NovelToon NovelToon
A Mafia'S Last Love

A Mafia'S Last Love

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Cintamanis / Mafia / Keluarga / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:203.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Four

Membunuh istri seorang Mafia???

Begitulah yang terjadi pada Disha si reporter Indonesia saat berada di kapal pesiar. Dia terjebak dalam situasi sulit ketika dia terpergok memegang sebuah pistol dengan jasad wanita di depannya yang merupakan istri tercinta dari seorang mafia bernama Noir Mortelev.

Mafia Rusia yang terkenal akan hati dingin, dan kejam. Mortelev adalah salah satu diantara para Mafia yang berdarah dingin, dan Noir merupakan keturunan dari Mortelev sendiri.

Kejadian di kapal pesiar sungguh membuat Disha hampir mati di tangan Noir saat pria itu ingin membunuhnya setelah mengetahui kematian istrinya, namun dia bersumpah akan membunuhnya secara perlahan lewat siksaan batin dan jeratan pernikahan.

“Akan aku berikan neraka untukmu sebagai balasan kematian istri dan anakku yang belum lahir. You understand!”

°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AM'sLL — BAB 17

PERBINCANGAN DI DALAM KAMAR

Dengan cepat Disha menarik tangannya dari tangan Noir. 

Pria tampan berkemeja hitam itu berbalik dan melangkah ke arah sofa panjang yang tak jauh dari arah ranjang keberadaan Disha.

“Ada makanan di nakas sampingmu, kamu bisa memakannya.” Pinta Noir yang kini duduk sembari menatap lekat ke Disha dan meneguk segelas vodka.

“Aku tidak lapar.” Ketus Disha yang masih enggan makan meski wajahnya terlihat pucat.

“FALCO!” panggil Noir dengan tegas dan tatapan yang masih lurus.

Disha terlihat bingung ketika Falco si asisten setia suaminya itu datang, dan dia baru menyadari bahwa kini mereka tidak berada di mansion, melainkan di rumah orang lain.

Kini menatap ke arah pria berkaos hitam yang berdiri di samping Noir dengan tatapan tegasnya.

“Kau bisa memanggil pria tua itu kemari.” Pinta Noir hingga Disha terkejut.

Meski dia tidak tahu siapa pria tua yang Noir maksudkan, namun Disha yakin pria tua itu akan dijadikan nyawa melayang.

“TIDAK, JANGAN!” sentak Disha sehingga Falco faham akan permainan tuannya.

“Apa yang ada di pikiranmu? Kenapa kamu selalu membunuh seseorang yang tidak bersalah! Aku yang membuatmu marah, maka bunuh saja aku kenapa harus melibatkan orang lain?” kesal Disha sehingga Noir yang masih menatapnya pun hanya memperhatikannya dengan santai.

“Kalau begitu jadilah betina penurut.” Balas Noir sehingga Disha memejamkan matanya dan mencoba tenang.

Dengan terpaksa, wanita itu akhirnya meraih sebuah makanan di nakas, sebuah soup kental. Tentu saja wanita itu harus menahan amarahnya dan kecanggungan nya saat harus ditatap oleh Noir bahkan saat dia makan.

Pria itu sengaja tetap di sana, dia mengawasi sendiri sampai Disha benar-benar menghabiskan makanannya karena dia tidak ingin wanita itu sampai mati. 

Noir mengamatinya tanpa berpaling, sedangkan Disha menyelipkan rambut panjangnya di belakang telinga saat dia kesusahan makan.

“Apa yang wanita itu katakan?” tanya Noir tiba-tiba sehingga Disha sekilas menoleh namun hanya beberapa detik saja.

“Siapa?” 

“Sofiya.” Jawab Noir.

Disha terdiam sejenak dan mencoba mengingat dan menebak sosok wanita bernama Sofiya tersebut. Tentu tebakan Disha benar, tidak ada wanita lain saat dia kabur selain sosok wanita berambut pirang dan lebih tua darinya.

“Dia menyuruhku pergi. Dia bilang tidak akan menghentikan ku. Tapi untuk apa aku mengatakannya jika kamu tidak akan percaya.” Jelas Disha.

“I believe (Aku percaya).” Balas Noir yang kini duduk sedikit membungkukkan badannya sehingga kedua sikunya bersentuhan dengan pahanya.

