Jangan lupa follow Author yaaaaa!!!!!!!
Hidup Kayla yang awalnya begitu tenang berubah ketika Ayahnya menjodohkannya dengan seorang pria yang begitu dingin, cuek dan disiplin. Baru satu hari menikah, sang suami sudah pergi karena ada pekerjaan mendesak.
Setelah dua bulan, Kayla pun harus melaksanakan koas di kota kelahirannya, ketika Kayla tengah bertugas tiba-tiba ia bertemu dengan pria yang sudah sah menjadi suaminya tengah mengobati pasien di rumah sakit tempat Kayla bertugas.
Bagaimana kelanjutannya? Bagaimana reaksi Kayla ketika melihat suaminya adalah Dokter di rumah sakit tempatnya bertugas? Apa penjelasan yang diberikan sang suami pada Kayla?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selamat Ya!
Pagi yang cerah di rumah sakit berubah menjadi mendung seketika bagi Kayla, baru saja ia melangkah masuk ke lobi, bisik-bisik yang tidak biasa sudah memenuhi indra pendengarannya, di mana mama Arthur dan Karin terdengar berulang kali seperti kaset rusak.
Saat Kayla sedang mengganti sepatu di ruang loker koas, Celine datang dengan wajah berbinar-binar dan langsung menyambar lengan Kayla. "Kayla! Kamu sudah dengar belum? Gosip panas pagi ini!" ucap Celine heboh.
"Gosip? Gosip apa?" tanya Kayla.
"Dokter Arthur dan Dokter Karin! Katanya mereka punya hubungan, bahkan ada beberapa yang bilang kalau Dokter Arthur dan Dokter Karin udah tunangan dan mau nikah. Kemarin sore ada yang lihat mereka berdua mesra banget di ruang radiologi yang gelap bahkan semalam mereka makan malam bareng keluarga besar untuk bahas pernikahan!" ucap Celine yang bercerita dengan menggebu-gebu.
Kayla yang mendengarnya pun terkejut, 'Makan malam bareng keluarga? Mesra di ruang radiologi? Padahal semalam Mas Arthur pulang ke apartemen dan mereka makan nasi goreng bersama, pasti ada yang sengaja menyebarkan berita bohong ini,' batin Kayla.
"Gila ya, mereka serasi banget, yang satu ganteng dan jenius, yang satu cantik dan cerdas. Aku sih setuju banget kalau mereka segera menikah, anak mereka pasti bakal jadi bibit unggul kedokteran!" ucap Celine.
"Saranku sih jangan percaya gitu aja, bisa jadi gosip itu gak bener," ucap Kayla.
"Kamu ini, buktinya udah jelas loh, Dokter Karin sendiri nggak membantah pas tadi ditanya perawat di depan, dia cuma senyum-senyum malu gitu. Aduh, aku jadi pengen lihat mereka jalan bareng di koridor!" ucap Celine.
'Apa jangan-jangan Dokter Karin yang sengaja nyebarin gosip ini? ternyata gila juga Dokter Karin, apa Mas Arthur tau ya tentang gosip ini, kayaknya gak deh. Hari ini Mas Arthur sibuk buat persiapan seminar internasional minggu depan, kan Mas Arthur mewakili rumah sakit, aku harus cari tau siapa yang menyebarkan gosip ini,' batin Kayla.
Kayla berusaha mempertahankan wajah tenangnya di depan Celine, meskipun hatinya bergemuruh hebat, Kayla tidak boleh terlihat terlalu emosional atau orang-orang akan mulai curiga.
"Aku duluan ya, Celine. Ada pasien yang harus aku cek," pamit Kayla singkat menghindari obrolan yang semakin memanaskan telinganya.
Sepanjang jalan menuju bangsal, Kayla merasa ribuan mata tertuju pada setiap interaksi yang melibatkan Arthur dan Karin. Di nurse station, para perawat bahkan sudah mulai menjuluki mereka sebagai power couple rumah sakit.
Kayla berusaha fokus pada tugasnya, namun setiap kali ia melihat Karin lewat dengan wajah yang penuh kemenangan, dadanya terasa sesak. Kaula ingin sekali berteriak jika pria yang di gosipkan dengan Karin adalah suaminya, tapi kenyataannya ia tudak bisa melakukannya, Kayla dan Arthur sepakat untuk merahasiakan pernikahan mereka demi tugas koas Kayla.
Sementara itu, Arthur tidak tahu tentang gosip yang beredar di luar sana, ia benar-benar terisolasi dari hiruk-pikuk gosip tersebut. Di mana sejak pagi hari tadi, ia sudah berada di ruang rapat direksi untuk mempersiapkan materi seminar internasional yang akan ia wakili, ponselnya mati karena Arthur sedang fokus melakukan simulasi presentasi di depan jajaran direktur.
