NovelToon NovelToon
Si Mesum Arya

Si Mesum Arya

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: M. Novri Al-zanni

Aiko seorang gadis cantik yang memiliki garis keturunan orang jepang pindah ke Indonesia untuk melanjutkan sekolahnya di Indonesia karena urusan pribadi keluarganya.

Aiko pindah sekolah saat menduduki bangku kelas 3 di SMAN Rubinium. Saat pertama kali masuk sekolah, Aiko menjadi pusat perhatian karena memiliki paras yang cantik. Kulitnya yang putih dan tubuhnya yang ideal membuat para gadis iri melihat tubuhnya yang begitu sempurna.

Aiko di sukai oleh banyak laki-laki di sekolahnya dan tidak jarang ada orang yang menyatakan perasaannya. Tapi semuanya di tolak oleh Aiko karena ia ingin berfokus pada masa depan dan karirnya.

Awalnya ia mengira kehidupan sekolahnya di Indonesia akan baik-baik saja dan berjalan seperti biasanya. Tapi kejadian-kejadian aneh mulai bermunculan, gangster, tawuran, geng motor, dan hal-hal aneh lainnya.

Sampai suatu kejadian yang tidak pernah diperkirakan muncul dan menimpa Aiko. Aiko terpaksa menikahi seorang murid laki-laki yang sekelas dengannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M. Novri Al-zanni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lebih Dekat Lagi

Malam hari telah tiba dan telah menjadi begitu larut. Sudah waktunya berhenti bermain karena sudah larut adalah waktunya untuk beristirahat dan tidur. Karena untuk beberapa hari ini rumah Arya sedang di kunjungi oleh teman-temannya, maka beberapa kamar akan digunakan untuk bersama.

Meskipun di rumah Arya yang begitu besar ini memiliki cukup kamar untuk seorang diri tidur di salah satu kamar manapun yang ia suka. Tapi para laki-laki lebih memilih untuk berkumpul di satu kamar. Sementara Aiko satu kamar dengan Rika, alhasil hanya ada dua kamar saja yang di pakai.

Suasana malam hari begitu sangat sunyi, padahal tadi semua orang sedang bergembira dan berisik. Semua orang sudah tertidur dengan pulas sekali, tapi Aiko tiba-tiba saja Terbangun di tengah malam. Tenggorakannya terasa sedikit panas dan butuh air minum, mungkin ini di sebabkan karena dia sudah terbiasa makan bubur selama berhari-hari.

Aiko cukup merasa kesulitan karena Rika memeluknya dengan erat seperti sebuah guling. Aiko berusaha untuk lepas dan akhirnya dia berhasil melepaskan diri dari Rika. Setelah itu Aiko pergi keluar kamar dengan perlahan-lahan agar Rika tidak terbangun.

"Dasar Rika, membuatku kesulitan saja" gumam Aiko yang sedikit kesal.

Aiko pergi keluar kamar untuk mengambil air minum di dapur. Tapi begitu melihat ada Arya yang sedang duduk melamun di dapur, ia segera menghampirinya. Arya terlihat sedikit terkejut dengan kedatangan Aiko yang tiba-tiba sudah berada di depannya.

"Kenapa kau masih belum tidur? Apa yang kau lakukan seorang diri di sini?" ucap Aiko sambil menuangkan air minum ke gelas.

Arya terlihat sedikit mencurigakan dan dia menjawab, "Ah, aku hanya mengalami sedikit insomnia" ucap Arya tapi Aiko tak mempercayainya.

Setelah minum Aiko tidak kembali ke kamarnya tapi ia malah mengambil kursi dan duduk di sebelah Arya. Kemudian mereka berdua mengobrol di tengah malam dengan lampu dapur yang menyala. Aiko tidak bisa kembali ke kamarnya karena Arya menunjukkan gerak-gerik yang mencurigakan.

"Sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan. Katakan saja padaku, lagi pula aku adalah istrimu" ucap Aiko dengan wajah datar.

Arya terdiam sejenak dan ia tersenyum sedikit kemudian berkata, "Terima kasih ... Aku hanya berpikir apa yang akan terjadi jika kau tidak pernah datang. Apa yang akan kulakukan setelahnya pasti tidak akan pernah mengira akan menjadi seperti ini, dan itu juga berlaku untukmu" ucap Arya dengan wajah murung nya.

Aiko terdiam sejenak dan mencoba untuk memahami kata-kata yang diucapkan Arya. Karena Aiko selalu merasa bahwa apa yang selalu terucap dari mulut Arya pasti berisi pesan tersirat. Begitu Aiko menemukan kesimpulan dari kata-kata Arya, ia segera mengajaknya untuk mengobrol.

"Aku juga pernah berpikir begitu, seperti apa kehidupanku jika seandainya aku tidak pernah ke sini dan tetap berada di jepang." ucap Aiko sambil menuangkan air minum ke gelasnya untuk kedua kalinya.

"Ternyata kau juga sempat memikirkannya ... Maaf" ucap Arya yang wajahnya semakin murung dan bersedih.

Aiko tidak suka jika melihat Arya murung dan bersedih karena dirinya. Bukan karena Aiko peduli padanya, tapi karena jika Arya murung dan sedih karena dirinya hal itu membuat Aiko merasa bersalah. Karena itulah Aiko tidak suka melihatnya, hal itu hanya akan menambah beban dalam hati dan pikiran Aiko melihat Arya seperti itu.

