Khusus Area Anuu dan banyak anuu
# Jangan cari sesuatu yang faedah, ga bakal nemu😂😂😂
Arka dan Naura adalah saudara angkat yang selalu bersama, keduanya menjalin percintaan setelah bertemu kembali.
Hingga keduanya dipersatukan dalam ikatan pernikahan.
Namun keinginan mempunyai keturunan begitu syulit.
Apalagi pernikahannya tidak diketahui oleh orang tua Arka.
Bagaimana mereka berdua mendapatkan kebahagiaan dengan mempunyai keturunan.
Nahhhhh
Ikutin aja
Walau ga ada faedahnya
Banyak mengandung anuuu
harap bijak dalam membaca😂😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertukar
-𝙰𝚛𝚎𝚊 𝚍𝚎𝚠𝚊𝚜𝚊, 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚎𝚌𝚒𝚕 𝚖𝚒𝚗𝚐𝚐𝚒𝚛 𝚍𝚞𝚕𝚞-
...----------------...
"APA...!!"
"Kenapa Queen!!"
Hendra Mahendra dan istrinya kaget karena teriakan Aqueena dari arah kamar.
"Arka kecelakaan pah!, bahkan dari kemarin!" Sahut Aqueena berlari menuju ruang keluarga.
"Masyaallah, innailaihi!!"
Diana Saraswati dan Hendra Mahendra tersentak kaget, kemudian meminta penjelasan dari putrinya itu.
Aqueena mendapat kabar dari Naura, dan Naura mendapat kabar dari Dewo, teman sewaktu SMA dan main bend beberapa waktu lalu.
Setelah memastikan, Hendra Mahendra segera meminta sang sopir mengantarnya menuju rumah sakit tempat Arka dirawat.
"Bagaimana ini pah?"
"Tenang mah, semoga tidak parah!" Saut Hendra ketika istrinya semakin panik.
Hendra dan Aqueena pun mencoba menenangkan Diana.
Diana shock, bahkan sempat pingsan namun hanya sesaat, tubuhnya lemas tak berdaya.
Aqueena mencoba menghubungi pihak rumah sakit Mahendra Medical Hospital untuk mengantar mobil ambulan ke rumah sakit tempat dirawatnya Arka.
Memindahkan Arka ke rumah sakit keluarga adalah keputusan dari Aqueena, sebab ia bisa secara langsung mengawasi Arka di kemudian hari.
Sesampainya di rumah sakit, Hendra dan yang lainnya mencari ruang perawatan Arka.
Dewo yang memang belum pernah bertemu keluarga Hendra pun menyalaminya, kemudian memberitahu jika Arka berada didalam ruangan sedang istirahat.
Malam semakin larut, Frans yang dikira Arka tidak menyadari, jika ada yang menjenguk dan itu adalah keluarga kandungnya.
Diana menangis, kemudian memeluk Frans, membuat Frans kaget dan terbangun dari tidurnya.
"Arka!, kenapa bisa sampai begini nak!"
Frans yang menyadari panggilan itu, membuatnya tergugu, sebab ia jadi tahu, bahwa yg memeluknya adalah ibu kandungnya.
Begitu juga dengan Hendra, tampak guratan penyesalan, karena sering mengabaikan Arka.
Frans masih diam membisu, memperhatikan pria paruh baya yang masih mengusap air matanya.
Orang tua kandungnya berada dihadapannya, dan seorang gadis, bersama papa dan mamanya.
Arka sempat memberitahu, jika ada seorang gadis, dia adalah kakaknya, dan Arka biasa memanggil Queen atau Aqueena.
"Pah!, Mah!, Queen!"
Ucapan pertama kali Frans terhadap orang tua kandungnya, serta kakak kandung yang kini berada disampingnya.
Dewo maju kedepan, kemudian menjelaskan kronologi kecelakaan, namun tidak memberitahu, jika dirinya yang menabrak Frans atau Arkan yang menjadi Arka saat ini.