Wanita itu menghentikan tangannya namun tidak menoleh karena dia tidak percaya dengan pria itu, tapi itu cukup mengejutkan nya.

“Lalu apa?” Disha masih menunggu, dia ingin  penjelasan dari Noir yang entah kenapa sepertinya ada sesuatu yang dia tutupi.

Noir masih diam, menatap lekat seolah dia ingin mengatakannya namun masih belum saatnya hingga pria tampan berkulit Tan itu mulai beranjak dari duduknya sehingga Disha menatapnya heran.

“Kenakan pakaian, kita akan kembali.” Pinta Noir hingga Disha langsung melihat ke tubuhnya yang ternyata hanya mengenakan bra dan celana dalam dengan selimut menutupinya, namun sudah terlanjur. Noir sudah melihat belahan dadanya.

Wanita itu menutupi tubuhnya dengan selimut. 

“Aku tidak akan kembali ke sana.” Tolak Disha sehingga Noir yang menatapnya pun mencoba tenang meski dia selalu terpancing emosi.

“Jangan membuatku menyeret mu.” 

Disha terdiam, menatap ke pria yang kini masih berdiri menunggunya.

“Keluarlah, aku akan memakai pakaian.” Ucap Disha dengan pasrah dan datar.

Noir dapat melihat bagaimana wanita itu enggan menatapnya. 

“Jangan membodohi ku, cepat pakai.” Pinta Noir yang tak mau diperintah, dia tidak ingin kecolongan lagi karena ada jendela di kamar itu, namun sayangnya tidak ada kamar mandi dalam, karena rumah yang minimalis.

Dengan ragu-ragu, Disha menarik napas dalam-dalam saat dia benar-benar tidak tahu lagi harus apa. Berganti pakaian di depan pria sialan itu, Disha benar-benar tidak suka.

Tanpa memperdulikan perasaan Disha yang masih menahan malu dan kesal. Noir langsung saja menarik selimutnya, sontak Disha terbelalak dan meringkuk mencoba menutupi tubuhnya walaupun sia-sia.

“KETERLALUAN! AKU AKAN MENGGANTI PAKAIAN TUNGGULAH DI LUAR.” Sentak Disha menatap marah sehingga terdengar dari luar kamar.

“Apa yang kalian lakukan kepada gadis malang itu?” tanya sang nenek dengan kahwatir.

“Dia baik-baik saja. Pria yang bersamanya adalah suaminya, jangan khawatir!” jelas Falco kepada nenek dan kakek pemilik rumah.

“Ah, mereka suami istri.” Ujar sang kakek mengangguk-anggukkan kepalanya faham.

Sementara di dalam kamar sendiri, Noir segera menarik tangan Disha dan memaksanya berdiri. Tentu saja wanita itu tak bisa meronta lagi saat dia berdiri di hadapan Noir mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman pria itu.

“LEPASKAN AKU!!!" kesalnya hingga pria berkemeja hitam itu menariknya dan tubuh mereka berbenturan.

“Aku sudah pernah melihat yang seperti ini, jadi cepat pakai atau aku yang akan membantumu.” Ancam Noir yang pastinya Disha sudah tahu maksudnya. Dia wanita dewasa dan dia faham jika pria dewasa dan wanita dewasa yang normal jika sudah seperti itu maka— 

Entahlah.

“Baiklah! Lepaskan aku.” Pinta Disha yang akhirnya mengalah hingga akhirnya Noir melepaskannya.

Dengan menahan rasa malu karena harus di tatap oleh seorang pria. Disha meraih dress putih lengan pendek selutut yang sudah di siapkan di ujung ranjang.

Sementara Noir yang terus memperhatikannya, tentu saja pria itu masih menatap datar. Dari atas ke bawah pria itu tak melewatkan sedikitpun pemandangan di depannya.

Disha mengenakannya secara perlahan namun terburu-buru hingga sesekali menoleh ke arah Noir. 

Tahu jika ada resleting di belakang dress, Noir langsung saja menghampirinya dan memutar tubuh Disha. “Hentikan, aku bisa sendiri.” Ketus Disha yang padahal dia sendiri tidak akan bisa.

Sedangkan Noir, tak ingin membuang waktu banyak hingga dia sendiri yang bergerak membantu, menyibak rambut panjang nan indah itu ke bahu kiri Disha dan menarik resletingnya ke atas. “Kamu membuang banyak waktu.” Sindir Noir sedikit berbisik.

