidur itu “ Bantah Aldi.
“ Baiklah, kalau begitu akan ku tunjukkan wujud asliku, dan setelah itu akan ku tangkap kalian semua. Ku cincang-cincang kalian untuk menjadi santapanku agar aku menjadi awet muda ha ha ha “ ucap gadis bertopeng itu lalu tertawa.
Tiba-tiba anak bertopeng itu mengeluarkan sebuah bungkusan yang berisi daging yang masih segar di dalam tas bawaan nya “ Kalian tahu ini daging apa ? “ tanya anak bertopeng itu pada Tio, Aldi dan Dino.
Tio, Aldi dan Tino pun serempak menggelengkan kepalanya pertanda bahwa mereka tidak tahu.
“ Ini adalah daging anak-anak yang berhasil ku tangkap baru saja “ jawab anak bertopeng itu seraya memasang wajah menyeramkan untuk menakut-nakuti ketiga anak lelaki di depan nya.
Seketika ucapan anak bertopeng itu mampu membuat Aldi, Tio dan Dino gemetar ketakutan dan memilih untuk lari. Saat segerombolan anak lelaki itu telah pergi, anak bertopeng itu berbalik menghadap Rayyan yang pada saat itu berdiri diam menatap nya.
“ Kau tidak takut padaku ? “ Tanya anak bertopeng.
“ Awalnya aku takut, tapi saat aku teringat bahwa tidak ada yang tersisa di hidupku lagi seketika rasa takut itu hilang “ Jawab Rayyan.
Anak bertopeng itu melangkah mendekati tempat duduk di sebelah Rayyan dan duduk di sana. Ia mengambil sebuah Apel dan memberikan nya pada Rayyan lalu meminta Rayyan untuk duduk di di sebelahnya.
“ Ayahku pernah berkata padaku. Dunia itu kejam bagi yang lemah, jika kau tak bisa melawan dunia maka dunia yang akan menghancurkanmu. Jadi bertarung lah hingga babak belur, jika kau jatuh maka bangunlah, jika kau terluka maka sembuhkan lah sendiri lukamu. Jangan hidup begantung pada orang lain, yang pergi biarlah pergi karena kau masih mempunyai hidupmu yang harus kau jalani. Karena hidup hanya ada dua pilihan, Kalah sebagai pejuang atau menyerah sebagai pecundang. “ Ucap anak bertopeng itu panjang lebar pada Rayyan.
“ Maaf, aku tidak bermaksud menguping mu tadi. Asal kau tahu, aku lebih dulu sampai di tempat ini dari pada kau. Hanya saja aku lebih suka duduk di atas pohon, jadi aku tidak sengaja mendengar ucapanmu yang sambil menangis tadi tentang Ibumu. Asal kau tahu, aku juga kehilangan Ibuku. Tapi aku tidak sepertimu yang berhenti dan menyerah tentang hidup, karena ku tahu Ibuku tak menginginkan hal itu. Dan ku rasa bukan hanya Ibuku yang seperti itu, tapi semua Ibu di dunia ini tidak menginginkan Anaknya untuk menyerah. Kau mengertikan maksudku kan “ Lanjut anak bertopeng itu.
Ucapan anak bertopeng itu mampu menyentuh hati Rayyan yang membuat Rayyan kembali bersemangat untuk tetap menjalani hidup nya. Gadis bertopeng itu melangkah mendekati Rayyan dan memberikan Rayyan satu buah Apel lagi, setelah itu dia melangkah pergi meninggalkan Rayyan.
“ Siapa namamu ? “ Teriak Rayyan dari kejauhan.
Teriakan Rayyan mampu menghentikan anak bertopeng itu dan membalik kan badan nya lalu tersenyum manis pada Rayyan. “ Chaca “ jawab anak bertopeng itu lalu melangkah pergi.
“ Chaca ? ku harap kita bisa bertemu lagi “ Gumam Rayyan pelan.
Itulah momen pertama kali Rayyan bertemu Chaca, sejak hari itu Rayyan terus menerus mengingat ucapan Chaca padanya. Bahkan Rayyan dengan sengaja selalu datang ke taman bermain hanya untuk bisa bertemu Chaca.
Taman bermain itupun menjadi tempat mereka bertemu dan menghabiskan waktu bersama, semakin hari semakin dekat dan Rayyan pun menemukan semangat hidupnya kembali.
FLASHBACK OFF
“ Apa kau tahu wajah Chaca ? “ pertanyaan Devan mengejutkan Rayyan dan membuyarkan lamunan nya.
“ Tidak, karena setiap aku bertemu dengan nya dia selalu memakai topeng ini “ Jawab Rayyan sambil menatap topeng berwarna Silver yang di pegangi nya.
“ Sudah berapa lama kau mengenal nya ? “ Tanya Devan kembali.
“ Aku menghabiskan waktu dengan Chaca selama tiga tahun, aku tidak mengira bahwa tragedi penculikan yang menyebabkan kebakaran adalah hari terakhirku bertemu Cacha. Jika aku tahu itu adalah hari terakhirku melihatnya, aku pasti membuka topengnya sebelum kajadian itu terjadi agar tahu rupa wajah nya “
“ Selama tiga tahun kalian selalu bersama tapi kau tak tahu wajah nya ? “ tanya Devan seraya menatap Rayyan tak percaya.
BERSAMBUNG,,,
