NovelToon NovelToon
Why And Who ( Uncover The Whispers Of The Forgotten)

Why And Who ( Uncover The Whispers Of The Forgotten)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Fantasi Wanita
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: veluna

Ketika mimpi berubah menjadi petunjuk samar, Sophia mulai merasakan keanehan yang mengintai dalam kehidupannya. Dengan rahasia kelam yang perlahan terkuak, ia terjerat dalam pusaran kejadian-kejadian mengerikan.

Namun, di balik setiap kejaran dan bayang-bayang gelap, tersimpan rahasia yang lebih dalam dari sekadar mimpi buruk—sebuah misteri yang akan mengubah hidupnya selamanya. Bisakah ia mengungkap arti dari semua ini? Atau, akankah ia menjadi bagian dari kegelapan yang mengejarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon veluna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

petunjuk baru

 

Semalaman aku tidak bisa tidur. Kejadian tadi dan ucapan Ragnael terus terngiang-ngiang di kepalaku. Kata-katanya seperti membekas, seolah mencoba memperingatkan ku akan sesuatu yang belum sepenuhnya ku mengerti.

Aku juga masih bingung siapa sebenarnya ragnael ini, apa tujuannya, mengapa dia memberiku peringatan dan apa yang dia inginkan dariku.

Setelah sekian lama melamun memikirkan itu

Akhirnya, aku memilih untuk membaca novel kesayanganku, mencoba mengalihkan pikiran. Beberapa jam berlalu begitu saja. Tiba tiba alarmku berbunyi. Pukul empat pagi.

Aku bergegas turun dari tempat tidur, melipat selimut, dan mulai menjalani rutinitas ku. Memasak sarapan menyiapkan bekal dan membersihkan rumah, lalu masuk ke kamar mandi untuk mandi. Hari ini adalah hari Senin, waktu untuk kembali ke sekolah. Haihh jujur aku sangat malas berangkat ke sekolah tapi jika aku tidak kesekolah, maka aku akan berantem dengan Bob . oh iya Ngomong ngomong soal Bob tumben dia tidak teriak teriak didepan kamarku, huh mungkin setelah kepergian tanteku dia jadi dapat hidayah. Maybe.

Setelah bersiap-siap, aku akhirnya berangkat. Sesampainya di sekolah, seperti biasa, aku melihat seseorang menungguku di depan gerbang. Tapi kali ini hanya Maya yang ada di sana. Ari masih di kampung, jadi dia tidak masuk hari ini.

"Pagi, Sophia," sapa Maya dengan senyum ceria.

Aku membalasnya dengan senyum kecil. "Pagi."

Kami pun berjalan bersama menuju kelas.

Di perjalanan

"Sophi, yang kemarin itu apa?" tanya Maya tiba-tiba, memecah keheningan.

Aku sedikit terkejut mendengar pertanyaannya. "Kamu nggak apa-apa, kan?" lanjutnya, dengan nada penuh perhatian.

Aku terdiam, memikirkan ucapan Ragnael semalam: "Jangan pernah mempercayakan siapa pun, bahkan teman, sahabat, atau keluarga." Kata-kata itu membuatku ragu. Aku ingin bercerita, tetapi aku memutuskan untuk tidak memberitahu Maya.

"Ah, nggak apa-apa kok," jawabku akhirnya, mencoba tersenyum untuk meyakinkannya.

Maya memandangku sebentar, tampak ragu, tetapi dia memilih untuk tidak memaksa. "Oke, kalau kamu ga mau bilang nggak apa-apa.Tapi nanti kalau kamu pengen cerita cerita aja ya, aku siap jadi pendengar nya." Ucapnya.

Aku terharu mendengarnya ternyata masih ada yang peduli padaku, aku jadi tidak enak karena tidak menceritakan semuanya padanya.

Kami melanjutkan perjalanan dengan obrolan ringan, hingga akhirnya sampai di depan kelas.

"Aku masuk duluan, ya," ucap Maya sambil melambaikan tangan.

Aku membalas dengan senyum dan anggukan, lalu melangkah ke kelasku sendiri.

Di kelas

Hari ini terasa begitu membosankan. Tanpa Ari, semuanya terasa lebih sunyi. Aku mengikuti pelajaran dengan lesu, tidak banyak berbicara dengan siapa pun. Bahkan saat bel istirahat berbunyi, aku tidak terlalu bersemangat.

"Sophia, ke kantin bareng yuk," ajak Eva, salah satu teman sekelasku. Tumben pikirku.

"Nggak, deh. Duluan aja," jawabku sambil tersenyum tipis.

Sejujurnya, aku merasa aneh dengan suasana di kelas. Beberapa waktu lalu, aku masih sering menjadi bahan ejekan. Tapi belakangan ini, semuanya berubah. Tidak hanya aku, bahkan murid-murid lain yang dulu sering diejek kini tidak lagi menjadi bahan cemoohan. Kelas ini terasa lebih damai dari biasanya.

Aku memutuskan untuk ke perpustakaan saja. Kebetulan, aku juga membawa bekal, jadi tidak perlu ke kantin.

Di perpustakaan

Langkahku menuju perpustakaan terasa ringan, meski pikiranku dipenuhi banyak pertanyaan. Sesampainya di sana, suasana yang sepi langsung menyambutku. Hanya ada beberapa siswa yang duduk di meja sambil membuka buku.

Aku berjalan ke rak-rak di sudut, mencari buku yang bisa menarik perhatianku. Saat menarik sebuah novel dari rak, aku menemukan sebuah kertas kecil yang terlihat tua terselip di antaranya.

