Diki Arya Wijaya harus menelan pil pahit saat matanya melihat istrinya masuk ke dalam kamar hotel bersama laki laki lain yang ia tak kenal, dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui apa yang di lakukan istrinya dengan laki laki itu di dalam sana membuat ia ingin membunuh keduanya saat itu juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jero rina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Pagi hari seluruh keluarga sarapan seperti biasa dan hari ini adalah hari di mana Diki akan memulai lagi memimpin perusahaan yang dia tinggalkan dua tahun lalu, berat rasanya Diki melangkahkan kaki di kantor ini lagi, tapi ini adalah perusahaan keluarga yang sudah di wariskan buat dia, dan harus di kelola olehnya juga.
Dengan langkah pelan tapi pasti Diki melangkahkan kakinya masuk ke dalam kantor dan seperti biasa mendapatkan sambutan dan sapaan dari karyawan yang berpapasan tapi hanya di lewati saja sama Diki tak ada lagi sapaan hangat dulu kini dia bagaikan kulkas berjalan yang hanya ramah pada keluarga dan sahabatnya saja.
"Gila..., Pak Diki dingin banget" bisik Dewi yang bekerja sebagai resepsionis di kantor Diki.
"Iya, semenjak pisah sama Bu Clarisa pak Diki jadi berubah." ucap Nita yang juga sama sebagai resepsionis.
Banyak karyawan yang membicarakan sikap Diki yang berubah, dan aura kantor pun berubah jadi dingin dan menyerahkan saat Diki lewat, tak ada yang berani bermain main saat Diki lewat karna tersiar kabar kalo Diki tak akan memberikan ampun bagi yang bermasalah. Tapi itu tak membuat para perempuan yang bekerja di sana berhenti mengidolakan Diki tapi justru sebaliknya, sikap Diki yang dingin dan tegas menjadi daya tarik sendiri buat para wanita bahkan sampe membuat fans fanatik Diki dengan membuat grup Diki lover.
Diki pun sampe di ruangannya yang ternyata sudah di renovasi sesuai dengan warna cat yang ia inginkan begitu juga dengan penempatan furnitur yang sudah di set oleh arsitek yang di tunjuk untuk merombak ruangan Diki.
"Bagai mana bos? suka gak dengan disain nya? apa ada yang perlu di ubah lagi?" tanya Tomi.
"Bagus gue suka, tapi bagian kamar sudah Lo renovasi juga kan?" tanya Diki.
"Sudah, lihat aja langsung dan barang lama yang ada di sana pun sudah di ganti semua dan di ganti baru sedangkan yang lama sudah di kasih buat yang membutuhkan." jawab Tomi.
Diki pun melihat kamar yang ada di ruangannya bahkan pintu kamarnya pun juga sudah berubah sangat berbeda dan ini tentunya sangat membuat dia nyaman dengan perubahan ruangannya ini.
"Thanks ya, Lo emang selalu bisa di andalkan." ucap Diki pada Tomi.
"Sama sama, asal jangan lupa bonus transfer hehehehe.." ucap Tomi dan langsung kabur menuju ruangannya sebelum macan ngamuk.
"Sialan Lo..." ucap Diki tapi menyunggingkan senyumnya dan langsung mengeluarkan handphonenya dan mentransfer sejumlah uang buat bonus Tomi.
Tak lama setelah Diki mentransfer uang ke rekening Tomi, Tomi pun menerobos masuk ke ruangan Diki dengan wajah bingung.
"Gak salah Lo transfer uang segitu buat gue?" tanya Tomi gak percaya.
"Kenapa?" tanya Diki datar.
"Banyak amat." ucap Tomi nyengir.
"Ya udah balikin sisanya." ucap Diki dan langsung di jawab oleh Tomi.
"Ya gak bisa gitu dong, uang yang udah masih gak bisa di keluarkan lagi, tapi makasih ya Lo terbaik." ucap Tomi mengacungkan dua jempolnya buat Diki.
"Udah balik sana ke ruangan Lo, lanjut kerja biar nanti gue bisa pulang cepat gue mau ketemu temen gue dan Lo harus ikut." titah Diki dan di jawab anggukan setelah itu Tomi pun langsung balik ke ruangannya dengan bahagia karna mendapat bonus tiga kali gajih nya.
.
Bersambung..
Bisa tebak gak nanti Diki mau ketemuan sama siapa ayo....?
Mak othor tunggu ya kunjungan nya..