Dewo memberikan alasan, kenapa memberitahukan hal ini terlambat, kepada keluarga Arka.
Bahkan Dewo harus mencari keberadaan Naura, yang disebut sebagai kakaknya, sehingga ketika bertemu baru bisa memberikan kabar kecelakaan Arka.
Hendra, Diana dan Aqueena percaya dengan keterangan Dewo, sehingga keluarga mengucapkan terimakasih.
Rasa sesak didada Dewo, sebab justru dirinya yang membuat Arka KW ini terbaring di rumah sakit.
Tak lama kemudian, seorang dokter datang, dan memberitahu kepindahan Arka ke rumah sakit Mahendra, dan Dewo diperkenankan untuk pulang, sebab semua akan diurus oleh keluarga Arka.
Dewo pun pamit undur diri untuk menemui ibunya yang juga dirawat dirumah sakit tempatnya berada saat ini.
Sebelum keluar, Dewo bertukar nomor ponsel dengan Frans, untuk bisa melanjutkan aksi yang direncanakan Arka.
Hal itu tidak diketahui oleh keluarga Arka saat ini, karena lebih sibuk memindahkan Frans ke rumah sakit milik keluarga Arka.
***
Arka yang mendapat kabar, jika Arkan telah dipindahkan pun merasa lega, sebab Arka percaya jika Aqueena akan memberikan yang tebaik kepada Arkan.
"Bagaimana?"
"Sudah bersama Aqueena, aku yakin Arkan akan mendapatkan pertolongan yang terbaik." Sahut Arka, kemudian memeluk Naura dari belakang.
"Sudah ya sayang?" Lanjut Arka.
"Apanya?"
"Udah kelar kan?"
"Udah sih!, tapi belum keramas!" Sahut Naura, membuat Arka bernafas lega.
"Mandi bareng!"
Arka pun menarik tangan Naura menuju ke kamar mandi, dan Naura pun menurut.
Bagaimanapun keduanya sama-sama membutuhkan sentuhan, apalagi Naura yang lebih bersemangat, karena menginginkan seorang anak.
"Mandi aja lho Ka!"
"Yakin?" Sahut Arka yang kemudian membuka pakaiannya, karena ingin mandi.
Tidak ada bathub, maupun shower di kamar mandi tersebut, sebab Naura dan Arka belum ingin menggantinya.
Keduanya teringat ketika dirumah kakek Abimana, dan disana menggunakan gayung seperti pada umumnya hidup di kampung.
"Isss, aku keramas dulu!" Ketus Naura, karena Arka sudah mulai membuka pakaian Naura.
"Iya sayang!"
Kamar mandi yang ada saat ini.
"Besok kalau punya rumah sendiri, bikin yang lebar, serta ada bathub nya sayang." Ucap Arka, yang kemudian mengguyur badan Naura.
Naura diam, karena Arka melayaninya dengan baik, bahkan saat keramas pun, Arka lah yang melakukannya.
"Nah, gantian!" Ucap Arka, dan Naura pun menurut, bahkan Naura memberikan sentuhan yang berbeda, membuat Arka kegelian, karena ulah Naura.
"Iss, udah berdiri aja!" Celetuk Naura, sambil memainkan adik kecil Arka.
"Hooh, nahan dari kemarin itu sayang!" Sahut Arka.
Naura kemudian berjongkok dihadapan Arka, memainkan adik kecil Arka dengan tangan, kemudian mengecupnya perlahan.
Arka mengusap dan membelai rambut Naura, dan menikmati semua yang dilakukan Naura, bahkan saat saat adik kecilnya dikulum oleh Naura.
"Sudah sayang, sudah siap tempur lhoh!" Ucap Arka.
"Hihihi, asik kayaknya!"
Naura pun berdiri, kemudian mengalungkan tangannya dileher Arka.
