"aku nanti akan keluar dengan rahel.kamu jangan hubungi aku!."ucapan bara yang begitu santai sambil terus menatap Aira.
Aira hanya tersenyum kecut mendengar ucapan bara,sang pacar.
orang gila mana yang mau keluar sama cewek lain minta izin sama pacarnya sendiri..ya mereka pacaran tapi malah kelihatan kayak orang musuhan.entah apa yang terjadi dengan hubungan mereka
"gue pingin putus."kata Aira mantap.
bara hanya menatap Aira dengan tatapan yang sulit diartikan.dia mendekati Aira lalu tanpa Aira duga bara mencium dahi Aira cukup lama.
"aku gak akan lama.nanti aku akan telpon kamu."bara tak menanggapi ucapan Aira lalu pergi begitu saja meninggalkan Aira.
"brengsek."umpat Aira sambil terus menahan sesak di dadanya.
tanpa Aira sadari ada sepasang mata yang memperhatikan dia dari jauh.
haii gaes ini novel keduaku ya ..
novelku ini menceritakan cinta antara Aira,arbian dan bara.cinta-cinta ala anak sekolah gitu.dijamin lebih greget lagi
simak terus ya ceritanya.suwun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dua puluh satu
Arbi menuruni tangga sedikit tergesa-gesa kerena dia harus cepat Sampek ke sekolah hari ini,nanti siang ada pertandingan basket di salah satu GOR yang ada di kotanya untuk mewakili sekolahnya dalam pertandingan basket.
Arbi memelankan langkahnya tak kala mendengar suara yang tak asing ditelinga nya sedang ngobrol dengan kedua orang tuanya.siapa lagi kalau bukan Queenza.
Sial kenapa dia pagi-pagi udah disini!arbi ngedumel didalam hati lalu dia pun pura-pura tak melihat kearah mereka.dia ingin cepat keluar dari rumah kalau tidak,pasti mantan pacarnya itu akan membuat dirinya berangkat bareng dia.
"lho ar,gak sarapan dulu!."suara sang ibu saat melihat putranya itu melewati meja makan begitu saja.
"aku sarapan disekolah aja buk.buru-buru soalnya."mau tak mau Arbi pun menoleh kearah ibunya.Arbi tak pernah mengabaikan ibunya,dia akan selalu kalah telak didepan wanita yang melahirkannya itu.
"queen udah nungguin kamu dari tadi.kamu berangkat sama dia aja.sekarang sarapan dulu!."perintah sang ibu yang sebenarnya tau gelagat putranya itu lagi ada masalah sama pacarnya.karena sang ibu taunya mereka masih pacar.
"hai,ar."sapa queen tak lupa memasang senyum manisnya.queen menunjukkan seakan-akan mereka tak terjadi apa-apa.
huuuuuft..Arbi pun menghela nafasnya pelan.dia tak memperdulikan keberadaan queen.arbi tak pernah membantah perintah sang ibu makanya dia gak bisa menolak perintah ibunya.akhirnya dia pun berjalan menuju meja makan.
Arbi pun memutar otak agar bisa lolos dari queen pagi ini.ting..dia punya ide ,dia melirik sang adek yang lagi menikmati sarapannya.
"re,katanya loe mau bareng sama gue?.gimana loe aja yang bareng sama queen.gue buru-buru soalnya."Arbi mencari alasan agar tidak berangkat sekolah bareng queen.dia kan mau jemput Aira.arbi mengkode Rere yang terlihat bingung apa maksud sang kakak.
Semua pun menoleh kearah Rere, Rere yang ditatap seperti itu akhirnya tersenyum terpaksa mengangguk pelan.
ah... mas Arbi nyebelin banget.gerutu Rere sebel karena malah jadi tumbal dari kakaknya.
"oke.kalau gitu gue nitip Rere ya queen.sorry gue buru-buru banget gue harus cepet kumpul sama anak-anak.gue duluan!."tanpa menunggu jawaban dari queen ataupun yang lain Arbi pun langsung menyalami kedua orang tuanya dan langsung ngacir pergi begitu saja.
Queen pun berlari mengejar Arbi,dia tau kalau ini hanya akal-akalan Arbi agar tak berangkat ke sekolah denganya.dia tau kalau hari ini Arbi ada pertandingan basket tapi waktunya nanti siang.
"sepertinya pelet pelakor itu ampuh juga.sampai kamu gak sadar kayak gini"Queen dibuat meradang dengan sikap Arbi padanya sekarang.
Arbi menghentikan langkahnya sejenak.
"loe bisa gak,gak usah mengkambing hitamkan orang lain!."Arbi muak dengan sikap queen yang terus saja belum menerima kandasnya hubungan mereka.
"harusnya loe sadar sesuatu hubungan yang dipaksakan hanya ada rasa sakit didalamnya apabila ditambah kebohongan untuk mendapatkannya."lanjutnya penuh penekanan.
"apa maksud kamu?."queen pun tak tahu maksud Arbi yang mengisyaratkan kalau dia berbohong pada Arbi.
Flashback on
Arbi sesekali melihat jam yang melingkar ditangannya,ini udah 20 menit dia menunggu queen diparkiran.tadi sebenarnya mereka udah jalan berdua menuju parkiran tapi tiba-tiba queen balik lagi menuju kelas karena ada barangnya yang ketinggalan disana.akhirnya Arbi pun ke parkiran duluan.