"Kenapa kau meminta maaf? aku tidak tahu apakah ini adalah jalan untuk menuju takdir terburuk atau takdir terbaik. Tapi karena takdir membawaku ke sini, banyak kejadian yang baru yang belum pernah kurasakan saat aku di jepang" ucap Arya yang sedang bercerita dengan sangat serius.

Aiko terlihat dengan sangat senang hati menceritakan tentang apa yang ia rasakan saat ini. Wajahnya dan senyuman itu membuat perasaan Arya terasa sedikit lebih lega. Di malam itu mereka terus mencurahkan isi hati dan pikiran mereka.

"Kau benar ... sebelumnya aku juga tidak akan menyangka kalau aku akan memiliki istri secantik dirimu secepat ini. Lalu setelahnya karena kehadiranmu juga pandangan orang-orang terhadapku mulai berubah secara perlahan. Bahkan karena mu juga aku bisa mendapatkan teman baru sekarang" ucap Arya sambil tersenyum lebar.

Aiko sedikit terpukau melihat senyuman Arya yang terlihat seperti lelaki polos. Aiko segera menepuk-nepuk pipinya seraya berkata dalam hatinya, "Dia bukan orang polos, dia itu adalah orang mesum". Mereka berdua terus mengobrol dan mengobrol bersama-sama.

Hingga akhirnya sudah tidak ada satu katapun lagi yang ingin mereka bicarakan lebih lanjut. Mereka kehabisan topik untuk terus berbicara, dan hal itu membuat mereka harus mengakhiri obrolan ini. Mereka segera membereskan mejanya sebelum akhirnya kembali ke kamar masing-masing.

Setelah Aiko membereskan gelas yang ia pakai, Aiko segera kembali. Sementara itu Arya terlihat diam saja sambil menatap Aiko dengan wajah yang mencurigakan. Aiko yang sudah berjalan kembali ke kamarnya, akhirnya harus kembali menemui Arya karena sepertinya ada yang ingin ia sampaikan kepadanya.

"Ada apa lagi? Apa lagi yang kau pikirkan?" ucap Aiko dengan sabar.

Arya terlihat malu-malu saat ingin menjawabnya, "Anu ... Apakah aku boleh memintamu ... Untuk tidur satu kamar denganmu?" ucap Arya dengan wajahnya yang malu-malu.

Aiko yang mendengarnya pun ikut tersipu malu, "Ke-kenapa tiba-tiba kau ingin tidur di satu kamar yang sama denganku?" ucap Aiko yang menahan wajahnya agar tidak memerah.

"Ka-kalau tidak boleh tidak apa-apa. Kalau begitu selamat malam" ucap Arya yang langsung menyerah dan segera meninggalkan Aiko.

Saat Arya ingin pergi, tiba-tiba saja Aiko menarik tangannya. "Jika itu yang kau inginkan ... A-aku tidak masalah" ucap Aiko yang terlihat malu-malu.

Wajah Arya yang tadinya terlihat murung dan bersedih tiba-tiba saja berubah drastis. Ia terlihat sangat senang begitu Aiko mau menerima permintaannya, benar-benar seperti seorang anak kecil di mata Aiko. Karena kamar pribadi mereka di pakai oleh teman-teman mereka, akhirnya mereka berdua pergi ke kamar lain.

Setiap kamar yang ada terlihat sangat sama persis, design dan juga barang-barang yang ada di kamar. Meskipun begitu semua ruangan yang ada di rumah ini tetap terlihat sangat luar biasa menurut Aiko. Lalu mereka berdua berbaring di satu kasur yang sama dengan jarak yang berjauhan.

"Jika kau merasa tidak nyaman, katakan saja. Kita bisa kembali ke kamar kita masing-masing" ucap Arya yang masih merasa tidak enakan dengan Aiko karena ia merasa bahwa ia telah memaksanya.

Aiko segera membalikkan tubuhnya dan menghadap Arya seraya berkata, "Jangan pikirkan hal-hal yang tidak perlu, cukup pikirkan saja apa yang membuatmu senang" ucap Aiko yang berusaha membuat Arya agar lebih mementingkan dirinya sendiri.

"Ba-baiklah ... Kalau begitu, apakah aku boleh tidur sambil menggenggam tanganmu?" ucap Arya sambil tersenyum tipis.

Aiko segera menarik tangannya dan membalikkan tubuhnya membelakangi Arya. Wajah Arya yang terlihat senang dan berharap bahwa Aiko akan menuruti permintaannya kembali menjadi sedih. Lalu tiba-tiba saja Aiko menggenggam tangan Arya sementara kepalaku tidak menghadap ke arah Arya karena malu.

Wajah Arya kembali menjadi senang, dan membuat Arya berpikir sesuatu. Bahwa apa yang ia lihat pada mimpinya saat itu bukanlah sesuatu yang terbaik, karena momen yang terbaik adalah dimana saat dirinya bisa bersama dengan Aiko yang sekarang. Malam itu mereka tertidur dengan sangat pulas dalam keadaan mulut yang tersenyum.

1
范妮·廉姆
Hai ka
gabung yu di GC Bcm
kita d sn akan belajar brg mengenai teknik nulis. sama Kaka mentor senior
JD ckup follow me
maka Kaka akan dpt undangan thx.
Novi Az-Zahra: sudah ku follow kak, jangan lupa invit yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!