"Kaki kanan apa kaki kiri yang mau diangkat?"
"Kanan deh, pas ada bangku buat pijakan!" Sahut Naura.
Ugghhh....
"Pelan-pelan!"
"Hmmm..!"
Arka pun memaju mundurkan gerakan pinggulnya, membuat Naura melenguh berulang-kali.
Gerakan Arka terhenti kemudian membalikkan badan Naura, dan Naura memposisikan diri dengan menungging.
Serangan adik kecil Arka dari arah belakang pun dimulai, Naura ternganga kemudian menutup mulutnya dengan telapak tangan.
Suara desahaan-desahaan pun terdengar hingga ke telinga Arka, membuat Arka semakin bersemangat.
"Let's go baby!"
Arka mempercepat pacuannya, membuat Naura menggelinjang, namun tak berlangsung lama, karena Arka membalikkan badan Naura kemudian membopongnya.
Layaknya koala, Naura dipangku oleh Arka yang duduk di bangku, dan kini Naura yang mengendalikan adik kecil Arka.
Emmmppphhh...
Naura tengadah, karena sensasinya luar biasa, bahkan Arka mencium seluruh leher Naura hingga ke dada dan memainkannya dengan bibir tepat di kacang mede yang menempel di dada Naura.
Semakin lama, Naura mempercepat pacuannya, hingga tak lama kemudian tubuhnya mengejang.
"Akuu, mma..mau keluar Ka!"
Ughhhh....
"Bareng sayang!"
Arka tak mau kalah, kemudian tangan kanan dan kirinya memegang pinggul Naura, agar benih yang keluar tidak tercecer dilantai seperti sebelumnya.
Keduanya sama-sama mencapai puncak nirwana, meski bermain di kamar mandi, hingga Naura memeluk Arka dengan erat dan Arka pun membalasnya.
Nafas keduanya terengah, namun bibir keduanya menyatu, saling meluumat, memberikan sensasi gairah yang berbeda.
Naura mengambil nafas dalam-dalam kemudian membuangnya, begitu juga Arka yang kemudian mengusap punggung Naura.
"Lagi?"
"Entar lah, masa lanjut terus!"
Arka tersenyum, kemudian bangkit dari duduknya sambil mengangkat Naura.
"Mau mandi lagi atau..?"
"Mandi lagi lah!" Sahut Naura yang kemudian turun dari gendongan Arka.
"Isss, masih Gedhe aja nih bocah!" Celetuk Naura yang sengaja menggenggam adik Arka.
"Ho'ohh, minta dibelain terus malam ini."
"Maunya!"
Arka dan Naura pun menyelesaikan mandinya malam ini, karena waktu sudah jam sembilan malam.
Bahkan keduanya belum makan setelah dari rumah sakit tadi, karena langsung menuju ke rumahnya saat ini.
"Makan diluar ya sayang!, kita lupa tadi engga beli sekalian!" Ucap Naura ketika selesai menggunakan pakaian.
"Ok!"
Arka menjawab sambil menyisir rambut Naura yang berantakan akibat ulahnya, kemudian menggerainya karena masih basah sehabis keramas.
Setelah selesai, Arka dan Naura pun keluar rumah untuk mencari makan malam, dan kali ini Arka mengendarai mobil, sementara Naura berada disampingnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Duduk di bawah-bawah, mandi di hilir-hilir"
...Orang merendah tidak berarti rendah, yang mengalah tidak berarti kalah. Kita hendaknya selalu merendahkan diri, jangan congkak atau sombong....
"Kiww kiww...!!"
"Uhuuuukkk..!!
"Kiww kiww..!!"
" Uhuuuukkk uhuuukkk...!!"
вєяѕαмвυηg...
ati" loh, jangan sampe nanti malahan jatuh cinta
awas aja kalau ketemu yang lebih anu, kamu anu/Hammer/
sepertinya ceritanya menarik...