Sultan Zayid Athalah, diusianya yang hampir 30 tahun dia didaulat untuk memimpin perusahaan menggantikan sang ayah Bima Athalah yang memutuskan untuk lengser dari jabatannya dan pindah ke kota kecil untuk menikmati masa tuanya di sebuah perkebunan anggur bersama dengan ibunya Kinanti Athena Athalah
Sultan mempunyai perangai yang buruk, dia adalah seorang pria yang angkuh, suka bertindak semena-mena dan suka bergonta-ganti pasangan serta menghamburkan uang sehingga dengan sangat terpaksa sang ayah harus mengutus seorang bodyguard untuk menemani dan mengawasinya kemanapun dia pergi.
Sultan tak menyangka jika bodyguard yang diutus oleh sang ayah adalah seorang wanita yang menurutnya sangat kaku, tidak cantik bahkan tidak modis sama sekali. Dia selalu berpakaian serba hitam, jas dan celana panjang hitam serta kemeja dan sepatu kulit hitam dengan rambut pendek cepak seperti seorang pria.
" Cih...jangan harap aku bisa dekat denganmu!"
" Saya disini bukan untuk mendekati Anda tuan "
Gila...kaku banget ini mahluk! Sultan membatin
WARNING!
Tidak ada korelasi nya dengan agama dan budaya manapun!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Sally, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rapat Menegangkan
" Selamat pagi tuan-tuan, maaf sudah membuat anda semua menunggu " Shakira memasuki ruangan dan menyapa para tamu yang sudah menunggu kedatangan mereka disana dengan ramah, mereka berdiri dan menyalami Sultan dan Shakira. Terpancar aura ketegangan dari wajah para tamu yang hadir disana ketika mereka menyadari siapa yang datang bersama dengan sang pemilik perusahaan terbesar dikota itu.
" Silahkan duduk tuan-tuan " Sultan mempersilahkan tamunya untuk kembali duduk agar mereka dapat segera memulai rapatnya.
Pria yang belakangan Shakira kenal sebagai salah seorang teman dari Sultan yang bernama Garry itu terlihat sesekali mencuri pandang melihat kearah Shakira yang duduk tenang dan tetap fokus disamping Sultan ketika sekertaris Garry sedang memaparkan bentuk kerjasama yang mereka tawarkan kepadanya.
Dia seperti sedang bermimpi saat ini dan mimpi yang dialami nya adalah mimpi buruk. Bagaimana tidak, dia berfikir Nico lah yang akan mendampingi Sultan pagi itu makanya dia memberanikan diri untuk datang langsung bertemu dengan Sultan. Garry berharap wanita yang kini tampak elegan itu tidak menyadari kehadiran pengawal miliknya yang setia berdiri dibelakangnya.
Sepertinya dia sudah lupa dengan kejadian itu, dia bahkan tidak mengindahkan kehadiran Marcos dibelakang ku
Padahal Marcos sang pengawal pribadi sedang berusaha keras untuk menyembunyikan ketegangannya, dia bahkan berniat untuk mengintimidasi Shakira dengan senyum licik nya agar wanita itu takut tetapi hanya mendapatkan respon senyuman indah dari bibirnya.
" Baik tuan-tuan, terimakasih atas pemaparan nya yang luar biasa ini. Kami akan mempertimbangkan penawaran anda ini di rapat para pemimpin perusahaan hari Senin mendatang, dan akan segera menghubungi anda kembali untuk langkah lebih lanjutnya " Shakira mengakhiri rapat penting pagi ini, sementara Sultan tengah berusaha untuk menyembunyikan kekagumannya terhadap wanita yang saat ini sudah terlahir sebagai sosok wanita tangguh versi baru dengan mengurai senyuman.
Jadi ini rencanamu Ger...Dan kau pengawal sialan! beraninya kau berusaha mengintimidasi Shakira ku, lihat saja nanti....
" Thanks Sultan " Gerry menjabat tangan temannya yang dia harap akan menjadi investor terbesar di perusahaan miliknya.
" Dan anda nona Shakira, selamat datang kembali " Gerry meraih punggung tangan Shakira dan mengecupnya sambil mengedipkan sebelah matanya, dia berusaha untuk menggodanya.
" Owh... Terimakasih tuan Gerry, saya merasa tersanjung " Shakira menekuk kedua lututnya pelan.
Kembali keruang kerja Sultan.
" Shak...apa kau sudah benar-benar lupa siapa mereka?" Sultan menjatuhkan dirinya diatas sofa, dia melonggarkan ikatan dasinya dan membuang nafasnya kasar.
" Aku tak akan pernah bisa melupakan wajah, suara dan senyuman itu tuan " Shakira tersenyum getir, dia mengingat kembali kejadian nahas waktu itu.
" Lalu...Apa itu tadi? Kenapa kamu seolah-olah bersikap seperti biasa saja..." Sultan mendengus kesal
" Apa dengan memperlihatkan ketegangan seperti yang mereka lakukan tadi akan membuat mereka berpikir kalau aku sudah melupakan siapa mereka dan apa saja yang telah mereka lakukan kepada ku dulu?" Shakira mendudukkan dirinya diujung sofa yang Sultan tempati.
