Cinta Gila
"Arka!, jangan ngoceh mulu. Cepat kerjain tugas dari saya, jam 12 tet harus ada di meja saya. Kalau tidak, kamu saya pecat!!"
Suara keras yang berasal dari pintu ruangan CEO, yang tak lain adalah Naura. Orang kepercayaan dari Tuan Mahendra.
Naura sebelumnya adalah sekertaris di perusahaan Mahendra. Semenjak Tuan Mahendra sakit sakitan dan tidak diperbolehkan banyak aktivitas, maka Naura dipercaya sebagai CEO sementara, sebelum putra dari tuan Mahendra kembali dan mampu mengendalikan perusahaan.
"Baik Bu," sahut Arka kemudian kembali ke meja kerjanya.
Arka melirik sekilas ke arah Naura sambil memelototkan matanya. Seakan tidak terima ditegur oleh Naura.
"Apa!!, mau ngelawan!, SP 1!" ucap Naura yang kemudian berlalu masuk kedalam ruangan CEO.
Brakkk...!!!
Pintu ruangan dibanting tiba tiba oleh Naura. Karena kesal melihat Arka justru tidak segera menyelesaikan laporannya.
Arka pemuda berusia 22 tahun, berwajah tampan badannya yang atletis membuat gadis-gadis disekitarnya tertarik dengan Arka.
ARKA ABIMANA MAHENDRA
pict: from pinteres
Rambut yang gondrong dan ada tatto kucing di lengan kanannya.
Entah kenapa dahulu sewaktu SMA iseng membuat tatto bergambar macan, namun hasilnya bergambar kucing. Sehingga sering menjadi candaan teman temannya.
Arka kuliah di luar negeri dan kini harus magang di perusahaan Mahendra sebagai salah satu staf di perusahaan tersebut.
Terhitung sudah dua bulan magang di perusahaan, Arka sudah terbiasa mendapat omelan serta amarah dari Naura.
Namun untuk hari ini terasa berbeda dengan aura dari Naura. Sebab tidak biasanya Naura sang CEO marah marah dari pagi.
Memang sejak tadi, Arka menggoda Selvi yang menjadi sekertaris setelah Naura di angkat CEO sementara.
Dan Arka lah yang ditunggu selama ini menghilang, karena cek-cok dengan papanya, Gatot Mahendra.
Arka saat ini magang menjadi salah satu staf di kantor tersebut, yang tak lain adalah perusahaan milik Papanya. Arka selalu ditemani Selvi dalam mengerjakan tugas kantornya. Sebab hanya Selvi lah yang paham akan urusan perusahaan bersama Naura.
Orang-orang kantor tidak tahu, jika yang ditunggu adalah Arka yang nyatanya sudah berada di perusahaan tersebut selama dua bulan.
Naura adalah anak yatim piatu yang dahulu mendapat beasiswa dari tuan Mahendra.
Gadis berusia 25 tahun dengan wajah cantik dan mirip Jisoo blackpink itu memenuhi amanah dari tuan Mahendra.
NAURA KUSUMA DEWI
pict from pinteres
Yaitu menjadi pegawai tetap di perusahaan Mahendra group saat ini. Bahkan ia diangkat menjadi sekertaris ketika awal bekerja di perusahaan.
Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang real estate segala bidang ini maju pesat setelah di tangani oleh tuan Mahendra.
Namun kedua putra putrinya tidak mau mengganti pucuk pimpinan.
Aqueena putri pertama Mahendra justru lebih memilih menjadi dokter bedah dan kini mengurus Rumah Sakit Mahendra Medical milik sang kakek.
Sementara Arka dengan terpaksa mengikuti perkataan pujaan hatinya untuk bergabung di perusahaan Mahendra group, sebagai staf biasa.
***
"Coba kalau bukan CEO yeee!, gue cipokk tuh mulut." gerutu Arka.
"Husss, ga boleh ngomong gitu. Ingat loe udah SP 1 tadi bu bos bilang," Sahut Selvi sambil mengetik keyboard komputer di meja kerjanya.
Selvi kemudian melirik ke arah Arka yang masih menggerutu karena omelan dari Naura sang CEO.
Sementara dibelakangnya Selvi ada Angga, teman satu team Selvi serta Arka. Kemudian di kubikel sebelahnya lagi, terdapat beberapa staf kesekretariatan yang membantu Selvi dan Arka.
Semuanya tampak bengong ketika Arka seringkali santai jika berhadapan dengan CEO saat ini.
Sementara anak anak yang lain tidak ada yang berani berbuat ulah seperti Arka, karena Naura sudah di cap sebagai pimpinan paling galak.
"Ckk, dahlah, gue mau ngopi bentar," celetuk Arka kemudian berdiri menuju pantri, untuk membuat kopi kesukaannya.
Belum juga melangkah Arka berhenti karena pintu ruangan CEO terbuka.
"Mau kemana kamu!, mana laporannya?" ketus Naura sambil menatap Arka yang hendak meninggalkan meja kerja, tangannya tengadah meminta laporan yang Arka buat.