Disha berbalik ketika pria itu sudah menjauh pergi.

“Aku tidak butuh bantuan mu. Dasar pria angkuh.” Gerutu wanita cantik itu terpaksa harus pergi usai melepaskan infusnya beberapa menit lalu.

.

.

.

“Tuan Noir! Saya baru mendapat kabar, ada beberapa bandit yang merampok kapal pengiriman barang kita beberapa jam lalu.” Jelas Falco dengan serius.

Noir yang baru saja keluar dari rumah tersebut, lebih tepatnya teras rumah, terlihat marah saat seseorang berani merampok barangnya.

“Kirim beberapa anak buah untuk memeriksanya dan bunuh para bandit sialan itu.” Pinta Noir dengan tegas.

“Bagaimana dengan Anda?”

“Aku akan kembali bersama Disha. Aku yakin kau bisa mengatasinya dan aku tidak ingin ada yang lolos dari mereka.” Ujar Noir memperjelas seperti biasa sehingga Falco mengangguk faham.

Tentu, anak buah Noir yang lain pun juga sudah tahu konsekuensinya jika sudah bekerja bersama Noir Mortelev.

1
Qaisaa Nazarudin
Novel yg terlalu banyak komplik..
Four.: namanya juga konflik mafia, kalau GK ada konflik cerita SMA dongg 😁
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Cerita yg TERLALU bertele-tele..
Qaisaa Nazarudin
KALO EMANG DISHA GAKNSUKA SAMA NOIR, KENAPA GAK KABUR AJA..MASIH AJA MAU MENURUTI APA KATA NOIR,KATANYA GAK ADA RASA,TAPI SAKIT HATI,DASAR PEREMPUAN BODOH..
Four.: kalau kabur terus ketangkep lagi gimana??😌
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Ini kan novel ala barat memang mereka mengamalkan sex bebas,Tapi tidak sesuai di baca oleh masyarakat timur,Karena kaum kita tentu saja marah dan tak terima dengan apa yg Noir lakukan di hadapan isterinya sendiri,Ciba kalo Disha yg berada di posisinya saat ini apakah Noir bisa menerima nya?? heran deh..
Four.: tau... perasaannya kecampur aduk antara cinta dan enggak
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
IBU PALING BODOH SEDUNIA..CKK
Four.: betul betul!!! jangan sampai ada di dunia nyata yakk
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Kecerobohan Noir sendiri yg ibarat membela anak singa,udah gede dia sendiri yg menjadi makanannya..
Four.: ho,oh
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Apa di kapal mewah itu gak ounya CCTV,Harusnya kapal pesiaran mewah pasti punya CCTV,Jadi nisa lihat,Siapa pembunuh Sebenarnya..
Four.: ada kok, nanti dibahas lohhh /Chuckle/
total 1 replies
Rida Arinda
ceritanya nya seru alurnya susah d tebak menegang kn 😬😬😬🙈🙈🙈
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Dwiindah ayususanti
terus terang yaa sih Noir 😄
Dwiindah ayususanti
apakah benar yang membunuh adalah Noir ?
Four.: maybe
total 1 replies
Yayuk Hartini Baharuddin
seharusnya tu mafia lebih pintar
Yayuk Hartini Baharuddin
rasanya mafianya bodoh ya
Dwiindah ayususanti
novel mafia yang paling keren 11,12 seperti film. baru pindah ke sini sudah nemu cerita yang best banget /Good/ semangat berkarya othor
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Dwiindah ayususanti
bibi gila, adik selingkuh, musuh terselubung
Dwiindah ayususanti
adegan spfiya dan disha yang best kayak film /Angry//Casual/
Four.: iyakahhh??!! aku juga berpikir begitu 😁😁
total 1 replies
Dwiindah ayususanti
banyak teka-teki nya nih 🤔
Four.: awas membuatmu pusing 😌
total 1 replies
Dwiindah ayususanti
selalu ada korban
Four.: ho,oh
total 1 replies
Dwiindah ayususanti
pujian yang wow /Right Bah!/
Four.: betul betul betul!!
total 1 replies
Dwiindah ayususanti
enak kali kalau nikah langsung nikah, emang yang adalah segalanya
Dwiindah ayususanti
sangat menyesal apalagi kalau sudah bucin si Noir
Four.: kebayang-bayang 😌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!