Dion Mahesa Birawa adalah seorang menantu yang tidak berguna di keluarga Wolf. Setiap hari hanya mendapat hinaan dari seluruh anggota keluarga mereka, terutama Jasmine istrinya, dengan teganya berkhianat di belakangnya.Perceraian sudah tidak bisa di elakkan lagi. Tapi, tanpa mereka sadari, lelaki yang selalu di anggap tidak berguna itu, adalah seorang putra mahkota, pewaris tunggal sebuah perusahaan besar dunia. Tidak ada yang tidak mungkin baginya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aditya Jetli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. Jati diri mulai terungkap
"Kalau kau bukan pengemis, lalu kau siapa?.Kenapa kau mengacak acak rambutmu sendiri seperti orang gila?"
"Jangan sembarangan kalau ngomong. Aku benar benar bukan pengemis, aku hanya berniat duduk disini, dan melepaskan kekesalanku pada seseorang, tahu kau!"
"Bagiku itu sama saja, pakaianmu memang bagus, Sepertinya kau habis dari pesta, Apakah pasanganmu selingkuh, dan kau lari darinya, atau.. ?"
"Atau apa? Jangan asal bicara kamu!" Bentak Jasmine marah
Orang yang dibentak mundur ketakutan, dia tidak menyangka perkataannya akan menyulut emosi dari lawan bicaranya
Sementara Jasmine, benar benar marah, ketika disebut sebagai pengemis, padahal dia hanya berniat duduk di bangku dekat taman itu, untuk sekedar melepaskan lelah. Walaupun sejujurnya, perutnya sangat lapar, tapi dia tetap tidak mau mengemis, hanya untuk sekedar mendapatkan makanan
Sedangkan anak tertua dari pasangan itu, memang benar benar kurang ajar. Dengan umur yang terpaut jauh, tapi sikapnya kepada orang yang lebih tua sangat tidak sopan
Itu bukan salahnya juga, dia dan keluarganya, saat itu sedang menikmati indahnya taman pada malam hari, yang diterangi dengan lampu yang berwarna warni
Saat mereka sedang lewat di trotoar jalan taman itu, tanpa sengaja, mereka melihat ada seorang wanita, yang sedang mengacak acak rambutnya, sambil menggerutu tanda kesal
Atas kelakuannya itulah, maka salah seorang dari mereka mengira, bahwa wanita yang dilihatnya itu, adalah pengemis, atau orang gila, yang tak mendapatkan jatah makanan
"Maafkan sikap anak gadis ku ini nona, memang kadang kadang, dia sembarangan bicara. Mohon jangan diambil hati." Kata bapaknya terkesan bijaksana
"Kami kebetulan lewat di tempat ini, dan tanpa sengaja melihat nona sepertinya sedang marah."
"Lalu apa hubungannya antara marah, dengan memberikanku makanan dan sedikit uang itu. Apakah kalian pikir aku ini pengemis?"
"Bukan seperti itu maksudnya nona, kami hanya sekedar berbagi, kami lihat nona sepertinya sedang kehausan, atau mungkin kelaparan, maka kami berinisiatif untuk memberikan makanan dan minuman, serta sedikit uang ini kepada nona, siapa tahu nona membutuhkannya."
Sungguh kata kata yang bijaksana dan menyejukkan. Emosi Jasmine seketika mereda, kemudian sekilas dia memperhatikan orang tua itu, dan sepertinya dia kenal, atau pernah bertemu di satu tempat, yang entah di mana, dia sudah lupa
"Terima kasih kalau begitu, dan maafkan sikapku juga." Ujar Jasmine merendah, kemudian dia mengambil makanan dan minuman, yang diberikan kepadanya tadi
Peristiwa itu, tentu tidak lepas dari pantauan orang orang Dion, yang sengaja disebarkan di setiap sudut kota, gunanya adalah untuk memantau pergerakan dari orang yang ingin dia beri pelajaran
"Kenapa jadi begini nasibku. Kukira setelah lepas dari Dion, hidupku akan menjadi makmur, tapi lihat sekarang, bukannya tambah makmur, tapi semakin miskin, dan sudah mirip gelandangan dan pengemis." Guman nya pelan dengan wajah sedih
***
Setelah makanan yang diberikan oleh bapak tua itu habis, Jasmine belum memutuskan untuk beranjak dari tempat duduknya, dia masih senang duduk di sana, hingga tiba tiba
Dua puluh buah mobil mewah, berhenti tepat di seberang taman kota itu, yang tidak begitu jauh dari tempat duduk Jasmine, cuma dipisahkan oleh jalan yang lumayan lebar
Begitu pintu pintunya terbuka, penumpangnya segera berhamburan keluar, membentuk pagar di kiri kanan mobil mewah nomor dua, yang bentuknya berbeda dari mobil lainnya
Lamborghini mansory GT, Itulah nama mobil tersebut. mobil yang selama beberapa hari ini menjadi fenomenal dan trending topik di kota B
Begitu pintu mobil nomer dua terbuka, terlihat kaki kanan yang keluar duluan, dengan memakai sepatu yang terlihat mahal, kemudian menyusul kepalanya, dan akhirnya, seluruh tubuh penumpang mobil itu terlihat dengan jelas
Penampilannya yang tenang dan maskulin tersebut, membuatnya sangat berkharisma, kacamata hitam yang bertengger di atas hidung dan menutupi matanya, menambah kharisma orang tersebut menjadi jelas terlihat
Sekilas dia mengedarkan pandangannya ke sekitar, kacamata yang dipakainya masih tetap melekat di wajahnya, setelah dia membalikkan badan, kacamata yang dipakainya baru dilepas
Kemudian dengan dikawal oleh 40 orang pengawal, dia memasuki gerbang sebuah tempat yang mungkin cafe, ataupun restoran mahal
Jasmine yang melihat orang yang baru keluar dari dalam mobil mewah tersebut, tercekat diam, dalam hatinya berkata, "Benarkah orang yang barusan keluar dari dalam mobil mewah itu Dion, atau orang lain?"
