NovelToon NovelToon
Pelabuhan Terakhir Sang Bad Boy

Pelabuhan Terakhir Sang Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / Teen School/College / Bad Boy
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Ibrahim, ketua geng motor, jatuh cinta pada pandangan pertama pada Ayleen, barista cantik yang telah menolongnya.

Tak peduli meski gadis itu menjauh, dia terus mendekatinya tanpa kenal menyerah, bahkan langsung berani mengajaknya menikah.

"Kenapa kamu ingin nikah muda?" tanya Ayleen.

"Karena aku ingin punya keluarga. Ingin ada yang menanyakan kabarku dan menungguku pulang setiap hari." Jawaban Ibra membuat hati Ayleen terenyuh. Semenyedihkan itukah hidup pemuda itu. Sampai dia merasa benar-benar sendiri didunia ini.

Hubungan mereka ditentang oleh keluarga Ayleen karena Ibra dianggap berandalan tanpa masa depan.
Akankah Ibra terus berjuang mendapatkan restu keluarga Ayleen, ataukah dia akan menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29

Aydin berdecak kesal saat jam 1 tengah malam, Abdi meneleponnya. Ini bukan jam untuk mengobrol apalagi curhat, batinnya. Kantuk yang teramat membuat dia membiarkan saja ponselnya terus berdering hingga lama-lama berhenti sendiri bunyi sekaligus getarannya.

Tapi rupanya Abdi tak menyerah, hingga mau tak mau, Aydin menjawab panggilan temannya itu.

"Apaan sih, tengah malam telepon?" geram Aydin.

"Ayleen di rumah?"

What! Ingin sekali Aydin mengumpat. Tengah malam mengganggu tidurnya hanya untuk menanyakan keberadaan Ayleen, minta di sleding anak itu.

"Dia nginep dirumah Ajeng," sahut Aydin setengah teriak karena kesal.

"Ajeng!" pekik Abdi. "Lo yakin Ayleen ada disana?" Suara Abdi terdengar cemas.

"Iya, tadi dia udah minta izin sama Mama mau nginep dirumah Ajeng." Sahut Aydin sambil menghela nafas. Malas malam-malam bahas yang gak penting kayak gini.

"Kayaknya Ayleen bohong deh, Bro."

"Gak usah nuduh adik gue. Orang pas telepon minta izin sama Mama, ada Ajeng juga kok. Ajeng juga ikutan ngomong."

"Masalahnya Bro, Ajeng dan Leen pulangnya gak bareng tadi. Jam 11 Leen udah out dari kafe, sedangkan Ajeng jam 12, bareng ma gue dan lainnya."

"Lo yakin?" Aydin mulai menanggapi serius. Dia yang awalnya rebahan langsung bangun.

"Banget, yakin banget gue. Perasaan gue udah gak enak dari tadi. Ayleen galau seharin ini. Gue lihat, dia juga nangis. Lo kenal gak, sama pacarnya Leen?"

"Pacar!" Pekik Aydin sambil mengacak rambutnya frustasi. "Gue gak tahu kalau Leen punya pacar." Dia mendecak pelan, bisa-bisanya kecolongan sampai tak tahu kalau adiknya itu punya pacar. "Lo kenal?"

"Masalah pacarnya, jangan dibahas dulu. Mending lo cari Leen sekarang. Perasaan gue gak tenang, Bro. Takut terjadi sesuatu sama dia."

Aydin melihat jam diponselnya. Sekarang sudah jam 1 lebih, Ayleen pergi sejak jam 11. "Kenapa lo baru ngasih tahu sekarang?"

"Awalnya gue pikir Ayleen pergi itu pulang kerumah, tapi tiba-tiba gue gak yakin. Makanya telepon lo buat mastiin Ayleen ada dirumah gak."

"Gue cek lokasi ponsel Leen, semoga saja ponselnya aktif." Aydin langsung mengakhiri panggilan Abdi untuk mengecek lokasi ponsel Ayleen.

Beruntung ponsel Ayleen aktif. Lokasinya juga aktif, jadi tak susah bagi Aydin untuk menemukan keberadaannya. Lokasinya terus bergerak, ini artinya, Ayleen tidak sedang berhenti 1 satu titik. Tengah malam seperti ini, pergi kemana gadis itu.

Perasaan Aydin makin tak karuan, takut terjadi sesuatu pada adiknya. Selama ini yang dia tahu, Ayleen anak rumahan dan gak pernah neko-neko. Ada apa dengannya, kenapa jadi seperti ini.

Aydin mencuci muka lalu menyambar dompet dan kunci mobil. Dia harus segera menemukan Ayleen.

...----------------...

"Sayang, kamu sadar." Ibra bernafas lega saat melihat jemari Ayleen bergerak. Perlahan mata gadis itu juga terbuka. "Maaf, maafin aku, Ay. Harusnya aku gak ngajak kamu balapan." Ibra menggenggam erat tangan Ayleen sambil terisak. Rasa takut kehilangan dan bersalah yang sangat besar, membuat berandalan itu terus menangis sejak tadi. Bimo saja sampai heran, seperti melihat sosok lain Ibra, tak seperti Ibra rival balapan terberatnya.

"Kak..." rintih Ayleen sambil memegangi kepalanya yang terasa berat. Pandangannya masih berkunang-kunang dan tenggorokannya terasa kering.

