Kepergian wanitanya menyisakan luka yang teramat dalam bagi Agra. Dari sekian banyaknya waktu yang ia tunggu, hanya pertemuan yang ia harapkan,
Setelah pengingkaran janji yang sempat ia terima, pertemuan masih menjadi keinginannya dalam setiap tarikan nafasnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Misshunter_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dendam
"gimana keadaannya bu Kia?" sapa Asep yang baru saja tiba
setelah satu minggu Kiara dirawat hari ini ia sudah diperbolehkan untuk pulang
Kiara tersenyum kecil, "baikan Sep"
"sorry ya Ki kita gak bawain apa apa cuma bawa badan aja ini" timpal Reino dengan kekehan kecil
"emang dasar pada mau numpang makan doangkan lo pada" ejek Agra
"ya kurang lebih sih gitu, sekalian sama kopinya juga sih kalau ada mah" timpal Asep tak tahu malu
"idih astaga Sep malu maluin lo, kopi doang mana enak tambahin gorengannya juga kalo boleh" sahut Reino
Agra lantas menggeplak kepala Reino gemas, yang membuat Kiara dan Asep tertawa puas melihatnya
saat tengah bercanda begitu, seseorang datang dengan suara yang familiar "masuk aja yah!" teriak Agra
sedetik kemudian Kiara terpaku, saat bunda ikut mengekor dibelakang ayah. Untuk pertama kalinya lagi bunda bertemu dengan Kiara. Canggung batin Kiara
ia bergerak bangkit mencium punggung tangan kedua mertuanya takzim,
"sehat Ki?" ucap Ayah
"baikan yah" timpalnya, sementara bunda tak bergeming
Kiara berjalan menuju dapur, menyiapkan makanan ringan dan minuman untuk mertuanya
ayah lebih suka kopi hitam dengan sedikit tambahan gula, selera yang sama dengan suaminya. Sementara bunda lebih suka jus jeruk peras ketimbang kemasan dan Kiara dengan suka rela mengolah jus jeruknya sendiri
"boleh bunda bantu?" ujar bunda tiba tiba menghampiri Kiara yang sedikit kepayahan
ia menoleh saat menemukan bunda sudah berdiri disampingnya, ingin menolak tak enak jadi ia memilih menganggukan kepalanya pelan "boleh bun" sahutnya ragu
"jangan terlalu cape, kamu baru saja keluar dari rumah sakit. Bukan apa apa bunda hanya kasian pada Agra tidak ada yang mengurusi"
ujarnya sembari berlalu dengan membawa minuman dan camilan yang sudah Kiara siapkan
mungkin memang benar bunda mengkhawatirkan putranya, tapi yang terdengar oleh Kiara, bunda tengah mengkhawatirkan kesehatannya, bolehkah Kiara berbesar kepala sekarang?
Kiara mengekor setelah bunda ikut bergabung dengan yang lainnya,
"duduk disini sayang.." pinta Agra menepuk sisi kosong disampingnya, Kiara jatuhkan bobot tubuhnya disana
"apa tidak bisa dilakukan operasi saja Ki?" ujar bunda tiba tiba
semua orang diruangan itu terdiam tak percaya, apa itu artinya bunda sudah memaafkan Kiara?
Suasana yang hening, tiba tiba Asep tertawa "haha... Enak banget kue nya, anget anget gini, makan makan sok cobain" ujar Asep mencairkan suasana
"si anjing udah mati rasa kayanya" gerutu Reino "kue nya dingin anjing!"
"ha? Di— dingin. Ah iya haha.. Dingin yaa.. tapi enak kok enak"
Ayah dan Agra hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir
"Kiara sudah ada jadwal terapi bun" sahut Kiara meskipun suasana yang berusaha Asep cairkan itu gagal
"semoga saja segera dapat kesembuhan" ucap bunda lagi
"aamiin.." ucap semua orang diruangan serempak
*
*
"paket sudah mendarat pada orang yang tepat?"
"sesuai permintaan tuan"
layar kembali gelap setelah panggilan berakhir sepihak,
"bagaimana cantik apa kamu sudah siap tampil sebagai anjingku?"
wanita cantik dengan tubuh bak gitar spanyol itu mengangguk, ia daratkan bokongnya pada paha tuan nya "apa tuan sama sekali tidak tertarik untuk mencoba sensasi baru denganku?"