"Kan jam 12 Bu, saya ngopi dulu, ah elahhh," sahut Arka kemudian berlari menuju pantri.
"ARKA!!"
Naura pun berteriak memanggil Arka yang sudah hilang di balik pintu pantri. Naura tampak kesal, karena Arka lebih banyak mengabaikan pekerjaannya.
"BENTAR BU BOS!!" Sahut Arka dari dalam pantri.
Kepala Arka keluar dari balik pintu kemudian menatap Naura sambil menjulurkan lidahnya.
"Laporannya cepat selesaikan, di tunggu pak Mahendra 5 menit lagi!" Teriak Naura sambil berkacak pinggang ke arah pantri.
Mendengar nama Mahendra, Arka segera keluar dari balik pintu pantri.
Kopi yang belum sempurna diseduh pun Arka bawa menuju meja kerja.
"Iya iya, ah elahhh," gerutu Arka kemudian duduk di tempat kerjanya.
Arka segera menyalin serta mencetak laporan yang diminta oleh Naura.
"Bawa masuk!"
Brakkk...!!
Naura kembali membanting pintu ruang kerjanya karena kesal terhadap Arka yang tidak serius dalam bekerja.
Tak lama kemudian Arka selesai mencetak laporan, kemudian membawa masuk kedalam ruangan CEO.
Sebenarnya Arka adalah anak yang cerdas, bahkan ia sampai di sekolahkan ke luar negeri oleh papanya.
Mengerjakan laporan seperti saat ini tidak akan menunggu lama untuk menyelesaikan.
Namun dasar Arka memang anak yang bandel dan tengil. Bahkan banyak teman-temannya yang bilang, jika Arka seorang playboy kelas teri dari kala SMA.
Hingga selesai kuliah pun, ia masih dijuluki si Playboy kelas teri. Namun itu tidak masalah bagi Arka.
Tak menunggu lama Arka keluar kembali setelah memberikan laporan kepada Naura. Namun wajahnya tampak memerah menahan amarah. Entah apa yang membuat Arka seperti itu.
"Kenapa loe Ka, kok muka loe seperti kepiting rebus gitu?" ucap Selvi yang menatap Arka keluar dari ruangan CEO.
"Mau tahu, atau mau tahu banget?, Kepo!"
Arka tak menjawab pertanyaan dari Selvi , kemudian duduk di bangku kerjanya. Dan menyerutup kopi buatannya tadi.
Hingga siang hari, tepat pukul 12, Naura keluar dari ruangannya untuk makan siang di kantin.
"Ayo Vi ke kantin," ucap Naura sambil mendatangi Selvi yang berada disebelah Arka.
Arka cuma melirik sekilas, kemudian berbalik badan mencari keberadaan Angga.
"Ayoklah, cus," sahut Selvi kemudian berdiri dan membereskan meja kerjanya.
"Mas Angga jadi mau makan bakso bareng?" Celetuk Arka yang masih menatap Angga.
"Jadi duuung." Sahut Angga
"Ayo bareng, gue mau makan yang pedes banget hari ini, biar ayangku ngomel terus sampe pagi."
Arka dan Angga pun melangkah menuju lift karyawan dan meninggalkan ruangan tersebut.
Sementara Naura melotot karena ucapan Arka yang sejak tadi ngoceh terus.
"Hey, Bu boss, kenapa melah merhatiin Arka sih?, demen yaaa?" Sentak Selvi sambil melirik sekilas, kemudian menarik tangan Naura.
"Isss, apaan sih!" Gerutunya.
"Ya kali suka berondong, loe kan masih lajang. Dan belum pernah lihat jalan sama cowok. Siapa tahu loe naksir sama Arka yang ngeselin itu."
Keduanya menuju lift khusus CEO untuk menuju ke kantin, Naura hanya menggelengkan kepala.
"Makan bakso yukk!" Ajak Naura kepada Selvi.
Selvi melirik ke arah Naura sambil memutar bola matanya, malas.
"Ckk, bilang aja loe mau deketin Arka!"
Gerutu Selvi sambil menekan tombol lift, kemudian masuk lift setelah pintu terbuka.
"Ngaco loe!!"
Keduanya pun masuk lalu menuju lantai satu. Dalam ruangan lift hanya dua orang, karena lift tersebut memang khusus petinggi perusahaan.
Dan saat ini hanya Naura dan Selvi yang diperbolehkan menggunakannya. Karena hanya dua orang itulah yang saat ini dipercaya oleh tuan Mahendra.
ANGGA
pict : from pinteres
***
SELVI
pict : from pinteres
" Iyalah demen tuh si Naura sama Arka!"
"Ahhh, jangan jangan nih yaaakk!!"
.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
salam kenal👋jika berkenan mampir ya😇👍🙏
2024-11-08
1
ॐ𝓫⋰on.off
sukses trus buat karya nya kak
2024-11-19
1
𝐇𝐈𝐀𝐓𝐔𝐒
penasaran sama Arka..kenapa Arka keluar dari ruangan Selvi dalam keadaan marah..
2024-11-06
0