"Iya, Ay. Mana yang sakit? Kamu mau apa, minum?" Ayleen mengangguk. Saat hendak memberi minum, Ibra baru sadar jika dia tak punya minuman. "Bim, ada air gak?"

Bimo langsung bertanya pada temannya, sayangnya tak ada minuman didalam mobil.

"Kita berhenti diminimarket bentar kalau mau beli minum," saran teman Bimo.

"Kita mau kemana, Kak?" tanya Ayleen.

"Ke rumah sakit. Kamu harus diperiksa dokter."

"Gak usah," Ayleen menggeleng. "Aku baik-baik aja." Ibra membantu Ayleen bangun.

"Kamu yakin gak mau diantar ke rumah sakit?" Ayleen menggeleng. "Kamu mau dianter pulang atau kemana?"

Ingat jika tadi berbohong mau menginap dirumah Ajeng, tak mungkin Ayleen minta diantar pulang.

"Mending kita bawa ke basecamp lo aja Bra, deket sinikan," ujar Bimo.

"Gimana Ay, kamu mau kemana?" Ibra tak mau langsung mengambil keputusan sepihak.

"Ya udah, ke basecamp saja." Ayleen tak punya pilihan lain saat ini. Untuk malam ini, mungkin lebih baik dia menginap disana, besok pagi baru pulang.

Mobil yang dikendarai teman Bimo, meluncur menuju basecamp Joker. Sesampainya disana, Ibra langsung menggendong Ayleen masuk dan membawanya kesebuah kamar yang biasa dia pakai istirahat. Sebagai ketua, jelas Ibra punya kekuasaan lebih besar, bahkan punya kamar pribadi ditempat itu. Tak lupa dia menyuruh temannya membawakan minum kedalam kamar.

Bimo dan temannya langsung pulang. Mereka tak nyaman jika harus kumpul dengan geng rival. Karena beberapa anak Joker, sudah ada disana.

"Gak jadi kerumah sakit?" tanya Joko yang datang membawa sebotol air mineral. Tadi saat Ibra membawa Ayleen kerumah sakit, dia dan lainnya langsung kembali ke basecamp.

"Ayleen gak mau. Dia mau istirahat disini aja," sahut Ibra. "Oh iya Jok, bilang sama yang lainnya. Malam ini, gue gak mau ada perayaan apa-apa, apalagi sampai ada yang mabuk."

"Anak-anak juga udah ngerti kok. Mereka gak mungkin seneng-senang saat kondisi Leen kayak gini."

"Makasih ya Bro."

Joko mengangguk lalu keluar, meninggalkan Ayleen dan Ibra berdua didalam kamar.

Ibra membuka tutup botol lalu membantu Ayleen minum. "Mau sesuatu lainnya, makan, atau apa, bilang aja?" Ibra masih saja menggenggam tangan Ayleen. Rasa takut kehilangannya masih tinggi.

Ayleen menggeleng sambil tersenyum. "Kakak nangisin aku tadi?" Bisa dia lihat, mata Ibra yang merah dan sedikit bengkak. Dimobil tadi, meski pandangannya tak jelas, dia bisa mendengar isakan cowok itu.

Bukannya menjawab, Ibra malah memeluk Ayleen erat. "Aku sangar takut, Ay. Aku takut terjadi sesuatu padamu. Aku tak akan bisa memaafkan diriku sendiri jika sampai terjadi sesuatu padamu." Ibra kembali menangis. Tak peduli jika nanti, Ayleen bakalan ilfeel karena menganggapnya cengeng.

"Sama, aku juga seperti itu, Kak. Aku takut, takut sekali saat Kakak balapan. Aku takut terjadi sesuatu yang buruk pada, Kakak." Ayleen ikut terisak. "Aku takut kehilangan, Kakak." Dia lalu melepaskan pelukan Ibra dan menantap kedua netra pria itu. "Bisakah Kakak berhenti balapan?"

1
Lia Kiftia Usman
pengalaman klg ku...walau dibilang sedikit yg datang melamar tetap sajian membludak..karena klg sendiri pulang sudah siap2 kresek 😂😂😂 seperti tante nya ayleen
Lia Kiftia Usman
🤣🤣🤣🤣🤣alfath.. q suka cekotehan mu
Lia Kiftia Usman
jadi rindu bapak.... sampai kerjapun aku masih diantar jemput beliau... alfatehah 🤲
Lia Kiftia Usman
tapi kan cewek atau putri, mereka meng aggap cewek kamu bra walau di trek 😇
Lia Kiftia Usman
Luar biasa
Lia Kiftia Usman
Lumayan
Lia Kiftia Usman
sedihnya jadi ibra...
Lia Kiftia Usman
kesini saya thor... asyiik baca karya mu😘😊
Ran Tea
Luar biasa
Ika Nasution
/Heart//Heart/
Masita Fangky
🤒
Alfia Amira
Luar biasa
Sinta Dewi
cerita mu luar biasa, yg sebelumnya AQ baca abangnya lanjut maraton baca adek perempuan nya. Tetap seru 😀😀 tetap 💪💪🥰 buat karya nya Thor.🌹
Sinta Dewi
💘♥️❤️
L A
ayah asep.... kau buat ku menangis😭😭😭😭😭😭
L A
Biasa
L A
kok Aidin bukan Aydin ....
Sri Wahyuni
kurang durasi tp tetep bagus
Oksje Rorimpandey
Luar biasa
aim aim
perusahaan bapaknya gimana wey?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!