" Dengan mempertontonkan sikap normal seperti tadi, akan membuat mereka lengah tuan...Mereka akan semakin berani bertindak, dengan itu mereka akan menunjukkan siapa diri mereka sendiri sebenarnya " Shakira mengelus rambut Sultan pelan setelah pria itu menyandarkan kepalanya di paha Shakira.
" Sepertinya Javier tak hanya berhasil menghilangkan trauma masa lalu mu Shak, tapi dia juga telah berhasil membimbing mu sampai sejauh ini...Aku memang tak pernah meragukan Jav sedikitpun " Sultan mendongakkan kepalanya, dia menatap intens sang asisten pribadi yang memiliki bola mata yang indah itu. Pikiran nya sudah mulai nakal!
" Kau tak akan pernah tahu apalagi yang berhasil dia lakukan kepadaku " Shakira membalas tatapan menuntut dari sang majikan dan menguraikan senyuman kepadanya lalu melemparkan pandangan nya kearah lain.
" Shak...."
" Iya tuan?" Shakira kembali menatap nya, netra keduanya kembali beradu.
" Ahh...Tidak....Tidak...." Sultan kembali terduduk, dia merasa malu dengan wanita yang ada dihadapannya ini. Pikiran nya sudah sangat-sangat liar!
Bahkan dia tak pernah melakukan hal sejauh itu dengan para wanita yang selalu mendampinginya menghabiskan malam, mereka hanya sebatas menemaninya minum dan bernyanyi sesekali. Dia bahkan tak punya keberanian untuk mendaratkan bibirnya di bibir mereka.
Shakira menarik dasi yang dikenakan tuan mudanya, dia menatap nya sekilas dan memberikan kecupan manis dibibir nya. Sultan mengerejapkan matanya, dia tidak percaya dengan apa yang telah dilakukan oleh wanita ini kepada nya. Jantung nya berdegup kencang!
" Sha....Shak..." Ucapnya terbata. Sebenarnya dia merasa sangat gugup, ini mirip seperti anak bocah yang baru pertama kali mendapatkan ciuman bahkan pipi Sultan memerah seketika.
" Iya tuan?" Shakira masih menatap nya, jarak mereka sangat dekat. Bahkan Shakira bisa merasakan degup jantung pria yang ada bersamanya saat ini.
Seperti mendapatkan dorongan entah dari mana, Sultan membalas kecupan mesra wanitanya. Awalnya pelan tetapi lama kelamaan mulai mereka mulai menuntut satu sama lain, saling membalas dan saling memberikan ruang. Sultan menghentikan aktivitas nya, memberikan mereka kesempatan untuk bernafas. Dia menempelkan keningnya dikening Shakira.
" Terimakasih Shak..." Dia menutup matanya, merasakan hembusan nafas beraroma mint dari Shakira lalu mengecup keningnya dan memeluk wanita itu dengan erat.
Tiba-tiba...
" Ada apa ini?!" Nico memasuki ruangan bersama dengan keempat temannya.
" Shak! Kau sudah kembali???" Pria besar itu merentangkan kedua tangannya, berharap adik tercinta satu-satunya akan berhambur kedalam pelukannya seperti yang biasa dia lakukan dulu. Dan benar saja, Shakira melepaskan pelukannya dari Sultan dan berhambur kedalam pelukan sang kakak tercinta.
" Hei! Lo udah berani merebut wanitaku Nic!" Sultan pura-pura kesal, Nico hanya tertawa melihat reaksi sahabat nya itu.
" Jadi ini adik yang sering kali Lo cerita kan dan bikin kuping gue kriting dengernya itu Nic?" Tiger dengan penuh percaya diri menghampiri Shakira bermaksud untuk memberikan pelukannya, tetapi mengurungkan niatnya setelah Sultan dan Nico mengancamnya.
" Berani Lo lakukan itu Tig, maka tanganmu yang berharga itu akan melayang seketika!" Nico menepis tangan Tiger, pria itu hanya tertawa mendapatkan perlakuan itu dari Nico.
Gak kakak gak majikannya, sama-sama posesif!
" Jadi apa yang membawa kalian kesini dan menghancurkan momen indah gue tadi hah?!" Sultan kembali menduduki singgasana nya
" Sebaiknya kabar bagus!" Dia mendecih kesal. Sebenarnya dia malu karena aksinya kepergok calon kakak iparnya.
Mereka pun memberikan laporan hasil pengamatan mereka selama beberapa hari ini, video yang mereka perlihatkan dari berbagai tempat dan sudut lebih meyakinkan kembali Sultan untuk ekstra hati-hati terhadap Gerry dan rekan-rekannya itu.
" Apa Steve terlibat dalam hal ini?" Sultan mulai mencurigai pria itu.
" Sepertinya iya Salty, tapi kita harus mendapatkan bukti-buktinya dulu sebelum menuduhnya " Nico mencabut kembali flashdisk yang tadi dia sematkan di laptop milik Sultan.
.
.
.
To be continued 😉
Hai kakak-kakak terimakasih udah meninggalkan jejak kalian disini yah 😘
Arigato 🤗
tp yg penting bagus kok ini ceritanya 🥰🥰🥰