"Tapi tak mungkin kalau itu Dion. Sejak kapan dia menjadi sekaya itu. " Kata batinnya lagi
"Kalau bukan dia lalu siapa?. Aku mengenal betul postur tubuh Dion. Ya, aku yakin itu pasti dia, tapi bagaimana mungkin?"
"Aku harus menemuinya untuk membuktikan penglihatanku" Kata hatinya mantap
Bergegas dia berdiri, dan sedikit berlari menyeberang jalan, untuk menyusul orang yang disangkanya Dion
Tapi belum juga dia masuk kedalam pintu gerbang itu, Jasmine telah dicegat oleh beberapa orang pengawal, yang tadi mengawal orang yang mirip Dion tersebut
"Aku Jasmine, dan aku kenal dengan orang yang kalian kawal itu, izinkan aku untuk menemuinya, ini penting!" Ujarnya sedikit memaksa
"Gembel sepertimu mengaku kenal dengan tuan muda. Sebaiknya kau berkaca dulu nona, dan melihat bagaimana Penampilanmu itu. "Jawab salah seorang pengawal tersebut ketus
Bukan Jasmine namanya kalau dia menyerah, hanya karena di bentak seperti itu. Dia tetap memaksa untuk masuk, dan bertemu dengan orang yang disangkanya Dion itu
Bagaimanapun caranya, dia harus bertemu dengan orang itu, untuk memastikan bahwa orang yang dilihatnya tadi itu memang benar Dion
Tapi sekuat apapun dia berusaha, dia tetap tidak di izinkan untuk masuk, dan akhirnya dia memutuskan untuk menunggu di depan pintu gerbang saja
Keributan yang terjadi di depan pintu gerbang itu, menarik perhatian beberapa orang yang ada di dalam bangunan besar tersebut, yang ternyata adalah sebuah restoran mewah
"Cantik cantik tapi gembel, sayang sekali, mana bau lagi!"
"Wajahnya boleh cantik, tapi kalau mentalnya sakit, buat apa juga, dan buat malu saja. "
"Bukankah ini restoran kelas atas, hanya orang-orang kaya saja yang bisa masuk ke sini, tapi kenapa gembel itu memaksa untuk masuk."
Bermacam komentar muncul dari pelanggan restoran tersebut, yang saat ini, sedang duduk di meja mereka masing masing, sambil menikmati makanan pesanan mereka
Sementara Dion, saat ini sedang berada di ruang VIP dengan pengawalan super ketat. dengan manajer restoran tersebut yang langsung melayaninya
Satu jam kemudian, Dion keluar dari ruangan VIP tersebut, dengan elegannya dia berjalan menuju pintu gerbang restoran, di mana Jasmine saat itu masih ada di sana
Kehadiran orang yang sedang ditunggunya itu, membuat hati Jasmine berdebar tidak karuan
Dia sangat ingin bertemu dengannya. Tujuannya adalah untuk memastikan, dan melihat lebih dekat dan jelas, siapa sebenarnya orang yang dikawal oleh puluhan orang tersebut
Dan ketika orang itu sudah dekat dengannya, Jasmine berteriak " Dion!. Apakah itu kau? Aku Jasmine, istrimu dulu. Apakah kau tidak mengenaliku lagi?" Teriak Jasmine histeris, sambil berusaha menerobos brigade pengawal pengawal itu, tapi tidak berhasil
Dion hanya sekilas melihat ke arah Jasmine, lalu dengan angkuhnya dia berlalu, tanpa sedikitpun menyahut atau menjawab pertanyaan Jasmine, sampai dia masuk kedalam mobil mewahnya dan segera berlalu
"Dion! aku yakin itu kau, tapi kenapa kau tak mengenali ku lagi."
"Aku menyesal telah membuatmu terhina Dion, Sebenarnya kau tidaklah sehina yang disangkakan orang. Ternyata kau adalah orang kaya."
"Kalau dari dulu aku tahu, bahwa kau bukan orang miskin, maka aku tidak akan membuang mu Dion!" Teriak Jasmine histeris
Orang orang yang berlalu lalang di jalanan, juga yang sedang berada di dalam restoran, semua melihat ke arahnya. Mereka tak habis pikir, kenapa seorang gadis cantik, walaupun berpakaian sedikit kotor, dan rambut acak acakan, berteriak teriak seperti itu. mungkinkah dia orang gila baru?