Disisi lain, Karin benar-benar menggunakan kesempatan ini untuk memperkuat posisinya di mata para staf rumah sakit, Karin tahu Arthur sedang terisolasi di ruang rapat dan itu adalah waktu yang sempurna baginya untuk bertindak seolah-olah gosip itu adalah fakta.
Karin duduk di kantin bersama beberapa dokter residen dan perawat senior, ia dengan sengaja meletakkan sebuah majalah desain interior rumah di atas meja seolah sedang merencanakan sesuatu.
"Dokter Karin, selamat ya! Kami dengar dari staf administrasi kalau hubungan Dokter Karin dan Dokter Arthur sudah ditahap serius bahkan sudah bertunangan," ucap salah satu perawat senior dengan nada menggoda.
"Aduh, berita di rumah sakit ini memang lebih cepat menyebar daripada virus ya, tolong jangan terlalu dibahas, saya ingin Dokter Arthur tetap fokus untuk seminarnya dulu," jawab Karin yang semakin memperkuat gosip tentang hubungannya dan Arthur.
"Tapi benar kan, Dok, kalau semalam ada pertemuan keluarga?" tanya yang lain penasaran.
"Saya tidak bisa mengatakan apapun, saya hanya minta doanya saja ya," jawab Karin lembut yang tentu saja diartikan oleh semua orang sebagai konfirmasi bahwa hubungan mereka sudah di tahap serius.
"Saya doakan semoga hubungan Dokter Arthur dan Dokter Karin langgeng ya dan segera menikah, saya tidak sabar melihat Dokter Karin dan Dokter Arthur menikah," ucap perawat lainnya dan Karin hanya tersenyum malu-malu.
Kayla yang sejak tadi sibuk memeriksa pasien pun mampir ke ruang arsip medis yang bersebelahan dengan area istirahat perawat. Di sana, ia tanpa sengaja mendengar suara Nadia yang sedang asyik bercerita kepada rekan-rekannya.
"Eh, sumpah ya! Kemarin sore itu aku lewat depan ruang radiologi, pintunya sedikit terbuka dan ruangannya remang-remang gitu. Aku lihat sendiri Dokter Karin nempel banget sama Dokter Arthur," ucap Nadia dengan nada meyakinkan.
"Serius, Nad? Terus gimana?" sahut perawat lain penasaran.
"Ya gitu! Terus aku dengar sendiri Dokter Karin bahas soal makan malam bareng Dokter Arthur dan juga keluarganya," ucap Nadia.
"Jadi yang nyebarin berita tentang hubungan Dokter Karin dan Dokter Arthur itu kamu Nad?" tanya lainnya.
"Iya, berita seheboh ini gak boleh didiamkan gitu aja. Terus kalian lihat reaksi Dokter Karin tadi kan, Dokter Karin dan membantah berita itu loh," ucap Nadia.
"Mereka cocok," ucap perawat lainnya.
Kayla yang berdiri di balik pintu kayu itu mengepalkan tangannya hingga kuku-kukunya memutih, "Jadi Nadia yang menyebarkan gosip bodoh ini," gumam Kayla.
"Kay, kenapa di luar?" tanya Nadia.
"Nad, aku mau tanya. Katanya kemarin kamu dengar Dokter Arthur dan Dokter Karin bahas tentang makan malam, emangnya apa yang mereka bahas?" tanya Karin.
"Oh itu, Dokter Karin yang mengajak Dokter Arthur makan malam," jawab Nadia.
"Terus jawaban Dokter Arthur apa?" tanya Kayla.
"A-aku gak dengar sih apa jawaban Dokter Arthur, tapi aku yakin pasti Dokter Arthur mau soalnya Dokter Karin bilang makan malam itu ada keluarganya," ucap Nadia.
"Tapi, kamu gak dengar jawaban Dokter Arthur, artinya gosip yang kamu sebarkan ini belum tentu benar. Bagaimana kalau ternyata Dokter Arthur menolak ajakan makan malam Dokter Karin, kamu tahu sendiri bagaimana sikap Dokter Arthur, aku sih gak percaya kalau Dokter Arthur dan Dokter Karin menjalin hubungan," ucap Kayla.
"Tapi, Dokter Arthur dan Dokter Karin berduaan loh," ucap Nadia.
"Kamu lihat bagaimana ekspresi Dokter Arthur?" tanya Kayla.
"Gak sih, udah Kayla, kamu ini kenapa sih kok tiba-tiba aneh gini. Lagian Dokter Arthur dan Dokter Karin itu cocok banget loh, udah ayo pergi, aneh banget Kayla ini," ucap Nadia pada rekan-rekannya.
.
.
.
Bersambung.....
