Perjodohan adalah hal yang tak pernah terlintas di hidup Caca.
Caca sama sekali tidak bisa membayangkan kalau masa depannya akan seperti ini. ia sudah kehilangan cinta pertamanya sejak 2tahun lalu, sekarang ia dipaksa harus menikah dengan anak dari sahabat mamanya.
Caca hanya takut jika yang di jodohkan dengannya adalah lelaki tua dengan perut buncit, atau kakek-kakek peot. Bagaimana jika nanti suaminya akan memperlakukannya dengan kasar dan membecinya seperti yang sering ia baca di dalam novel. Tapi kekhawatirannya itu ternyata salah besar, karena tuhan telah menjodohkannya dengan tuan muda berparas rupawan dengan hati seperti malaikat yang begitu menyayanginya.
*
*
"Jangan takut Acha" ujar pria itu dengan lembut.
DEG...
Caca terpaku mendengar suara lembut serta panggilan yang baru pertama kali ia dengar untuknya.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka selanjutnya? ikuti terus kisah cerita mereka disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsha_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 22 Do you love me?
"Xanders Daddy nelvon" teriak Caca pada Xanders yang sedang mandi.
"Angkat aja sayang" Jawab Xanders.
"Oke"
"Hallo Daddy" sapa Caca kepada sang mertua.
"Hallo Putri Daddy" Sapa Alex di seberang Telvon.
"Apa kabar nak?" Tanya Alex.
Hati Caca menghangat, ia sudah lama sekali tak mendengar ucapan seperti itu. Tanpa sadar matanya berkaca-kaca ia jadi teringat dengan almarhum sang ayah.
"Hallo Caca" suara Alex kembali terdengar.
"Eh iya Dad, maaf-maaf"
"Are you okey sayang?" tanya Alex pada sang menantu.
"I'm fine Dad".
"Kabar Caca baik, Daddy sama mommy sendiri gimana kabarnya?"
"Kami baik sayang".
"Syukurlah, Daddy ada perlu sama Xanders ya?" Tanya Caca.
"Iya Daddy ada perlu sedikit kemana anak itu?"
"Xanders lagi mandi Dad, kita baru aja pulang dari kampus habis ospek terakhir" ujar Caca memberitahu.
"Gimana kegiatan ospeknya lancar?" Tanya Alex.
"Lancar Dad"
"Halo Mantu mommy yang cantikkk" Pekik Rere di seberang Telvon.
Rere merebut telvon di tangan suaminya ketika tau jika yang menelvon adalah menantu cantiknya.
"Halo mommy" sapa Caca tak kalah riang nya.
"Ih Caca kok gak main ke mansion sih sayang, mommy kesepian tau. Katanya Caca bakal sering-sering main kesini nemenin mommy" ujar Rere dengan gaya merajuk.
"Hehehe iya Mom maaf ya, Caca sama Xanders dari kemarin lagi sibuk banget ospek Mom. Hari ini aja baru selesai ospek terakhir nya" ujar Caca, sejujurnya ia tak enak pada sang mertua.
"Ya ampun pasti mantu Mommy ini kecapean deh"
"Xanders ini gimana sih Dad harusnya istri nya gak usah ikut ospek dong, dia kan cucu pemilik kampus jadi gak masalah kalau Caca gak ikut" terdengar di seberang Telvon Rere tengah mengomel pada sang suami.
"Ya salahkan saja anak kamu itu" ujar Alex.
"Sayang mana Xanders?" Tanya Rere.
"Lagi mandi mom" .
"Xanders baik kan sama kamu sayang?"
"Baik mom, baik banget malah" ujar Caca.
"Syukurlah kalau begitu mommy seneng dengernya, kalau anak itu nakal lapor sama Mommy oke sayang"
"Oke Mommy".
Mereka berbincang cukup lama sebelum akhirnya panggilan Televon terputus.
Xanders keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk yang melilit pinggangnya, Caca yang melihat itu reflek langsung membalikkan badannya.
"Hey ngapain balik badan sayang" Xanders terkekeh geli melihat tingkah istrinya.
"Ya kamu ngapain gak pake baju Xanders, kalau handuk kamu jatuh gimana"
"Udah ih buruan sana pake baju nya"
"Yakin gak mau liat dulu" ujar Xanders menggoda Caca.
"Ck buruannnm Xanders pake baju nya" Caca berteriak jengkel.
"Hahaha Iya-iya sayang" Xanders terbahak melihat tingkah lucu istrinya.
Mereka ini suami istri tapi baru begini saja Caca sudah malu-malu, lalu bagimana mereka mau ekhem-ekhem.
Setelah selesai memakai baju Xanders menghampiri istrinya yang tengah duduk di balkon kamar mereka.
Xanders duduk di sebelah sang istri, Caca menoleh menatap Xanders yang duduk di sebelahnya.
"Tadi Daddy Nelvon katanya ada perlu sama kamu" ujar Caca memberitahu.
"Mana handphone nya sayang?"
"Nih" Caca menyodorkan handphone itu pada Xanders.
Xanders lalu menghubungi sang Daddy.
"Kenapa?" tanya Xanders.
"Cih kau ini tidak ada sopan-sopan nya dengan orang tua" Decih Alex, anaknya ini sungguh menyebalkan sekali.
"Xanders tidak punya banyak waktu".
"Halah sok sibuk sekali" cibir Alex.
