Suamiku, jika kamu bahagia bersamanya. Maka Izinkanlah aku pergi. Aku sungguh tidak sanggup bertahan seperti ini terus! Kamu sekarang sudah berubah, tidak seperti dulu lagi. Kamu sekarang melupakan kewajibanmu memberikan nafkah dan batin kepadaku. Jika di rumah, tidak ada lagi surga untukku, maka izinkanlah aku pergi dari hidupmu, agar kamu tidak menanggung dosamu karena kelalaianmu!
Akankah Chandra melepaskan Tika,saat istrinya meminta untuk pergi dari kehidupan suaminya? Atau justru Chandra mempertahankan hubungannya dengan Tika, dan berubah menjadi suami yang bertanggung jawab?
Akankah, Tika akan memilih bersama hidup dengan Andrew dan menceraikan Chandra?
Yuk mampir, ceritanya disini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pipihpermatasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Aku bukan pelacur?
"Bi apakah Tika sudah pulang?" tanya Chandra kepada bi Mpik asisten rumah tangga yang baru saja bekerja.
"Belum Den, ini kopinya Den," ucap bi Mpik sambil menyimpan kopi tersebut di atas meja.
"Iya terima kasih Bi." Jawab Chandra.
"Iya sama-sama Den. Ya sudah saya permisi dulu karena ada pekerjaan yang di selesaikan Den," ucap bi Mpik sambil berlalu pergi dari ballroom dan berjalan menuju dapur.
'Si Tika kemana? Jam segini belum pulang lagi? Sebenarnya dia kerja apaan sih, jam segini belum pulang,' gumam Chandra pada diri sendiri sambil menatap jam tangannya menunjukan pukul 10 malam.
Tiba-tiba terdengar suara mobil di luar, lalu Chandra pun berjalan menuju jendela untuk melihat keluar siapa mobil tersebut.
'Mobil siapa itu? Kayaknya bukan mobil Tika deh. Lalu mobil siapa itu?' gumam Chandra sambil menatap mobil tersebut dari jendela yang berada di ballroom.
'Tunggu dulu! Itu kan, si Tika? Dia naik mobil siapa, terus mobil si Tika kemana? Eh dia sama seorang pria tuh, siapa pria itu? Kurang ajar ya si Tika, awas saja aku akan kasih kamu hukuman!' geram Chandra sambil menatap Tika yang kini sedang mengobrol dengan Andrew.
*Di luar rumah.
"Pak Andrew, saya ucapkan terima kasih karena sudah mengantarku pulang," ucap Tika saat sudah keluar dari mobil dan menatap Andrew.
"Iya sama-sama Tika, kamu jangan merasa sungkan sama saya ya." Andrew kemudian membalas senyuman Tika.
"Iya pak. Ya sudah kalau begitu saya permisi pamit masuk ke dalam rumah," ucap Tika.
"Iya silahkan Tika. Saya juga sama mau pulang kok sekarang."
"Ya sudah kalau begitu hati-hati ya pak di jalannya."
"Iya Tika, ya sudah saya pamit."
"Iya pak." Tika sambil menganggukan kepala.
Andrew pun masuk ke dalam mobil, lalu pergi dari halaman rumah Tika. Dan Tika pun dengan segera masuk ke dalam rumah.
"Jam segini baru pulang, emangnya kerja apa sih hem? Atau jangan-jangan kerja di Bar melayani Bos-bos yang berduit banyak lagi," sindir Chandra sambil menatap Tika yang kini sudah berada di dalam ballroom.
"Maksud kamu apa berbicara begitu hah? Aku kerja bukan di tempat yang kamu pikirkan," ucap Tika sambil menatap tajam Chandra.
"Masa? Terus kenapa baru pulang jam segini hah? Aku lihat tadi kamu di antar sama seorang pria, bukankah itu sudah menunjukan kalau kamu kerja sebagai pelacur!"
Plaakk .... Satu tamparan mengenai pipi Chandra.
"Jaga bicaramu Chandra! Aku bukan kerja sebagai pelacur! Aku kerja di PT. CHAYA, perusahaan yang sedang terkenal sekarang. Dan kamu tahu, aku kerja lembur terus mobilku kempes dan di antar pulang oleh Andrew. Terus tiba-tiba mobilnya mogok makanya aku pulang jam segini!" Tika mencoba menjelaskan secara detail agar Chandra tidak salah paham.
"Oh jadi dia namanya Andrew? Bagus sekali baru pertama kerja tapi akrab banget ya. Atau jangan-jangan kamu sudah lama menjalin hubungan di belakangku?" Chandra sambil menatap tajam Tika dan mengusap pipinya yang sakit karena tamparan dari Tika.
"Kamu jangan menuduhku yang enggak-enggak! Justru kamu lah yang sebenarnya selingkuh di belakangku kan, hah?"
"Cih punya istri malah menuduh balik aku lagi. Kalau kamu benar memang sudah selingkuh jujur saja, bukannya malah menuduh balik aku."
"Ya ampun ada apa sih, malam-malam malah berdebat ganggu orang tidur saja." gerutu bu Lena sambil menatap Tika dan Chandra bergiliran.
"Ini Bu si Tika, dia telah menuduhku kalau aku selingkuh. Padahal dia sendiri yang selingkuh, tadi aku lihat di anterin sama pria lain Bu." Adu Chandra terhadap Ibunya.
"Apakah benar yang dikatakan oleh Chandra, kalau kamu di antar pulang sama pria lain?" tanya Bu Lena sambil menatap Tika.
"Iya Bu, tapi itu bukan selingkuhan Bu. Dia itu atasan saya Bu, mobil Tika kempes makanya di antar pulang oleh Atasanku." Jawab Tika.
"Bohong Bu, mana ada atasan yang mau anterin karyawannya bila baru kenal," Chandra sambil menatap sinis Tika.
"Kamu itu enggak percayaan sekali ya. Justru kamu lah yang selingkuh, saya lihat di Cafe Extra kamu makan sambil merangkul dan mencium tangan wanita tersebut."
Deg, Chandra pun membesarkan matanya karena terkejut dengan ucapan Tika. Bagaimana bisa, Tika mengetahui kalau dirinya sedang pergi bersama wanita lain.
Bersambung ...