"Apa ini?" bisikku pelan.

Kertas itu kekuningan, seperti sudah sangat lama. Tulisan di atasnya dibuat dengan tinta yang hampir pudar. Hanya ada beberapa kata:

"Cari bayanganmu di tempat yang paling sunyi."

Huh siap yang merobek buku di perpustakaan ini. Menyebalkan sekali, pikirku.

Kertas itu kusimpan di saku rok, lalu kembali mencari novel lain untuk kubaca. Aku menemukan satu yang menarik dan duduk di meja dekat jendela. Sambil membuka bekal, aku mencoba menikmati makanan dan membaca. Tapi pikiranku terus kembali ke kertas tadi. Aku jadi teringat buku aneh yang ku pinjam dari perpustakaan.

"Bayangan… tempat sunyi…" gumamku. Apa ini ada hubungannya?

Tiba-tiba, sebuah suara memanggilku dari belakang.

"Sophia?"

Aku menoleh cepat. Maya berdiri di sana, menatapku dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.

"Eh, Maya? Kenapa kamu di sini?" tanyaku gugup.

Dia mendekat sambil membawa sebuah buku. "Aku tadi lihat kamu ke sini, jadi aku menyusul. Kamu kelihatan aneh sejak pagi, sophi. Ada apa sebenarnya? Kamu bisa cerita kalau ada masalah, tahu."

Aku terdiam sejenak, memandang Maya. Hatiku ingin memberitahunya semuanya. Tapi suara Ragnael kembali menggema di pikiranku, "Jangan pernah mempercayakan siapa pun."

"Aku… nggak apa-apa kok," jawabku akhirnya, berusaha tersenyum.

Maya menatapku dengan tatapan penuh kecurigaan, tapi dia tidak memaksa. "Oke, kalau kamu bilang begitu. Tapi kalau kamu butuh cerita, aku selalu ada ya."

Aku hanya mengangguk. Maya kemudian pergi kembali ke rak untuk mencari bukunya, sementara aku mencoba mengalihkan perhatian pada novel yang ada di tanganku.

Suasana mendadak berubah. Angin dingin berembus, membuat bulu kudukku berdiri. Aku memandang ke jendela, tapi semuanya terlihat normal. Saat kembali melihat ke meja, aku terkejut.

Kertas kecil yang tadi kusimpan di saku kini ada di atas novelku.

"Bagaimana bisa?" bisikku, merasa panik.

Aku melihat sekeliling, memastikan tidak ada yang melihatku. Tulisan di kertas itu mulai memudar, digantikan oleh simbol—simbol yang sama seperti yang kulihat di buku merah semalam.

Aku terpaku, merasa tubuhku bergetar. Tapi rasa ingin tahu memaksaku untuk menyentuhnya.

Begitu jari-jariku menyentuh simbol itu, sebuah suara terdengar, seperti bisikan dari dalam kepalaku:

"Kau harus menemukan pintu sebelum bayangan datang menjemputmu."

Aku tersentak dan menarik tanganku. Nafasku memburu, dan kertas itu kini kembali kosong.

Aku meremas kertas itu, memasukkannya ke tas, dan mencoba menenangkan diriku. Tapi otakku dipenuhi dengan pertanyaan. Apa maksud dari semua ini?

Bel berbunyi, menandakan waktu istirahat selesai. Aku membereskan mejaku dan berjalan kembali ke kelas. Di pintu perpustakaan, Maya sudah menungguku.

"Sophia, ayo balik ke kelas," katanya.

Aku mengangguk tanpa berkata apa-apa. Langkahku terasa berat, pikiranku terus dipenuhi dengan suara aneh dan simbol misterius itu.

--------(⁠。⁠♡⁠‿⁠♡⁠。⁠) see you

1
flowers
banget 😒👊🥲
flowers
tapi endingnya agak Laen ya 😭👹
flowers
up 🤐
flowers
ha betul juga , 🤔
Why
Hello cantik.. aku mampir, this story so beautiful because you are princess
TAG
itu nenek kebayan/Grin/
TAG
Ari sih mimpiin kamu setiap hari /Facepalm/
TAG
Ibu memang selalu terbaik
TAG
Pahit pasti/Slight/
diegodirga111
bagus
flowers: terimakasih sdh mampir
total 1 replies
banana87
menarik.
lolapaza
next thor
lolapaza
keren thorr
flowers: trmksih
total 1 replies
ǫ ⃟日本 🅰🅻🅸🅰🅽🅰❀❦
semangat /Smile/
flowers: terimakasih udh mampir 🙏
total 1 replies
🇮🇩 LianaLyrashiaa_1805
waduh.. mereka siapa nih?
flowers: hayooo... tebakkk 😼😼
total 1 replies
Cevineine
Semangat thor, semoga banyak yang baca
Cevineine: mampir jg thor
flowers: terimakasih sudah mampir kk
total 2 replies
𝐌𝐚𝐮𝐫𝐚.
Ceritanya bagus, tapi seperti sedang baca diary/Slight/
𝐌𝐚𝐮𝐫𝐚.: Memang bagus, saya merasakan mimpi tersebut.
flowers: makasih review nya kk
total 2 replies
Ahmad Rezky
terima kasih author sudah Singga
Jihan Hwang
keren thor..
mampir juga dikerya ku ya jika berkenan/Smile//Pray/
Ahmad Rezky
semangat author singgah di novel ku ya🤗
flowers: terimakasih dukungannya kk 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!