"Xanders matiin kalau Daddy gak ngomong" pungkas Xanders.
Alex melotot tak percaya, anak nya ini benar-benar berani sekali.
"Tadi tuan Septo menghubungi Daddy katanya kau mencelakai putrinya, apa benar?" Kali ini suara Alex terdengar lebih serius.
"Hmmm"
"Jawab yang benar Xanders kau punya mulut untuk berbicara" ujar Alex jengkel, Xanders benar-benar menguji kesabaran nya.
"Iya" kata Xanders.
Lihatlah bahkan hanya satu kata yang Xanders ucapkan.
Alex mendengus kesal "Kau ini turunan siapa, kenapa sangat menjengkelkan sekali" Alex terdengar misuh-misuh di seberang sana.
Apa Alex lupa bahwa Xanders adalah anaknya?
"Cepat katakan Dad".
"Tuan Septo menghubungi Daddy dia meminta kau untuk merawat putrinya sampai sembuh sebagai balasan karena kau sudah melukai putrinya".
"Bahkan dia meminta kau untuk mengantar jemput putrinya pergi kuliah".
"Memang apa yang kau lakukan Xanders?" Tanya Alex penasaran.
Xanders pun menceritakan semua kejadiannya dari awal.
"Jika begitu kebeneran nya biar Daddy yang urus, enak saja mereka mau bermain-main tidak akan Daddy biarkan".
"Terserah, Xanders matiin"
Tut!
"Sialan kurang ajar sekali anak ini" umpat Alex.
"Kau kenapa Dad marah-marah sendiri" tanya Rere.
"Anak kamu benar-benar menjengkelkan sekali sayang, rasanya ingin sekali ku masukkan lagi dia ke dalam perutmu".
"Heh gitu-gitu juga kamu buatnya semangat banget gak kenal waktu gak kenal tempat" cibir Rere.
Sedangkan Alex hanya memberikan cengiran khasnya.
...****************...
"Daddy ngomong apa?" tanya Caca.
"Bukan apa-apa sayang".
"Kok kamu gitu sih main nya rahasia-rahasia an" ujar Caca.
"Pengen tau hmm?" tanya Xanders, Caca mengangguk sebagai jawaban.
"Daddy nanyain kejadian kemarin dikampus karena orang tua Cewek sialan itu hubungin Daddy. Ya gitu lah dia minta pertanggungjawaban kayak di kampus tadi".
"Dih aneh banget deh orang anaknya yang salah kok, lagipula luka nya aja di kepala bukan di kaki ngapain suruh kamu antar jemput tiap hari"
"Lagian luka nya aja gak parah cuma luka kecil" sewot Caca.
"Cemburu hmm" tanya Xanders
"Iyalah" jawab Caca ngegas.
Namun sedetik kemudian ia tersadar.
"Eh eng-gak, siapa juga yang cemburu" elak Caca.
Xanders menggeleng melihat gengsi istrinya yang begitu tinggi.
DASAR CEWEK!!
"Banyak banget ya cewe yang mau deketin kamu" Caca kembali bersuara.
"Tapi aku maunya kamu" ucap Xanders dengan nada menggoda.
"Apa sih garing banget gombalan nya" Caca terkekeh mendengar gombalan Xanders, tapi tak ayal jantungnya berdebar kencang didalam sana.
"Aku serius sayang, disini cuma ada satu nama yaitu Caca Achantika Queenzy" Xanders membawa tangan mungil Caca ke depan dadanya.
"Mungkin banyak yang suka sama aku, yang deketin aku dan juga kagum sama aku."
"Tapi yang berhasil memiliki aku adalah kamu Istriku" Xanders Tersenyum manis.
"Do you love me?" Tanya Xanders.
Xanders menatap dalam mata sang istri seperti tengah menyelam kedalam lautan dalam, ia berusaha mencari sebuah jawaban melalui tatapan ini.
"Yes i do" Caca tersenyum menatap Xanders, senyum yang sangat tulus.
"Awalnya aku menjalani semua ini memang karena terpaksa, tapi sekarang aku sadar bahwa aku sudah jatuh hati pada suami ku ini"
"Kamu baik, baik banget" ucap Caca.
"Banyak perempuan berlomba-lomba buat dapetin kamu, aku yang udah jadi istri kamu harusnya bersyukur karena kamu adalah milikku" sambung caca.
"Milik Caca Achantika Queenzy".
Inilah jawaban yang Xanders tunggu-tunggu, sebuah pernyataan cinta dari Caca.
Xanders menarik Caca kedalam dekapannya.
"Makasih sayang karena udah mau menerima aku" ucap Xanders seraya mengecup puncak kepala istrinya.
"Sama-sama, aku juga terimakasih karena kamu mau mencintaiku dengan sedalam ini" Caca membalas pelukan Xanders.
Malam ini, malam yang menjadi saksi mereka saling menyempurnakan dan menerima cinta satu sama lain.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung......
NT lagi mengalami kendala ya, jadi up nya sedikit terlambat walaupun udah lulus review. kalau semisal bab muncul tapi pas di klik tulisan nya "Bab di hapus" tenang aja ya, nanti bakal muncul lagi kok bakal bisa di baca.
mohon maaf atas kendala yang terjadi ya readers😊🙏🏻
aku suka dengan jalan ceritanya begitu banyak cinta tapi tidak dengan kedua ayah tiri dan adik tirinya