Arbi berjalan menyusuri lorong-lorong kelas mencari keberadaan queen,sang pacar.dari tadi mencoba menghubungi queen tapi tak diangkat.sedangkan dirinya sudah cukup lama menunggu queen di parkiran mobil.ini yang sebenarnya membuat Arbi ogah kalau harus berangkat bareng queen.ribet banget cewek satu itu.dia gak bisa leluasa pulang dan mau pergi kemana gitu kalau udah di suruh nyopir in mobilnya queen.pasti ngintilin kemana pun Arbi pergi kalau gak diturutin kemauannya udah pasti ngereog gak karu-karuan lah.entah kenapa semakin kesini semakin males aja menjalin hubungan dengan queen.selama ini dia pun lebih sering mengalah dengan hubungan mereka.
Dari kejauhan Arbi melihat queen sedang ngobrol dengan seseorang yang masih samar dari Pandangannya.
Bara?gumam Arbi cukup heran,queen dan Bara terlihat sedang mengobrol serius.Perlahan Arbi melangkah mendekati mereka.
"loe jadi mutusin Aira kapan?taruhan loe sama Beni kan cuman 1 bulan.malah keenakan Sampek 2 tahun."sindir queen melihat kearah Bara yang berdiri disampingnya dengan memasukkan tangannya kedalam celana.dilihat dari sisi manapun Bara cool dan ganteng banget 🥰
"ya itu urusan gue lah."bara tidak suka orang lain ikut campur masalah pribadinya termasuk soal asmaranya.
"gue lihat loe mulai ada rasa sama aira.inget bar, gue ngebantu loe menutup i taruhan gila loe sama Beni dari Michelle."queen pun merasa bersalah sama sahabatnya itu.dia bukan Hanya menutupi perselingkuhan kekasih sahabatnya itu,dia juga yang menyarankan Bara mendekati Aira.dengan kata lain queen ikut merencanakan ini semua.
"kenapa loe menyodorin nama Aira kegue?."sebenarnya Bara penasaran kenapa queen mau ngebantu dia menjalankan taruhannya dengan Beni dan queen lah yang menyuruh dan membantu Bara mendekati Aira.
"karena dia adalah cewek yang menyelamatkan Arbi dari kecelakaan.dia akan jadi penghalang hubungan gue dan Arbi nantinya kalau Arbi tau kebenaran ini."queen pun menceritakan fakta yang selama ini dia sembunyikan dari semua orang termasuk Arbi.
Deg....Arbi kaget mendengar fakta dari mulut queen secara langsung,kalau selama ini dia salah mengenali orang.bukan queen yang menyematkan dia dari kecelakaan beberapa tahun lalu yang dia alami.ternyata cewek yang selama ini dia inginkan bukan queen tapi teman satu kelasnya sendiri.pantas saja setiap kali dia ada disekitar Aira perasaannya berbeda.ada debaran tersendiri yang dia rasakan tak kala melihat Aira.tapi selalu Arbi tepis.karena memang suara Aira seperti tak asing baginya iya bukan karena mereka satu kelas.tapi dia merasakan kesamaan suara Aira dengan cewek yang terus memegangi tangan waktu kecelakaan dulu.
"apapun tujuan loe ,jangan pernah sentuh Aira .kalau loe masih sentuh dia dan sampai itu terjadi loe pasti akan berhadapan sama gue."Bara pun pergi meninggalkan queen sendirian di sana.
Bara tau bagaimana terobsesinya queen pada Arbi.bahkan dia baru tau kalau queen bersandiwara Selama ini sebagai cewek yang menolong Arbi waktu kecelakaan dulu.Bara pun menyadari orang yang obsesinya parah kayak queen ini sewaktu-waktu bisa berbahaya kalau sampai tujuannya tak tercapai.dia tak akan segan-segan melakukan apapun bahkan menyakiti orang yang dia anggap musuh dan menghalangi keinginannya.
"gue udah gak butuh benda ini."queen membuat sesuatu ditong sampah.
"karena Arbi sudah jadi milik gue."ucapan sambil tersenyum penuh kemenangan lalu dia pun pergi meninggalkan tempat itu.
Arbi yang niatnya tadi mau nyamperin queen dan Bara akhirnya mengurungkan niatnya saat queen menyebut nama Aira teman sekelasnya itu.dia sembunyi dibalik tembok.
Setelah kepergian Bara dan queen,Arbi pun melangkah mendekati tong sampah itu.dia mengambil benda yang tadi dibuang queen.ternyata sebuah cincin emas yang dulu dia pikir punya queen ternyata bukan.dia mendengar dari penuturan suster yang merawat dia dirumah sakit dulu bahwa Arbi menggenggam erat cincin yang ternyata adalah cincin seseorang yang menyelamatkan dirinya dan membawa Arbi kerumah sakit.
waktu kejadian Arbi memang setengah sadar.matanya memang terpejam dia tak melihat wajah orang yang menolongnya tapi telinganya masih mendengar kala suara seorang cewek terus memberikan dia semangat agar terus disadar dan bertahan.dia masih ingat bagaimana tangan cewek itu menggenggam tangannya.bahkan suara cewek itu pun terbawa sampai kedalam bawah sadarnya.tapi saat dia sadar dia sudah ada diruang perawatan.dia hanya mendengarkan dari penuturan suster bahwa ada seorang cewek membawanya kerumah sakit bahkan Arbi tak melepas genggaman tangan cewek itu sampai harus dipisahkan oleh suster dan ternyata cincin cewek itu masih digenggam oleh Arbi sampai keluar ruang operasi.
wkwkwk