Ia terkekeh, "kau keterlaluan cantik, Kiara masih menjadi bintang utamanya dalam peran kali ini. Mungkin suatu saat nanti aku akan menghubungimu jika aku perlu"
ia kalungkan tangannya pada leher tuannya, "Kiara memang bintang dirumah mamih tapi itu dulu tuan, sekarang aku bintangnya" ujarnya jumawa "mereka berani membayarku ratusan juta hanya semalam dan sampai detik ini telingaku yang indah ini belum pernah mendengar aduan tak sedap"
"ya kau benar, kau sempurna dimataku. Tapi aku sungguh hanya menginginkan kehancuran untuknya, jadi lakukan saja tugasmu kalau kau menginginkan uangku"
"dengan senang hati, semua terasa mudah dengan keadaan sekarang" sahutnya percaya, "kapan aku bisa menjalankan misiku tuan?"
"secepatnya kucing manis"
tiada lain dan tiada bukan seseorang yang mengirim paket adalah Dia penyebab permusuhan Kiara dan bunda
Ia berhasil memantik amarah bunda, dengan menyebar luaskan pada keluarga Agra tentang siapa Kiara dimasa lalu
"tuan Darren" sapa Wily
Darren bergumam menyahuti, "kau masih belum mengerti tugasmu Wily?"
"tidak tuan, dokter ingin bicara dengan tuan"
"aku akan menemuinya" putusnya
Darren menyusuri lorong demi lorong rumah sakit dengan wajah angkuhnya, sehingga membuat siapa saja yang menghalangi jalannya menunduk takut
Darren ketua geng penyelundup barang haram, bisnisnya sudah mendunia bahkan antek anteknya sudah banyak di indonesia meskipun ia berasal dari luar negri
"Dokter memanggil saya?" ucapnya saat sudah sampai diruang dokter
"benar tuan, ini menyangkut nyawa tuan Eren" jelasnya "tuan Eren sama sekali tidak menunjukan kearah yang lebih baik, hanya saja saya temukan setitik harapan hidupnya masih ada"
"saran saya lebih baik tuan Eren segera mendapat penanganan ke Singapur. Saya sudah memastikan pada kawan seprofesi saya kalau tersedia ruang VVIP untuk tuan Eren selama menjalani pengobatan disana" sambungnya
"lakukan yang terbaik untuk kesembuhan saudara saya!!"
setelah pertemuan barusan, Darren memutuskan untuk menemui Eren diruang ICU
ia menatap wajah pucat pasi saudara kembarnya dengan selang yang menempel dimana mana
"kau tidur cukup nyenyak brengsek!! Apa kau tidak ingin bangun dan bertemu aku?" maki Darren
"om papah dan om mamah ingin bertemu denganmu, jadi bangunlah. tapi aku penasaran apa yang membuatku tidur begitu lelap"
"apa disana kau bertemu dengan mamah dan papah? Kalau iya sampaikan salam rinduku untuk mereka"
Darren terkekeh "dasar bodoh!! Kau menemui mereka tanpa mengajak ku, lain kali kita pergi bersama untuk menemui mereka, itu terdengar lebih baik, dari pada kau yang pergi sendiri tanpa ku temani. Papah bisa marah padaku jika membiarkan mu pergi kesana kemari sendirian"
ia menyeka sudut matanya yang tiba tiba basah "kau tahu bodoh, kau adalah saudaraku yang paling bodoh. Hanya demi seorang wanita kau rela mengorbankan nyawamu sendiri, lain kali jika kau menginginkan seorang wanita lagi. Cari saja aku, kau dengar itu tuan bodoh"
Darren dan Eren adalah saudara kembar, hanya saja kecelakaan orang tuanya menyebabkan Eren dan Darren tinggal terpisah,
Darren yang lebih menyukai segala sesuatu yang ada diluar negri tempat tinggal adik papahnya, memutuskan untuk tinggal disana tentu sembari menjalankan bisnis yang telah membuatnya sekaya ini
sementara Eren ia tak suka dengan perubahan cuaca disana, membuat Eren memutuskan untuk tinggal di Indonesia bersama Wily Asisten yang dibekali oleh sang om
Hingga sampai kabar yang Darren terima membuatnya naik pitam,
"kau jangan khawatir pria bodoh, aku akan membalaskan dendam mu pada wanita sialan itu"
"ah tidak tidak" ralatnya "pria sialan itu juga harus lenyap"